Anda di halaman 1dari 14

PEMERINTAH KOTA MATARAM

DINAS KESEHTAN KOTA MATARAM


PUSKESMAS KARANG TALIWANG
Jln. Ade Irma Suryani, No. 60 Cakranegara Telp : 0370-635974
Email : pkmkarangtaliwang@gmail.com

PEDOMAN DIARE

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada
kami selaku penanggung jawab program diare, sehingga dapat menyelesaikan tugas kami sebagai
petugas pelaksana program dan pelayanan kesehatan di Puskesmas Karang taliwang. Penyusunan
pedoman Upaya diare Puskesmas Karang taliwang tahun 2022 merupakan tanggung jawab kami
sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan terkait pelaksanaan program diare dan penanganan
pasien diare di wilayah kerja Puskesmas Karang taliwang sebagai bagian dari program
penanggulangan penyakit menular yang ada di puskesmas.
Puskesmas Karang taliwang menjalankan fungsi pokok sebagai pusat kesehatan
masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang melaksanakan kegiatan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Mudah-mudahan dengan buku pedoman ini setiap orang yang
terkena penyakit diare dapat ditemukan secara dini tanpa cacat dan mempunyai kesempatan yang
sama untuk mendapat pelayanan yang berkuailitas, serta dapat meningkatkan hasil cakupan
program di puskesmas.
Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
berperan dalam penyusunan pedoman ini, saran dan masukan sangat kami harapkan agar
pedoman ini lebih sempurna dan mudah dilaksanakan di lapangan.

Mataram,……/……../……..

Program Diare

Nova Tirta Zahara Saidi, S.Kep.,Ners


NIP 198611282010012014
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Derajat kesehatan di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang cukup
bermakna, hal ini ditunjukkan dengan semakin menurunnya angka kematian bayi dan ibu,
menurunnya prevalensi gizi buruk pada balita serta meningkatnya angka harapan hidup.
Namun demikian indonesia masih menghadapi beban karena munculnya beberapa penyakit
menular baru, sementara penyakit menular lain belum dapat dikendalikan dengan tuntas.
Salah satu penyakit menular yang belum sepenuhnya dapat dikendalikan adalah penyakit
diare.
Meskipun penyakit diare saat ini sudah bisa disembuhkan bukan berarti indonesia
sudah terbebas dari masalah penyakit diare. Hal ini disebabkan karena dari tahun ke tahun
masih ditemukan sejumlah kasus baru. Penyakit diare adalah suatu penyakit menular yang
masih banyak menimbulkan masalah kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari
segi medis tetapi meluas sampai ke masalah social, ekonomi dan budaya. Penyakit diare
sampai saat ini masih banyak terjadi di masyarakat . Hal ini disebabkan masih kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang diare serta banyaknya pengertian dan kepercayaan yang
keliru terhadap penyakit diare. Penyakit diare dapat menunjukkan gejala-gejala yang tanpa
dehidrasi sampai dengan dehidrasi berat. .
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kejadian diare
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan penemuan kasus diare secara dini
b. Menentukan diagnosis secara tepat
c. Memberikan pengobatan yang tuntas
d. Mencegah terjadinya diare berulang
C. SASARAN
Sasaran dari punyusunan pedoman program kegiatan penanggulangan penyakit
diare di puskesmas ini adalah:
1. Penanggung jawab program diare di puskesmas
2. Semua unit pelayanan pasien di puskesmas
3. Lintas program
4. Lintas sektor
5. Masyarakat
D. RUANG LINGKUP
Upaya penanggulangan penyakit diare di puskesmas meliputi tatalaksana program
penanggulangan penyakit diare dan tata laksana pasien diare
E. BATASAN
1. Tata laksana program penanggulangan diare, meliputi:
a. Penemuan pasien
b. Pengelolaan logistic
c. Promosi pengendalian penyakit diare dan konseling pasien diare
d. Pencatatan dan pelaporan
e. Monitoring dan evaluasi
2. Tata laksana pasien diare, meliputi:
a. Diagnosis dan klasifikasi
b. Pemeriksaan klinis
c. Pengobatan
d. Pencegahan dan tata laksana diare
F. LANDASAN HUKUM
a. Permenkes 75 tahun 2014
b. Undang – undang no 36 tentang kesehatan
BAB 2
STANDAR KETENAGAAN DAN FASILITAS

