Anda di halaman 1dari 63

PRIMARY HEALTH CARE DAN

MANAJEMEN PUSKESMAS

OLEH:
Dr. H. H A M Z A H, M. Kes.
NIDN : 0904076001

DISAJIKAN PADA PESERTA PEMBEKALAN KEPANITERAAN KLINIK IKMKK


MAHASISWA PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI, 2020
1
LATAR BELAKANG
• Kampanye massal pd thn 1950-an dlm
pemberantasan penyakit menular
• Tahun 1960-an: munculnya pemikiran untuk
mengembangkan konsep “Upaya Dasar
Kesehatan”
• Tahun 1972/1973: WHO mengadakan studi
• Tahun 1977: dalam world health essembly
melahirkan kesepakatan global utk mencapai
KBS tahun 2000
• Tahun 1978: konferensi Alma Ata, ditetapkan
prinsip-prinsip PHC sebagai pendekatan atau
strategi global guna mencapai kesehatan bagi
semua
Pengertian
Pengertian Primary Health Care, menurut deklarasi Alma Alta 1978, adalah
sebagai berikut:

-“Primary Health Care is essential health care, based on practical, scientifically


sound socially acceptable methods and technology made universally accessible
to individuals and families in the community, through their full participation and
at a cost that the community and the country can afford to maintain at every
stage of their development, in the spirit of self reliance and self determination”

- “It forms and integral part both of the country’s health system, of which it is
the central function and its main focus, and of the overall social and economic
development of the community. It is the first level of contact of individuals, the
family and community with the national health system bringing health care as
close as possible to where people live and work, and constitutes the first
element of a continuing health care process”.
Primary Health Care:

1. Menggambarkan keadaan social ekonomi, budaya dan politik


masyarakat dan berdasarkan penerapan hasil penelitian kesehatan-
sosial-biomedis dan pelayanan kesehatan masyarakat.

2. Ditujukan untuk mengatasi masalah utama kesehatan masyarakat


dengan upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.

3. Minimal mencakup: penyuluhan tentang masalah kesehatan utama dan


cara pencegahan dan pengendaliannya, penyediaan makanan dan
peningkatan gizi, penyediaan sanitasi dasar dan air bersih, pembinaan
kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana, imunisasi
terhadap penyakit menular utama dan penyegahan penyakit endemic,
pengobatan penyakit umum dan cedera serta penediaan obat esensial.
4. Melibatkan dan meningkatkan kerjasama lintas sector dan
aspek-aspek pembangunan nasional dan masyarakat di
samping sector kesehatan, terutama pertanian,
peternakan, industri makanan, pendidikan, penerangan,
agama, perumahan, pekerjaan umum, perhubungan dan
sebagainya.

5. Membutuhkan sekaligus meningkatkan kepercayaan diri


serta masyarakat dalam perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengendalian PHC serta penggunaan
sumberdaya yang ada.
6. Ditunjang oleh system rujukan upaya kesehatan secara
terpadu fungsional dan timbal balik guna memberikan
pelayanan secara menyeluruh, dengan memprioritaskan
golongan masyarakat yang paling membutuhkan.

7. Didukung oleh tenaga kesehatan professional dan


masyarakat, termasuk tenaga kesehatan tradisonal yang
terlatih di bidang teknis dan social untuk bekerja sebagai
tim kesehatan yang mampu bekerja bersama masyarakat
dan membangunkan peran serta masyarakat.
Hal-hal yang mendorong pengembangan konsep Primary
Health Care adalah:

Kegagalan penerangan teknologi pelayanan medis tanpa disertai


orientasi aspek social-ekonomi-politik.

Penyebaran konsep pembangunan yang mengaitkan kesehatan


dengan sektor pembangunan lainnya serta menekankan pentingnya
keterpaduan, kerjasama lintas sektor dan pemerataan/perluasan daya
jangkau upaya kesehatan.

Keberhasilan pembangunan kesehatan dengan pendekatan peran


serta masyarakat di beberapa negara.
Tujuan Umum
Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
yang diselenggarakan, sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada
masyarakat yang menerima pelayanan.

