Anda di halaman 1dari 28

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DIARE

I. Pendahuluan

Diare merupakan penyakit yang dapat dialami oleh setiap orang


tanpa melihat umur dan jenis kelamin akan tetapi tingkat bahaya
lebih banyak dialami pada bayi maupun anak-anak dikarenakan
berbagai macam faktor diantaranya kebersihan dan gaya hidup.
Menurut WHO, diare adalah buang air besar (defekasi) dalam bentuk
cairan atau setengah cair lebih dari tiga kali dalam satu hari, Buang
air besar encer tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah
(IDAI,2011).

Diare dapat menyebabkan seseorang kekurangan cairan.


Penyebab diare bermacam-macam, diantaranya infeksi (bakteri
maupun virus) maupun alergi makanan (khususnya susu atau
laktosa). Diare pada anak harus segera ditangani karena bila tidak
segera ditangani, diare dapat menyebabkan tubuh dehidrasi yang bisa
berakibat fatal.

II. Latar belakang

Diare masih menjadi masalah kesehehatan masyarakat


dinegara berkembang termasuk Indonesia dan merupakan salah satu
penyebab kematian dan kesakitan pada anak,terutama di bawah usia
5 tahun. Di dunia sebanyak 6 juta anak meninggal setiap tahunnya
karena diare dan sebagian besar kejadian tersebut terjadi dinegara
berkembang.

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan umum

Mencegah terjadinya diare dengan komplikasi yang berat.

2. Tujuan khusus
a. Penanganan dan pengobatan sesuai standar operasional prosedur
b. Masyarakat yang diare segera berobat kefasilitas kesehatan tingkat
pertama.
c. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara pencegahan
diare.
d. Mencegah terjadinya kematian karena diare
IV. Tata Nilai Pelaksanaan Kegiatan
Dalam melaksanakan kegiatan Surveilans Penyakit Diare di Puskesmas
Dilaksanakan dengan kegiatan yang berpedoman dengan tata nilai
CERIA:
C = Cermat : Bekerja dengan teliti dan hati-hati
E = Efisien : Tepat waktu dalam melaksanakan kegiatan
R = Rasional : Bekerja sesuai dengan Standar dan kebutuhan
I = Inovatif : Mempunyai ide – ide untuk kemanjuan kinerja.
A = Adil : Tidak membeda-bedakan klien

V. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1. Penemuan kasus 1. Anamnese


penderita diare 2. Pemeriksaan dilakukan di BP Induk
Puskesmas dan Pustu.
2 Penatalaksanaan Penerapan MTBS pada Balita baik di
diare. Puskesmas Induk atau Pustu oleh petugas.
3 Penanganan diare. 1. Pengobatan dilakukan oleh dokter
berdasarkan klasifikasi diare Spesifik &
Non spesifik dengan / tanpa dehidrasi
(TD), dehidrasi ringan (DR), dehidrasi
sedang(DS), dehidrasi berat (DB)
2. Pemberian oralit semua penderita Diare
dengan klasifikasi tanpa dehidrasi dan
dehidrasi ringan
3. Pemberian zinc selama 10 hari untuk
semua balita dengan kasus diare
4 Pencatatan dan Pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap
pelaporan. minggu, bulan dan pertriwulan.

VI. Cara Melaksanakan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan dilakukan di dalam gedung. Kegiatan dalam
gedung dilakukan di ruang BP baik di puskesmas induk maupun di
puskesmas pembantu oleh tenaga yang berkompeten.

VII. Sasaran
Sasaran dalam kegitan ini adalah masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Rawat Inap Tulang Bawang Baru.
VIII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

N BULAN
KEGIATAN
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penemuan kasus √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
penderita diare

2 Penatalaksanaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
diare.

3 Penanganan diare. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4 Pencatatan dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pelaporan.

INSIDENTIL (tanggal sesuai dengan kejadian kasus)


Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dalam jangka waktu satu tahun
dimulai dari bulan Januari s/d Desember 2022 Lokasi meliputi 8 desa di
Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Tulang Bawang Baru.
IX. Rencana Anggaran
-
X. Monitoring, EvaluasiPelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Dilaksanakan setiap bulan dimulai dari bulan Januari s/d Desember
2022
XI. Pencatatan, Pelaporandan Evaluasi Kegiatan

a. Pencatatan kegiatan dilakukan pada form laporan dinas.


b. Pelaporan kasus diare pada form laporan bulanan dan juga form
laporan mingguan ( E-WARS ) kemudian setiap bulan diserahkan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara.
c. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan saat lokakarya mini.