A. Kualifikasi SDM
Upaya penanggulangan penyakit diare dilaksanakan oleh penanggung jawab upaya
diare dibawah koordinasi program penanggulangan penyakit yang ada di puskesmas.
Penanggung jawab upaya diare di Puskesmas Karang taliwang memiliki kompetensi
sebagai berikut :

No SDM Kompetensi Ijazah Dan Kompetensi Tambahan

1. Penanggung Jawab Upaya P2 Diare a. S 1 Keperawatan + Ners


b. Pelatihan screening BBLR

B. Tugas Dan Kewenangan


Penanggung jawab upaya P2 Diare bertanggung jawab dan mengkoordinir semua
kegiatan yang berhubungan dengan penyakit diare.
1. Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan upaya P2 Diare yang dilaksanakan di Puskesmas Karang Taliwang adalah
No Upaya Kegiatan Dalam Gedung Kegiatan Luar Gedung Pelaksana Kegiatan
1 P2 Diare 1. Penemuan kasus baru 1. Penemuan penderita Penanggung jawab upaya
(deteksi dini) pada paien diare baru P2 diare, Dokter Umum,
rawat jalan 2. Pemeriksaan dan dan petugas kesehatan
2. Pemeriksaan dan diagnosis diare lain.
diagnosis diare 3. Pemantauan
3. Pemantauan pengobatan diare
pengobatan diare 4. Penyuluhan kepada
4. Penyuluhan dan individu, keluarga, dan
konseling masyarakat
5. Rujukan 5. Rujukan
6. Pencatatan dan 6. pencatatan dan
pelaporan pelaporan.
C. Pengaturan Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan yang telah disusun kemudian disosialisasikan melalui pertemuan mini lokakarya puskesmas, mini lokakarya
lintas sektor, media komunikasi dan distribusi langsung kepada sasaran program. Adapun jadwal kegiatan sebagai berikut

UPAYA JADWAL KEGIATAN


JENIS KEGIATAN LOKASI
KESEHATAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOV DES

1. Sosialisasi dan
penyuluhan kepada
masyarakat

Upaya
Pencegahan dan
pengendalian Puasa

penyakit menular
diare

2. Penemuan kasus secara


dini / Pelacakan kasus di
masyarakat
BAB 3

TATALAKSANA PROGRAM P2 DIARE

A. PENEMUAN PASIEN
1. Penemuan pasien secara pasif (sukarela)
Pasien yang ditemukan karena datang ke puskesmas atau pelayanan kesehatan atas
kemauan sendiri atau saran dari orang lain
2. Penemuan pasien secara aktif
a) Pemeriksaan kontak
1) Penemuan pasien dengan cara melakukan kunjungan kerumah pasien yang baru
ditemukan (kasus indeks)
2) Kegiatan ini memerlukan biaya yang rendah tapi memiliki efektivitas yang tinggi, jadi
wajib dilaksanakan
3) Sasarannya adalah pasien anggota keluarga dan tetangga sekitar.
4) Tujuannya adalah penemuan kasus secara dini dan meningkatkan kesadaran anggota
keluarga agar pengobatan dini berjalan dengan baik .
5) Pelaksanaannya segera setelah ditemukan pasien baru
6) Kegiatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan fisik dan konseling
b) Rapid Village Survey (RVS)
1) Sasarannya adalah kelompok potensial masyarakat desa/kelurahan atau unit yang
lebih kecil yaitu dusun
2) Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat desa dalam
penemuan kasus diare secara dini di lingkup desa atau dusun
c) Chase survey
1) Penemuan kasus secara aktif dengan mengunjungi wilayah tertentu berdasarkan
informasi dari berbagai sumber tentang adanya kasus diare di suatu willayah
2) Kegiatan meliputi pemeriksaan pasien diare dan penyuluhan masyarakat di wilayah
tersebut
A. REHABILITASI
Kegiatan yang dilaksanakan meliputi:
1. Memperbaiki system rujukan
2. Memfasilitasi akses kepada panyedia alat bantu
3. Memfasilitasi klien dan keluarga untuk pengobatan diare secara dini.
4. Melakukan sosialisasi tentang diare dan bahaya diare
5. Menyediakan dan memfasilitasi klien yang memerlukan konseling
B. PENGELOLAAN LOGISTIK
Pengelola program mengajukan permintaan keperluan pasien ke dinas kesehatan lamongan
berupa ;
1. Dukumen pendukung (Buku kohort penderita , leafleat , poster )
2. obat
C. PROMOSI PENGENDALIAN PENYAKIT DIARE DAN KONSELING PASIEN DIARE
1. Pengertian
Promosi pengendalian penyakit diare adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh dan bersama masyarakat agar dapat menolong
dirinya sendiri dalam upaya pengendalian penyakit diare serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat.
Konseling diberikan untuk membantu masyarakat dalam membuat keputusan yang
tepat dalam menghadapi masalah yang timbul akibat penyakit diare
2. Tujuan
a) Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan merubah sikap dan tindakan pasien, keluarga dan
masyarakat untuk mendukung upaya pengendalian diare
b) Tujuan Khusus
1) Meningkatkan pengetahuan pasien, keluarga dan masyarakat tentang penyakit diare,
pengobatan, dan pencegahannya
2) Meningkatkan dukungan lintas sektor dalam promosi P2 diare
c) Sasaran
1) Pasien diare
Diberi penjelasan tentang:
a. Penyakit diare dan tanda-tandanya
b. Pentingnya berobat
2) Keluarga pasien
a. Masyarakat
D. PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. Pencatatan
Pencatatan di puskesmas menggunakan formulir sebagai berikut
a) Kartu penderita
Informasi yang ada dalam kartu penderita meliputi:
1) Nomer register pasien
2) Identitas pasien
3) Klasifikasi penyakit diare
4) Cara penemuan
5) Riwayat penyakit sebelumnya
6) evaluasi pengobatan diare
E. MONITORING DAN EVALUASI
Indikator yang dipakai untuk monitoring dan evaluasi program pengendalian diare adalah sebagai
berikut:
1. Indikator utama
a) Angka penemuan kasus baru (CDR : Case Detection Rate)
Adalah jumlah kasus baru yang ditemukan pada periode satu tahun per 100.000 penduduk. Rumus:
Jumlah kasus yang baru ditemukan pada periode satu tahun
100.000 : Jumlah penduduk pada tahun yang sama
BAB 4
TATALAKSANA PASIEN DIARE