Tujuan Khusus :
1. Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayanai
2. Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani
3. Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi
yang dilayani
4. Pelayanan harus secara maksimum menggunkan tenaga dan
sumber – sumber daya lain dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat
FUNGSI PHC
PHC hendaknya memenuhi fungsi – fungsi sbb:

1. Pemeliharaan Kesehatan
2. Pencegahan Penyakit
3. Diagnosis dan Pengobatan
4. Pelayanan Tindak Lanjut
5. Pemberian Sertifikat
PHC mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat


2. Pelayanan yang menyeluruh
3. Pelayanan yang terorganisasi
4.Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun
masyarakat
5. Pelayanan yang berkesinambungan
6. Pelayanan yang progresif
7. Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga
8. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek
saja
PELAYANAN KESEHATAN
1. Pengelolaan Upaya kesehatan yang terpadu,
berkesinambungan, paripurna dan berkualitas, meliputi
upaya peningkatan, pencegahan , pengobatan, dan
pemulihan, yang diselenggarakan guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi- tingginya.
2. Upaya Kesehatan merupakan salah satu subsistem
Sistem Kesehatan Nasional
3. Unsur Subsistem Upaya Kesehatan :
a. Upaya Kesehatan
b. Fasilitas pelayanan kesehatan
c. Sumber daya Upaya Kesehatan
d. Pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan
SISTIM PELAYANAN KESEHATAN

PELAYAN
AN
TERSIER

PELAYANAN
UK SEKUNDER UK
M P
PELAYANAN
PRIMER

MASYARAKAT
Sistem Pelayanan Kesehatan
­ Upaya kesehatan primer adalah upaya kesehatan dimana
terjadi kontak pertama scr perorangan/ masyarakat dgn
pelayanan kesehatan melalui meka-nisme rujukan timbal-balik,
termasuk penanggulangan bencana dan pelayanan gawat
darurat.
­ Upaya kesehatan sekunder adalah upaya kesehatan rujukan
lanjutan, yang terdiri dari pelayanan kesehatan perorangan
sekunder & pelayanan kesehatan masya-rakat sekunder.
­ Upaya kesehatan tersier adalah upaya kesehatan rujukan
unggulan yg terdiri dari pelayanan kesehatan perorangan
tersier & pelayanan kesehatan masyarakat tersier.
KARAKTERISTIK STRATIFIKASI PELAYANAN KESEHATAN
NO Karakteristik Pelayanan Pelayanan Pelayanan
primer sekunder tertier

Setiap strata 1 Tenaga Umum Spesialis Sub spesialis


memiliki Kesehata
n
karakteristik tersediri 2 Fasilitas Sederhana Komplek Canggih
• Personalia
• Fasilitas
3 Masalah yang Sederhana Komplek Lebih
• Masalah komplek
yang ditanggulang
i
ditanggulangi
• Jenis 4 Jenis Rawat Rawat jalan Rawat jalan
pelayana jalan dan inap dan inap
pelayanan n
Dari tiga strata di atas,
yang terpenting
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
• Sistem pelayanan kesehatan yang mememberikan
• pelayanan esensial (health care/primary care)
• Pelayanan Kesehatan Dasar (Primary Health Care) adalah pelayanan
kesehatan esensial yang diselenggarakan berdasarkan tatacara dan
teknologi praktis, sesuai dengan kaedah ilmu pengetahuan serta diterima
oleh masyarakat, dapat dicapai oleh perorangan dan keluarga dalam
masyarakat melalui peran aktif secara penuh dengan biaya yang
dapat dipikul oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap
tahap perkembangan serta yang didukung oleh semangat kemandirian
dan menentukan diri sendiri

(WHO,
1978)
5
DEKLARASI ALMA ATA - PRIMARY HEALTH CARE (PHC)

UKW UKM
• Pembangunan nasional Tersier
(Sub- • Air bersih & Sanitasi
berwawasan kesehatan
Sp) • Gizi masyarakat
(pertanian, transportasi,
Sekunder • Pendidikan
industri, makanan, dll)
• Tata ruang alam – (Yankes Spesialistis) Kesehatan
• Surveilans penyakit
manusia &
kegiatannya
Primer • Pencegahan primer
• Pencegahan primer (Yankes Primer mampu &
mengatasi sebagian besar sekunder
kebutuhan kesehatan
individu & keluarga)
Kontak pertama ke SISTEM
pelayanan kedokteran

Individu & Keluarga

UK
UKW = Upaya Kesehatan Wilayah
UKM= Upaya Kesehatan Masyarakat P UK
UKP = Upaya Kesehatan UK M
Perseorangan
W Copy By IDI

26013
MENGAPA PELAYANAN KESEHATAN PRIMER ?

1. Tulang punggung pelayanan kesehatan


2. Titik Berat Pelayanan Kesehatan Primer adalah Promosi dan Prevensi
yang mendorong meningkatnya peran serta dan kemandirian masyarat
dalam mengatasi berbagai faktor risiko kesehatan
3. Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Primer akan mendukung pelaksanaan
Jaminan Sosial Kesehatan Nasional, dimana akan mengurangi jumlah
pasien yang di rujuk.
4. Mengurangi biaya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif
5. Pelaksanana pelayanan kesehatanprimer di daerah yang baik
akan
mendukung Pembangunan kesehatan Nasional