Tulang Bawang Baru, Januari 2022

Mengetahui Penanggung Jawab Program/


KEPALA UPTD PUSKESMAS KegiatanSurveilans,
TULANG BAWANG BARU

Iwan Darmawan, SKM, M.Kes Fauzan Azhari M, SKM


Nip. 19741217 200012 1 002
NIP :19930922 201903 1 006
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI

I. Pendahuluan
Peristiwa bertambahnya penderita atau kematian yang disebabkan
oleh suatu penyakit di suatu wilayah tertentu, kadang-kadang dapat
merupakan kejadian yang mengejutkan dan membuat heboh masyarakat
di wilayah itu, secara umum kejadian disebut Kejadian Luar Biasa (KLB),
sedang yang dimaksud penyakit adalah semua penyakit menular yag
dapat menimbulkan KLB, penyakit yang disebabkan oleh keracunan
makanan dan keracunan lainnya.
Untuk mengetahui adanya penderitaan tersangka penderita
penyakit yang dapat menimbulkan KLB, perlu pengamatan yang
dilakukan secara teratur, teliti dan terus menerus, meliputi
pengumpulan, pengolahan, analisa, interpretasi, penyajian data dan
peloporan. Apabila hasil pengamatan menunjukkan adanya
kemungkinan KLB, maka perlu dilakukan penyelidikan dan faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi terjadinya dan penyebarluasan KLB
tersebut,di samping tindakan seperunya.
Hasil penyelidikan epidemiologi dan mengarahkan langkah–langkah
yang harus dilakukan dalam upaya penanggulangan KLB. Upaya
penanggulangan KLB yanng direncanakan dengan cermat dan
dilaksanakan oleh semua pihak yang terkait secara koordinasi dapat
menghentikan atau membatasi KLB, sehingga tidak berkembang menjadi
suatu wabah.

II. Latar belakang


1. Wilayah Puskesmas Rawat Inap Tulang Bawang Baru Kecamatan
Bunga Mayang meliputi 8 desa dengan angka kejadian penyakit yang
berpotensi KLB setiap bulannya kurang lebih 10 kasus
2. Kasus yang berpotensi KLB di wilayah puskesmas Rawat Inap Tulang
Bawang Baru, rata-rata kejadian 3-4 kasus KLB / bulan terutama
pada musim pancaroba
3. Dari monitoring bulan Januari sampai dengan Mei 2022 ditemukan
kasus yang berpotensi KLB sebanyak kasus (DBD dan Gigitan hewan
penular rabies (GHPR)
4. Pilihan prioritas
Berdasarkan data tersebut di atas semua kasus yang berpotensi KLB
menjadi prioritas untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum
Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan KLB penyakit
menular dan keracunan sehingga KLB tidak menjadi masalah
kesehatan.
2. Tujuan khusus
a. Menurunnya frekuensi KLB
b. Menurunnya jumlah kasus kematian dalam suatu KLB
c. Membatasi penyebaran luasnya wilayah KLB

IV. Tata Nilai Pelaksanaan Kegiatan


Cara melaksanakan kegiatan Penyelidikan Epidemiologi sesuai
dengan tata nilai Puskesmas Rawat Inap Tulang Bawang Baru yaitu :
CERIA
C = Cermat : Bekerja dengan teliti dan hati-hati
E = Efisien : Tepat waktu dalam melaksanakan kegiatan
R = Rasional : Bekerja sesuai dengan Standar dan kebutuhan
I = Inovatif : Mempunyai ide – ide untuk kemanjuan kinerja.
A = Adil : Tidak membeda-bedakan klien

V. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1. Penilaian Kinerja 1. Konfirmasi / menegakkan diagnosa.


Penyelidikan Diagnosa penyakit KLB harus dilakukan
Epidemiologi pada awal kegiatan, karena diagnosa ini
akan diperlukan untuk membuat definisi
kasus
2. Memastikan adanya suatu KLB. KLB dapat
dipastikanbila memenuhi kriteria KLB yang
telah ditetapkan.
3. Membuat rumusan hipotesa
Hipotesa dibuat berdasarkan data yng telah
ada dengan tujuan mengarahkan
pelaksanaan penyelidikan epidemioogi
4. Pengumpulan data epidemiologi
Pengumpulan data epidemiologi
diperlakukan untuk menunjang /
membuktikan hipotesa (data primer dan
data sekunder)
5. Pengolahan data, analisa data dan
interprestasi data.
Data dianalisa secara komprehensif baik
data kasus, data vektor, data lingkunga
dan data prilaku penduduk untuk dapat
segera diketahui dinamika penularan
penyakit
6. Rumusan kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penyelidikan
tersebut, dibuatlh kesimpulan yang dapat
menerapkan pola penyakit yang terjadi
pada penderita yang harus sesuai dengan
sigat penyebab penyakit, sumber infeksi
cara penularan dan faktor lain yang
munngkin memegamg peranan dalam
terjadinya KLB.
7. Tindakan Penanggulangan
Tentukan cara-cara penanggulangan yang
efektif, yang didasarkan atas hasil analisis
penyelidikan epidemiologi
8. Laporan lengkap tentang penyelidikan
epidemiologi
2. Sasaran - Keluarga penderita
Penyelidikan - Kelompok masyarakat terpajan
epidemiologi

3. Manajemen Resiko - Melaksanakan identifikasi resiko


penyelidikan epidemiologi
- Melaksanakan analisis resiko penyelidikan
epidemiologi
- Menyusun rencana tindak lanjut (RTL)
- Melakukan tindak lanjut
4. Kontak kerja terkait Membuat rencana kerja dengan lintas sektor
penyelidikan dan lintas program terkait
epidemiologi

VI. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Wawancara atau tanya jawab.
2. Identifikasi langsung ke kelompok masyarakat (sasaran).