A. DIAGNOSIS DAN KLASIFIKASI


1. Diagnosis Diare
Diagnosis penyakit diare hanya dapat didasarkan pada penemuan tanda utama (cardinal
sign), yaitu: Buang air besar lebih dari tiga kali sehari dengan konsistensi lain dari biasanya.
2. Klasifikasi diare
Klasifikasi penyakit diare menurut WHO
a) diare tanpa dehidrasi
b) diare dengan dehidrasi ringan/sedang
c) diare dengan dehidrasi berat
B. PEMERIKSAAN KLINIS
1. Pemeriksaaan
a) Anamnesis meliputi:
1) Nama, alamat, dan daerah asal
2) Keluhan pasien
3) Riwayat penyakit lain/sebelumnya
b) Pemeriksaan fisik
1) Pemeriksaan TTV
2) Pemeriksaan tanda-tanda dehidrasi
C. PENGOBATAN
a) Tujuan pengobatan
Tujuan pengobatan diare adalah:
1) Memutus rantai penularan
2) Menyembuhkan penyakit penderita
3) Mencegah terjadinya dehidrasi atau mencegah bertambah parahnya penyakit diare
b) Pengobatan Diare
1) Penderita di sarankan untuk meminum banyak cairan selama diare masih berlangsung.
2) Pemberian oralit untuk menghindari dehidrasi
3) Pemberian Zinc pada balita
4) Pemberian obat diare bila diperlukan
5) Pemerksaan laboratorium tinja untuk memgetahui penyebab diare
6) Cara mencegah Diare
7) Mencuci tangan sebelum dan setelah makan
8) Menjauhi makanan dan minuman yang di ragukan kebersihannya
9) Utamakan bahan makanan yang segar
BAB 5
LOGISTIK

A. Manajemen Logistik
Penanggung jawab upaya merencanakan logistik kebutuhan kegiatan meliputi jenis dan
jumlah yang diperlukan. Di dalam merencanakan logistik penanggung jawab bisa merencanakan
bersama-sama dengan pelaksana upaya dan diusulkan pada tim perencana puskesmas.

