PEMBERIAN MAKANAN
BERBASIS PANGAN LOKAL IBU HAMIL
Ibu hamil yang kekurangan gizi atau dengan kondisi Kurang Energi Kronis (KEK) juga akan
berdampak pada pertumbuhan dan kesehatan janin dalam kandungan dan bayi yang akan
dilahirkannya.
Pendahuluan
68,48% keluarga balita mempunyai asupan energi yang kurang dari Angka
Kecukupan Energi (AKE) yang dianjurkan (PKG,2021). Demikian pula pada
kelompok ibu hamil baik di pedesaan maupun perkotaan lebih dari
separuhnya mengalami defisit asupan energi dan protein. (Survei Diet
Total, 2014)
Pemberian makanan baik zat gizi makro maupun zat gizi mikro bagi balita
dan ibu hamil sangat diperlukan dalam rangka pencegahan Bayi Berat
Lahir Rendah (BBLR) dan balita pendek (stunting).
Makanan bagi balita dan ibu hamil yang dimaksud adalah berbasis bahan
makanan lokal dengan menu khas daerah yang disesuaikan dengan
kebutuhan sasaran.
Pendahuluan
Pemberian makanan berbasis pangan lokal merupakan upaya untuk
meningkatkan asupan gizi ibu hamil dalam masa 1000 hari pertama
kehidupan (Ibu hamil dan Baduta) untuk melahirkan generasi yang
berkualitas.
Asupan gizi dari makanan dengan bahan makanan lokal diharapkan dapat
menjadi solusi intervensi gizi ibu hamil yang dikelola secara maksimal di
tingkat desa (puskesmas).
Tujuan
3.Sebagai contoh menu lengkap sekali makan (makan siang) untuk ibu hamil yang
diharapkan dapat diterapkan sehari-hari.
5.Bentuk makanan sesuai dengan ”Isi Piringku” dan Pedoman Gizi Seimbang terdiri dari
sumber Karbohidrat, Protein Hewani dan Nabati, Lemak, Vitamin dan Mineral.
6.Pemberian makanan berbasis pangan lokal disertai dengan penguatan KIE (Komunikasi,
Informasi, dan Edukasi).
Persyaratan Makanan Berbasis
PANGAN LOKAL
1. Dapat diterima
dalam hal bentuk, rasa dan biasa dikonsumsi sehari-hari. Bentuk dan rasa makanan
dibuat bervariasi dan disesuaikan dengan selera sasaran
3. Mudah dibuat
dengan menggunakan peralatan masak yang tersedia di rumah tangga atau yang
tersedia di masyarakat, serta pembuatannya tidak memerlukan waktu terlalu lama.
6. Mudah didapat
sebaiknya dari bahan makanan setempat termasuk bahan makanan yang dijual
di toko/ kios setempat yang diharapkan akan mendorong perekonomian di
pedesaan melalui pengembangan dan pendayagunaan potensi pertanian.
7. Aman
makanan yang aman adalah makanan yang bebas dari kuman dan bahan kimia
yang berbahaya serta tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat (halal),
tidak mengandung bahan pengawet, zat pewarna dan zat aditif lainnya.
Karakteristik dan Kandungan Gizi Makanan
Ibu Hamil
1. Kandungan gizi makanan ibu hamil minimal 700 Kalori, terdiri dari
minimal 100 gr karbohidrat, 18 gr protein, 25 gr lemak (Sumber: AKG,
2013)
Kandungan gizi: Energi 705 kkal; Protein 22 gr; Lemak 32,9 gr.
Terdiri dari:
•Nasi = 200 gr
•Daging semur = 35 gr
•Ikan goreng = 75 gr
•Tahu goreng = 110 gr
•Sayur capcay (wortel, sawi putih dan sawi hijau) = 150 gr
•Semangka = 180 gr
Catatan :
Buah untuk dibawa pulang sebaiknya buah seperti pisang, jeruk, alpukat dll, sedangkan untuk dimakan ditempat berupa pepaya,
semangka, melon dan sejenisnya.
Pencatatan & Pelaporan
1. Dilakukan entry data ibu hamil dan data
pemeriksaan ibu hamil pada aplikasi ePPGBM
2. Data pemeriksaan saat pelaksanaan kelas ibu
hamil (1 Juli) sebagai data awal, data
pemeriksaan saat ANC bulan berikut (1 Agustus)
sebagai data pemantauan bulan pertama dan
data pemeriksaan terakhir pada tanggal 31
Agustus
3. TPG tetap mengirimkan laporan manual ibu
hamil mendapat PMT ke email gizi
Pencatatan & Pelaporan
Tambah Pemeriksaan Ibu Hamil
Tambah Pemeriksaan Ibu Hamil
Data Pemeriksaan Ibu Hamil
Pemberian Makan
Berbasis Bahan Lokal
Terima Kasih