JAKARTA TIMUR
2020
DIARE
Perkiraan konservatif menempatkan diare dalam lima penyebab utama kematian di seluruh
dunia, dengan sebagian besar terjadi pada anak-anak dari negara berpenghasilan rendah dan
menengah, di mana penyakit diare adalah penyebab utama kematian kedua di antara anak-anak
di bawah 5 tahun dan menyebabkan 1,5 hingga 2 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia. Di
negara terbatas sumber daya, bayi mengalami rata-rata enam episode setiap tahun dan anak-anak
di bawah 5 tahun mengalami rata-rata tiga episode setiap tahun. Di negara-negara berpenghasilan
tinggi, penyakit diare juga merupakan penyebab signifikan morbiditas di semua kelompok umur.
A. Definisi
Table 1. Bentuk Klinis Diare
Table 2 Klasifikasi Tingkat Dehidrasi ANak dengan Diare
B. Anamnesis
Riwayat pemberian makan anak sangat penting dalam melakukan tatalaksana anak dengan
diare. Tanyakan juga hal-hal berikut:
1. Diare :
frekuensi buang air besar (BAB) anak
lamanya diare terjadi (berapa hari)
apakah ada darah dalam tinja
BAB cair
apakah ada muntah
ketidak nyamanan perut/,nyeri,kram
bising usus hiperaktif
2. Laporan setempat mengenai Kejadian Luar Biasa (KLB) kolera
3. Pengobatan antibiotik yang baru diminum anak atau pengobatan lainnya
4. Gejala invaginasi (tangisan keras dan kepucatan pada bayi).
5. Tanyakan tentang, toleransi terhadap susu dan produk makanan lainnnya, intoleransi
makanan, penyiapan makanan, perubahan pola makam
Pemeriksaan fisik
Cari
Tanda-tanda dehidrasi ringan atau dehidrasi berat:
- rewel atau gelisah
- letargis/kesadaran berkurang
- mata cekung
- kelembapan mukosa membran
- cubitan kulit perut kembalinya lambat atau sangat lambat
- haus/minum dengan lahap, atau malas minum atau tidak bisa minum.
- Input dan output
Darah dalam tinja
Tanda invaginasi (massa intra-abdominal, tinja hanya lendir dan darah)
Tanda-tanda gizi buruk
Perut kembung
C. Asuhan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan 1. Diare
2. Ketidak seimbangan cairan dan elektrolit
3. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
4. Nyeri akut
5. Gangguan integritas kulit
D. Manajemen
Zinc merupkan micronutrien penting untuk kesehatan dan perkembangan anak. Zinc hilang
dalam jumlah banyak selama diare. Penggantian zinc yang hilang ini penting untuk
membantu kesembuhan anakdan menjaga anak tetap sehat di bulan-bulan berikutnya. Telah
dibuktikan bahwa pemberan zinc selama periode diare , mengurangi lamanya dan tingkat
keparahan episode diare dan menurunkan kejadian diare pada 2-3 bulan berikutnya.
Berdasarkan bukti ini, semua anak dengan diare harus diberi zinc, segera setelah anak tidak
muntah. Obat-obatan“anti-diare” tidak boleh diberikan pada anak kecil dengan diare akut
atau diare persisten atau disenteri. Obat-obatan ini tidak mencegah dehidrasi ataupun
meningkatkan status gizi anak, malah dapat menimbulkan efek samping berbahaya dan
terkadang berakibat fatal. Beritahu ibu berapa banyak tablet zinc yang diberikan kepada
anak: di bawah umur 6 bulan: ½ tablet (10 mg) per hari, umur 6 bulan ke atas: 1 tablet (20
mg) per hari, selama 10 hari (WHO, 2009).
Melanjutkan pemberian makan yang bergizi merupakan suatu elemen yang penting dalam
tatalaksana diare. Selama diare, penuruan asupan makanan dan penyerapan nutrisi dan
peningkatan kebutuhan nutrisi, sering secara bersama-sama menyebabkan penurunan
berat badan dan berlanjut ke gagal tumbuh. Pada gilirannya gangguan gizi dapat
menyebabkan diare menjadi lebih parah, lebih lama, dan lebih sering terjadi,
dibandingkan dengan kejadian diare pada anak yang tidak mengalami gangguan nutrisi
(WHO,2009).
Pemberian makan ASI tetap harus diberikan. Meskipun nafsu makan anak belum
membaik, pemberian makan tetap diupayakan pada anak berumur 6 bulan atau lebih. Jika
anak biasanya tidak diberi ASI, lihat kemungkinan untuk relaktasi atau beri susu formula
yang biasa diberikan. Jika anak berumur 6 bulan atau lebih atau sudah makan makanan
padat, beri makanan yang disajikan secara segar dimasak, ditumbuk atau digiling. Berikut
adalah makanan yang direkomendasikan:
- Sereal atau makanan lain yang mengandung zat tepung dicampur dengan kacang-
kacangan, sayuran dan daging/ikan, jika mungkin, dengan 1-2 sendok teh minyak
sayur yang ditambahkan ke dalam setiap sajian.
- Makanan Pendamping ASI lokal yang direkomendasikan dalam pedoman Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS).
- Sari buah segar seperti apel, jeruk manis dan pisang dapat diberikan untuk
penambahan kalium.
Bujuk anak untuk makan dengan memberikan makanan setidaknya 6 kali sehari. Beri
makanan yang sama setelah diare berhenti dan beri makanan tambahan per harinya selama 2
minggu.
Untuk mencegah terjadinya dehidrasi, nasihati ibu untuk memberi cairan tambahan
sebanyak yang anak dapat minum:
untuk anak berumur < 2 tahun, beri + 50–100 ml setiap kali anak BAB
untuk anak berumur 2 tahun atau lebih, beri + 100–200 ml setiap kali anak BAB.
Ganti popok sesering mungkin untuk menghindari ruam popok. Jika memungkinkan biarkan
anak tidak memakai popok dalam waktu yang singkat untuk memungkinkan pengeringan.