Anda di halaman 1dari 52

Pencegahan dan Tatalaksana Diare

Environmental Enteropathy

Teori EE : Salah satu penyebab utama anak kurang gizi kondisi subklinis di usus
kecil

EE
Higiene dan Sanitasi Anak Kurang Gizi
yang Buruk Diare

Paparan berulang: respons imunitas badan akan menggunakan nutrisi bukan untuk
pertumbuhan tapi untuk memerangi infeksi
UPAYA PERCEPATAN
PENURUNAN

1.PMT untuk mengatasi 7. Suplementasi zink. 1. Air Bersih, Sanitasi.


KEK pd bumil 8. Fortifikasi zat besi ke dalam 2. Fortifikasi-Ketahanan Pangan.
2.TTD untuk anemia bumil makanan. 3. Akses kepada Layanan Kesehatan
3.Konsumsi Garam 9. Obat Cacing danKB.
10.Vitamin A 4.JKN, Jampersal, Jamsos lain
Beriodium
11.Tata Laksana Gizi Buruk 5.Pendidikan Pola Asuh Ortu.
4.ASI Ekslusif
12.Penanggulangan Malaria 6.PAUD HI- SDIDTK
5.Pemberian ASI sampai
13.Pencegahan dan Pengobatan 7.Pendidikan Gizi Masyarakat.
usia 2 tahun didampingi
diare 8.Edukasi Kesehatan Seksual dan
dengan MP ASI adekuat
14.Cuci tangan dengan benar Reproduksi, serta Gizi pada Remaja.
6.Imunisasi
9.Program Padat Karya Tunai

KONVERGENSI MULTI SEKTOR PERENCANAAN, PENGANGGARAN, PENGGERAKAN -


PELAKSANAAN, PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN 7
5
Distribusi Kasus Berdasarkan tempat
di Provinsi NTT Periode Januari – Oktober 2020

8
Cakupan Pemberian Oralit di Prov.NTT Periode
Januari – Oktober 2020

9
Persentase Kab/Kota yang aktif LROA Januari - Oktober2020
di Provinsi NTT

10
Distribusi Kasus Diare Berdasarkan Golongan Umur
di Provinsi NTT Periode Januari – Oktober 2020

11
Strategi Meningkatkan Kepatuhan Konsumsi
Zinc
• Tersedianya Layanan Rehidrasi Oral Aktif di Puskesmas dan harus benar2
dilaksanakan sesuai SOP.
Konseling aktif kepada orang tua balita diare mengenai manfaat zink & cara
penggunaan.
• Penyuluhan kepada masyarakat tentang tatalaksana diare di rumah & cara
pencegahan oleh petugas kesehatan dan kader.
• Melibatkan kader untuk mendampingi keluarga pasien balita diare dalam menelan
tablet zink.

12
Lanjutan
• Meningkatkan Sistim surveilans dan SKD di Kab/Kota
dengan baik.
• Komitmen bersama untuk pelaksanaan program diare
• Melibatkan Lintas sektor dan lintas Program terkait.
• Pengiriman Laporan Tepat Waktu (setiap tanggal 10 bulan
berikutnya)

13
Lanjutan
- Meningkatkan PHBS Masyarakat dengan Penyuluhan secara
terus menerus
- Meningkatkan Hgyne Sanitasi Lingkungan
- Tersedia Jamban Keluaraga yang memenuhi syarat kesehatan.
- Ketrsediaan Air Bersih

14
Defenisi Diare
• Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar
dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air
saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau
lebih) dalam satu hari.

15
BAYI YANG HANYA MINUM ASI SERING KALI
FREKUENSI B.A.B. 5-6x/HARI TETAPI KONSISTENSI
TINJANYA BAIK

BUKAN DIARE

16
Penyebab Diare

17
Menurut Banyaknya Kehilangan Cairan

1. Tanpa Dehidrasi
2. Dehidrasi ringan/sedang

3. Dehidrasi berat

18
CARA MENILAI DERAJAT DEHIDRASI PADA ANAK

• Tanya
a. Berapa lama anak sudah mengalami diare?
b. Brp kali anak BAB dalam satu hari?
c. Apakah ditinjanya ada darah?
d. Apakah dia muntah?
e. Apakah ada penyakit lainnya?
Lihat
a. Bagaimana keadaan umum anak?
b. Sadar atau tidak sadar? 19
Lanjutan