Pelaksanaan Pelayanan kesehatan primer akan berbeda antar wilayah karena :


1. Kondisi geografis dan demografis
2. Kemampuan fiskal daerah dan individu
3. Status kesehatan masyarakat
4. Perhatian pemda pada pembangunan kesehatan di wilayahnya
PELAYANAN KESEHATAN
PRIMER

UK
UK
M
P

Peningkatan dan
Pengobatan dan
Pencegahan
pemulihan
1. Pelayanan
1. Pelayanan pengobatan
peningkatan 2. Pelayanan Pemulihan
2. Pelayanan pencegahan 3. Pelayanan peningkatan &
3. Pengobatan pencegahan
4. Pemulihan 4. Gaya hidup sehat (healthy
Kelompok & life style)/PHBS
Masyarkat Perorangan & Keluarga

 Revitalisasi UKM
 Peningkatan Efektifitas  Optimalisasi Fasyankes Primer
UKBM sebagai Gatekeeper
 Optimalisasi Sistim Rujukan

PETA STRATEGIS PELAYANAN


KESEHATAN PRIMER 8
PETA STRATEGI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
DAMPA 1. MASYARAKAT INDONESIA SEHAT YANG MANDIRI
K KEUANGA
N
2. TERWUJUDNYA
PELAYANAN KESEHATAN 3. TERWUJUDNYA MASYARAKAT
YANG PEDULI KESEHATAN

17. TERSEDIANYA DANA BIDANG KESEHATAN YANG PROPORSIONAL UNTUK


OUTCOME PRIMER YANG
PARIPURNA

PROSES
STRATEGIS 4. OPTIMALISASI YANKES PRIMER 5. OPTIMALISASI 6. REVITALISASI 7. PENINGKATAN
YG HARUS SEBAGAI GATEKEEPER SISTIM UKM EFEKTIVITAS UKBM
DILAKUKAN RUJUKAN

8. ADVOKASI PEMBANGUNAN DAERAH BERWAWASAN


KESEHATAN

UKM DAN UKP*)


9. TERWUJUDNYA SISTEM 10. TERWUJUDNYA SISTEM 11. PENGUATAN SISTEM
PERENCANAAN YANG KOLABORASI PENDIDIKAN INSENTIF DAN
TERINTEGRASI NAKES PROMOSI
PARADIGMA SEHAT
12. TERBANGUNNYA INFORMASI BERBASIS DATA DAN
PENGALAMAN (Knowledge management)

SUMBER DAYA
KESEHATAN
13. TERSEDIANYA SDM 14. TERSEDIANYA 15. 16. TERSEDIANYA
YANG KOMPETEN DUKUNGAN REGULASI TERSEDIAN SARANA &
DAN BERBUDAYA YANKES PRIMER YA PRASARANA
KINERJA SIK TERPADU SESUAI
STANDAR
9
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERORANGAN PADA PELAYANAN
KESEHATAN PRIMER

UK UK
M P
Program UKM
Program UKM dan bersifat al
nasion JKN
antara lain :

 P4K  Vaksin untuk


 Desa Siaga Immunisasi Pelayanan
 Posyandu Dasar
 Alat Kontrasepsi kesehatan
 Posbindu Dasar tingkat pertama
 Kadarzi sesuai manfaat
 Screening HIV JKN
 Screening IVA
 Screening API, Penyemprotan Malaria
 TB Dots

PEMBIAYAAN
PEMBIAYAAN OLEH PEMERINTAH OLEH
BPJS KESEHATAN
REVITALISASI PUSKESMAS
Tujuan Revitalisasi
Puskesmas
Menat kemba prose penyelenggaraan di
a li yangsberubah
pada situasi yankes
secara bermakna dalam Puskesmas,
lingkungan
internal & eksternal Puskesmas, dan antisipasi implementasi UU
SJSN/BPJS, yang akan diberlakukan di seluruh kabupaten/kota di
Indonesia.

Diharapkan output (luaran) kinerja Puskesmas dalam upaya


promotif dan preventif yang menjadi tugas utamanya, akan dapat
lebih ditingkatkan,

Yankes perseorangan yang dilaksanakan melalui Klinik Puskes


berizin, akan dapat diberikan
SKEMA FUNGSI DAN UPAYA PUSKESMAS
1
Penyelenggara UKM
Minimal (KIE&Pember-
dayaan Masy) s/d UPAYA
UKM Optimal
GENERIK PROMOTI
( Pelayanan Kesehatan
Essensial Dasar) F

3
&
Penyelenggaraan
Program Kesehatan
PREVENTI
yang bersifat lokal UPAYA LOKAL
spesifik SPESIFIK F
berdasarkan
analisis data
4
Penyelenggara pelayanan
KURATI
kese-hatan perseorangan F
(UKP) Tkt pertama yang KLINIK &
REHAB
berkualitas, bero-rientasi PUSKESM
pd kepentingan pelanggan
Dilaksanakan oleh Klinik
AS
Puskes Berizin.

