Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEBIDANAN PADA An.

A USIA 13 BULAN DENGAN DIARE

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan Pada.... " PADA An. A usia 13 bulan dengan diare” mahasiswa atas
nama :

Nama : Nurinnur Fibriyanty


NIM : 202106090477

Telah disahkan pada tanggal :.............................................................................................

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

Nara Lintan,SST.M.Kes Dr.Gretta Hapsari Amalya


LAPORAN PENDAHULUAN
BAYI DENGAN DIARE

A. DEFINISI
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tida normal atau tidak seperti
biasanya. Perubahan yang terjadi berupa perubahan peningkatn volume , keenceran , dan
frekuensi dengan atau tanpa ledir darah , seperti lebih dari 3 kali /hari dan pada neonatus
lebih dari 4 kali /hari. (Hidayat,2008 :101)

Diare merupakan keadaan frekuensi buang air besar yang lebih dari 4 kali pad bayi
dan lebih dari 3 kali pada anak; konsistensi feses encer , dapat berwarna hijau atau dapat
pula bercampur lendir dan darah atau lndir saja . (Ngastiyah ,2005 :224)

Diare diartikan sebagai suatu kondisi buang air besar yang tidak normal lebih dari 3
kali sehari dengan konsistensi encer yang dapat disertai dengan atau tanpa darah atau
lendir sebagai aibat dari terjainya proses inflamasi pada usus atau lambung .
(http://medicastore.com/)

B. ETIOLOGI
a. Faktor infeksi
 Infeksi enternal ; infeksi saluran pencernaan makanan yang nerupakan
penyebab utama diare pada anak seperti : infeksi bakteri , infeksi virus ,
dan infeksi parasit.
 Infeksi parenteral adalah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti :
Otitis media akut , tonsilitis , bronkopneumonia , ensefalitis dan
sebagainya.
(Koplewich 2005:34)
b. Faktor Malabsorbsi
 Malabsorbsi karbohidrat
 Malabsorbsi lemak
 Malabsorbsi protein
c. Faktor makanan
Makanan basi, beracun alergi terhadap makanan .
d. Faktor psikologis
Rasa takut dan cemas (jarang tapi dapat terjadi pada anak yang lebih besar).
(Ngastiyah ,2005 :224)
C. PATOFISIOLOGI

Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotik (makanan


yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus
meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga
usus berlebihan sehingga timbul diare ). Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat
toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi
diare. Gangguan mutilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik.
Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang
mengakibatkan gangguan asam basa (asidosis metabolik dan hipokalemia), gangguan gizi
(intake kurang, output berlebih), hipoglikemia dan gangguan sirkulasi darah.

http://forum.ciremai.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=14:diare&catid=5:keperawatan-anak&Itemid=16

Sebagai akibat dari diare akan terjadi hal-hal sebagai berikut :

 Kehilanagan air dan elektrolit / dehidrasi sehingga mengakibatkan gangguan


keseimbangan asam basa
 Gangguan gizi akibat dari kelaparan
 Hipoglikemi
 Gangguan sirkulasi darah
(Ngastiyah ,2005: 225)

Sebagai akibat dari diare akan terjadi hal-hal sebagai berikut :

 Kehilangan air (dehidrasi )


 Gangguan kesembangan metabolit karena kehilangan Na-bicarbonat bersama tinja
 Hipoglikemi , karena adanya gangguan penyimpanan / penyediaan glikogen
dalam hati dan adanya gangguan absorbsi glukosa
 Gangguan gizi, karena adanya hiperperistaltik sehingga makanan tidak dapat
dicerna dan diabsorbsi .
 Gangguan sirkulasi, sebagai akibat dari diare dapat terjadi shock hipovolemik ,
akibatnya perfusi jarngan menurun dan terjadi hipoksia berat sehingga kesadaran
menurun .
(http://medicastore.com/)
D. TANDA DAN GEJALA
a) Diare akut
 Berak cair lebih dari dari 3kali dalam 24jam
 Gelisah
 Badan lemah dan lesu
 Mual muntah
 Rasa haus
 Menurunnya nafsu makan
(http://medicastore.com/)
b) Diare kronik
 lebih dari 3 minggu (pada d ewasa )
 lebih dari 2 minggu (pad bayi dan anak)
 dingin
 perubahan warna pada kaki dan tangan
 kulit berkerut
(http://salamsehat.com/diare/php/)