VII. Sasaran
1. Sasaran
a. Kinerja penyelidikan epidemiologi diukur pada semua kasus KLB
yang ada
b. 100% insiden KLB dilaporkan dan ditindaklanjuti
2. Kriteria KLB
a. Timbulnya suatu pemyakit/kesakitan yang sebelumnya tidak
ada/tidak dikenal
b. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus menerus selama 3
kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya
c. Peningkatan kejadian penyakit, 2 kali atau lebih dibandingkan
dengan periode sebelumnya
d. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan
dua kali lipat atau lebih jika dibandingkan dengan angka rata-
rata perbulan dari tahun sebelumya
e. Angka rata-rata perbulan selama satu tahun menunjukkan
kanaikan dua kali lipat atau lebih dibandingkan dengan angka
rata-rata perbulan dari tahun sebelumnya.
f. Case fatality rate dari suatu penyakit dalam kurun waktu tertentu
menunjukkan 50% atau lebih dibandingkan CFR dari periode
sebelumnya
g. Proporsi Rate (PR) penderita baru dari suatu periode tertentu
menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih dibandingkan
periode yang asma dalam kurun waktu/tahun sebelumya.
h. Beberapa penyakit khusus : kolera, DHF/DSS, SARS, Avian
Influenza, Tetanus, Neonatorum.
- Setiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya ( pada
daerah endenmis )
- Terdapat satu atau lebih penderita bari di mana pada periode
4 minggu sebelum daerah tersebut dinyatakan bebas dari
penyakit yang bersangkutan
i. Beberapa penyakit yang dialami 1 atau lebih penderita :
- Keracunan makanan
- Keracunan pestisida
3. Daftar nama penyakit yang masuk dalam kriteria berpotensi KLB
a. Diare akut
b. Malaria konfirmasi
c. Tersangka demam Dengue
d. Pneumonia
e. Diare berdarah
f. Terssangka demam thypoid
g. Joundice acut
h. Tesangka DBD
i. Tersangka Flu Burung pada manusia
j. Tersangka campak
k. Tersangka difteri
l. Tersangka pertusis
m. AFP (Lumpuh layu mendadak)
n. Kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR)
o. Tersangka antrak
p. Demam yang tidak diketahui sebabnya
q. Tersangka kolera
r. Kluster penyakityang tidak diketahui
s. Tersangka miningitis
t. Tersangka neonatorum
u. Tersangka tetanus
v.
VIII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan Tempat BULAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Penyelidikan 8 Desa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Epidemiologi

INSIDENTIL (Tanggal sesuai dengan kejadian kasus )


Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dalam jangka waktu satu tahun
dimulai dari bulan januari s/d Desember 2022 Lokasi kegiatan meliputi 8
Desa diwilayah Puskesmas Rawat Inap Tulang Bawang Baru Kecamatan
Bunga Mayang.
IX. Rencana Anggaran
Pembiayaan kegiatan ini menggunakan alokasi dana BOK.

X. Monitoring, Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan dilaksanakan setiap selesai
melaksanakan kegiatan Penyelidikan Epidiomologi

XI. Pencatatan, Pelaporan Evaluasi Kegiatan


1. Pencatatan dan Pelaporan dilakukan setiap minggu dilaporkan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten.
2. Laporan Kegiatan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas dan
dilanjutkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara

Mengetahui Tulang Bawang Baru, Januari 2022

KEPALA UPTD PUSKESMAS Penanggung Jawab Program/

TULANG BAWANG BARU Kegiatan Surveilans,

Iwan Darmawan, SKM, M.Kes Fauzan Azhari M, SKM

Nip. 19741217 200012 1 002 NIP :19930922 201903 1 006


KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PELAKSANAAN SURVAILANS ACUTEFLACCID PARALISIS

I. Pendahuluan
Polio merupakan salah satu dari beberapa jenis penyakit yang
dapat dibasmi, strategi untuk membasmi polio didasarkan atas
pemikiran bahwa virus polio akan mati bila ia disingkirkan dari tubuh
manusia dengan cara pemberian imunisasi.

II. Latar belakang


Dalam upaya untuk membebaskan indonesia dari penyakit polio
Pemerintah melaksanakan program Eradikasi polio (ERAPO) Yang terdiri
dari pemberian imunisasi secra rutin, pemberian imunisasi masal pada
anak balita melalui PIN (Pekan Imunisasi Nasional) dan survailans AFP
(Acutte Placcid Paralisis). Survailans AFP bertujuan untuk memantau
adanya penyebaran virus polio luar disuatu wilayah.

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum
a. Mengidentifikasi daerah resiko tinggi yang dimaksud dengan
daerah resiko tinggi adalah daerah dimana penyebaran virus polio
liar masih terjadi.
b. Memantau kemajuan program eradikasi polio, survailans AFP
akan memberikan informasi kepada para pengambil keputusan.
c. Membuktikan indonesia bebas polio.
2. Tujuan Khusus
a. Menemukan semua kasus AFP yang ada di wilayah Puskesmas
Rawat Inap Tulang Bawang Baru Kecamatan Bunga Mayang
b. Melacak semua kasus AFP yang ditemukan
c. Mengumpulkan specimen semua kasus AFP selambat-lambatnya
14 hari setelah kelumpuhandan dengan tenggang waktu
pengumpulan specimen 24 jam.
d. Mengidentifikasi kemungkinan adanya firus polio liar diwilayah
Puskesmas Rawat Inap Tulang Bawang Baru
IV. Tata Nilai Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan Survailans AFP mengacu pada tatanilai Puskesmas
Rawat Inap Tulang Bawang Baru : CERIA Mempunyai makna :
C = Cermat : Bekerja dengan teliti dan hati-hati
E = Efisien : Tepat waktu dalam melaksanakan kegiatan
R = Rasional : Bekerja sesuai dengan Standar dan kebutuhan
I = Inovatif : Mempunyai ide – ide untuk kemanjuan kinerja.
A = Adil : Tidak membeda-bedakan klien

V. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1. Surveilans AFP a. Masyarakat


b. Keluarga Penderita

VI. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Surveilans AFP
a. Melacak setiap kelumpuhan yang dilaporkan oleh masyarakat
untuk memastikan baha kelumpuhan trsebut adalah AFP
b. Mengisi format pelacakan (FP1)
c. Melaporkan setiap kasus AFP ke Dinas Kesehatan
2. Penyuluhan
a. Menyiapkan Leaflet tentang AFP atau Imunisasi Polio

VII. Sasaran
Sasaran program dalam hal ini adalah semua anak berusia kurang
dari 15 tahun dengan kelumpuhan yang sifatnya flasid (layuh),terjadi
secara accut (mendadak), bukan karena disebabkan oleh ruda paksa.

VIII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


No Kegiatan Tempat BULAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Surveilans AFP 8 Desa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

INSIDENTIL (tanggal sesuai dengan kejadian kasus)


Kegiatan survailans AFP dilaksanakaan selama satu tahun meliputi 8
desa diwilayah Puskesmas Rawat Inap Tulang Bawang Baru Kecamatan
Bunga Mayang.

IX. Rencana Anggaran


Pembiayaan kegiatan ini menggunakan alokasi dana BOK

X. Monitoring, Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Kegiatan pelaporan dilakukan setiap minggu dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Lampung Utara

XI. Pencatatan, Pelaporan Evaluasi Kegiatan


1. Pencatatan dan Pelaporan
a. Laporan kegiatan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas untuk
Pencatatan dan Pelaporan dilakukan setiap minggu dilaksanakan
oleh pelaksana program
b. dilanjutkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara
2. Evaluasi kegiatan
Evaluasi kegiataan dilakukan setiap triwulan pada kegiatan rakor
Puskesmas.

Mengetahui Tulang Bawang Baru, Januari 2022


KEPALA UPTD PUSKESMAS Penanggung Jawab Program/
TULANG BAWANG BARU KegiatanSurveilans,

Iwan Darmawan, SKM, M.Kes Fauzan Azhari M, SKM


NIP :19930922 201903 1 006
Nip. 19741217 200012 1 002

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENYULUHAN PENYAKIT DBD
I. Pendahuluan
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu
masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Sejak tahun 1968 kasusnya
cenderung meningkat dan penyebarannya bertambah luas. Keadaan ini
erat kaitannya dengan peningkatan morbiditas penduduk sejalan
dengan semakin lancarnya hubungan transportasi serta tersebarluasnya
virus dengue dan nyamuk penularnya di berbagai wilayah di Indonesia.
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit menular, dimana
penularannya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk Aedes
Aegypti banyak berkembang biak di tempat-tempat yang tergenang air
sehingga penyakit DBD banyak terdapat di musim penghujan dan
daerah-daerah perkotaan dan permukiman kumuh. Biasanya penyakit
ini menyerang pada pagi hari dan sore hari. Prevelensi penyakit DBD
lebih banyak terjadi pada usia sekolah dan penyakit ini termasuk
penyakit menular melalui gigitan nyamuk dari penderita kepada orang
yang sakit.

II. Latar belakang


Demam berdarah dengue banyak di daerah tropis dan subtropis.
Data dari seluruh dunia menujukkan Asia menempati urutan pertama
dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Sementara itu terhitung
sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, WHO mencatat Negara Indonesia
sebagai Negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara. Di
Indonesia, DBD telah menjadi masalah kesehatan masyarakat selama
lebih dari 40 tahun terakhir.
Penularan tidak hanya di rumah tetapi di sekolah atau di tempat
kerja sehingga gerakan PSN sangat diperlukan. Tampak telah terjadi
perubahan pola penyakit DBD, dimana dahulu DBD adalah penyakit
pada anak-anak di bawah 15 tahun. Saat ini telah menyerang seluruh
kelompok umur bahkan lebih banyak pada usia produktif.

