Identitas
• Nama : Ny RD
• Umur : 33 Tahun
• Pekerjaan : IRT
• MRS : 26/7/2015
G3P2A0 HPHT : 25/1/2015
TP : 1/11/2015
• Keluhan utama : Sesak Napas
AT : MRS dengan keluhan sesak yang dialami sejak
pukul 05.00 dan telah mendapat nebuliser (obat ?).
Riw nyeri perut tembus belakang (-)
Riw keluar lendir campur darah (-)
Riw pelepasan air (-)
Riw Asma (+) sejak 10 tahun yll dan mendapat terapi
teratur.
Riw Operasi (+) SC 2x
Riw HT (-) DM (-)
• Riw Obstetri :
– I : 2010 ; preterm ; SC AI : oligohidramnion +
infeksi selama persalinan
– II : 2012 ; aterm ; SC ;
– III : 2015 ; kehamilan sekarang
• KU : baik, sadar
• TV :
– TD : 110/80 P : 26x/menit
– N : 88x/menit S : 36,8
• Paru : Wh (+) di seluruh lapangan paru
• Pemeriksaan luar :
– TFU : 17 cm
– LP : 76 cm
– Situs : sdn
– Bagian terbawah : sdn
– Perlimaan : sdn
– Punggung : kiri
– HIS : (-)
– DDJ : 142 x/menit
– Gerakan janin: (+)
– Anak kesan : tunggal
– TBJ : 1296 gr
Diagnosis
• G3P2A0 gr 26 minggu belum inpartu + asma
bronkhial + post SC 2x
Pengertian
• Asma adalah keadaan klinis yang ditandai oleh
masa penyempitan bronkus yang reversibel,
dipisahkan oleh masa di mana ventilasi jalan
nafas terhadap berbagai rangsang. (Sylvia
Anderson (1995 : 149)
• Asma adalah radang kronis pada jalan nafas yang
berkaitan dengan obstruksi reversible dari
spasme, edema, dan produksi mucus dan respon
yang berlebihan terhadap stimuli. (Varney, Helen.
2003)
• ± 60 % wanita hamil dengan serangan
asma dapt menyelesaikan kehamilannya
dengan baik
• ± 10 % mengalami eksaserbasi pada
persalinan
Epidemology
• Prevalensi asma di Indonesia sekitar 5-6% dari
total populasi
• Prevalensi asma dalam kehamilan sekitar 3,7-
4%
• Biasanya terjadi pada usia kehamilan 24-36
minggu
Pengaruh asma dan kehamilan
• Ada hubungan antara derajat asma dengan
morbiditasnya pada kehamilan
• Asma ringan : 13% terjadi pada kehamilan
• Asma moderat :26% terjadi pada kehamilan
• Asma berat :50% terjadi pada kehamilan
• TINGKAT KEDUA
penderita asma tidak mengeluh dan pada pemeriksaan fisik tanpa
kelainan tetapi fungsi parunya menunjukkan obstruksi jalan nafas
• TINGKAT KETIGA
penderita tidak ada keluhan tetapi pada pemeriksaan fisik maupun
maupun fungsi paru menunjukkan tanda-tanda obstruksi jalan nafas.
• TINGKAT KEEMPAT
penderita mengeluh sesak nafas, batuk dan nafas
berbunyi.Pada pemeriksaan fisik maupun
spirometri akan dijumpai tanda-tanda obstruksi
jalan napas.
• TINGKAT KELIMA
status asmatikus, yaitu suatu keadaan darurat
medik berupa serangan akut asma yang berat,
bersifat refrakter terhadap pengobatan yang
biasa dipakai.
Modifikasi asma berdasarkan National Asthma
Education Program (NAEPP)
• Asma Ringan
Singkat (< 1 jam ) eksaserbasi symptomatic < dua kali/minggu
Puncak aliran udara ekspirasi > 80% diduga akan tanpa gejala
• Asma Sedang
Gejala asma kambuh >2 kali / mingggu
Kekambuhan mempengaruhi aktivitasnya
Kekambuhan mungkin berlangsung berhari-hari
Kemampuan puncak ekspirasi /detik dan kemampuan volume
ekspirasi berkisar antara 60-80%.