E. Faktor predisposisi
 Kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui fecal – oral antara lain melalui
makanan dan minuman yang tercemar oleh tinja.
 Perilaku tidak mencuci tangan dapt menyebabkan penyebaran kuman enterik dan
meningkatkan terjadinya diare
 Penggunaan sumber air minum merupakan salah satu sarana sanitasi penting yang
berkaitan dengan diare(jika sanitasi tidak baik akan meningkatkan resiko diare)
 Pengetahuan ibu terhadap diare.
(http://dinkes.kulonrprogokab.go.id/)

F. KLASIFIKASI
Berdasarkan lama serangannya :
 Diare akut
Diare yang awalnya mendadak dan berangsung singkat , lamanya beberapa jam
sampai 14 hari. Penyebab utamanya infeksi , penyebab lainnya yaitu toksin dan
obat , kemoterapi , dan berbagi kondisi lain .
Scwartz, 2005:265)
 Diare kronis
Diare yang lebih dari 3 minggu (pada d ewasa ) atau lebih dari 2minggu (pad
bayi dan anak) yang disebabkan oleh infeksi dari diare akut yng tidak ditangani
dengan baik ; gangguan pencernaan (malabsorbsi) bahan makanan , intoleransi
laktosa .
(http://salamsehat.com/diare/php/)

G. PENATALAKSANAAN
Dasar pengobatan diare adalah :
 Pemberian cairan :
a. Belum ada dehidrasi : per oral sebanyak anak mau minum (ad libitum) atau 1
gelas tiap defekasi
b. Dehidrasi ringan : 1 jam pertama :25-50 ml /kg BB per oral (intragastrik)
c. Dehirasi sedang : 1 jam pertama 50-100ml /kg BB peroral / intragastrik
( sonde) selanjutnya 125ml/kgBB per hari
d. Dehidrasi berat : untuk umur 1 bln -2th berat badan 3-10kg 1jam pertama :
 40ml / kgBB/jam = 10tetes /kgBB/menit (set infus berkuran 1ml
=15tetes)
 7 jam berikutnya : 12ml / kgBB/jam = 3tetes /kgBB /menit (set infus
1ml =15tetes )atau 4tetes /kgBB/menit (set infus 1ml = 20 tetes )
 16jam brkutnya :125ml/kgBB per oral atau intragastric . bila anak
tidak mau minum , teruskan DG aa intravena 2 tetes /kgBB/menit ( set
infus 1ml=15tetes ) atau 3 tetes /kgBB/menit (set infus 1ml= 20tetes)

 Pemberian makanan:
Untuk anak dibawah 1th dan diatas 1 tahun dengan berat badan kurang dari
7kg ,jenis makanan :
 Susu (ASI atau susu formula dengan kadr laktosa rendah dan asam lmak
tak jenuh
 Makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim)
 Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan .
 Obat-obatan :
 Obat anti sekresi : asetosal , dosis 25mg /tahun dengan dosis minum
30mg kloropromazin . dosis 0,5 mg/kgBB/Hari
 Obat spasmolitik dan lain-lain , umumnya tidak digunakan untuk
mengatasi diare akut lagi
 Antibiotik, umumnya tidak diberian bila tidak ada penyebab yang jelas.
(Ngastiyah ,2005 :225)

Pada diare kronis:


• Scr umum dibagi atas terapi umum / supportif dan terapi farmakologik:
Antibiotik / antiparasit / anti jamur, Obat anti diare.
•Pentalaksanaan umum atau supportif yg dpt
dilakukan,misalnya:Rehidrasi,Perbaiki keadaan umum dan tanda vital, infus
dan lain lain,Nutrisi,Penyuluhan / edukasi

http://rofiqahmad.wordpress.com/2008/02/05/d-i-a-r-e/

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan tinja : makroskopis&mikroskopis,PH dan kadar gula dalam tinja,bila
perlu diadakan uji bakteri
Keadaan klinik tertentu dapat diduga dengan adanya sifat tinja yang karakteristik.
Misalnya, isi cairan yang banyak menunjukkan intoleransi karbohidrat, chloride
diarrhoea.Warna pucat memberi dugaan penyakit hati atau empedu.

http://www.smallcrab.com/kesehatan/25-healthy/464-sekilas-mengenal-diare

 Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah , dengan


menentukan PH dan cadangan alkali dan analisa gas darah.(PH<6 normal)
 Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal
 Pemeriksaan elektrolit terutam kadar Na,K, Kalsium dan fosfat
(http://medicastore.com/)

