Anda di halaman 1dari 27

-1-

PEMERINTAH KOTA KEDIRI


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SUKORAME
Jln. Veteran No. 50A Kota Kediri, Kode Pos : 64114 Jawa Timur
Telp. (0354) 778640 Email: puskesmassukoramekediri@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS SUKORAME


NOMOR : 188.4/20/419.108.9/2023

TENTANG
INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS SESUAI JENIS-JENIS PELAYANAN YANG
DISEDIAKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPT PUSKESMAS SUKORAME,

Menimbang : a. bahwa pengawasan, pengendalian, dan penilaian


terhadap kinerja Puskesmas dilakukan dengan
menggunakan indikator kinerja yang jelas untuk
memudahkan melakukan perbaiakan penyelenggaraaan
dan perencanaan pada periode berikutnya;
b. bahwa indikator kinerja adalah indikator untuk menilai
cakupan kegiatan dan manajemen Puskesmas yang
perlu disusun, dipantau, dan dianalisis secara peroidik
sebagai bahan untuk perbaikan kinerja dan perencanaan
periode berikutnya sebagai bahan untuk perbaikan kinerja
penyelenggaraan pelayanan dan perencanaan pada
periode berikutnya;
c. bahwa indikator-indikator kinerja tersebut harus mengecu
pada SPM (Standar Pelayanan Minimal) Kabupat/Kota,
Kebijakan/pedoman dari Kementerian Kesehatan,
Kebijakan/pedoman dari Dinas Kesehatan Provinsi, dan
Kebijakan/pedoman dari Dinaks Kesehatan
Kabupaten/Kota
d. bahwa indikator kinerja yang dimaksud meliputi indikator
kinerja manajemen Puskesmas, indikator kinerja
pelayanan UKM, dan indikator kinerja cakupan
pelayanan UKP, kefarmasian, dan laboratorium
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a,b,c dan d, maka perlu ditetapkan
surat keputusan Kepala Puskesmas Sukorame tentang
tor kinerja Puskesmas sesuai jenis-jenis pelayanan yang
disediakan;

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
-2-

39 tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan


Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 44
Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 4
tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu
Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 25
tahun 2019 tentang Manajemen Resiko terintegrasi di
lingkungan Kementrian Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43
Tahun 2019 tentang Puskesmas;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat Kesehatan
Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit
Transfusi Darah, Tempat Praktek Mandiri Dokter dan
Tempat Prakter Dokter Gigi (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 1207)
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.01/MENKES/165/2023 Tentang Standar Akreditasi
Puskesmas

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS SUKORAME


TENTANG INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS SESUAI JENIS-
JENIS PELAYANAN YANG DISEDIAKAN.

KESATU : Indikator yang digunakan untuk monitoring dalam rangka


Pengendalian, Pengawasan dan Penilaian Puskesmas adalah :
1. Pedoman Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
2. Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas;
3. Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga;
4. Pedoman Program Prioritas Nasional;
Yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur dan
Dinas Kesehatan Kota Kediri serta kebijakan yang mengacu pada
karakteristik dan prioritas masalah Kesehatan di wilayah kerja
puskesmas.

KEDUA : Indikator kinerja Puskesmas sesuai jenis-jenis pelayanan yang


disediakan sebagai mana tercantum dalam lampiran merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.

KETIGA : Data hasil pengumpulan indikator manajemen Puskesmas, kinerja


cakupan pelayanan UKM, serta indikator cakupann pelayanan
UKP, kefarmasian, dan laboratorium dikumpulkan, dipantau dan
dianalisis secara periodi sebagai bahan untuk perbaikan kinerja
-3-

dan perencanaan periode berikutnya.

KEEMPAT : Mekanisme monitoring pelaksanaan dan pencapaian pelaksanaan


pelayanan upaya Puskesmas dapat dilakukan dengan cara
supervisi atau dalam pra-lokakarya mini bulanan Puskesmas,
sedangkan evaluasi dilakukan dalam lokakarya mini bulanan
Puskesmas.

KELIMA : Dengan berlakunya surat keputusan Kepala UPTD Puskesmas


Sukorame ini, maka Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas
Sukorame nomor 001/SKRM/SK/VI/2015 tentang Penetapan
Indikator Puskesmas Sukorame dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.

KEENAM : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan


ketentuan apabila dikemudian hari ada kekeliruan dalam
penetapan ini, maka akan dilakukan perubahan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Kediri
Pada tanggal : 1 Juni 2023

KEPALA UPT PUSKESMAS SUKORAME

dr. MELDA NISRINA ARISTA MAWARTY


Pembina Tk. I / IV-b
NIP. 19810406 201001 2 025
-4-

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPT


PUSKESMAS SUKORAME
NOMOR : 188.4/20/419.108.9/2023
TENTANG : INDIKATOR KINERJA
PUSKESMAS SESUAI JENIS-
JENIS PELAYANAN YANG
DISEDIAKAN

INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS SESUAI JENIS-JENIS PELAYANAN YANG


DISEDIAKAN

A. Indikator SPM Menurut Permenkes Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Standar


Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

B. Kinerja TARGET
NO Administrasi dan Manajemen Puskesmas
INDIKATOR SPM
(%)
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil (K4) 100
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin 100
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 100
4 Pelayanan kesehatan balita 100
100
5 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar

100
6 Pelayanan kesehatan pada usia produktif

100
7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut

8 Pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi 100


100
9 Pelayanan kesehatan pada penderita Diabetes Mellitus

Pelayanan kesehatan pada orang dengan gangguan jiwa 100


10
berat (ODGJ)
Pelayanan kesehatan orang dengan terduga Tuberculosis 100
11
(TB)
Pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi Virus 100
12 yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human
Immunodeficiency Virus (HIV)

Target
1 Manajemen umum
(Skala)

a. Rencana 5 (lima) tahunan sesuai visi, misi, tugas


pokok dan fungsi Puskesmas bedasarkan pada
analisis kebutuhan masyarakat akan pelayanan 10
kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat secara optimal

b. RUK (Rencana Usulan Kegiatan) Puskesmas untuk 10


tahun yad ( N+1) dibuat berdasarkan analisa
-5-

situasi, kebutuhan dan harapan masyarakat dan


hasil capaian kinerja, prioritas serta data 2 ( dua)
tahun yang lalu dan data survei, disahkan oleh
Kepala Puskesmas

c. Dokumen Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK),


sebagai acuan pelaksanaan kegiatan yang akan
10
dijadwalkan selama 1 (satu) tahun dengan
memperhatikan visi misi dan tata nilai Puskesmas

d. Lokakarya Mini Bulanan : Rapat Lintas Program


(LP) membahas review kegiatan, permasalahan
LP,rencana tindak lanjut (corrective action) ,
beserta tindak lanjutnyasecara lengkap. Dokumen
lokmin awal tahun memuat penyusunan POA,
10
briefing penjelasan program dari Kapus dan detail
pelaksanaan program (target, strategi pelaksana)
dan kesepakatan pegawai Puskesmas. Notulen
memuat evaluasi bulanan pelaksanaan kegiatan
dan langkah koreksi.

