Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

PUSKESMAS TANJUNGPINANG
Jl. Ir. H. Juanda No. 1 – Tanjungpinang Email: pkmtanjungpinang@yahoo.com
Telp. (0771) 21642 Kode Pos 29122

KERANGKA ACUAN DIARE


DI PUSKESMAS TANJUNGPINANG

I. Pendahuluan
Diare didefinisikan sebagai buang air besar dengan fese yang tidak berbentuk atau
cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam. Bila diare berlangsung kurang dari 2
minggu, disebut sebgai diare akut, apabila diare berlangsung 2 minggu atau lebih maka
digolongkan pada diare kronik. Diare merupakan masalah kesehatan yang penting di
Indonesia. Menurut laporan nasIonal riset kesehatan dasar Indonesia tahun 2007 dari badan
penelitian pengembangan kesehatan RI. Frekuensi penyakit diare di Indonesia 9 % nomor 2
setelah ISPA 25,5%. Penyakit diare berkaitan langsung dengan tingkat pendidikan
kesehatan masyarakat, kemudian sanitasi lingkungan penyediaan air bersih dan tersedianya
akses untuk pengobatan. Bila tidak ditangani dengan tepat akan bias memberikan
komplikasi yang berat bahkan kematian.

II. Latar Belakang


Diare merupakan tanda dan gejala penyakit yang umum dijumpai dan bila terjadi
tanpa komplikasi, secara umum dapat diobati sendiri oleh penderita. Namun bila terjadi
komplikasi akibat dehidrasi menyebabkan morbiditas dan mortalitas.
Di Negara-negara berkembang di benua Asia, Afrika dan Amerika Latin, diare tetap
merupakan penyebab kematian tersering pada anak,diperkirakan 4-6 juta kematian terjadi
setiap tahunnya atau rata-rata 12.600 kematian setiap harinya ( Gold Finger,1987).Di kota
Medan tercatat 42.050 kasus diare yang berobat ke 39 Puskesmas dan RSUD Pirngadi
sepanjang tahun 2006 (Dkk Medan,2006),selain menyebabkan angka kematian yang cukup
tinggi, diare juga menimbulkan beban ekonomi yang besar.
Mengingat tingginya morbiditas, mortalitas dan dan biaya yang diakibatkan oleh
diare maka diperlukan upaya penanganan yang tepat dan cepat dari pihak penyelenggara
pelayanan kesehatan untuk mengatasinya.
III. Tujuan
a. Tujuan umum
Pengendalian dan pemberantasan karena penyakit diare bersama program dan
sector terkait.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengendalikan penyakit diare di wilayah kerja Puskesmas Tanjungpinang
2. Untuk membina peran serta masyarakat melalui penyuluhan sehingga dapat
melakukan pencegahan diare dan tatalaksana diare di rumah tangga.
3. Untuk melaksanakan penyelidikan epidemiologi jika ditemukan kasus diare dengan
dehidrasi.

IV. Tahapan Kegiatan


 Usaha-usaha yang ditujukan pada reservoir, rantai penularan dan penduduk yang
resiko.
 Melaksaanakan pengobatan diare dan dehidrasi sesuai standar pelayanan Kesehatan.

V. Cara Melaksanakan kegiatan

Lima langkah tuntaskan Diare :

 Oralit : Oralit Osmolaritas rendah dapat mengurangi rasa mual dan muntah.berikan
segera bila anak Diare,untuk mencegah dan mengatasi diare.
 Zinc : Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut untuk mengurangi lama dan
berat nya diare,mencegah berulangnya diare selama 2-3 bulan,zinc jg dapat
mengembalikan nafsu makan.
 Teruskan ASI – Makanan : Asi dan makanan tetap diteruskan sesuai umur anak
dengan menu yang sama pada waktu anak sehat untuk mencegah kehilangan berat
badan serta pengganti nutrisi yang hilang.
 Antibiotik selektif : Antibiotik jangan diberikan kecuali dengan indikasi.misalnya
diare berdarah,kolera.
 Nasihat : Nasihat pada ibu atau pengasuh:kembali segera jika ada demam,tinja
berdarah,muntah berulang,makan atau minum sedikit,sangat haus,diaare makin
sering atau belum membaik dalam 3 hari.
VI. Indikator Dan Target
1.Target Penemuan Penderita
a. Semua umur
- Perkiraan Penderita Diare Semua Umur adalah :
Angka Kesakitan x Jumlah Penduduk dalam satu tahun
- Target Penemuan Penderita Diare Semua Umur adalah :
10% x Angka kesakitan Diare x jumlah penduduk
- Angka kesakitan Diare (2012) : 214/1000 Penduduk

b. Balita

o Perkiraan Jumlah Balita (estimasi) : 20% x Jumlah Penduduk Balita


o Perkiraan Penderita Diare Balita adalah:
20% x Angka Kesakitan Diare Balita x Jumlah penduduk Balita
o Angka Kesakitan Diare Balita (berdasarkan Kajian Morbiditas Diare Tahun 2012):
900 /1000 Balita.
o Perkiraan Penderita Diare Balita
900 / 1000 x jumlah balita

VII. Sasaran kegiatan

Sasaran kegiatan adalah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tanjungpinang

Jika terjadi kasus atau peningkatan kasus KLB di wilayah kerja Puskesmas Tanjungpinang.

VIII. Tata nilai


Tata nilai yang disepakati oleh seluruh karyawan Puskesmas Tanjungpinang adalah:
I : IKHLAS
Ikhlas dalam memberikan pelayanan an bekerjasama untuk mendapatkan hasil
yang terbaik.
B : BERBUDAYA
Berbudaya local dengan penuh sopan santun dan keramah tamahan.
A : AMANAH
Amanah dalam menjalankan tugas sesuai dengan tupoksinya.
D : DISIPLIN
Disiplin sebagai pelayan masyarakat dengan menjalankan peraturan yang berlaku.
A : AKUNTABLE
Akuntable dalam melakukan tindakan.
H : HUMANIS
Humanis dalam memberikan pelayanan dan memperlakukan pengguna pelayanan
sebagaimana kita ingin diperlakukan.

IX. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Waktu disesuaikan jika terjadi kasus diare dan KLB di wilayah kerja Puskesmas
Tanjungpinang.

X. Jenis-jenis Kegiatan
 Penyuluhan di posyandu
 Home fisit ke rumah

IDENTIFIKASI PERAN LINTAS PROGRAM DAN SEKTOR

a. Program Posyandu

Penyuluhan,memberikan pengetahuan tentang diare,membantu survei dalam KLB

b. Program sector

Camat,Lurah dan RT / RW membantu dalam penyuluhan dan pemberian informasi diare

Anda mungkin juga menyukai