2
Pusat penyedia informasi kesehatan dari lingkup wilayah kerjanya, untuk
kepentingan
manajemen puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/kota, Propinsi dan Pusat.
Program Kesehatan yg bersifat Generik
Merupakan pelayanan kesehatan yang sifatnya esensial dasar
Pelayanan KB pd PUS
Pelayanan Gizi Keluarga
Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Pencegahan Pengendalian PTM dan PM termasuk Imunisasi
Pelayanan KIE dan Pemberdayaan Masyarakat
Pengobatan Dasar seerhana dan emergensi

Program Kesehatan yg bersifat Lokal Spesifik


Merupakan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk mengatasi
masalah kesehatan yang sifatnya khas di wilayah kerja puskesmas
Contoh upaya lokal : kesehatan pariwisata, kesehatan matra, penyakit
tertentu seperti filariasis, fasciola hepatica, schistosomiasis dll
Program Kesehatan yg bersifat pengembangan
Merupakan intensifikasi dari program generik yang bersifat nasional
atau ekstensifikasi program lain diluar upaya spesifik lokal
14
KEGIATAN UKM DAN UKP DI PUSKESMAS

FUNGSI
PUSKESMAS

UKM
KEGIATAN
UPAYA PROMOSI PENYEDIA DATA DAN PELAYANAN
DAN PREVENSI INFORMASI
KM
KP

TUGAS KABUPATEN/KOTA BPJ


S

DAK, TP,
JAMKESMAS,
BOK, JAMPERSAL KM – Kesehatan Masyarakat
DUKUNGAN PUSAT KP – Kesehatan
Perorangan
15
Jenis- Jenis Faskes Primer
Milik TNI Angkatan Udara
•••Pusat
Seksi kesehatan TNI AU
Lembaga Kesehatan Masyarakat
Kesehatan Penerbangan
••(Puskesmas)
dan Antariksa (Laksepra)
Lembaga Kesehatan Gigi & Mulut
• Puskesmas
(Lakesgilut) Non Perawatan
• Puskesmas
•Faskes milik Pembantu
Puskesmas Polisi Republik
(Pustu)
Indonesia
•(POLRI)
Polindes
•• Puskesmas Perawatan
Poliklinik Induk POLRI(Puskesmas
• Tempat Tidur)
Poliklinik Umum POLRI
••• Poliklinik Lain milik POLRI
••Faskes
Tempat milik TNISementara (TPS)
Perawatan
POLRI
• Milik TNI Angkatan Darat
Praktek Dokter Umum / Klinik Umum
• Polkes
• Praktek Dokter Umum
• Poskes
Perseorangan
•••Milik
PraktekTNI
Dokter Umum Bersama
Angkatan Laut
Klinik Dokter Umum / Klinik 24
• Balkes A, dan D
Jam
• Praktek
• BalaiDokter Gigi A, B, dan C
Pengobatan
• Praktek Keperawatan
• Lembaga Kesehatan Kelautan
• Praktek kebidanan
• Lembaga Kedokteran Gigi
OPTIMALISASI FASYANKES PRIMER SEBAGAI
GATEKEEPER
PELAYANAN KESEHATAN
YANG DIJAMIN
MENURUT UU
NO.40THN 2004
PELAYANAN KESEHATAN
PERSEORANGAN
“ KOMPREHENSIF”

KENDA KENDA
LI Pasal. 22 LI
BIAYA MUTU

OBAT dan
BMHP

PELAYANAN KESEHATAN SECARA BERJENJANG


PELAYANAN BERJENJANG
PerMenkes 001/2012 BAB III Pasal 4

(1)Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang,


sesuai kebutuhan medis dimulai dari pelayanan kesehatan
tingkat pertama.
(2)Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan
atas
rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat pertama.
(3)Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan
atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat kedua atau
tingkat pertama.
(4)Bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan ke dokter
dan/atau dokter gigi pemberi pelayanan kesehatan tingkat
pertama.
(5)Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat
(3), dan ayat (4) dikecualikan pada keadaan gawat darurat,
bencana, kekhususan permasalahan kesehatan pasien, dan
pertimbangan geografis.
PELAYANAN BERJENJANG

Tersie
r

Sekunder

Gatekeeper
sebagai kontak pertama pada
pelayanan kesehatan formal dan
Primer penapis rujukan sesuai dengan
Pedoman Pelayanan Medik.

