Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA MATARAM

DINAS KESEHTAN KOTA MATARAM


PUSKESMAS KARANG TALIWANG
Jln. Ade Irma Suryani, No. 60 Cakranegara Telp : 0370-635974
Email : pkmkarangtaliwang@gmail.com

PANDUAN INTERNAL PROGRAM ISPA PUSKESMAS KARANG TALIWANG

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering
terjadi pada anak. Insidens menurut kelompok umur Balita diperkirakan 0,29 episode
per anak/tahun di negara berkembang dan 0,05 episode per anak/tahun di negara
maju. Ini menunjukkan bahwa terdapat 156 juta episode baru di dunia per tahun
dimana 151 juta episode (96,7%) terjadi di negara berkembang. Kasus terbanyak
terjadi di India (43 juta), China (21 juta) dan Pakistan (10juta) dan Bangladesh,
Indonesia, Nigeria masing-masing 6 juta episode. Dari semua kasus yang terjadi di
masyarakat, 7-13% kasus berat dan memerlukan perawatan rumah sakit. Episode
batuk-pilek pada Balita di Indonesia diperkirakan 2-3 kali per tahun (Rudan et al
Bulletin WHO 2008). ISPA merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien
di Puskesmas (40%-60%) dan rumah sakit (15%-30%).
Pneumonia adalah pembunuh utama balita di dunia, lebih banyak dibanding
dengan gabungan penyakit AIDS, malaria dan campak. Di dunia setiap tahun
diperkirakan lebih dari 2 juta Balita meninggal karena Pneumonia (1 Balita/20 detik)
dari 9 juta total kematian Balita. Diantara 5 kematian Balita, 1 di antaranya
disebabkan oleh pneumonia. Bahkan karena besarnya kematian pneumonia
ini,pneumonia disebut sebagai “pandemi yang terlupakan” atau “the forgotten
pandemic”. Namun, tidak banyak perhatian terhadap penyakit ini, sehingga
pneumonia disebut juga pembunuh Balita yang terlupakan atau “the forgotten killer of
children”(Unicef/WHO 2006, WPD 2011). Di negara berkembang 60% kasus
pneumonia disebabkan oleh bakteri, menurut hasil Riskesdas 2007 proporsi kematian
Balita karena pneumonia menempati urutan kedua (13,2%) setelah diare. Sedangkan
SKRT 2004 proporsi kematian Balita karena pneumonia menempati urutan pertama
sementara di negara maju umumnya disebabkan virus.
Berdasarkan bukti bahwa faktor risiko pneumonia adalah kurangnya
pemberian ASI eksklusif, gizi buruk, polusi udara dalam ruangan (indoor air pollution),
BBLR, kepadatan penduduk dan kurangnya imunisasi campak. Kematian Balita
karena Pneumonia mencakup 19% dari seluruh kematian Balita dimana sekitar 70%
terjadi di Sub Sahara Afrika dan Asia Tenggara. Walaupun data yang tersedia
terbatas, studi terkini masih menunjukkan Streptococcus pneumonia, Haemophilus
influenzadan Respiratory Syncytial Virussebagai penyebab utama ,pneumonia pada
anak (Rudan et al Bulletin WHO 2008). Pengendalian ISPA di Indonesia dimulai pada
tahun 1984, bersamaan dengan diawalinya pengendalian ISPA di tingkat global oleh
WHO. Dalam perjalanannya, pengendalian ISPAtelah mengalami beberapa
perkembangan.
BAB 2

DEFINISI

A. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)


Infeksi akut yang menyerang salah satu bagian/lebih dari saluran napas mulai
hidung sampai alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura).
B. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli).
Pneumonia Balita ditandai dengan adanya gejala batuk dan atau kesukaran bernapas
seperti napas cepat, tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam (TDDK), atau
gambaran radiologi foto thorax/dada menunjukkan infiltrat paru akut. Demam bukan
merupakan gejala yang spesifik pada Balita. Dalam penatalaksanaan pengendalian
ISPA semua bentuk pneumonia seperti bronkopneumonia, bronkiolitis disebut
“pneumonia” saja.
Klasifikasi pneumonia
1. < 2 Bulan Frekuensi nafas nya 60 x permenit atau lebih
2. 2 sampai < 12 bulan Frekuensi nafas nya 50 x permenit atau lebih
3. 12 bulan sampai < 5 tahun Frekuensi nafas 40 x permenit atau lebih
BAB 3