e. Lokakarya Mini Tribulan : Rapat lintas program dan


Lintas Sektor (LS) membahas review kegiatan,
permasalahan LP, corrective action, beserta tindak
10
lanjutnya secara lengkap tindak lanjutnya.
Dokumen memuat evaluasi kegiatan yang
memerlukan peran LS

f. Survei Keluarga Sehat (12 Indikator Keluarga


Sehat) meliputi:
a. KB
b. Persalinan di faskes
c. Bayi dengan imunisasi dasar lengkap, bayi
dengan ASI eksklusif 10
d. Balita ditimbang
e. Penderita TB, hipertensi dan gangguan jiwa
mendapat pengobatan, tidak merokok, JKN, air
bersih dan jamban sehat yang dilakukan oleh
Puskesmas dan jaringannya

g. Survei Mawas Diri : Kegiatan mengenali keadaan


dan masalah yang dihadapi masyarakat serta
potensi yang dimiliki masyarakat untuk mengatasi
masalah tersebut.Hasil identifikasi dianalisis untuk
10
menyusun upaya, selanjutnya masyarakat dapat
digerakkan untuk berperan serta aktif untuk
memperkuat upaya perbaikannya sesuai batas
kewenangannya.

h. Pertemuan dengan masyarakat dalam rangka 10


pemberdayaan Individu, Keluarga dan Kelompok
(meliputi keterlibatan dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi kegiatan) Individu,
-6-

Keluarga dan Kelompok.

i. Surat Keputusan Kepala Puskesmas dan uraian


tugas Tim Mutu (UKM Essensial, UKM
pengembangan , UKP, Administrasi Manajemen,
10
Mutu, PPI, Keselamatan Pasien serta Audit
Internal), serta dilaksanakan evaluasi terhadap
pelaksanaan uraian tugas minimal sekali setahun

j. Rencana kegiatan perbaikan/peningkatan mutu dan


keselamatan pasien lengkap dengan sumber dana
dan sumber daya, jadwal audit internal,kerangka 10
acuan kegiatan dan notulen serta bukti pelaksanaan
serta evaluasinya

k. Pelaksanaan manajemen risiko di Puskesmas :


proses identifikasi, evaluasi, pengendalian dan 10
meminimalkan risiko di Puskesms

l. Pengelolaan pengaduan meliputi menyediakan


media pengaduan, mencatat pengaduan (dari Kotak
saran, sms, email, wa, telpon dll), melakukan 10
analisa, membuat rencana tindak lanjut, tindak
lanjut dan evaluasi

m. Survei Kepuasan adalah kegiatan yang dilakukan


untuk mengetahui kepuasan masyarakat terhadap
10
kegiatan/pelayanan yang telah dilakukan
Puskesmas

n. Pemantauan mutu layanan sepanjang tahun,


meliputi audit input, proses (PDCA) dan output
10
pelayanan, ada jadwal selama setahun, instrumen,
hasil dan laporan audit internal

o. Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dilakukan


minimal 2x/tahun untuk meninjau kinerja sistem
manajemen mutu, dan kinerja pelayanan/ upaya
Puskesmas untuk memastikan kelanjutan,
10
kesesuaian, kecukupan, dan efektifitas sistem
manajemen mutu dan sistem pelayanan,
menghasilkan luaran rencana perbaikan serta
peningkatan mutu

p. Penyajian/updating data dan informasi tentang :


capaian program (PKP), KS, hasil survei SMD,
IKM,data dasar, data kematian ibu dan anak, status 10
gizi , Kesehatan lingkungan, SPM, Pemantauan
Standar Puskesmas

Target
2 Manajemen Peralatan dan Sarana Prasarana
(Skala)
-7-

a. Kelengkapan dan Updating data Aplikasi Sarana, 10


Prasarana, Alat Kesehatan (ASPAK

b. Analisis data ASPAK dan rencana tindak lanjut 10

c. Pemeliharaan prasarana Puskesmas 10

d. Kalibrasi alat kesehatan 10

e. Perbaikan dan pemeliharaan peralatan medis dan 10


non medis

Target
3 Manajemen Keuangan
(Skala)

a. Data realisasi keuangan 10

b. Data keuangan dan laporan pertanggung jawaban 10

Target
4 Manajemen Sumber Daya Manusia
(Skala)

a. Rencana Kebutuhan Tenaga (Renbut) 10

b. SK, uraian tugas pokok (tanggung jawab dan 10


wewenang ) serta uraian tugas integrase : Surat
Keputusan Penanggung Jawab dengan uraian
tugas pokok dan tugas integrasi jabatan karyawan

c. Data kepegawaian : data kepegawaian meliputi 10


dokumentasi STR/SIP/SIPP/SIB/SIK/SIPA dan hasil
pengembangan SDM ( sertifikat,Pelatihan, seminar,
workshop, dll),a nalisa pemenuhan standar jumlah
dan kompetensi SDM di Puskesmas, rencana
tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi nya

Target
5 Manajemen Pelayanan Kefarmasian
(Skala)

a. SOP Pelayanan Kefarmasian 10

b. Sarana Prasarana Pelayanan Kefarmasian 10

c. Data dan informasi Pelayanan Kefarmasian 10

C. UKM Esensial
1. Pelayanan Promosi Kesehatan

Target
a Pengkajian PHBS Satuan
(%)

Rumah
1) Rumah tangga yang dikaji 20
tangga

Institusi
2) Institusi Pendidikan yang dikaji 50
Pendidikan
-8-

3) Pondok Pesantren (Ponpes) yang Ponpes


70
dikaji

Target
b Tatanan Sehat Satuan
(%)

1) Rumah Tangga Sehat yang Rumah


55
memenuhi 10 indikator PHBS Tangga

2) Institusi Pendidikan yang memenuhi 7 Institusi


74
- 9 indikator PHBS (klasifikasi IV) Pendidikan

3) Pondok Pesantren yang memenuhi


13-15 indikator PHBS Pondok Ponpes 50
Pesantren (Klasifikasi IV)

Target
c Intervensi/ Penyuluhan Satuan
(%)