Rujukan balik Rujukan


KONSEP GATEKEEPER

•Gatekeeper dalam managed care dapat


didefinisikan sebagai dokter yang berwenang
mengatur pelayanan kesehatan bagi peserta,
sekaligus bertanggungjawab dalam rujukan
pelayanan kesehatan lanjutan sesuai
•Pelayanan sesuai kebutuhan
kebutuhan
medik peserta dan holistik
Dokel sebagai
medisGateKeeper
peserta. • Promotif dan preventif a.l: Deteksi dini
•Personalisasi layanan  hubungan
dokter – pasien/keluarga

21
Tugas dan Fungsi Gate Keeper
Tugas sebagai gatekeeper :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan peserta secara paripurna, terpadu dan bermutu
2. Mengatur pelayanan kesehatan lanjutan melalui sistem rujukan.
3. Penasehat, konselor, dan pendidik untuk mewujudkan keluarga sehat
4. Manajer sumber daya

Fungsi Gatekeeper
Menjaga masyarakat, keluarga, individu tetap sehat dgn memperhatikan :
5. pola hidup sehat
6. menjauhkan at risk
7. individual / mass screening
8. diagnosa dini
9. prompt treatment
10. rehabilitasi
PRINSIP PELAYANAN DOKTER
LAYANAN PRIMER
1. Pelayanan Tingkat Pertama (primary care);
2. Pelayanan yang mengutamakan promosi dan
pencegahan
(promotif dan preventive);
3. Pelayanan bersifat pribadi (personal care);
4. Pelayanan paripurna (comprehensive care);
5. Pelayanan menyeluruh (holistic care);
6. Pelayanan terpadu (integrated care);
7. Pelayanan berkesinambungan (continuum care);
8. Koordinatif dan kerjasama;
9. Berorientasi pada keluarga dan komunitas (family and
community oriented);
10. Patient safety.
PRASYARAT DOKTER LAYANAN PRIMER

1. Memiliki fasilitas pelayanan


2. Memiliki SDM kesehatan
3. Memiliki peralatan pelayanan kesehatan
4. Mampu memberikan pelayanan jeni pelayanan
sesuaitelah ditetapkan
yang s
5. Memiliki sistim administrasi dan pelayanan
manajemen kesehatan
6. Mampu menetapkan biaya pelayanan
7. Memiliki SPO Pelayaan
8. Memiliki jejaring rujukan
SIAPAKAH GATE KEEPER

• Adalah dokter yang bekerja pada


pelayanan kesehatan primer
• Dokter yang pertama kali ditemui
masyarakat
• Antara lain :
– Dokter/Dokter Gigi di Klinik Puskesmas
– Dokter/Dokter Gigi di Klinik Pratama
– Dokter/Dokter Gigi Praktik
Mandiri
OPTIMALISASI
SISTIM PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
BPJS dan Fasyankes

 Manfaat jaminan kesehatan FASK FASK


diberikan pada fasilitas kesehatan ES ES
milik Pemerintah atau swasta yang FASK
menjalin kerjasama dengan ES FASK
Badan Penyelenggara Jaminan ES
Sosial.(UU No 40 Pasal 23 )
BPJS
• Berdasarkan kontrak denghan BPJS FASK
ES
Fasyankes bertanggung jawab
atas pemeliharaan sejumlah
peserta tertentu sesuai dengan FASK
kontrak ES
/kerjasama yang disepakati
( 1 dokter /500-600 KK)
• Pembayaran
kapitasi
SISTEM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Berhadapan dengan
risiko keuangan
Kepuasa
menerapkan n
pelbagai Pasien
pembatasan

Kendali Kendali
biaya Mutu
KENDALI BIAYA
Pembayaran kapitasi
• Kapitasi mengacu pada kata kapita.
Biasa dikenal istilah ‘per kapita, per kepala’
• Pembayaran kapitasi berarti pembayaran berbasis
hitungan per kepala (peserta JKN).
• Merupakan model cara bayar oleh pengelola dana
kepada pemberi pelayanan kesehatan untuk jenis-jenis
pelayanan yang diselenggarakannya dimana nilai biaya
tidak dihitung berdasarkan jenis dan/ataupun jumlah
pelayanan yg diberikan oleh pemberi layanan kesehatan
melainkan ditentukan oleh jumlah pasien yang
ditanggungnya
• Transfers financial risks dari payer ke provider
– PPK dan Payer bekerjasama mengendalikan biaya
– Biaya pelayanan menjadi mudah dianggarkan
Tujuan pembayaran kapitasi
• Agar BPJS dapat mengendalikan biaya
yankes sekaligus menyederhanakan/
mempercepat pembayaran provider.
• Agar dg mengetahui besar pembayaran jasa- nya
dimuka, provider dpt menyusun strategi
pelayanan efektif dg biaya terkendali; Jadi,
provider terdorong menjaga peserta tetap sehat
(kalau sakit meguras biaya kapitasi), hingga
berfokus pd preventif- promotif.
• Agar peserta memperoleh manfaat
terjaga kesehatannya.
KENDALI MUTU