TATA LAKSANA ISPA

Dalam menentukan klasifikasi dan tindakan maka langka pertama adalah memastikan
bahwa anak yang sukar bernafas berumur antara 2 bulan - < 5 tahun.umur anak di tanyakan
pertama karena bayi berumur di bawah 2 bulan menggunakan bagan yang berbeda dengan
kelompok umur 2 bulan-< 5 tahun ini.Tabel klasifikasi mempunyai 3 (tiga) kolom:
merah,kuning,hijau.warna hijau.warna kolom menunjukan derajat keparahan penyakit serta
tindakan maupun pengobatan yang di perlukan.
Setiap penyakit berkaitan dengan tindakan pengobatan yang harus di berika setelah
klasifikasi di tentukan.secara garis besar ada tiga macam tindakan walaupun ada sedikit
perbedaan tergantung pada umur anak,adanya whezing atau demam,serta mungkin tidaknya
rujukan di laksanakan
- Merah : pheumonia berat atau penyakit sangat berat
- Berarti : rujuk segera ke rumah sakit
- Kuning : PNEUMONIA
- Berarti : Beri antibiotik dengan perawatan di rumah
- Hijau : Batuk bukan pneumonia
- Berarti : Beri perawatan di rumah

A. Menentukan penyakit sangat berat pada anak berumur 2 bulan < 5Tahun.
Seorang anak berumur 2 bulan -< 5 tahun menderita penyakit sangat berat apabila
dari pemeriksaan diu temukan salah satu ‘ tanda bahaya” yaitu:
1. Tidak bisa minum
2. Kejang
3. Kesadaran menurun atau sukar di bangunkan
4. Stridor pada waktu anak kejang
5. Gizi buruk
Tindakan:
1. Anak yang mempunyai salah satu “ tanda bahaya” harus rujuk segera Kerumah sakit
2. Berikan satu kali dosis antibiotik sebelum anak di rujuk ( bila memungkan)
3. Sebelum anak meninggalkan puskesmas,petugas kesehatan di anjurkan memberi
pengobatan pra rujukan ( misal atasi demam,whezing,Kejang dan sebagainya)
B. Pneumonia berat pada anak berumur 2 bulan -< 5 tahun)
Seorang anak berumur 2 bulan -<5 tahun diklasifikasi menderita Pneumonia
berat apabila dalam pemeriksaan di temukan tarikan dinding dada bagian bawah
kedalam (TDDK)
Tindakan:
1. Anak yang mempunyai salah satu “ tanda bahaya” harus rujuk segerakerumah
sakit
2. Berikan satu kali dosis antibiotik sebelum anak di rujuk ( bila memungkan)
3. Sebelum anak meninggalkan puskesmas,petugas kesehatan di anjurkan memberi
pengobatan pra rujukan ( misal atasi demam,whezing,Kejang dan sebagainya)
C. Pneumonia pada anak berumur 2 bulan -< 5 tahun
Sebagian besar anak anak yang menderita pneumonia tidak akan menderita
pneumonia berat kalau cepat di beri pengobatan secara tepat.Seorang anak berumur
2 bulan -< 5tahun di klasifikasikan menderita pneumonia apabila dari pemeriksaan
1. Tidak ada tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
2. Ada nya nafas 50 x/ menit atau lebih cepat pada anak berumur 2 bulan – 12 bulan
3. 40x/ menit atau lebih pada anak umur 12 bulan - < 5 tahun.
Tindakan :
1. Nasehati ibu untuk memberikan obat sesuai anjuran petugas kesehatadan
membawa kembali jika keadaan anak bertambah buruk serta jelaskan cara
pemberian antibiotik
2. Anjurkan untuk kontrol dalam 2 hari (48 jam) atau lebih cepat bila keadaan anak
pernafasan nya lebih cepat atau sesak,tidak mau minum ,sakitnya bertambah
parah.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pengendalian ISPA pada awalnya fokus pada pengendalian
pneumonia balita. Dalam beberapa tahun terakhir telah mengalami pengembangan
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat yaitu :
1. Pengendalian Pneumonia Balita
2. Pengendalian ISPA umur > 5 tahun
3. Kesiapsiagaan dan respon terhadap pendemi influenza serta penyakit saluran
pernapasan lain yang berpotensi wabah
4. Faktor risiko ISPA

Anda mungkin juga menyukai