• Asma Berat
Gejala terus menerus menganggu aktivitas sehari-hari
Puncak aliran ekspirasi dan kemampuan volume ekspirasi kurang dari
60% dengan variasi luas
Diperlukan kortikosteroid oral untuk menghilangkan gejala.
Patofisiologi
ALERGI
Diagnosis dan pemantauan penyakit
Pengkajian
Jam: Tanggal:
Data Subyektif
1. Biodata
1.Nama klien: Ny. x
2.Usia klien : 28 th
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang pertama, saat ini usia
kehamilan sudah 7 bulan, mengeluh sering sesak napas dan batuk
pada malam hari.
Riwayat Obstetri
•Riwayat kehamilan saat ini
Ibu mengatakan selama hamil sudan periksa lebih dari 4x sesuai jadwal
yang dibuat bersama bidan, imunisasi TT sudah lengkap.
Selama TM I mengeluh sering mual muntah tapi membaik setelah bulan
ke 4, TM II tidak ada keluhan, dan sejak 2 minguu yang lalu mengeluh
sering sesak napas dan batuk pada malam hari, ibu mempunyai riwayat
asthma sebelumnya.
HPHT : 23 11 1009
Riwayat Kesehatan
•Riwayat kesehatanyang lalu
Ibu punya riwayat penyakit asma sejak sebelum hamil, kambuh bila ibu
makan ikan laut atau kedinginan, tapi jarang kambuh karena ibu selalu
menghindari factor alergen. Penyakit menurun, menular lainnya tidak ada.
•Riwayat kesehatan sekarang
Selama 2 minggu ini asma ibu sering kambuh walau tidak ada factor allergen, dan
batuk pada malam hari.
Pola nutrisi
Makan: 3x/hari dengan menu seimbang (nasi, sayur, lauk
pauk, buah), dan menghindari ikan laut karena alergi
Minum: ± 8 gelas/hari (teh, susu, air putih).
Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
TD : 110/ 70 mmHg
Suhu : 36, 4º C
Nadi : 84x/ menit
RR : 24x/ menit, wheezing (+)
BB : 64 kg
TB : 153 cm
Lila : 24 cm
HPL : 30-09-2010f
Pemeriksaan khusus
Abdomen
Leopold I : TFU 3 setengah px - pusat, teraba satu bagian bayi, besar, lunak,
kurang bulat, dan tidak melenting.
Leopold II : teraba satu bagian tubuh janin, keras dan memanjang seperti
papan pada sisi kiri perut ib, dan teraba bagian – bagian kecil janin pada sisi
kanan perut ibu.
Leopold III : teraba satu bagian janin, bulat, keras dan masih dapat digoyang
(bagian terendah belummasuk PAP).
Auskultasi :
Dada : terdengar suara wheezing pada saat ibu bernafas.
Abdomen : DJJ terdengar jelas pada perut ibu sebelah kiri disekitar pusat
frekuensi 144 x/ menit (dengan dopler), intensitas kuat, irama teratur.
Identifikasi Diagnosa dan Masalah
Auskultasi
Dada : terdengar suara wheezing pada saat ibu bernafas.
Abdomen : DJJ terdengar jelas pada perut ibu sebelah kiri disekitar pusat
frekuensi 144 x/ menit (dengan dopler), intensitas kuat,
irama teratur
Intervensi:
1. Melakukan pendekatan terapeutik pada klien.
R/ dengan pendekatan terapeutik akan terjalin kerjasama
yang kooperatif antara klien dan petugas kesehatan.
10. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup dan mengurangi aktivitas yang
berlebihan.
R/ relaksasi yang sempurna mempengaruhi metabolisme tubuh.
11. Mengingatkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan
seimbang ibu hamil.
R/ gizi seimbang dapat meningkatkan daya tahan
tubuh dan untuk persiapan persalinan.
Evaluasi
Jam: Tanggal:
S : Ibu mengatakan
•Sudah mengerti penjelasan bidan tentang kodisinya saat ini sehubungan
dengan asma dalam kehamilan yang dideritanya, apa yang harus
dilakukan serta bagaimana memenuhi kebutuhannya selama hamil
•Telah mendapat obat dari dokter untuk keluhannya.
O : Ibu mampu menjelaskan kembali penjelasan dari bidan, dan mengerti cara
mengatasi masalah dan keluhan serta kebutuhannya selama hamil