Penerapan sistem kendali mutu


pelayanan secara menyeluruh meliputi :

 Pemenuhan standar mutu Fasilitas


Kesehatan,
 Memastikan proses pelayanan kesehatan
berjalan sesuai standar yang ditetapkan,
 Pemantauan terhadap luaran kesehatan Peserta.
 Aspek keamanan pasien,
 Efektifitas tindakan,
 Kesesuaian pelayanan dengan kebutuhan
medis pasien
PAKET KEBIJAKAN KENDALI MUTU DI LAYANAN TINGKAT PERTAMA

PEMBUATAN PEDOMAN (selesai 2013)


1. Panduan Praktik Klinis bagi dokter layanan primer / Standar
Pelayanan Medik
2. Panduan Penatalaksanaan Klinis berdasarkan symton di Pelayanan
Primer
3. Panduan Ketrampilan Klinis di layanan primer
4. Pedoman Pelayanan Dokter di layanan primer
5. Panduan Pelayanan Kesehatan Primer & Sistem Rujukan
( Gatekeeper)
6. Peningkatan Teknis Dokter di layanan Primer
7. Pedoman & Pelaksanaan Audit Medis di layanan primer
8. Pemenuhan SPA di seluruh Puskesmas
9. Pedoman & Pelaksanaan Akreditasi Puskesmas & Fasyankes
Primer Lainnya
BUKU PEDOMAN PELAYANAN DOKTER DI LAYANAN
PRIMER

1 2

Pedoman Praktis Klinis Dokter Panduan Penataan klinis berdasarkan


di fasyankes primer simpton bagi dokter di fasyankes
primer

3 4

Panduan ketrampilan klinis Pedoman Pelayanan Dokter di


dokter di Fasyankes Fasyankes Primer
primer
1. PANDUAN PRAKTIK
KLINIS BAGI DOKTER DI
FASYANKES PRIMER
TUJUA
AgarN
dokter layanan primer
dpt: 1.Memiliki pedoman
baku
minimum dengan
PANDUAN PRAKTIK KLINIS mengutamakan upaya
BAGI maksimal sesuai kompetensi
DOKTER DI FASKES PRIMER
dan fasilitas
PROGRES: sedang
dalam proses penyiapan
yang ada
permenkes 2.Mewujudkan pelayanan
yang sadar mutu sadar
biaya
3.Memiliki tolok ukur dalam
2. PANDUAN KETRAMPILAN KLINIS BAGI
DOKTER DI FASYANKES PRIMER
TUJUAN: acuan langkah-langkah
pelaksanaan ketrampilan yang
terstandar sesuai kompetensi profesi
dokter pelayanan primer

PROSES: Telah tersusun draft


panduan ketrampilan klinis berisi 95
PANDUAN KETRAMPILAN KLINIS ketrampilan dengan level kompetensi 4
BAGI DOKTER DI FASKES (mampu melakukan secara mandiri)
PRIMER sesuai Standar Kompetensi Dokter
Indonesia (SKDI) 2012.

PROGRES: sedang dalam proses


uji coba
3. PEDOMAN PELAYANAN
DOKTER DI
FASYANKES PRIMER
TUJUAN: acuan bagi dokter untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang bermutu.
PROSES: telah tersusun draft dengan
rujukan utama: Standar Pelayanan Kedokteran
Keluarga, berisi:
1) Pemeliharaan kesehatan di klinik: pelayanan
paripurna, pelayanan medis, pelayanan
menyeluruh, terpadu, pelayanan
pelayanan
PEDOMAN PELAYANAN bersinambung
2) Perilaku dalam klinik: perilaku terhadap pasien,
DOKTER dengan mitra kerja di klinik, dengan sejawat,
PELAYANAN PRIMER pengembangan ilmu dan ketrampilan praktik,
PROGRES: partisipasi dalam kegiatan masyarakat
di
bidang kesehatan
sedang
3) Pengelolaan praktik: sumber daya
dalam proses uji manusia, manajemen keuangan, manajemen
coba klinik
4) Sarana dan prasarana: fasilitas praktik,
peralatan klinik, proses-proses penunjang
medik.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI
DOKTER DI FASYANKES PRIMER

