Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada saya
selaku penanggung jawab program diare, sehingga dapat menyelesaikan tugas saya sebagai
petugas pelaksana program dan pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Teluk Bayur.
Penyusunan Pedoman Upaya Diare puskesmas Teluk Bayur Tahun 2024 merupakan
tanggung jawab saya sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan terkait pelaksanaan program
diare dan penanganan pasien diare.
Puskesmas Teluk Bayur menjalankan fungsi pokok sebagai pusat kesehatan masyarakat
dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang melaksanakan kegiatan promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif.
Mudah-mudahan dengan buku pedoman ini setiap orang yang terkena penyakit daire dapat
ditemukan secara dini tanpa cacat dan mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapat
pelayanan yang berkualitas, serta dapat meningkatkan hasil cakupan program di puskesmas.
Saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
berperan dalam penyusunan pedoman ini, saran dan masukkan sangat saya harapkan agar
pedoman ini lebih sempurna dan mudah dilaksanakan di lapangan.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Derajat Kesehatan di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang cukup bermakna,
hal ini ditunjukkan dengan semakin menurunnya angka kematian bayi dan ibu, menurunnya
prevalensi gizi buruk pada balita serta meningkatnya angka harapan hidup. Namun demikian
Indonesia masih mengahadapi beban karena munculnya beberapa penyakit menular baru,
sementara penyakit menular lain belum dapat dikendalikan dengan tuntas.
Salah satu penyakit menular yang belum dapat dikendalikan adalah penyakit diare. Meskipun
penyakit diare saat ini sudah disembuhkan bukan berarti Indonesia sudah terbebas dari masalah
penyakit diare. Hal ini disebabkan karena dari tahun ke tahun masih ditemukan sejumlah kasus
baru. Penyakit diare adalah suatu penyakit menular yang masih banyak menimbulkan masalah
kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai ke
masalah social, ekonomi dan budaya. Penyakit diare sampai saat ini masih banyak terjadi di
masyarakat.
Hal ini sebabkan masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang diare serta banyaknya
pengertian dan kepercayaan yang keliru terhadap penyakit diare. Penyakit diare dapat
menunjukkan gejala-gejala yang tanpa dehidrasi sampai dengan dehidrasi berat. Kota Berau
masih banyak terjadi angka kejadian diare.
1.2 TUJUAN
1. Tujuan umum.
2. Tujuan Khusus
2
1.3 SASARAN
d. Lintas program
e. Lintas sektor
f. Masyarakat
3
BAB II
RUANG LINGKUP
Penanggung jawab upaya Program Diare bertanggung jawab dan mengkoordinir semua
kegiatan yang berhubungan dengan penyakit diare.
5. Pencatatan dan
5. Pencatatan dan Pelaporan
pelaporan
2.4 RUANGAN
Puskesmas Teluk Bayur tidak tersedia ruangan khusus untuk pemeriksaan pasien diare.
Pasien yang berobat dengan keluahuan diare diarahkan ke poli Umum, Poli Anak, Poli Lansia, dan
UGD Tergantung usia dan Kondisi pasien tersebut.
4
BAB III
TATA LAKSANA PROGRAM DIARE
Pasien yang ditemukan karena datang ke puskesmas atau pelayanan kesehatan atas
kemauan sendiri atau saran orang lain
A. Pengertian
Promosi Pengendalian penyakit diare adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh dan bersama masyarakat agar dapat
menolong dirinya sendiri dalam upaya pengendalian penyakit diare serta mengembangkan
kegiatan yang bersumber daya masyarakat. Konseling diberikan untuk membantu
masyarakat dalam membuat keputusan yang tepat dalam menghadapi masalah yang
timbul akibat penyakit diare.
B. Tujun
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan merubah sikap dan tindakan pasien, keluarga dan
masyarakat untuk mendukung upaya pengendalian diare
2. Tujuan Khusus
5
C. Sasaran
1. Pasien diare, diberi penjelasan tentang :
a. Penyakit diare dan tanda-tandanya
b. Pentingnya berobat ke fasilitas kesehatan
2. Keluarga pasien
3. Masyarakat
6
BAB IV
TATA LAKSANA PASIEN DIARE
1. Diagnosis Diare
Diagnosis penyakit diare hanya dapat didasarkan pada penemuan tanda utama (cardinal
sign), yaitu : Buang air besar lebih dari tiga kali sehari dengan konsistensi lain dari
biasanya.
2. Klaisfikasi Diare
Klasifikasi penyakit diare menurut WHO
a. Diare tanpa dehidrasi
b. Diare dengan dehidrasi ringan/sedang
c. Diare dengan dehidrasi berat
B. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan/ Anamnesa meliputi :
a. Nama, Tempat tanggal Lahir, Alamat, dan daerah asal, Nomor Handphone
b. Keluhan pasien
C. PENGOBATAN
1. Tujuan pengobatan
2. Pengobatan Diare
a. Penderita di sarankan untuk meminum banyak cairan selama diare masih berlangsung
7
d. Pemberian obat diare bila diperlukan
8
BAB V
PENGENDALI MUTU
Pengendalian mutu dilaksanakan dengan cara menentukan sasaran mutu yang ditetapkan
berdasarkan standart kinerja/standart pelayanan minimal yang meliputi indikator penyelenggaraan
upaya puskesmas.
Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan sasaran, hak dan
kewajiban sasaran, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan.
9
BAB VI
PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan Puskesmas dan lintas sektor terkait dalam
pelaksanaan upaya penanggulangan penyakit diare dengan tetap memperhatikan prinsip
proses pembelajaran dan manfaat. Keberhasilan kegiatan upaya penaggulangan penyakit
diare tergantung pada komitmen yang kuat dari semua pihak terkait dalam upaya
meningkatkan kemandirian masyarakat dan peran serta aktif masyarakat dalam bidang
kesehatan.
10