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang penyakit DBD
diharapkan para peserta memahami dan menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang penyakit DBD, diharapkan
para peserta dapat memahami:
a. Pengertian, virus penyebab dan nyamuk sebagai vector penyakit
DBD
b. Tempat berkembangbiak nyamuk
c. Mengetahui gejala dan penyakit DBD
d. Cara pemberantasan nyamuk sebagai vektor penyakit DBD

IV. Tata Nilai Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan Penyuluhan DBD mengacu pada tatanilai
Puskesmas Rawat Inap Tulang Bawang Baru : CERIA Mempunyai makna:
C = Cermat : Bekerja dengan teliti dan hati-hati
E = Efisien : Tepat waktu dalam melaksanakan kegiatan
R = Rasional : Bekerja sesuai dengan Standar dan kebutuhan
I = Inovatif : Mempunyai ide – ide untuk kemanjuan kinerja.
A = Adil : Tidak membeda-bedakan klien

V. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1. Penyuluhan DBD a. Menyiapkan alat dan bahan


b. Pelaksanaan kegiatan
c. Evaluasi

VI. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Menentukan waktu dan tempat kegiatan
2. Menyampaikan jadwal dan waktu pelaksanaan kegiatan kepada
peserta/masyarakat
3. Menyiapkan materi dan peralatan penyuluhan
4. Melakukan kegiatan penyuluhan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan

VII. Sasaran
Peserta yang diikutsertakan adalah semua orang yang mampu
memahami penjelasan petugas.

VIII. Jadwal Pelkasanaan Kegiatan


No Kegiatan Tempat BULAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Penyuluhan DBD 8 Desa √

IX. Rencana Anggaran


Pembiayaan kegiatan ini menggunakan alokasi dana BOK

X. Monitoring, Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Penilaian keberhasilan kegiatan ditinjau dari beberapa hal seperti:
1. Kehadiran jumlah peserta
2. Antusias para peserta dengan adanya pertanyaan dari peserta

XI. Pencatatan, Pelaporan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan, pelaporan dan evaluasi dibuat tertulis menggunakan format
laporan disertai dengan daftar hadir, notulen dan dokumentasi kegiatan.

Mengetahui Tulang Bawang Baru, Januari 2022


KEPALA UPTD PUSKESMAS Penanggung Jawab Program/
TULANG BAWANG BARU KegiatanSurveilans,

Iwan Darmawan, SKM, M.Kes Fauzan Azhari M, SKM


Nip. 19741217 200012 1 002 NIP :19930922 201903 1 006
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
DBD

I. Pendahuluan
Dewasa ini, pembangunan kesehatan di Indonesia dihadapkan
pada masalah dan tantangan yang muncul sebagai akibat terjadinya
perubahan sosial ekonomi dan perubahan lingkungan strategis, baik
secara nasional maupun global. Penerapan desentralisasi di bidang
kesehatan dan pencapaian sasaran Millenium Development Goals (MDGs)
merupakan contoh masalah dan tantangan yang perlu menjadi perhatian
seluruh stakeholder bidang kesehatan, khususnya para pengelola
program, dalam menyusun kebijakan dan strategi agar pelaksanaannya
menjadi lebih efisien dan efektif.
Program pencegahan dan pengendalian penyakit menular telah
mengalami peningkatan capaian walaupun penyakit infeksi menular
masih tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang menonjol
terutama TB, Malaria, HIV-AIDS, DBD dan Diare. Angka kesakitan DBD
masih tinggi, yaitu sebesar 65,57 per 100.000 penduduk pada tahun
2010, sedangkan angka kematian dapat ditekan di bawah 1 persen,
yaitu 0,87 persen. Target pengendalian DBD tertuang dalam dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan
Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Kesehatan 2010-2014 dan
KEPMENKES 1457 tahun 2003 tentang Standar Pelayanan Minimal yang
menguatkan pentingnya upaya pengendalian penyakit DBD di Indonesia
hingga ketingkat Kabupaten/Kota bahkan sampai ke desa. Melalui
pelaksanaan program pengendalian penyakit DBD diharapkan dapat
berkontribusi menurunkan angka kesakitan, dan kematian akibat
penyakit menular di Indonesia.

II. Latar belakang


Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang menjadi
masalah kesehatan masyarakat dan endemis di hampir seluruh
Kota/Kabupaten di Indonesia. Sejak ditemukan pertama kali pada tahun
1968 hingga saat ini jumlah kasus DBD dilaporkan meningkat dan
penyebarannya semakin meluas mencapai seluruh provinsi di Indonesia
(33 provinsi). Penyakit ini seringkali menimbulkan KLB di beberapa
daerah endemis tinggi DBD.
Sejak tahun 2005, nampak adanya kecenderungan penurunan CFR
DBD. Sedikit peningkatan nampak pada tahun 2009. Kecenderungan
penurunan tersebut tidak nampak pada IR DBD per 100.000 penduduk.
IR DBD sejak 2006 hingga 2010 cenderung fluktuatif. Pada tahun 2010
jumlah kasus DBD yang dilaporkan sebanyak 155.777 penderita (IR:
65,57/100.000 penduduk) dengan jumlah kematian sebanyak 1.358
(CFR0,87 %).

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mencegah
dan melindungi diri dari penularan DBD melalui perubahan
perilaku (PSN DBD) dan kebersihan lingkungan.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan
pengendalian DBD
b. Menurunkan jumlah kelompok masyarakat yang berisiko
terhadap penularan DBD
c. Melaksanakan penanganan penderita sesuai standar
d. Menurunkan angka kesakitan DBD
e. Menurunkan angka kematian akibat DBD

IV. Tata Nilai Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan Penyuluhan DBD mengacu pada tatanilai
Puskesmas Rawat Inap Tulang Bawang Baru : CERIA Mempunyai makna:
C = Cermat : Bekerja dengan teliti dan hati-hati
E = Efisien : Tepat waktu dalam melaksanakan kegiatan
R = Rasional : Bekerja sesuai dengan Standar dan kebutuhan
I = Inovatif : Mempunyai ide – ide untuk kemanjuan kinerja.
A = Adil : Tidak membeda-bedakan klien

V. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1. Surveilans Surveilans pada pengendalian DBD meliputi


epidemiologi kegiatan surveilans kasus secara aktif
maupun pasif, surveilans vektor (Aedes sp),
surveilans laboratorium dan surveilans
terhadap faktor risiko penularan penyakit
seperti pengaruh curah hujan, kenaikan suhu
dan kelembaban serta surveilans akibat
adanya perubahan iklim (climate change).
2. Penemuan dan Penyediaan sarana dan prasarana untuk
tatalaksana kasus melakukan pemeriksaan dan penanganan
penderita di Puskesmas dan Rumah Sakit.

3. Pengendalian vektor Upaya pengendalian vektor dilaksanakan pada


fase nyamuk dewasa dan jentik nyamuk. Pada
fase nyamuk dewasa dilakukan dengan cara
pengasapan untuk memutuskan rantai
penularan antara nyamuk yang terinfeksi
kepada manusia
4. Peningkatan peran Sasaran peran serta masyarakat terdiri dari
serta masyarakat keluarga melalui peran PKK dan organisasi
kemasyarakatan atau LSM, murid sekolah
melalui UKS dan pelatihan guru, tatanan
institusi (kantor, tempat0tempat umum dan
tempat ibadah).
5. Sistem Upaya SKD DBD ini sangat penting dilakukan
kewaspadaan dini untuk mencegah terjadinya KLB dan apabila
(SKD) dan telah terjadi KLB dapat segera ditanggulang
penanggulangan dengan cepat dan tepat.
KLB
6. Penyuluhan Promosi kesehatan tentang penyakit DBD
tidak hanya menyebarkan leaflet atau poster
tetapi juga ke arah perubahan perilaku dalam
pemberantasan sarang nyamuk sesuai dengan
kondisi setempat.
7. Kemitraan/jejaring Disadari bahwa penyakit DBD tidak dapat
kerja diselesaikan hanya oleh sektor kesehatan
saja, tetapi peran lintas program dan lintas
sektor terkait sangat besar.
8. Monitoring dan Monitoring dan evaluasi ini dilaksanakan
evaluasi secara berjenjang dari tingkat kelurahan/desa
sampai ke pusat yang menyangkut
pelaksanaan pengendalian DBD, dimulai dari
input, proses, output dan outcome yang
dicapai pada setiap tahun.
VI. Cara Melaksanakan Kegiatan
1. Pemberdayaan masyarakat
2. Peningkatan kemitraan berwawasan bebas dari penyakit DBD
3. Peningkatan Profesionalisme Pengelola Program
4. Desentralisasi
5. Pembangunan Berwawasan Kesehatan Lingkungan

VII. Sasaran
1. Individu, keluarga dan masyarakat di tujuh tatanan dalam PSN yaitu
tatanan rumah tangga, institusi pendidikan, tempat kerja, tempat-
tempat umum, tempat penjual makanan, fasilitas olah raga dan
fasilitas kesehatan yang secara keseluruhan di daerah terjangkit DBD
mampu mengatasi masalah termasuk melindungi diri dari penularan
DBD di dalam wadah organisasi kemasyarakatan yang ada dan
mengakar di masyarakat.
2. Lintas program dan lintas sektor terkait termasuk swasta/dunia
usaha, LSM dan organisasi kemasyarakatan mempunyai komitmen
dalam penanggulangan penyakit DBD.
3. Penanggungjawab program mampu membuat dan menetapkan
kebijakan operasional dan menyusun prioritas dalam pengendalian
DBD.
4. SDM bidang kesehatan Kabupaten/Kota, Kecamatan dan
Desa/Kelurahan

VIII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Waktu Pelaksanaan
No Nama Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Tempat
1 Surveilans Puskesmas
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
epidemiologi
2 Penemuan dan Puskesmas
tatalaksana kasus √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3 Pengendalian vektor Insidentil


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 Peningkatan peran Puskesmas
serta masyarakat
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

5 Sistem kewaspadaan Tempat


dini (SKD) dan Kunjungan
penanggulangan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ (insidentil)
KLB

6 Penyuluhan Puskesmas
√ dan Tempat
Kunjungan
7 Kemitraan/jejaring Wilayah
kerja √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Puskesmas

8 Monitoring dan Dinkes


evaluasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Kabupaten

IX. Rencana Anggaran


Pembiayaan kegiatan ini menggunakan alokasi dana BOK

X. Monitoring, Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan
sekali saat lokmin bulanan dan laporan dikirim ke Dinkes kabupaten.
Pelaporan menggunakan format laporan yang telah disediakan, meliputi;
1. Pelaporan Rutin
a. Pelaporan dari unit pelayanan kesehatan (selain puskesmas)
b. Pelaporan dari puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten / kota
2. Pelaporan dalam situasi kejadian luar biasa
a. Pelaporan oleh unit pelayanan kesehatan (selain puskesmas)
b. Pelaporan dari puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten / kota

XI. Pencatatan, Pelaporan Evaluasi Kegiatan


1. Pencatatan kegiatan dilaksanakan oleh programmer/pelaksana
kegiatan dengan menggunakan komputer metode entri dan olah data.
2. Pelaporan dilakukan setiap bulan melalui lokmin Puskesmas, dan
dikirimkan kepada Dinas Kesehatan secara berjenjang dengan
menggunakan format yang terstandar setiap bulan melalui EWARS
setiap minggu dan laporan bulanan.
3. Evaluasi kegiatan meliputi evaluasi proses yakni cakupan per-bulan
dan evaluasi hasil dilakukan pada akhir tahun sebagai bentuk
kinerja program.

Mengetahui Tulang Bawang Baru, Januari 2022


KEPALA UPTD PUSKESMAS Penanggung Jawab Program/
TULANG BAWANG BARU KegiatanSurveilans,

Iwan Darmawan, SKM, M.Kes Fauzan Azhari M, SKM


Nip. 19741217 200012 1 002 NIP :19930922 201903 1 006
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
MALARIA

I. Pendahuluan
Malaria adalah infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium
yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk
aseksual didalam darah. Infeksi malaria ini memberikan gejala berupa
demam, menggigil, anemia, dan splenomegali. Infeksi malaria dapat
berlangsung tanpa komplikasi ataupun mengalami komplikasi sistemik
yang dikenal sebagai malaria berat.

II. Latar belakang


Malaria merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi penyakit
endemis di beberapa daerah tropis dan subtropics dunia. Pada tahun
2006, terjadi 247 juta kasus malaria, 880.000 kasus meninggal dunia,
terutama pada anak anak di Afrika (WHO 2009). Indonesia termasuk
Negara beresiko malaria, Pada tahun 2007didapatkan 1,75 juta kasus
klinis malaria dan jumlah penderita positif malaria pada hasil
pemeriksaan mikroskopis adalah 311.000 kasus. Kejadian luar biasa ini
terjadi di 8 provinsi, 13 kabupaten, 15 kecamatan, dan 30 desa di
Indonesia (Depkes 2008)
Malaria disebabkan oleh parasit intraseluler, protozoa plasmodium
dan disebarkan melalui cucukan nyamuk Anopheles betina. Terdapat 4
tipe plasmodium sebagai penyebab malaria pada manusia , yakni P.
falciparum, p Vivax, P. Malariae, P. ovale. P falciparum dan vivax
merupakan tipe yang paling umum dan P falciparum merupakan
penyebab malaria yang paling mematikan (Nugroho dan Temewu Wagey.
2000).

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum
Untuk mengendalikan penyakit serta vector malaria.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk menemukan dan mengendalikan penyakit malaria di
wilayah kerja puskesmas cenrana
b. Untuk membina peran serta masyarakat dalam pemberantasan
vektor nyamuk.
c. Untuk melaksanakan penyuluhan tentang penyakit malaria di
masyarakat.
IV. Tata Nilai Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan Penyuluhan DBD mengacu pada tatanilai
Puskesmas Rawat Inap Tulang Bawang Baru : CERIA Mempunyai makna:
C = Cermat : Bekerja dengan teliti dan hati-hati
E = Efisien : Tepat waktu dalam melaksanakan kegiatan
R = Rasional : Bekerja sesuai dengan Standar dan kebutuhan
I = Inovatif : Mempunyai ide – ide untuk kemanjuan kinerja.
A = Adil : Tidak membeda-bedakan klien

V. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1. Penemuan kasus 1. Anamnese


penderita Malaria 2. Pemeriksaan dilakukan di BP Induk
Puskesmas dan Pustu.
2. Pencatatan dan Pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap
pelaporan. minggu, bulan dan pertriwulan.

VI. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Pemeriksaan darah seluruh penderita suspek malaria
2. Pemeriksaan darah pada kehamilan trimester pertama seluruh ibu
hamil
3. Screening pada ibu hamil
4. Bekerja sama dengan petugas program yang terkait, kader
masyarakat desa yang dilibatkan dalam upaya pemberantasan
vektor serta berkoordinasi dengan dinas kesehatan.
VII. Sasaran
1. Semua penderita malaria klinis, baik akut maupun kronis
2. Semua ibu hamil pada kehamilan trimester pertama

VIII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


N BULAN
KEGIATAN
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penemuan kasus √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
penderita malaria

2 Pencatatan dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pelaporan.

INSIDENTIL (tanggal sesuai dengan kejadian kasus)


Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dalam jangka waktu satu tahun
dimulai dari bulan Januari s/d Desember 2022 Lokasi meliputi 8 desa di
Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Tulang Bawang Baru.

IX. Rencana Anggaran


-

X. Monitoring, Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Tidak ada kasus malaria yang terdeteksi

XI. Pencatatan, Pelaporan Evaluasi Kegiatan

1. Pencatatan kegiatan dilakukan pada form laporan dinas.


2. Pelaporan kasus diare pada form laporan bulanan dan juga form
laporan mingguan ( E-WARS ) kemudian setiap bulan diserahkan
ke Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara.
3. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan saat lokakarya mini.

Mengetahui Tulang Bawang Baru, Januari 2022


KEPALA UPTD PUSKESMAS Penanggung Jawab Program/
TULANG BAWANG BARU KegiatanSurveilans,

Iwan Darmawan, SKM, M.Kes Fauzan Azhari M, SKM


Nip. 19741217 200012 1 002 NIP :19930922 201903 1 006
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASAL KECACINGAN

I. Pendahuluan
Pemberian Obat Pencegahan secara massal cacingan yang
selanjutnya disebut POPM cacingan adalah pemberian obat yang
dilakukan untuk memastikan cacing secara serentak kepada semua
penduduk sasaran di wilayah berisiko cacingan sebagai bagian dari
upaya pencegahan penularan Cacingan. POPM cacingan dilakukan pada
anak balita, anak usia pra sekolah, dan anak usia sekolah di daerah
kabupatren/kota dengan prevelansi tinggi dan sedang dimana
kabupaten Lampung Utara merupakan termasuk ked ala daerah dengan
prevelensi sedang.
POPM cacingan dapat dilaksanakan secara terintegrasi dengan
kegiatan bulan vitamin A, Pemberian makanan tambahan anak balita,
anak usia pra sekolah dan anak usia sekolah, Penjaringan kesehatan
anak sekolah/usaha kesehatan sekolah dan atau program kesehatan
lainnya.

II. Latar belakang


Indonesia masih memiliki banyak penyakit yang merupakan
masalah kesehatan, salah satu diantaranya adalah cacingan yang
ditularkan melalui tanah yaitu Ascaris lumbrocoides (cacing gelang),
Trichuris americanus (cacing cambuk) dan Ancylostoma duodenale,
Nector americanus (cacing tambang). Cacingan dapat mengakibatkan
menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktifitas
penderita sehingga secara ekonomi banyak menyebabkan kerugian.
Cacingan menyebabkan kehilangan karbohidrat dan protein serta
kehilangan darah sehingga menurunkan kualitas sumber daya manusia.

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum
Untuk menurunkan pravelensi kecacingan di wilayah kerja
Puskesmas
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tanda dan
gejala cacingan serta cara penularan dan pencegahannya.
b. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
c. Meningkatkan perilaku mengkonsumsi obat cacing secara rutin
terutama untuk balita dan anak usia sekolah

IV. Tata Nilai Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan Penyuluhan DBD mengacu pada tatanilai
Puskesmas Rawat Inap Tulang Bawang Baru : CERIA Mempunyai makna:
C = Cermat : Bekerja dengan teliti dan hati-hati
E = Efisien : Tepat waktu dalam melaksanakan kegiatan
R = Rasional : Bekerja sesuai dengan Standar dan kebutuhan
I = Inovatif : Mempunyai ide – ide untuk kemanjuan kinerja
A = Adil : Tidak membeda-bedakan klien

V. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1. Pelaksanaan POPM a. Persiapan pelaksanaan kegiatan


Cacingan - Pembuatan form pendataan
- Pendataan dan penghitungan sasaran
- Penghitungan jumlah pos POPM
cacingan
- Perhitungan jumlah logistic
- Penentuan jumlah petugas dan tim
yang akan melaksanakan kegiatan
- Sosialisasi ke posyandu dan sekolah
b. Pelaksanaan kegiatan POPM kecacingan
c. Sweeping
d. Evaluasi
e. Pelaporan dan dokumentasi

VI. Cara Melaksanakan Kegiatan


Pemberian obat cacing dilakukan di pos-pos pelayanan yang
telah ditentukan yaitu di Sekolah Dasar/sederajat untuk anak usia
sekolah, di TK dan PAUD untuk anak usia pra sekolah dan di
Posyandu untuk Balita.

VII. Sasaran
POPM di Sekolah Dasar : Anak SD kelas 1-6
POPM di TK PAUD : Anak usia pra sekolah
POPM di Posyandu : Balita udsia 1-5 tahun
VIII. Jadwal Pelkasanaan Kegiatan
N BULAN
KEGIATAN
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pelaksanaan POPM √ √

IX. Rencana Anggaran


Pembiayaan kegiatan ini menggunakan alokasi dana BOK

X. Monitoring, Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi pelaksaan kegiatan dilakukan dengan melaporkan hasil
kegiatan ke koordinator program UKM dan kepala puskesmas setiap dan
atau setiap ada kasus, apabila ada ketidaksesuaian dalam pelaksanaan
kegiatan, maka Kepala Puskesmas bersama dengan koordinator program
UKM dan Penanggungjawab program kegiatan POPM Cacingan harus
mencari penyebab masalahnya dan mencari solusi penyelasaiannya.

XI. Pencatatan, Pelaporan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan harus dilakukan setelah kegiatan dilaksanakan oleh
setiap petugas yang melaksanakan kegiatan. Pelaporan dilakukan oleh
penanggung jawab program dan dilaporkan ke Kepala Puskesmas.
Laporan kegiatan dilaporkan secara bulanan ke dinas kesehatan.
Evaluasi kegiatan dilakukan setiap 3 bulan sekali melalui rapat evaluasi.

Mengetahui Tulang Bawang Baru, Januari 2022


KEPALA UPTD PUSKESMAS Penanggung Jawab Program/
TULANG BAWANG BARU Kegiatan Surveilans,

Iwan Darmawan, SKM, M.Kes Fauzan Azhari M, SKM


Nip. 19741217 200012 1 002 NIP :19930922 201903 1 006

Anda mungkin juga menyukai