Ruang lingkup
• PPK ini meliputi panduan penatalaksanaan
terhadap penyakit yang dijumpai di layanan
primer.
• Jenis penyakit mengacu pada Peraturan Konsil
Kedokteran Indonesia No. 11 Tahun 2012
tentang Standar Kompetensi Dokter Indonesia.
• Penyakit dalam panduan ini adalah penyakit dengan
tingkat kemampuan dokter 4A, 3B, dan 3A terpilih,
dimana dokter diharapkan mampu mendiagnosis,
memberikan penatalaksanaan dan rujukan yang sesuai
. Katarak yang merupakan kemampuan 2, dimasukkan
dalam pedoman ini dengan mempertimbangkan
prevalensinya yang cukup tinggi di Indonesia.
STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA
(Perkonsil No 11 Tahun 2012)
DAFTAR TINGKAT KEMAMPUAN
NO SISTEM TUBUH MANUSIA
PENYAKIT 1 2 3A 3B 4A

1 Sistem Saraf 73 7 22 18 19 7
2 Psikiatri 52 0 28 21 1 2
3 Indera 104 4 44 30 3 23
4 Respirasi 46 6 11 8 12 9
5 Kardiovaskular 41 7 15 9 9 1
6 GIT 83 6 32 17 9 19
7 Ginjal dan sal. Kemih 40 3 19 6 5 7
8 Reproduksi 99 11 41 16 19 12
9 Endokrin metabolik 33 7 6 4 7 9
10 Hematoimunologi 35 4 14 8 3 6
11 Muskuloskeletal 38 14 13 7 2 2
12 Sist Kulit dan Integumen 79 1 13 13 7 45
13 Forensik dan Medikolegal 13 0 3 7 1 2
TOTAL 736 70 261 164 97 144
PROSES
PENYUSUNAN BUKU
• PPK disusun berdasarkan pedoman yang berlaku secara global
yang dirumuskan bersama perhimpunan profesi dan Kementerian
kesehatan.
• Berisi penatalaksanaan penyakit yang sesuai dengan
kompetensi 3 dan
4, yang dapat dilakukan di layanan primer  405 penyakit
(SKDI2012)
• Terdapat : 155 penyakit yang terangkum dalam 140 penyakit karena
ada beberapa penyakit yg tertulis dalam 1 judul penyakit. Ch
dermatofitosis tdd Tinea Corporis , Tinea capitis, Tinea barbae
• Prioritas penyakit tersebut sesuai dengan tingkat kemampuan 3 dan 4
terpilih, dengan kriteria di layanan primer: High volume, High cost,
• High
Setelahrisk, Program nasional, Merupakan
Pedoman untukpenyakit yang jelas batas-
155 penyakit
batasnya
penyusunan danPedoman
relatif mudah mendiagnosisnya.
Penatalaksanaan Penyakit akan terus dikerjakan
menyelesaikan prioritas,
oleh organisasi profesi sampai mencakup 405 penyakit kompetensi 3
dan 4.
Template
Masalah Kesehatan
1.

Judul masalah diperoleh dari daftar masalah yang •Konsultasi dan rujukan
tergolong pada level kemampuan 4 yaitu - Masa pemulihan
sebanyak 143 daftar masalah.
2. Subyektif - Komplikasi dan efek samping/penyulit
Berisi hasil anamnesis menyeluruh kepada pasien. •Family focus : edukasi preventif, sosial support,
3. Obyektif •screening
Berisi hasil pemeriksaan fisik yang patognomonis, •Community oriented : screening, survailens, & laporan
meskipun sangat disarankan melakukan pemeriksaan 6. Rujukan
fisik menyeluruh. Selain itu bagian ini pula berisi • Selain berdasarkan level kompetensi penyakit yang
anjuran pemeriksaan penunjang serta hasil positif
yang ditemukan. dihadapi, terdapat juga kriteria rujukan yang terdiri
dari :
4. Assesment/Penegakan diagnostik holistik
• T : Time  lama perjalanan penyakit
Aspek personal : Keluhan, kekhawatiran &
harapan Aspek klinis : diagnosis klinis & diagnosis • A : Age  umur pasien
banding Aspek internal : persepsi, usia, perilaku, • C: Complication komplikasi dari penyakitnya,
genetik Aspek eksternal: lingkungan (makro, • tingkatan kesulitan
mikro. meso) • C: Comorbidity  ada/tidaknya penyakit penyerta C :
5. Plan/Penatalaksanaan komprehensif : Condition  melihat kondisi fasilitas pelayanan
Patient centered 7. Prognosis
- Pengobatan biomedis 8. Rekam medik
Obat No. ICPC
Nutrisi • No. ICD 10
Psikososi
al
Rawat
jalan/rawa
t inap
SISTEM RUJUKAN MEDIK DI LAYANAN PRIMER