1) Kegiatan intervensi pada Kelompok


kali 100
Rumah Tangga

2) Kegiatan intervensi pada Institusi kali 100


Pendidikan

3) Kegiatan intervensi pada Pondok kali 100


Pesantren

Target
d Pengembangan UKBM Satuan
(%)

1) Posyandu Balita PURI (Purnama Posyandu 76


Mandiri)

Poskesdes/ 78
2) Poskesdes/ Poskeskel Aktif
Poskeskel

Pengembangan Desa/Kelurahan Siaga Target


e Satuan
Aktif (%)

1) Desa/Kelurahan Siaga Aktif Desa 98,3

2) Desa/Kelurahan Siaga Aktif PURI Desa 17.5


(Purnama Mandiri )

3) Pembinaan Desa/Kelurahan Siaga Desa 100


Aktif

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Target


f Satuan
Masyarakat (%)

1) Promosi kesehatan untuk program Puskesmas 100


prioritas di dalam gedung Puskesmas &
dan jaringannya (sasaran Jaringanny
masyarakat) a

2) Pengukuran dan Pembinaan Tingkat Jenis 100


-9-

Perkembangan UKBM UKBM

2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan

Target
a Penyehatan Air Satuan
(%)

1) Inspeksi Kesehatan Lingkungan SAB


50
Sarana Air Minum (SAM)

2) Sarana Air Minum (SAM) yang telah di SAB


90
IKL

3) Sarana Air Minum (SAM) yang SAB


72
diperiksa kualitas airnya

4) Sarana Air Minum (SAM) yang SAB


15
memenuhi syarat

Penyehatan Tempat Pengelolaan Pangan Target


b Satuan
(TPP) (%)

1) Pembinaan Tempat Pengelolaan TPM


60
Pangan (TPP)

2) TPP yang memenuhi syarat TPM


55
kesehatan

Target
c Pembinaan Tempat Fasilitas Umum (TFU) Satuan
(%)

1) Pembinaan sarana TFU Prioritas TTU 80

2) TFU Prioritas yang memenuhi syarat TTU


30
kesehatan

Target
d Yankesling (Klinik Sanitasi) Satuan
(%)

1) Konseling Sanitasi Orang 10

2) Inspeksi Kesehatan Lingkungan PBL Orang 20

3) Intervensi terhadap pasien PBL yang Orang


40
di IKL

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Target


e Satuan
(STBM) Pemberdayaan Masyarakat (%)

1) Desa/kelurahan yang Stop Buang Air Desa/Kel


90
Besar Sembarangan (SBS)

2) Desa/ Kelurahan Implementasi STBM Desa/Kel


30
5 Pilar

3) Desa/ Kelurahan ber STBM 5 Pilar Desa/Kel 15


- 10 -

3. Pelayanan Kesehatan Keluarga

Target
a Kesehatan Ibu Satuan
(%)

1) Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) Ibu hamil 100

2) Pelayanan Persalinan oleh tenaga Orang


kesehatan di fasilitas kesehatan (Pf) - 100
SPM

3) Pelayanan Nifas oleh tenaga Orang


92
kesehatan (KF)

4) Penanganan komplikasi kebidanan Orang


80
(PK)

5) Ibu hamil yang diperiksa HIV Ibu hamil 95

Target
b Kesehatan Bayi Satuan
(%)

1) Pelayanan Kesehatan Neonatus


pertama (KN1)

2) Pelayanan Kesehatan Neonatus 0 - 28


hari (KN lengkap) -SPM

3) Penanganan komplikasi neonatus

4) Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11


bulan

4. Pelayanan Gizi
5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
a. Diare
b. Pencegahan dan Penanggulangan Hepatitits Pada Ibu Hamil
c. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas)
d. Kusta
e. TBC
f. Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS
g. Demam Berdarah Dengue (DBD)
h. Malaria
i. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies
j. Pelayanan Imunisasi
k. Surveilance
l. Pencegahan dan Pengendalian Tidak Menular
6. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

Target
No Indikator
(%)
- 11 -

D. UKM Pengembangan
E. Indikator Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan
Keluarga (PIS-PK)

F. Indikator TARGET
NO Program Prioritas Nasional
INDIKATOR
2022
TARGET
NO
1 INDIKATOR
Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) 100%
(%)
2 Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 100%

3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 100%

4 Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 100%

5 Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan 100%


Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan
6 100%
sesuai standar
7 Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur 100%
Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan
8 100%
tidak ditelantarkaN
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok 100%
Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan
10 100%
Nasional (JKN)
11 Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 100%
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban
12 100%
sehat
- 12 -

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPT


PUSKESMAS SUKORAME
NOMOR : 188.4/ /419.108.9/2023
TENTANG : INDIKATOR MUTU PUSKESMAS
TAHUN 2023

PROFIL INDIKATOR MUTU PUSKESMAS TAHUN 2023

1. Indikator Nasional Mutu


1. Profil Indikator Kepatuhan Kebersihan Tangan

1 Judul : Kepatuhan Kebersihan Tangan

2 Dasar pemikiran : 1. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Keselamatan


Pasien.
2. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
3. Keputusan Menteri Kesehatan mengenai penanggulangan
penyakit yang dapat menimbulkan wabah atau
kedaruratannkesehatan masyarakat.
4. Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan seluruh
pemberi pelayanan dalam melakukan kebersihan tangan
sesuai dengan ketentuan WHO

3 Dimensi Mutu :

Efektif Keselamatan Berorientasi Tepat-waktu
(effective) pasien (safe) kepada pasien (timely)
(people-
centred)

Efisien Adil Terintegrasi


(efficient) (equitable) (integrated)
4 Tujuan : Mengukur kepatuhan pemberi layanan kesehatan sebagai
dasar untuk memperbaiki dan meningkatkan kepatuhan agar
dapat menjamin keselamatan petugas dan pasien/pengguna
layanan dengan cara mengurangi risiko infeksiyang terkait
pelayanan kesehatan