9. Komplikasi

 Dehidrasi (ringan, sedang , berat, hipotonik, isotonik , atau hipertonik)


 Renjatan hipovolemik
 Hipokalemia (dengan gejala mtorismus , hipotoni otot, lemah,
bradikardia ,perubahan elektrokardiogram).
 Hipoglikemia
 Intoleransi sekunder akibat kerusakan vili mukosa usus dan defisiensi enzim
laktase
 Kejang, terjadi pada dehidrasi hpertonik
 Malnutrisi energi protein, (akibat muntah dan diare , jika lama atau kronik.
(Ngastiyah ,2005 :225)
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A.Aziz Alimul .2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pedidikan
Kebidanan . Jakarta : Salemba Medika

http://dinkes.kulonrprogokab.go.id/

http://fitri_netcom.blogspot.com/2009/03

http://medicastore.com/

http://salamsehat.com/diare/php/

http://www.smallcrab.com/kesehatan/25-healthy/464-sekilas-mengenal-diare

Koplewich ,Harold . 2005 . Penyakit Anak Diagnosa dan Penangananya. Jakarta : Prestasi
Pustaka.

Scwartz,M.William .2005. Pedoman Klinis Pediatri.Jakarta : EGC.

Ngastiyah . 2005. Perawatan Anak Sakit . Jakarta : EGC.

Satya,Negara dkk . 2005. Panduan Lengkap Perawatan Untuk Bayi dan Balita . Jakarta:
Arcan.
ASUHAN KEBIDANAN PADA
An. A usia 13 bulan

Tanggal pengkajian : 7-12-2021 Jam : 09:00 WIB


No register : SIK 9654

I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama klien : An A
Umur : 13 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki

Nama Ibu : Ny B Nama Ayah : Tn M


Umur : 25 th Umur : 29 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMU Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Kary Swasta
Penghasilan :- Penghasilan : + Rp 2.000.000
Alamat : Sukorame RT 16/04 Kota Kediri

2. Alasan datang
Menurut ibu, anaknya diare sudah 2 hari. Cair ada ampas sedikit. Sehari 4-5x

3. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang lalu
Menurut ibu, anaknya tidak pernah menderita penyakit menular, menurun,
menahun. Seperti tbc, jantung, covid 19.

b. Penyakit sekarang
Menurut ibu, anaknya tidak sedang menderita penyakit menular, menurun,
menahun. Seperti tbc, jantung, covid 19.
c. Penyakit Keluarga
Menurut ibu, keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular,
menurun, menahun. Seperti tbc, jantung, covid 19.

d. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


No Tgl/Bln/Th Usia Tempat Jenis Penolong Penyulit Anak Nifas Usia
persalinan Kehamilan persalinan persalinan kehamila JK BB PB anak
n
1 07-11- 9 bln PMB Spontan Bidan Tidak ada P 260 49 13bln
2020 0

4. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan


a. Pertumbuhan
Menurut ibu, balita tumbuh sesuai umurnya.
b. Perkembangan
Motorik : anak sudah bisa berdiri sendiri dan melangkah.
Adaptif : keluarga sangat menerima kehadiran bayi
Bahasa : anak sudah bisa berbicara 1-2 kata
Social personal: anak diterima oleh lingkungannya

5. Riwayat Psikososial
anak diterima oleh keluarga

6. Riwayat Imunisasi
Imunisasi yang telah didapat :
HB0 : 07-11-2020 BCG : 09-12-2020 DPT HB 1: 13-1-2021 DPT HB 2 :
17-2-2021 DPT HB 3 : 24-3-2021
Polio 1 :09-12-2020 Polio 2 : 13-1-2021 Polio 3 : 17-2-2021 Polio 4 : 24-3-
2021 IPV : 28-04-2021 Campak : 25-8-2021

Reaksi setelah pemberian imunisasi: tidak ada


7. Pola kebiasaan sehari-hari
Nutrisi : ASI
Eliminasi : anak BAB 4-5x / hari. BAK setiap 1-2 jam sekali
Istirahat : anak tidur siang 1-2 jam. Malam 6-7jam.
Aktivitas : bermain

B. DATA OBJEKTIF
A. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Keadaan Umum :
TTV :
Nadi : 124 x/menit
RR : 38 x/menit
Suhu : 36,5
BB : 9,5 kg
PB : 75 cm
Lika : 43 cm

B. Pemeriksaan Khusus
1. Inspeksi
Kepala : Kulit kepala bersih, ubun-ubun besar sudah menutup,
rambut hitam lurus, tidak ada kelainan.
Rambut : bersih. hitam
Wajah : simetris
Mata : Mata kanan/kiri simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera
tidak ikterus, tidak cowong.
Hidung : Tidak polip, tidak ada gerakan cuping hidung, sekresi tidak
ada
Telinga : simetris. Daun telinga bersih
Mulut : Tidak ada stomatitis, gigi sudah lengkap, lidah merah
bersih.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis,
pergerakan baik.
Dada : Tidak ada ronchi, wheezing, retraksi dan murmur.
Abdomen : kembung dan tidak ada nyeri tekan
Genitalia : tidak dilakukan
Ekstremitas : Exstremitas atas dan bawah simetris, tidak ada oedema,
tidak sianosis, tidak ada kelainan

2. Palpasi
UUK : sudah menutup
UUB : tidak cekung
Turgor : baik, bila dicubit 1 menit sudah kembali

3. Pemeriksaan Penunjang: tidak ada

II. INTERPRETASI DATA


Diagnosa : An. A usia 13 bulan dengan diare
DS : Menurut ibu, anaknya diare sudah 2 hari. Cair ada ampas sedikit. Sehari 4-
5x

DO :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Keadaan Umum :
TTV :
Nadi : 124 x/menit
RR : 38 x/menit
Suhu : 36,5
BB : 9,5 kg
PB : 75 cm
Lika : 43 cm
Mata : Mata kanan/kiri simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
icterus, tidak cowong.
Abdomen : kembung dan tidak ada nyeri tekan
Eliminasi : anak BAB 4-5x / hari. BAK normal, warna kuning jernih dan
banyak

Masalah : tidak nyaman karena sering BAB.

III.ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Tidak ada

V. INTERVENSI
Diagnosa : An A usia 13 bulan dengan diare
Tujuan :. Diare sembuh dan tidak mengarah ke dehidrasi dan disentri

Kriteria Hasil : BAB 1-2x/hari dengan konsistensi lembek, ada ampas, tidak ada darah

Intervensi :
1. Anjurkan ibu untuk memberikan susu formula khusus diare
R/ nutrisi bayi tetap tercukupi
2. Berikan oralit
R/ mengganti cairan tubuh yang hilang
3. Berikan terapi zinc 20mg 1x1
R/ mengembalikan flora normal yang ada di usus. Sehingga diare berkurang
4. Beritahu ibu tentang pentingnya menjaga kebersihan
R/ pengetahuan ibu tentang kebersihan dapat menurunkan resiko diare
5. Anjurkan ibu ke dokter bila diare semakin parah atau ada tanda-tanda dehidrasi
R/ memberikan pertolongan yang tepat pada anak.

VI. IMPLEMENTASI
Dx : An. A usia 13 bulan dengan diare

1. Menganjurkan ibu untuk memberikan susu formula khusus diare


Hasil: Ibu mengetahui dan akan memberikan susu khusus diare
2. Memberikan oralit
Hasil: Ibu mengetahui cara memberikan oralit yaitu setiap anak habis diare
3. Memberikan terapi zinc 20mg 1x1
Ibu mengetahui cara memberikan zinc. Yaitu dengan melarutkan obat dalam air.
Sehari diberikan seklai, setiap pemberian 1 tablet
4. Memberitahu ibu tentang pentingnya menjaga kebersihan
Ibu memahami dan tahu manfaat pentingnya kebersihan
5. Menganjurkan ibu ke dokter bila diare semakin parah atau ada tanda-tanda
dehidrasi
Ibu mau mematuhi nasihat bidan dan tau tanda-tanda dehidrasi yaitu mata cowong,
kulit bial ditekan kembalinya lama. Selain itu, ibu juga tahu tentang diare yang
parah yaitu adanya darah dari BAB bayi

VII. EVALUASI
Diagnosa : An. A usia 13 bulan dengan diare
S : ibu sedikit lega karena telah mendapat obat untuk anaknya
O : ibu dapat mengulangi penjelasan bidan tentang informasi diare
A : An. A usia 13 bulan
P : anjurkan pasien untuk ke dokter bila diare semakin parah

Pembimbing Lahan
Pembimbing Institusi

Nara Lintan,SST.M.Kes Dr.Gretta Hapsari Amalya

Anda mungkin juga menyukai