Anda di halaman 1dari 9

DIAGNOSIS BRONKOPNEUMONIA

PADA SEORANG ANAK


REFLEKSI KASUS
Pembimbing: dr.Kartin Akune,Sp.A
Oleh: Ni Putu Dea P.H.
Subdivisi Infeksi Tropik, Respirologi, Kardiologi
Bagian Ilmu Kesehatan Anak
RSUD Undata Palu- FKIK UNTAD
April 2015

PENDAHULUAN

Pneumonia: inflamasi yang mengenai parenkim paru.1


WHO mendefinisikan pneumonia sebagai adanya batuk
dan nafas cepat atau sulit bernapas.2 Nafas cepat untuk
anak umur < 2 bulan yaitu 60 kali/menit. 3
Diagnosis pneumonia ditegakkan berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisik.

RESUME
Pasien laki-laki berusia 1 bulan 19 hari masuk rumah sakit
dengan keluhan batuk. Batuk disertai lendir berwarna putih yang
dialami sejak sehari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan disertai
dengan demam sejak sehari sebelum masuk rumah sakit. Demam
terjadi terus menerus. Sesak (+), merintih (+), kejang (-), flu (-),
muntah (-), lemas (+). Pasien belum meminum obat sebelumnya.
Buang air besar dan buang air kecil normal. Keadaan umum sakit
sedang, kesadaran compos mentis, berat badan 4100 gram, tinggi
badan 51 cm, status gizi baik (Z score +1 sampai +2), lingkar
kepala: 39 cm (2 SD), normal. Tanda vital: denyut nadi 130
kali/menit, suhu 39,5o C, respirasi 62 kali/menit. Dari pemeriksaan
fisik tampak adanya pernafasan cuping hidung (+), retraksi
dinding dada bagian bawah (+), dan auskultasi paru bunyi ronki
basah halus (+/+).

DISKUSI

Pneumonia anak ditegakkan berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan


fisik.

Klasifikasi batuk atau sukar bernafas menurut panduan manajemen terpadu


balita sakit (MTBS) adalah sebagai berikut:
Gejala
Klasifikasi
- Ada tanda bahaya umum, atau Pneumonia berat
- Tarikan dinding dada ke sangat berat
dalam atau
- stridor
Nafas cepat

atau

penyakit

Pneumonia

Tidak ada tanda-tanda pneumonia Batuk: bukan pneumonia


atau penyakit sangat berat

Pada kasus ini ditemukan adanya tarikan dinding dada ke dalam dan nafas
cepat sehingga pasien dapat dikategorikan sebagai pneumonia berat.

DISKUSI
Gambaran

klinis pneumonia pada bayi dan anak adalah


sebagai berikut:
Gejala infeksi umum: demam, sakit kepala, gelisah, malaise,
penurunan nafsu makan. Keluhan gastrointestinal: mual, muntah
atau diare.
Gejala gangguan respiratori: batuk, sesak napas, retraksi dada,
takipnea, napas cuping hidung, air hunger, merintih dan sianosis.

Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda klinis:

perkusi pekak,
suara nafas melemah
ronki.

Pada neonatus dan bayi kecil, gejala dan tanda pneumonia lebih
beragam dan tidak selalu jelas terlihat.1
Pada kasus ini, auskultasi paru ditemukan ronki pada kedua lapang paru.

Pneumonia pada anak didiagnosis berdasarkan

gambaran klinis
gambaran radiologis.

Gejala klinis meliputi

nafas cepat (menghitung frekuensi nafas selama satu menit


penuh ketika bayi dalam keadaan tenang)
sesak nafas (adanya tarikan dinding dada bagian bawah ke
dalam ketika menarik nafas)
tanda bahaya (malas minum, kejang, kesadaran menurun,
stridor, mengi dan demam/badan terasa dingin.)1

Klasifikasi pneumonia kelompok usia < 2 bulan:

Pneumonia
Bila ada napas cepat (>60 kali/menit) atau sesak napas
Harus dirawat dan diberikan antibiotik
Bukan pneumonia
Tidak ada nafas cepat atau sesak nafas
Tidak perlu dirawat, cukup diberikan pengobatan
simptomatis

Pada kasus ini, pasien memenuhi kriteria pneumonia


untuk bayi usia dibawah 2 bulan yaitu adanya nafas
cepat dan sesak nafas.

Foto

rontgen toraks

gambaran difus merata pada kedua paru, berupa bercakbercak infiltrat yang meluas hingga daerah perifer paru,
disertai dengan peningkatan corakan peribronkial. 1
Pada kasus ini, pasien tidak dilakukan pemeriksaan foto
rontgen toraks.

Darah

Rutin

Pneumonia virus umumnya ditemukan leukosit dalam batas normal


atau sedikit meningkat.
Pada pneumonia bakteri didapatkan leukositosis yang berkisar antara
15000-40000/mm3. 1
Pada kasus ini, pasien tidak dilakukan pemeriksaan darah rutin.

DAFTAR PUSTAKA
1.

2.
3.
4.
5.

6.

Rahajoe, N. N., Supriyatno, B., Setyanto, D. B. 2013. Buku Ajar


Respirologi Anak Edisi Pertama. Jakarta: Ikatan Dokter Anak
Indonesia
Shah, S. S. 2009. Pediatric Practice Infectious Disease.
Philadelphia: McGraw Hill.
Tim Adaptasi Indonesia. 2009. Pelayanan Kesehatan Anak di
Rumah Sakit. Jakarta: WHO Indonesia
Behrman, R. E., Kliegman, R., Arvin, A. M. 2011. Nelson Textbook
of Pediatrics 19th Edition. Philadelphia: Elsevier
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Buku Bagan
Manajemen Terpadu Balita Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia
Pudjiadi, A. H. et al. 2009. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan
Dokter Anak Indonesia. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia

Anda mungkin juga menyukai