5 Definisi Operasional : 1. Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan


menggunakan sabun dan air mengalir bila tangan tampak
kotor atau terkena cairan tubuh, atau menggunakan alkohol
(alcoholbased handrubs) dengan kandungan alkohol 60-
80% bila tangan tidak tampak kotor.
2. Kebersihan tangan yang dilakukan dengan benar adalah
kebersihan tangan sesuai indikasi dan langkah kebersihan
tangan sesuai rekomendasi WHO.
3. Indikasi adalah alasan mengapa kebersihantangan
dilakukan pada saat pelayanan kesehatan sebagai upaya
untuk mencegah penularan mikroba melalui tangan.
4. Lima indikasi (five moment) kebersihan tangan terdiri dari:
a. Sebelum kontak dengan pasien yaitu sebelum
menyentuh tubuh/permukaan tubuh pasien.
b. Sesudah kontak dengan pasien yaitu setelah
menyentuh tubuh/permukaan tubuh pasien.
c. Sebelum melakukan prosedur aseptik yaitu kebersihan
tangan yang dilakukan sebelum melakukan tindakan
steril atau aseptik, seperti: pemasangan intra vena
kateter (infus), perawatan luka, pemasangan kateter
urin, suctioning, pemberian suntikan dan lain-lain.
- 13 -

d. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien


seperti muntah, darah, nanah, urin, feces, kateter
urine, setelah melepas sarung tangan dan setelah
melepas APD.
e. Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien yaitu
melakukan kebersihan tangan setelah tangan petugas
menyentuh permukaan, sarana prasarana, dan alat
kesehatan yang ada di lingkungan pasien,seperti:
menyentuh tempat tidur pasien, linen yang terpasang
di tempat tidur, alatalat di sekitar pasien atau peralatan
lain yang digunakan pasien.
5. Peluang adalah waktu/periode yang diperlukan untuk
melakukan kebersihan tangan diantara indikasi kebersihan
tangan.
6. Tindakan kebersihan tangan yang dilakukan adalah
kebersihan tangan yang dilakukan sesuai peluang yang
diindikasikan.
7. Pemberi pelayanan terdiri dari tenaga medis dan tenaga
kesehatan.
8. Penilaian kepatuhan kebersihan tangan adalah penilaian
kepatuhan pemberi pelayanan yang melakukan kebersihan
tangan dengan benar.
9. Observer adalah orang yang melakukan observasi atau
penilaian kepatuhan dengan metode dan tool yang telah
ditentukan.
10. Periode observasi adalah kurun waktu yang digunakan
untuk mendapatkan minimal 200 peluang kebersihan
tangan di setiap unit atau Puskesmas sesuai dengan waktu
yang ditentukan untuk melakukan observasi dalam satu
bulan.
11. Sesi adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
observasi maksimal 20 menit (rerata 10 menit).
12. Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi adalah jumlah
pemberi pelayanan yang diobservasi dalam satu periode
observasi.
13. Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi pada waktu
observasi tidak boleh lebih dari 3 orang agar dapat
mencatat semua indikasi kegiatan yang dilakukan.

6 Tipe Indikator :

Input Proses Outcome Proses & Outcome
7 Satuan pengukuran : Persen

8 Numerator : Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan dengan


benar.

9 Denumerator : Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya


dilakukan dalam periode observasi

10 Target pencapaian : ≥ 85%

11 Kriteria : Inklusi : Seluruh peluang yang dimiliki oleh pemberi pelayanan


terindikasi harus melakukan kebersihan tangan

Eksklusi : -

12 Formula : Jumlahtindakan kebersihan


tangan yang dilakukan
x 100 %
Jumlah total peluang kebersihan tangan
yang seharusnya dalam periode observasi

13 Desain : Observasi
- 14 -

pengumpulan data

14 Sumber data : Hasil Observasi

15 Instrumen Formulir Kepatuhan Kebersihan Tangan


Pengambilan Data
16 Besar sampel : Minimal 200 Peluang

17 Cara Pengambilan : Non Probability Sampling – Consecutive Sampling


Sampel
18 Periode : Bulanan
pengumpulan data
19 Penyajian data : Tabel
Run Chart

20 Periode Analisis dan : Bulanan, Triwulanan, Tahunan


Pelaporan Data
21 Penanggung Jawab : Penanggung jawab Mutu

2. Profil Indikator Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

1 Judul : Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

2 Dasar pemikiran : 1. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Keselamatan


Pasien.
2. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
3. Keputusan Menteri Kesehatan mengenai
penanggulangan penyakit yang dapat menimbulkan
wabah atau kedaruratann kesehatan masyarakat.
4. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
5. Pedoman Teknis Pencegahan dan PengendalianInfeksi di
Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama.
6. Petunjuk Teknis Alat Pelindung Diri (APD).
7. Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan pemberi
pelayanan dalam menggunakan APD sesuai dengan
prosedur.

3 Dimensi Mutu :

Efektif Keselamatan Berorientasi Tepat-waktu
(effective) pasien (safe) kepada pasien (timely)
(people-
centred)

Efisien Adil Terintegrasi


(efficient) (equitable) (integrated)
4 Tujuan : 1. Mengukur kepatuhan petugas Puskesmas dalam
menggunakan APD.
2. Menjamin keselamatan petugas dan pengguna layanan
dengan cara mengurangi risiko infeksi
5 Definisi Operasional : 1. Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat alat yang
dirancang sebagai penghalang terhadap penetrasi zat,
partikel padat, cair, atau udara untuk melindungi
pemakainya dari cedera atau transmisi infeksi atau
penyakit.
2. Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan petugas
dalam menggunakan APD dengan tepat sesuai dengan
indikasi ketika melakukan tindakan yang memungkinkan
tubuh ataumembran mukosa terkena atau terpercik darah
- 15 -

atau cairan tubuh atau cairan infeksius lainnya


berdasarkan jenis risiko transmisi (kontak, droplet dan
airborne).
3. Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah penilaian
terhadap petugas dalam menggunakan APD sesuai
indikasi dengan tepat saat memberikan pelayanan
kesehatan pada periode observasi.
4. Petugas adalah seluruh tenaga yang terindikasi
menggunakan APD, contoh dokter, dokter gigi, bidan,
perawat, petugas laboratorium.
5. Observer adalah orang yang melakukan observasi atau
penilaian kepatuhan dengan metode dan tool yang telah
ditentukan.
6. Periode observasi adalah waktu yang ditentukan sebagai
periode yang ditetapkan dalam proses observasi penilaian
kepatuhan.

6 Tipe Indikator :

Input Proses Outcome Proses & Outcome
7 Satuan pengukuran : Persentase

8 Numerator : Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD sesuai indikasi


dalam periode observasi

9 Denumerator : Jumlah seluruh petugas yang terindikasi menggunakan APD


dalam periode observasi

10 Target pencapaian : 100%

11 Kriteria : Inklusi : Semua petugas yang terindikasi harus menggunakan


APD

Eksklusi : -

12 Formula : Jumlah petugas yang patuh menggunakan


APD sesuaiindikasi dalam Periode
observasi
x 100 %
Jumlah seluruh petugas yang terindikasi
menggunakan APD dalam periode observasi

13 Desain : Observasi
pengumpulan data

14 Sumber data : Hasil Observasi

15 Instrumen Formulir Observasi Kepatuhan Penggunaan APD


Pengambilan Data
16 Besar sampel : 1. Total Sampel (Apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (Apabila jumlah populasi > 30)

17 Cara Pengambilan : Non Probability Sampling – Consecutive Sampling


Sampel
18 Periode : Bulanan
pengumpulan data
19 Penyajian data : Tabel
Run Chart

20 Periode Analisis dan : Bulanan, Triwulanan, Tahunan


Pelaporan Data
21 Penanggung Jawab : Penanggung jawab Mutu
- 16 -

3. Profil Indikator Kepatuhan Identifikasi pasien

1 Judul : Kepatuhan Identifikasi pasien

2 Dasar pemikiran : 1. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Keselamatan


Pasien.
2. Ketepatan identifikasi menjadi sangat penting untuk
menjamin keselamatan pasien selama proses pelayanan
dan mencegah insiden keselamatan pasien.
3. Ketepatan identifikasi menjadi sangat pentinguntuk
menjamin keselamatan pasien selama proses pelayanan
dan mencegah insiden keselamatan pasien.

3 Dimensi Mutu :

Efektif Keselamatan Berorientasi Tepat-waktu
(effective) pasien (safe) kepada pasien (timely)
(people-
centred)

Efisien Adil Terintegrasi


(efficient) (equitable) (integrated)
4 Tujuan : Mengukur kepatuhan pemberi pelayanan untuk melakukan
identifikasi pasien dalam melakukan tindakan pelayanan.

5 Definisi Operasional : 1. Pemberi pelayanan terdiri dari tenaga medis dan tenaga
kesehatan.
2. Identifikasi pasien secara benar adalah proses identifikasi
yang dilakukan pemberi pelayanan dengan menggunakan
minimal dua penandaidentitas seperti: nama lengkap,
tanggal lahir, nomor rekam medik, NIK sesuai dengan
yang ditetapkan di Puskesmas.
3. Identifikasi dilakukan dengan cara visual (melihat) dan
atau verbal (lisan).
4. Pemberi pelayanan melakukan identifikasi pasien secara
benar pada setiap keadaan terkait tindakan intervensi
pasien seperti :
a. Pemberian pengobatan: pemberian obat, pemberian
cairan intravena.
b. Prosedur tindakan: pencabutan gigi, imunisasi,
pemasangan alat kontrasepsi, persalinan, dan
tindakan kegawatdaruratan.
c. Prosedur diagnostik: pengambilan sampel.
5. Identifikasi pasien dianggap benar jika pemberi pelayanan
melakukan identifikasi seluruh tindakan intervensi yang
dilakukan dengan benar.

6 Tipe Indikator :

Input Proses Outcome Proses & Outcome
7 Satuan pengukuran : Persentase

8 Numerator : Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi pasien


secara benar dalam periode observasi.

9 Denumerator : Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam periode


observasi.

10 Target pencapaian : 100%

11 Kriteria : Inklusi : Semua pemberi pelayanan yang memberikan


pelayanan kesehatan.
- 17 -

Eksklusi : -

12 Formula : Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan


identifikasi pasien secara benar dalam
periode observasi
x 100 %
Jumlah pemberi pelayanan yang
diobservasidalam periode observasi

13 Desain : Observasi
pengumpulan data

14 Sumber data : Hasil Observasi

15 Instrumen Formulir Observasi Kepatuhan Identifikasi Pasien


Pengambilan Data
16 Besar sampel : 1. Total Sampel (Apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (Apabila jumlah populasi > 30)

17 Cara Pengambilan : Non Probability Sampling – Consecutive Sampling


Sampel
18 Periode : Bulanan
pengumpulan data
19 Penyajian data : Tabel
Run Chart

20 Periode Analisis dan : Bulanan, Triwulanan, Tahunan


Pelaporan Data
21 Penanggung Jawab : Penanggung jawab Mutu

4. Profil Indikator Keberhasilan Pengobatan Pasien Tuberkuloasis (TB) Semua


Kasus Sensitif Obat (SO)

1 Judul : Keberhasilan Pengobatan Pasien TB Semua Kasus Sensitif


Obat (SO)

2 Dasar pemikiran : 1. Peraturan Presiden mengenai RPJMN.


2. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Penanggulangan
Tuberkulosis.
3. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Puskesmas.
4. Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus
minimal 90% dengan memperhatikan upaya penurunan
angka putus berobat, gagal, meninggal dan pasien tidak
dilakukan evaluasi

3 Dimensi Mutu :
√ √
Efektif Keselamatan Berorientasi Tepat-waktu
(effective) pasien (safe) kepada pasien (timely)
(people-
centred)


Efisien Adil Terintegrasi
(efficient) (equitable) (integrated)
4 Tujuan : Untuk mengetahui jumlah keberhasilan pengobatan pasien TB
semua kasus sensitif obat dan mengurangi angka penularan
penyakit TB.

5 Definisi Operasional : 1. Tuberkulosis yang selanjutnya disingkat TB adalah


penyakit menular yang disebabkan olehMycobacterium
tuberculosis, yang dapat menyerang paru dan organ
- 18 -

lainnya.
2. TB Sensitif Obat (SO) adalah penderita TB yang
berdasarkan hasil pemeriksaan bakteriologis atau Tes
Cepat Molekuler (TCM) menunjukkan hasil masih sensitif
terhadap Obat Anti Tuberculosis (OAT) lini 1 (pertama).
3. OAT lini 1 adalah obat anti tuberculosis yang terdiri dari
Isoniazid (H), Rifampisin (R), Pirazinamid (Z), Etambutol
(E) dan Streptomisin (S).
4. Keberhasilan pengobatan pasien TB adalah angka yang
menunjukkan persentase semua pasien TB yang sembuh
dan pengobatan lengkap di antara semua pasien TB yang
diobati
5. dan dilaporkan sesuai dengan periodisasi waktu
pengobatan TB. Angka ini merupakan penjumlahan dari
angka kesembuhan semua kasus dan angka pengobatan
lengkap semua kasus yang menggambarkan kualitas
pengobatan TB.
6. Sembuh adalah pasien TB paru dengan hasil
pemeriksaan bakteriologis positif pada awal pengobatan
yang hasil pemeriksaan bakteriologis pada akhir
pengobatan menjadi negatif dan pada salah satu
pemeriksaan sebelumnya.
7. Pengobatan lengkap adalah pasien TB yang telah
menyelesaikan pengobatan secaralengkap di mana pada
salah satu pemeriksaan sebelum akhir pengobatan
hasilnya negatif dan di akhir pengobatan tidak ada bukti
hasil pemeriksaan bakteriologis (tidak dilakukan
pemeriksaan bakteriologis di akhir pengobatan).
8. Upaya peningkatan mutu keberhasilan pengobatan
pasien TB dilihat menurut alur pengobatan mulai dari
pasien dinyatakan
9. positif sebagai pasien TB berdasarkan hasil pemeriksaan
bakteriologis atau TCM sampai dengan pasien dinyatakan
sembuh dan pengobatan lengkap.
10. Upaya peningkatan mutu tersebut meliputi:
a. Pemeriksaan dahak yang tepat dan benar dengan
hasil terdokumentasi.
b. Pelaksanaan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) TB
kepada pasien TB dan keluarga, pembuatan
kesepakatan pasien dalam menjalankan pengobatan
TB termasuk penunjukan Pengawas Minum Obat
(PMO).
c. Pemberian regimen dan dosis obat yang tepat.
d. Pemantauan kemajuan pengobatan termasuk
penanganan efek samping obat.
e. Pencatatan rekam medis (medical record) secara
lengkap dan benar di setiap tahapan pengobatan.

6 Tipe Indikator :

Input Proses Outcome Proses & Outcome
7 Satuan pengukuran : Persentase

8 Numerator : Jumlah semua pasien TB SO yang sembuh dan pengobatan


lengkap pada tahun berjalan di wilayah kerja Puskesmas

9 Denumerator : Jumlah semua kasus TB SO yang diobati pada tahun berjalan


di wilayah kerja Puskesmas

10 Target pencapaian : 90%

11 Kriteria : Inklusi : Semua pasien TB SO yang menjalani pengobatan di


wilayah kerja Puskesmas pada tahun berjalan.
- 19 -

Eksklusi :
1. Pasien TB pindahan yang tidak dilengkapi dengan TB.09
dan hasil pengobatan pasien TB pindahan dengan TB.10
2. Pasien TB dengan hasil positif pada bulan ke 5 atau bulan
ke 6
3. Pasien TB meninggal sebelum berakhir masa pengobatan

12 Formula : Jumlah semua pasienTB SO yang sembuh


dan pengobatan lengkap pada tahun
berjalan di wilayahkerja puskesmas
x 100 %
Jumlah semua kasus TB SO yang diobati
padatahun berjalan di wilayah kerja

13 Desain : Retrospektif
pengumpulan data

14 Sumber data : Formulir TB / Sistem Informasi TB (SITB)

15 Instrumen Data sekunder


Pengambilan Data
16 Besar sampel : Total Sampel

17 Cara Pengambilan : Total Sampel


Sampel
18 Periode : Bulanan
pengumpulan data
19 Penyajian data : Tabel
Run Chart

20 Periode Analisis dan : Triwulanan, Semesteran, Tahunan


Pelaporan Data
21 Penanggung Jawab : Penanggung jawab Program TB

5. Profil Indikator Ibu Hamil yang Mendapatkan Pelayanan Ante Natal Care (ANC)
Sesuai Standar

1 Judul : Ibu Hamil yang Mendapatkan Pelayanan ANC Sesuai Standar

2 Dasar pemikiran : 1. Peraturan Presiden mengenai RPJMN.


2. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Pelayanan
Kesehatan Ibu.
3. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Puskesmas.
5. Hasil SUPAS 2015 menyebutkan Angka Kematian Ibu
(AKI) 305/100.000 kelahiran hidup (KH) sedangkan
target pada RPJMN 2020-2024 adalah 183/100.000 KH
dan pada akhir SDGs 2030 adalah 131/100.000 KH.
6. Jika ibu hamil mendapatkan pelayanan ANC sesuai
standar, maka risiko pada kehamilan dapat sejak awal
diketahui dan dilakukan tata laksana, sehingga faktor
risiko dapat dikurangi agar tidak terjadi komplikasi.
7. ANC sangat penting dilakukan untuk kelangsungan
hidup baik bagi ibu maupun bayi serta bayi dapat lahir
sehat, berkualitas dan tercegah dari risiko stunting
- 20 -

3 Dimensi Mutu :
√ √ √
Efektif Keselamatan Berorientasi Tepat-waktu
(effective) pasien (safe) kepada pasien (timely)
(people-
centred)

Efisien Adil Terintegrasi


(efficient) (equitable) (integrated)
4 Tujuan : 1. Mendorong penurunan angka kematian ibu di Indonesia
2. Mendapatkan gambaran pelayanan ANC yang sesuai
standar

5 Definisi Operasional : 1. Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai


standar adalah ibu hamil yang telah bersalin serta yang
mendapatkan pelayanan ANC lengkap sesuai dengan
standar kuantitas dan standar kualitas selama periode
kehamilandi wilayah kerja Puskesmas pada tahun berjalan.
2. Standar kuantitas adalah kunjungan 4 kali selama periode
kehamilan (K4) terdiri dari:
a. 1 (satu) kali kunjungan sedini mungkin pada trimester
ke-1 (satu)/ 0-12 minggu,
b. 1 (satu) kali kunjungan pada trimester ke-2 (dua)/ > 12-
24 minggu, dan
c. 2 (dua) kali kunjungan pada trimester ke-3 (tiga)/ 24
minggu-sampai dengan kelahiran
3. Standar kualitas yaitu pelayanan antenatal yang memenuhi
10T meliputi:
a. Timbang berat badan dan tinggi badan
b. Ukur tekanan darah
c. Nilai status gizi (ukur LILA)
d. Ukur tinggi fundus uteri (setelah kehamilan 24 minggu)
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
f. Skrining status imunisasi dan berikan suntikan tetanus
toksoid (TT) bila diperlukan.
g. Beri tablet tambah darah
h. Pemeriksaan laboratorium meliputi:
1) Golongan darah
2) Kadar Hemoglobin
3) Gluko-Protein urin
4) termasuk pemeriksaan HIV
i. Tata laksana
j. Temu wicara/ konseling
4. Waktu pemeriksaan 10T mengikuti daftar pemeriksaan
ANC sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Sasaran Indikator adalah semua ibu bersalin yang telah
mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar pada masa
kehamilan pada tahun berjalan.

6 Tipe Indikator :

Input Proses Outcome Proses & Outcome
7 Satuan pengukuran : Persentase

8 Numerator : Jumlah ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ANC


lengkap sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas pada
tahun berjalan

9 Denumerator : Jumlah seluruh ibu hamil yang telah bersalin di wilayah kerja
puskesmas pada tahun berjalan

10 Target pencapaian : 100%


- 21 -

11 Kriteria : Inklusi : Seluruh ibu hamil yang telah bersalin di wilayah


kerja Puskesmas pada tahun berjalan

Eksklusi :
1. Ibu hamil dengan K1 bukan di trimester 1
2. Ibu hamil yang pindah domisili (drop out)
3. Ibu hamil yang tidak menyelesaikan masa kehamilan
(abortus)
4. Ibu hamil pindahan yang tidak memiliki catatan riwayat
kehamilan lengkap
5. Ibu hamil meninggal sebelum bersalin
6. Ibu hamil yang bersalin sebelum menyelesaikan K4
(premature)

12 Formula : Jumlah Ibu hamil yang telah mendapatkan


pelayanan ANC lengkap sesuai stqandar di
wilaykerja Puskesmas pada tahun berjalan
x 100 %
Jumlah seluruh ibu hamil yang telah bersalin
yang mendapatkan pelayanan ANC diWilayah
kerja Puskesmas pada tahun berjalan

13 Desain : Observasional Retrospektif


pengumpulan data

14 Sumber data : 1. Kohort Ibu, Kartu Ibu, PWS KIA, Buku Register Ibu
2. e-Kohort

15 Instrumen Data sekunder


Pengambilan Data
16 Besar sampel : Total Sampel

17 Cara Pengambilan : Total Sampel


Sampel
18 Periode : Bulanan
pengumpulan data
19 Penyajian data : Tabel
Run Chart

20 Periode Analisis dan : Bulanan, Triwulan, Tahunan


Pelaporan Data
21 Penanggung Jawab : Penanggung jawab Program KIA

6. Profil Indikator Kepuasan Pasien

1 Judul : Kepuasan Pasien

2 Dasar pemikiran : 1. Undang-Undang mengenai pelayanan publik


2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi mengenai Pedoman
Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit
Penyelenggara Pelayanan Publik.
3. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Puskesmas

3 Dimensi Mutu :

Efektif Keselamatan Berorientasi Tepat-waktu
(effective) pasien (safe) kepada (timely)
pasien
(people-
centred)
- 22 -

Efisien Adil Terintegrasi


(efficient) (equitable) (integrated)
4 Tujuan : Mengukur tingkat kepuasan masyarakat sebaga dasar upaya-
upaya peningkatan mutu dan terselenggaranya pelayanan di
semua unit yang mampu memberikan kepuasan pasien.

5 Definisi Operasional : 1. Kepuasan pasien adalah hasil pendapat dan penilaian


pasien terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh
fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Responden adalah pasien yang pada saat survei sedang
berada di lokasi unit pelayanan, atau yang pernah
menerima pelayanan.
3. Besaran sampel ditentukan dengan menggunakan sampel
dari Krejcie dan Morgan.
4. Survei Kepuasan Pasien adalah kegiatan pengukuran
secara komprehensif tentang tingkat kepuasan pasien
terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh fasilitas
pelayanan kesehatan kepada pasien.
5. Unsur pelayanan adalah faktor atau aspek yang terdapat
dalam penyelenggaraan pelayanan sebagai variabel
penyusunan survei kepuasan untuk mengetahui kinerja unit
pelayanan.
6. Unsur survei kepuasan pasien dalam peraturan ini meliputi:
b. Persyaratan.
c. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur.
d. Waktu Penyelesaian.
e. Biaya/Tarif.
f. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan.
g. Kompetensi Pelaksana.g. Perilaku Pelaksana.
h. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan.
i. Sarana dan prasarana.
7. Indeks Kepuasan adalah hasil pengukuran dari kegiatan
Survei Kepuasan berupa angka.

6 Tipe Indikator :

Input Proses Outcome Proses & Outcome
7 Satuan pengukuran : Indeks

8 Numerator : Tidak ada

9 Denumerator : Tidak ada

10 Target pencapaian : ≥ 76.61

11 Kriteria : Inklusi : Seluruh Pasien

Eksklusi : Pasien yang tidak kompeten dalam mengisi


kuesioner dan/atau tidak ada keluarga yang
mendampingi.

12 Formula : Total nilai persepsi seluruhresponden


x 100 %
Total unsur yang terisi dari
seluruh responden

13 Desain pengumpulan : Survei


data
14 Sumber data : Hasil Survei
15 Instrumen Kuisioner (terlampir)
Pengambilan Data
16 Besar sampel : Sesuai tabel Sampel Krejcie dan Morgan
- 23 -

17 Cara Pengambilan : Stratified Random Sampling


Sampel
18 Periode : Semesteran
pengumpulan data
19 Penyajian data : Tabel
Run Chart

20 Periode Analisis dan : Semester, Tahunan


Pelaporan Data
21 Penanggung Jawab : Penanggung jawab Mutu

B. Indikator Mutu Prioritas Puskesmas

1. Profil Indikator Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi (SPM Ke 8)

1 Judul : PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI


(SPM ke 8)
2 Dasar pemikiran : Pelayanan kesehatan sesuai standar bagi penderita
hipertensi usia ≥ 15 tahun
3 Dimensi Mutu :
√ √ √
Efektif Keselamatan Berorientasi Tepat-waktu
(effective) pasien (safe) kepada (timely)
pasien
(people-
centred)
√ √
Efisien Adil Terintegrasi
(efficient) (equitable) (integrated)
4 Tujuan : Tergambarnya rasio pelayanan kesehatan penderita
hipertensi
5 Definisi : Pelayanan kesehatan sesuai standar meliputi :
Operasional a. Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali
sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan
b. Edukasi perubahan gaya hidup dan / atau kepatuhan
minum obat
c. Melakukan rujukan jika diperlukan. Tekanan Darah
Sewaktu (TDS) lebih dari 140 mmHg ditambahkan
pelayanan terapi farmakologi
6 Tipe Indikator :

Input Proses Outcome Proses & Outcome
7 Satuan : Persen
pengukuran
8 Numerator : Jumlah penderita hipertensi usia ≥ 15 tahun di wilayah
kerjanya yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar
9 Denumerator : jumlah estimasi penderita hipertensi usia ≥ 15 tahun
yang berada didalam wilayah kerjanya berdasarkan
angka prevalensi Kab/Kota dalam kurun waktu satu tahun
yang sama
10 Target : 100%
pencapaian
11 Kriteria : Inklusi : Jumlah penderita HT usia ≥ 15 tahun
Eksklusi : -
12 Formula : Jumlah penderita hipertensi usia ≥ 15 tahun di wilayah
kerjanya yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
- 24 -

standar dibagi jumlah estimasi penderita hipertensi usia


≥ 15 tahun yang berada didalam wilayah kerjanya
berdasarkan angka prevalensi Kab/Kota dalam kurun
waktu satu tahun yang sama dikali 100%.
13 Desain : Concurrent
pengumpulan
data
14 Sumber data : Register Pelayanan
15 Besar sampel : Jumlah penderita HT usia ≥ 15 tahun
16 Frekuensi : Setiap hari
pengumpulan
data
17 Periode : Setiap bulan
pelaporan data
18 Periode analisa : Setiap 3 bulan
data
19 Penyajian data : Tabel
20 Instrumen : Register Pelayanan
Pengambilan
Data
21 Penanggung : Penanggung jawab UKP
Jawab

C. Profil Indikator Mutu Prioritas Pelayanan

1. Profil Indikator Kelengkapan Pengisian Rekam Medis

1 Judul : KELENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIK


2 Dasar pemikiran : Kelengkapan rekam medis sangat bermanfaat untuk
mengetahui secara detail riwayat penyakit pasien,
tindakan pemeriksaan yang telah dilakukan dan
merencanakan tindakan yang selanjutnya.
3 Dimensi Mutu :
√ √ √
Efektif Keselamatan Berorientasi Tepat-waktu
(effective) pasien (safe) kepada (timely)
pasien
(people-
centred)
√ √
Efisien Adil Terintegrasi
(efficient) (equitable) (integrated)
4 Tujuan : Tergambarnya kelengkapan pengisian rekam medis
5 Definisi : Rekam medik yang lengkap dalam 24 jam setelah selesai
Operasional pelayanan, diisi oleh tenaga medis dan atau paramedis
(identitas, SOAP, KIE, askep, diagnosis, kode ICD X,
kajian sosial, pengobatan, tanda tangan) serta pengisian
identitas rekam medik lengkap oleh petugas rekam medik
(nama, nomor rekam medik, tanggal lahir, jenis kelamin,
alamat, no kartu BPJS)
6 Tipe Indikator :

Input Proses Outcome Proses & Outcome
7 Satuan : Persen
pengukuran
8 Numerator : Jumlah rekam medik rawat jalan yang diisi lengkap
9 Denumerator : Jumlah rekam medik rawat jalan
- 25 -

10 Target : 100%
pencapaian
11 Kriteria : Inklusi : Jumlah rekam medik rawat jalan yang diisi
lengkap
Eksklusi : -
12 Formula : Jumlah rekam medik rawat jalan yang diisi lengkap dibagi
jumlah rekam medik rawat jalan dikali 100%
13 Desain : Concurrent
pengumpulan
data
14 Sumber data : Rekam Medik
15 Besar sampel : Jumlah rekam medik rawat jalan yang diisi lengkap
16 Frekuensi : Setiap hari
pengumpulan
data
17 Periode : Setiap bulan
pelaporan data
18 Periode analisa : Setiap 3 bulan
data
19 Penyajian data : Tabel
20 Instrumen : Rekam Medik
Pengambilan
Data
21 Penanggung : Penanggung jawab Ruang RM
Jawab

2. Profil Indikator Pemeriksaan Pasien Hipertensi Sesuai Standar


3. Profil Indikator Skrening Pre Eklamsi pada ibu hamil
4. Profil Indikator Semua Pasien Pencabutan dilakukan pemeriksaan tekanan darah
5. Profil Indikator Ibu Hamil yang melakukan pemeriksaan PPIA
6. Profil Indikator Konseling Pasien Hipertensi
7. Profil Indikator Kepatuhan Minum Obat Hipertensi

D. Profil Indikator Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


1. Profil Indikator Pembuangan Limbah Benda Tajam memenuhi standar

E. Profil Indikator Sasaran Keselamatan Pasien


1. Profil Indikator Kepatuhan Identifikasi Pasien
1 Judul : Kepatuhan Identifikasi pasien

2 Dasar pemikiran : 4. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Keselamatan


Pasien.
5. Ketepatan identifikasi menjadi sangat penting untuk
menjamin keselamatan pasien selama proses
pelayanan dan mencegah insiden keselamatan
pasien.
6. Ketepatan identifikasi menjadi sangat pentinguntuk
menjamin keselamatan pasien selama proses
pelayanan dan mencegah insiden keselamatan
pasien.
- 26 -

3 Dimensi Mutu :

Efektif Keselamatan Berorientasi Tepat-waktu
(effective) pasien (safe) kepada (timely)
pasien
(people-
centred)

Efisien Adil Terintegrasi


(efficient) (equitable) (integrated)
4 Tujuan : Mengukur kepatuhan pemberi pelayanan untuk melakukan
identifikasi pasien dalam melakukan tindakan pelayanan.

5 Definisi : 6. Pemberi pelayanan terdiri dari tenaga medis dan


Operasional tenaga kesehatan.
7. Identifikasi pasien secara benar adalah proses
identifikasi yang dilakukan pemberi pelayanan dengan
menggunakan minimal dua penandaidentitas seperti:
nama lengkap, tanggal lahir, nomor rekam medik, NIK
sesuai dengan yang ditetapkan di Puskesmas.
8. Identifikasi dilakukan dengan cara visual (melihat) dan
atau verbal (lisan).
9. Pemberi pelayanan melakukan identifikasi pasien
secara benar pada setiap keadaan terkait tindakan
intervensi pasien seperti :
d. Pemberian pengobatan: pemberian obat,
pemberian cairan intravena.
e. Prosedur tindakan: pencabutan gigi, imunisasi,
pemasangan alat kontrasepsi, persalinan, dan
tindakan kegawatdaruratan.
f. Prosedur diagnostik: pengambilan sampel.
10. Identifikasi pasien dianggap benar jika pemberi
pelayanan melakukan identifikasi seluruh tindakan
intervensi yang dilakukan dengan benar.

6 Tipe Indikator :

Input Proses Outcome Proses & Outcome
7 Satuan : Persentase
pengukuran
8 Numerator : Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi
pasien secara benar dalam periode observasi.

9 Denumerator : Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam


periode observasi.

10 Target : 100%
pencapaian
11 Kriteria : Inklusi : Semua pemberi pelayanan yang memberikan
pelayanan kesehatan.

Eksklusi : -

12 Formula : Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan


identifikasi pasien secara benar dalam
periode observasi
x 100 %
Jumlah pemberi pelayanan yang
diobservasidalam periode observasi
- 27 -

13 Desain : Observasi
pengumpulan
data
14 Sumber data : Hasil Observasi

15 Instrumen Formulir Observasi Kepatuhan Identifikasi Pasien


Pengambilan
Data
16 Besar sampel : 3. Total Sampel (Apabila jumlah populasi ≤ 30)
4. Rumus Slovin (Apabila jumlah populasi > 30)

17 Cara : Non Probability Sampling – Consecutive Sampling


Pengambilan
Sampel
18 Periode : Bulanan
pengumpulan
data
19 Penyajian data : Tabel
Run Chart

20 Periode Analisis : Bulanan, Triwulanan, Tahunan


dan Pelaporan
Data
21 Penanggung : Penanggung jawab Mutu
Jawab

Anda mungkin juga menyukai