B. Jenis-Jenis Logistik
1. Alat tulis
2. Alat kesehatan
3. Bahan habis pakai
4. Materi kegiatan : brosur, liflet, lembar balik, lembar kuesioner dan handout
5. LCD dan Laptop
6. Makan minum untuk kegiatan kelas
BAB 6
KESELAMATAN SASARAN/PASIEN

A. Keselamatan Sasaran Program/ Pasien


Pelaksanaan pelayanan UKM diselenggarakan dengan senantiasa memperhatikan
keselamatan pasien/ sasaran program melalui mekanisme pelaporan sesuai dengan Indeks
Keselamatan Pasien (IKP) yang telah ditetapkan.
Mutu pelayanan kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan
pelayanan kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai
dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta dipihak lain tata cara penyelenggaraannya
sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan
B. Risiko yang mungkin terjadi pada sarana pelayanan upaya penanggulangan
penyakitdiare
adalah:
1. Risiko yang terkait dengan pelayanan sasaran/ pasien
2. Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana
3. Risiko financial
4. Risiko lain (yang lain, misalnya yang terkait dengan penggunaan kendaraan/alat transportasi,
misalnya ambulans, vans, sepeda motor dsb)
Untuk mencegah terjadinya kasus diatas maka pelayanan puskesmas dalam melaksanakan
pelayanannya harus senantiasa memperhatikan Keselamatan pasien (patient safety). Upaya
Keselamatan Pasien adalah reduksi dan meminimalkan tindakan yang tidak aman dalam sistem
pelayanan kesehatan sebisa mungkin melalui praktik yang terbaik untuk mencapai luaran klinis
yang optimum.
C. Sasaran Keselamatan Sasaran/ Pasien meliputi :
1. Ketepatan identifikasi sasaran/ pasien;
2. Peningkatan komunikasi yang efektif;
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;
4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat sasaran/ pasien
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan;
6. Pengurangan risiko pasien jatuh
BAB 7
KESELAMATAN KERJA

A. Keselamatan Kerja
Puskesmas merupakan tempat kerja yang mempunyai resiko kesehatan maupun penyakit
akibat kecelakaan kerja. Oleh karena itu petuga puskesmas tersebut mempunyai resiko tinggi
karena sering kontak dengan agent penyakit menular, dengan darah dan cairan tubuh maupun
tertusuk jarum suntik bekas yang mungkin dapat berperan sebagai transmisi beberapa penyakit
seperti hepatitis B, HIV AIDS dan juga potensial sebagai media penularan penyakit yang lain.
B. Tujuan Keselamatan Kerja
1. Meningkatnya kemampuan tenaga puskesmas memecahkan masalah sekehatan kerja diwilayah
kerja puskesmas. Teridentifikasinya permasalahan kesehatan kerja dilingkungan Puskesmas
2. Teridentifikasi potensi masyarakat diwilayah kerja puskesmas kawasan
3. Terlaksananya pelayanan kesehatan kerja yang berkualitas.
4. Terselenggaranya kemitraan dengan para pengandil dalam pelayanan
5. Terselenggaranya koordinasi lintas program dan lintas sector
C. Strategi Keselamatan Kerja
1. Melindungi petugas dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari pekerjaan dan
lingkungan kerja.
2. Membantu petugas menyesuaikan diri dengan pekerjaannya.
3. Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik, mental, maupun sosial
4. Pakai APD pada tindakan tertentu
5. Senantiasa melaksanakan pelayanan sesuai dengan SOP
D. Pengelolaan Kesehatan Petugas
Pelaksanaan pelayanan UKM di Puskesmas Babat diselenggarakan dengan senantiasa
memperhatikan keselamatan kerja tenaga kesehatan.
E. Pencatatan dan Pelaporan
Semua kejadian yang berkaitan dengan keselamatan kerja di catat dan dilaporkan kepada pimpinan
BAB 8
PENGENDALI MUTU

A. Pengendali Mutu Upaya Program Diare


Pengendalian mutu dilaksanakan dengan cara menentukan sasaran mutu yang ditetapkan
berdasarkan standart kinerja/ standart pelayanan minimal yang meliputi indikator
penyelenggaraan upaya puskesmas. Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan
harapan sasaran, hak dan kewajiban sasaran, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang
ditetapkan.
B. Tujuan Pengendali Mutu Upaya Program Diare
1. Terwujudnya pelayanan berkualitas
2. Untuk meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan di puskesmas
3. Untuk meningkatkan cakupan pelayanan
C. Jenis Kegiatan Pengendali Mutu Upaya Program Diare
1. Melaksanakan kegiatan sesuai rencana kerja tahunan program Diare
2. Pelaksanaan kegiatan berdasarkan SOP
3. Menentukan sasaran mutu upaya program diare
4. Audit Internal
BAB 9
PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dalam
pelaksanaan upaya penanggulanan penyakit diare dengan tetap memperhatikan prinsip proses
pembelajaran dan manfaat.
Keberhasilan kegiatan upaya penanggulangan penyakit diare tergantung pada komitmen
yang kuat dari semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dan peran
serta aktif masyarakat dalam bidang kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai