SKENARIO IV
INFEKSI PADA SISTEM GASTROINTESTINAL
“Berak Berdarah”
“Berak Berdarah”
Learning Objective
9. Definisi diare
Jawab :
Diare merupakan frekuensi pengeluaran dan kekentalan feses yang
tidak normal. Adapun menurut WHO diare yakni buang air besar yang lunak
atau cair dengan frekuensi 3 kali lebih atau lebih per hari. Biasanya
merupakan gejala pada gastrointestinal yang dapat disebabkan oleh berbagai
agen infeksi seperti bakteri, virus, dan parasite. Infeksi dapat menular dari
makanan yang terkontaminasi dan hygiene hygiene yang kurang (Arsurya,
2017).
Sumber :
Arsurya, Y., Rini, E. A., Abdiana. 2017. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu
tentang Penanganan Diare dengan Kejadian Diare pada Balita di
Keluruhan Korong Gadang Kecematan Kuranji Kota Padang.
Jurnal Kesehatan Andalas. Vol. 6 (2) : 452-456. Viewed on 28
Desember 2021. From : jurnal.fk.unand.ac.id.
- Jalur Persarafan
Sinyal demam didaerah perifer/tepi mampu melakukan komunikasi
dengan sistem saraf pusat (SSP) melalui saraf tepi seperti sensori kutenues
(di daerah kulit) dan saraf vagus yang merupakan saraf terbesar didalam
tubuh. Aktifasi jalur ini merupakan mekanisme terjadinya demam secara
cepat. Pembentukan PGE2 secara lokal pada tempat peradangan
berkontribusi terjadinya demam dengan cara mengaktifasi saraf kutaneus
yang sensitif terhadap dingin (cold-sensitive cutaneous nerves) yang mana
lebih lanjut akan mengirim sinyal demam menuju bagian otak yang
bertanggun jawab terhadap produksi termal. Sedangkan pengiriman dari
sinyal demam melalui saraf vagus lebih kompleks. Pirogen yang
bersirkulasi akan mengaktifasi komplemen dan produk komplemen
sehingga menstimulasi komplemen dan produk komplemen sehingga
menstimulasi sel Kupffer di hati dan memproduksi mediator endogen
termasuk sitokin pirogenik. Sitokin ini lebih lanjut akan mengaktifasi saraf
vagus dari percabangan organ hati dan lebih lanjut menstransmisi sinyal
demam menuju area sentra di saraf vagus didalam nucleus of tractus
solitarius (NST) yang terdapat di batang otak. Dari NST, sinyal berproses
menuju daerah preoptik dan hipotalamus melalui berkas noradrenergik
ventral yang menyebabkan pengeluaran norepinefrin (Kapti, 2019).
Sumber :
Kapti, R. E., Azizah, N. 2019. Perawatan Anak Sakit di Rumah. Malang : UB
Press.