Dokter merujuk pasien pada kasus penyakit


dengan tingkat kemampuan 4A pada kondisi :
T :Time  lama perjalanan
penyakit A : Age  umur pasien
C : Complication  komplikasi dari
penyakitnya, tingkatan kesulitan
C : Comorbidity  ada/tidaknya penyakit penyerta
C : Condition melihat kondisi fasilitas
pelayanan
1. TIME
• Jika perjalanan penyakit dapat digolongkan kepada
kondisi kronis atau melewati Golden Time Standard
• Contoh pada demam tifoid
Pasien dirujuk bila setelah mendapat terapi selama 5
hari belum tampak perbaikan.
2. AGE
• Jika usia pasien masuk dalam kategori yang dikhawatirkan
meningkatkan risiko komplikasi serta kondisi penyakit
lebih berat
• Contoh pada penyakit pneumonia aspirasi.
Pasien anak, berumur kurang dari 6 bulan, indikasi dirujuk
ke layanan sekunder.
3. COMPLICATION
• Jika komplikasi yg ditemui dapat memperberat kondisi pasien
• Contoh pada penyakit influenza dengan tanda-
tanda pneumonia.
Pasien dirujuk bila didapatkan tanda-tanda pneumonia
(panas tidak turun 5 hari disertai batuk purulen dan sesak
nafas).

4. COMORBIDITY
• Jika terdapat keluhan atau gejala penyakit lain
yang memperberat kondisi pasien.
• Contoh: penyakit TB pada orang dengan HIV, TB dengan
penyakit metabolik perlu dirujuk ke layanan sekunder.
Setelah mendapat advis di layanan sekunder dapat
melanjutkan pengobatan kembali di fasilitas pelayanan
CONDITION

• Apabila fasilitas pelayanan tdk dapat


memenuhi keberlangsungan
penatalaksanaan.
• Rujukan bisa bersifat horizontal
maupun vertikal pada fasilitas yang
mempunyai peralatan untuk
keberlangsungan penatalaksanaan
OPTIMALISASI KOMPETENSI DOKTER DI
FASYANKES PRIMER
KOMPETENSI DOKTER PELAYANAN PRIMER

Kompetensi Maha
l

Medicine
Internal
Gynecology
Obs-
Surgery
y Pediatrics
Ophthalmolog
Dermatology
Sub-Spesialis
III III

Etc
Spesialis II
Spesialis
II DK / DU /
Famil Medicine Dokter Ib
y Pelayana
I Dokte Kedokteran n Primer Ia
r
SAAT Dasar GOA Mura
h
INI Bidang ilmu kedokteran
DokterLyang
Marjinalisasi Dokter Revitalisasi Dokter Pelayanan memenuhi
mampu
Pelayanan Primer Primer melalui program sebagian
besar kebutuhan
pendidikan dokter kesehatan individu dan
Kondisi ini tidak keluarga

mendukung JKN
BEBERAPA METODA PELATIHAN
Paket pratugas
Diprioritaskan untuk DPP di
Metoda 1 Perkotaan
Pelatihan temu muka
setiap
akhir minggu selama 8
bulan •Paket pratugas
• Pelatihan e-learning
dan beberapa
Metoda pelatihan ketrampialn
2 temu muka selama 1-
2 tahun
• Diprioritaskan untuk
DPP di Pedesaan

Paket Pratugas
Pelatihan ketrampilan khusus sesuai
kebutuhan selama 1 bulan
Metoda 3 Pelatihan modul dengan surat
menyurat selama 1-2 tahun
Diprioritaskan untuk DK di DPTK
Konsep setelah selesai menyelesaikan seluruh program
pelatihan

• Memperoleh Post Graduate Diploma dari Fakultas Kedokteran


yang bersangkutan
• Memperoleh sejumlah SKP yang dihitung sesuai dengan
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan IDI untuk
kepentingan resertifikasi
• Dapat diperhitungkan untuk transfer menjadi sejumlah SKS
bila berminat memperoleh Master Dokter Pelayanan Primer
atau Spesialis Dokter Pelayanan Primer
Rencana Pemenuhan Standar
Faskes Primer
1. Peningkatan kerjasama dengan klinik swasta dan dokter
praktek mandiri bagi daerah yang kurang tenaga
dokternya (nilai acuan 1:2500)
2. Pembangunan Puskesmas pada Kecamatan yang
tidak mempunyai Puskesmas
3. Pemenuhan dokter pada kab/kota dengan
kekurangan dokter. (tugas PPSDM)
4. Rehab Puskesmas dan Rumah dinas dokter
5. Pemenuhan alkes faskes primer
6. Penetapan Pedoman
7. Penguatan sistem rujukan dengan memperhatikan
aksesibilitas dan portabilitas
Sifat dasar seorang dokter adalah melayani dan
tidak patut mendahulukan materi diatas kebutuhan
pasiennya. Jadilah dokter Bintang Lima

Anda mungkin juga menyukai