• Lihat
c. Lemas atau terlihat sangat mengantuk?
d. Apakah anak gelisa?
e. Berikan minum, apakah ketika minum ia tampak
sangat haus atau malas minum? Jika iya, apakah ketika
minum ia tampak sangat haus atau malas minum?
f. Apakah matanya cekung atau tidak cekung
g. Lakukan cubitan kulit perut (turgor), apkh kulitnya
20
kembali segera, lambat/sangat lamat
RENCANA TERAPI SESUAI DERAJAT DEHIDRASI

• Rencana Terapi A, jika penderita diare tidak mengalami


dehidrasi
• Rencana Terapi B, jika penderita diare mengalami dehidrasi
ringan/sedang
• Rencana Terapi C, jika penderita diare mengalami dehidrasi
berat

21
Derajat Dehidrasi pada Anak

22
23
Rencana Terapi A
1. Beri cairan lebih banyak dari biasanya
Teruskan ASI lebih sering & lebih lama,beri oralit/air matang sbg
tambahan. Susu formula bagi yg tdk ASI,beri kuah sayur,air tajin.
2. Beri oralit dan zinc
3. Beri anak makanan untuk mencegah kekurangan gizi
(Makanan sesuai usia, kaya kalium)
4. Antibiotik hanya diberikan sesuia indikasi (Disentri, Kolera)
5. Nasihati Ibu/Pengasuh untuk membawa anak kembali ke ptgs kes. Bila berak cair
lebih sering, muntah berulang, sangat haus,makan&minum
sangat sedikit, timbul demam, berak berdarah,tdk membaik dlm wkt 3 hr.

24
Lanjutan terapi B
• Amati anak dgn seksama & bantu ibu mbrkn oralit
• Setelah 3-4 jam, nilai kembali anak menggunakan bagan penilaian
kemudian pilih rencana terapi A,B,C utk melanjutkan terapi.
Bila tanda menunjukkan dehidrasi ringan/sedang ulangi terapi B,Bila
dehidrasi berat ganti dgn terapi C
Bila ibu hrs plg sebelum selesai rencana terapi B
- Tunjukkan jlh oralit yg hrs dihbskan dlm 3 jam di rmh
- Berikan oralit 6 bungkus utk persediaan di rumah
- Jlskn 5 langkah rencana terapi A utk mengobati di rmh.
25
Rencana Terapi C

26
27
PRINSIP TATALAKSANA DIARE
1.ORALIT osmolaritas
rendah
2.ZINC selama 10 hari
3.ASI dan Makanan
sesuai umur
4.Antibiotika selektif
5.Nasihat pada
ibu/pengasuh
• Tujuan Tatalaksana penderita diare :
1) Mencegah dehidrasi
2) Mengobati dehidrasi
3) Mencegah gangguan nutrisi dengan memberikan
makan selama dan sesudah diare
4) Memperpendek lamanya sakit dan mencegah diare
menjadi berat
PEMBERIAN ORALIT

29
Definisi Oralit
• Oralit merupakan campuran garam elektrolit,
seperti natrium klorida (NaCl), kalium klorida
(KCl), dan trisodium sitrat hidrat, serta glukosa
anhidrat.

30
ORALIT rendah osmolaritas?
Oralit lama Oralit Rendah Osmolaritas
• Natrium 75 mEq/L
Natrium 90 MEq/L
• Osmolaritas 245 mmol/L
Osmolaritas of 331 mmol/L

 Pengurangan kadar glukosa & garam perpendek durasi diare.


 Pengurangan osmolaritas Oralit mengurangi kuantitas tinja.
 Meningkatkan efektivitas pada anak dengan
IW
diare akut, non-kolera
Oralit osmolaritas rendah

UMUR Jumlah Oralit Jumlah Oralit untuk


setiap kali BAB dipakai dirumah

<12 Bulan 50-100 ml 400ml/Hari


1-4 Tahun 100-200 ml 600-800 ml/Hari
> 5 Tahun 200-300 ml 800-1000 ml/Hari
Dewasa 300-400 ml 1200-2800 ml/Hari

200 ml: 1 Sachet/ bungkus


Pemberian Zink
Kegunaan Tablet Zink

• Dapat mengurangi lama berlangsungnya diare


• Menurunkan keparahan diare
• Mencegah terjadinya kembali diare dalam 2-3 bulan
berikutnya
ZINC
• Zinc berperan menjaga integritas mukosa usus dalam
regenerasi sel dan stabilitas membran sel. Zinc berdampak
langsung pada vili intestinalis, aktifitas disakaridase brush
border dan transport air serta elektrolit intestinal. Zinc juga
berperan dalam peningkatan fungsi imunitas sehingga
menurunkan tingkat keparahan diare (Roy et al, 1992).
• Zinc : proses pertumbuhan serta menjaga stabilitas dinding sel.

ZINC
Kebutuhan zinc tubuh akan meningkat saat terjadi infeksi, untuk
pembentukan fungsi imun dan pembentukan sel baru (King,
2003; Baqui et al, 2006).
• Defisiensi zinc menyebabkan atrofi usus, meningkatkan toksin
kolera dan lebih rentan terkena toksin bakteri. Defisiensi zinc
menyebabkan gangguan imunitas, sehingga meningkatkan risiko
penyakit infeksi termasuk diare.
• Zinc pada saluran pencernaan berperan menjaga kestabilan
mukosa usus melalui stimulus regenerasi sel dan stabilisasi
membran sel. Pada diare akut dan diare persisten, pemberian
zinc memperbaiki permeabilitas usus (Riyadi, 2007; Karuniawati,
2010; Purnamasari, 2010).
www.themegallery.com
MANFAAT ZINC PADA ANAK DIARE
DOSIS TABLET ZINC
 Usia > 6 bulan : 1 tablet zinc (20 mg) sekali
sehari selama 10 hari berturut-turut

 Usia < 6 bulan : 1/2 tablet zinc (10 mg) sekali


sehari selama 10 hari berturut-turut

 PENTING  dosis penuh selama 10 hari


berturut-turut, walau diare telah berhenti
sebagai perlindungan 2-3 bulan ke depan
CARA PEMBERIAN TABLET ZINC
Larutkan tablet zinc dengan sedikit (beberapa
tetes) air matang atau ASI dalam sendok teh

Jika anak muntah, maka berikan secara bertahap


dengan potongan yang lebih kecil .

Sebaiknya jangan mencampur tablet zinc dengan


segelas oralit

Bila anak menderita dehidrasi berat dan


memerlukan cairan infus, tetap berikan tablet zinc
segera setelah anak dapat minum atau makan.
PEMBERIAN NASEHAT
Cara Memberikan Cairan :
 - Zink
 - Oralit
Kapan Harus Membawa Kembali Balita Ke
Petugas Kesehatan :
 - Diare Lebih Sering
 - Muntah Berulang
 - Sangat Haus
 - Makan atau minum sedikit
 - Timbul Demam
 - Tinja Berdarah
 - Tidak membaik dalam 3 hari
40
LAYANAN REHIDRASI ORAL AKTIF
(LROA)
DEFINISI LROA

1.Layanan Rehidrasi Oral Aktif merupakan salah satu indikator


kinerja pengendalian diare di kabupaten / kota.
2.Layanan Rehidrasi Oral Aktif dilaksanakan di puskesmas
sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
perilaku masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan
diare; dan penatalaksanaan penderita diare
FUNGSI
Layanan Rehidrasi Oral Aktif berfungsi
1. Peningkatan pengetahuan sikap dan perilaku masyarakat
tentang diare dan upaya pencegahan dan
penaggulangannya.
2. Promosi upaya rehidrasi oral dan pemberian zinc
3.Pemberian pelayanan bagi penderita diare (yang
mengalami dehidrasi ringan – sedang).
4. Sosialisasi dan peningkatan kapasitas masyarakat tentang
diare dan upaya pencegahan serta penanggulangannya.
Kegiatan LROA

1) Penyuluhan/Desiminasi informasi/sosialisasi tentang diare, cara


pencegahan, pengenalan dini, dan tatalaksanya
2) Konseling rehidrasi oral
3) Konseling pemberian oralit dan zinc
4) Penyediaan layanan oralit dan zinc
5) Melakukan pembinaan dan peningkatan kapasitas masyarakat
dalam hal diare upaya pencegahan dan tatalaksananya
• LROA sebagai upaya terobosan untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap dan perilaku masyarakat/ibu rumah tangga, kader dan petugas
kesehatan dalam tatalaksana penderita penyakit diare.
• Melalui layanan rehidrasi oral aktif diharapkan dapat meningkatkan
kepercayaan masyarakat dan petugas tehadap tata laksana penderita
penyakit diare,khususnya dengan pemberian oralit dan zinc.
46
LOGISTIK DAN SARANA PENDUKUNG

• Tenaga Pelaksana : Dokter atau Paramedis Terlatih


• Paket aktifasi layanan rehidarsi oral:
– Persiapan ruangan
– LROA set (Media KIE, Oralit, Zinc, Air bersih, gelas, sendok,
tempat air matang, tempat duduk, TV, wastafel, tisue, serbet,
dll)
Terima kasih

48
Contoh kasus

• Di Desa A terjadi kasus diare, penyebab kasus diare krn


penduduk menggunakan sumber air minum yg sudah
tercemar. Sebagai petugas kesehatan Bagaimana cara
memutuskan mata rantai penularan secara terintegrasi dgn
program lain?

49
• KASUS 1
• Ibu membawa anaknya Yayuk usia 2 tahun ke klinik karena diare selama 2 hari (5
kali sehari). Petugas kesehatan tidak menemukan tanda-tanda bahaya umum.
Tidak ada darah dalam tinja. Yayuk sangat rewel, kelopak matanya cekung,
cubitan kulit perut kembali dengan lamat. Ia minum dengan lahap.
• 1. Tentukan jenis diare yang dialami Yayuk?
• 2. Informasi apa saja yang dibutuhkan oleh Ibu (gunakan bagan alur)?
• 3. Pengobatan apa yang dianjurkan?
• 4. Setelah 3 jam kemudian kondisi Yayuk membaik dan dapat diperbolehkan
pulang. Apa yang perlu disampaikan pada ibu untuk dilakukan di rumah?
• 5. Bagaimana cara untuk memastikan bahwa Ibu melakukan hal-hal yang
disampaikan oleh petugas Puskesmas selama merawat Yayuk di rumah?

50
• Kasus 2
• Heryawan, anak usia 5 bulan dibawa ke Puskesmas. Keluhan ibu: walau Heryawan
tetap bermain seperti biasa, minum seperti biasa tetapi Heryawan sudah mengalami
diare selama 5 hari dengan batuk dan pilek dan Heryawan terlihat kurus. Sejak 1
bulan yang lalu, ibu memberi bubur encer 1 kali sehari dan susu sapi segar 2 kali
setengah botol sehari.
• Tugas Kelompok:
• 1. Apa jenis diare yang dialami oleh Heryawan?
• 2. Apa perilaku yang salah dari ibu dalam merawat Heryawan?
• 3. Informasi apa saja yang dibutuhkan oleh Ibu (gunakan bagan alur)?
• 4. Penanganan dan pengobatan apa yang dianjurkan?
• 5. Apa yang harus dilakukan agar kondisi yang dialami Heryawan tidak dialami oleh
anak-anak lainnya? 51
• KASUS 3:
• Ibu membawa Rina anak perempuan, usia 11 bulan ke Puskesmas karena menderita
diare. Selama diare yang sudah berlangsung 3 hari, Rina diberi teh manis oleh
ibunya. Rina biasanya makan bubur beras, daging, sayuran, dan buah, namun Ibu
tidak meneruskan pemberian makan tersebut, walaupun Ibu tetap memberi ASI. Ibu
mengatakan rumahnya jauh dari Puskesmas sehingga ia tidak mungkin kembali ke
klinik, walaupun keadaan anak memburuk.
• 1. Apa saja yang harus dilakukan oleh petugas Puskesmas?
• 2. Apa perilaku yang salah dari ibu tersebut?
• 3. Informasi apa saja yang dibutuhkan oleh Ibu (gunakan bagan alur)?
• 4. Pengobatan apa yang dianjurkan?
• 5. Pesan-pesan apa saja yang harus diberikan pada Ibu?
• 6. Apa yang harus dilakukan agar kondisi yang dialami Rina tidak dialami oleh anak-
anak lainnya?
52

Anda mungkin juga menyukai