Anda di halaman 1dari 27

PETUNJUK PELAKSANAAN

PEMBERIAN MAKANAN
BERBASIS PANGAN LOKAL IBU HAMIL

Direktorat Gizi Masyarakat


14 Juni 2022
Pendahuluan
Masalah Gizi di Banyumas
 SSGI tahun 2021
Balita Kurus 6,2 %
Balita Stunted 21,6 %
 Hasil Operasi Timbang Serentak Februari 2022
Balita Kurus 5,62 %
Balita Stunted 12,37 %
 Pelaporan Tahun 2021
Ibu Hamil KEK 10,70%
Ibu Hamil Anemia 12,23%
Gangguan tumbuh kembang pada bayi dan anak usia di bawah 2 tahun (baduta) perlu
mendapat perhatian serius, karena usia di bawah dua tahun merupakan masa emas sekaligus
masa kritis dalam proses tumbuh kembang anak baik fisik maupun kecerdasan.

Ibu hamil yang kekurangan gizi atau dengan kondisi Kurang Energi Kronis (KEK) juga akan
berdampak pada pertumbuhan dan kesehatan janin dalam kandungan dan bayi yang akan
dilahirkannya.
Pendahuluan
 68,48% keluarga balita mempunyai asupan energi yang kurang dari Angka
Kecukupan Energi (AKE) yang dianjurkan (PKG,2021). Demikian pula pada
kelompok ibu hamil baik di pedesaan maupun perkotaan lebih dari
separuhnya mengalami defisit asupan energi dan protein. (Survei Diet
Total, 2014)

 Pemberian makanan baik zat gizi makro maupun zat gizi mikro bagi balita
dan ibu hamil sangat diperlukan dalam rangka pencegahan Bayi Berat
Lahir Rendah (BBLR) dan balita pendek (stunting).

 Makanan bagi balita dan ibu hamil yang dimaksud adalah berbasis bahan
makanan lokal dengan menu khas daerah yang disesuaikan dengan
kebutuhan sasaran.
Pendahuluan
 Pemberian makanan berbasis pangan lokal merupakan upaya untuk
meningkatkan asupan gizi ibu hamil dalam masa 1000 hari pertama
kehidupan (Ibu hamil dan Baduta) untuk melahirkan generasi yang
berkualitas.

 Asupan gizi dari makanan dengan bahan makanan lokal diharapkan dapat
menjadi solusi intervensi gizi ibu hamil yang dikelola secara maksimal di
tingkat desa (puskesmas).
Tujuan

Sebagai acuan dan pedoman kerja bagi para


pelaksana, kelompok masyarakat serta pihak
terkait dalam penyelenggaraan Pemberian
Makanan Berbasis Pangan Lokal Untuk Ibu Hamil
Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif
3. PERPRES NO 18 Tahun 2020 Tentang RPJMN TAHUN 2020 – 2024
4. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting
5. PMK NO 21 Tahun 2020 Tentang RENCANA STRATEGI KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2020 –
2024
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 224/Menkes/SK/II/2007 Tahun 2007 tentang Spesifikasi
Teknis Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI).
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 899/Menkes/SK/X/2009 tentang Spesifikasi Teknis
Makanan Tambahan Anak Balita 2-5 Tahun, Anak Usia Sekolah Dasar dan Ibu Hamil
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan 2015-2019
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 51 Tahun 2016 tentang Standar Produk Suplementasi Gizi
10.Surat Edaran Dirjen Kesehatan Masyarakat Nomor : HK.02.02/V/407/2017 tentang Pemberian
Suplementasi Gizi PMT Ibu Hamil, PMT Anak Balita dan PMT Anak Sekolah
11.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Pelaksanaan Teknis Surveilans Gizi
Prinsip Pemberian Makanan Berbasis
PANGAN LOKAL
1.Diberikan dalam bentuk makanan lengkap dan tidak diberikan dalam bentuk uang.

2.Merupakan kegiatan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang dapat


diintegrasikan dengan kegiatan lintas program dan sektor terkait lainnya.

3.Sebagai contoh menu lengkap sekali makan (makan siang) untuk ibu hamil yang
diharapkan dapat diterapkan sehari-hari.

4.Diberikan sebanyak 60 kali setiap hari.

5.Bentuk makanan sesuai dengan ”Isi Piringku” dan Pedoman Gizi Seimbang terdiri dari
sumber Karbohidrat, Protein Hewani dan Nabati, Lemak, Vitamin dan Mineral.

6.Pemberian makanan berbasis pangan lokal disertai dengan penguatan KIE (Komunikasi,
Informasi, dan Edukasi).
Persyaratan Makanan Berbasis
PANGAN LOKAL
1. Dapat diterima
dalam hal bentuk, rasa dan biasa dikonsumsi sehari-hari. Bentuk dan rasa makanan
dibuat bervariasi dan disesuaikan dengan selera sasaran

2. Sesuai dengan Norma dan Agama


mempertimbangkan norma dan keyakinan yang berlaku pada masyarakat setempat

3. Mudah dibuat
dengan menggunakan peralatan masak yang tersedia di rumah tangga atau yang
tersedia di masyarakat, serta pembuatannya tidak memerlukan waktu terlalu lama.

4. Memenuhi kebutuhan zat gizi


memenuhi kebutuhan zat gizi sasaran dan memiliki daya cerna baik yg dapat dicapai
dengan teknik pengolahan makanan yang benar.
Persyaratan Makanan Berbasis
PANGAN LOKAL
5.Terjangkau
diolah dari bahan makanan yang harganya terjangkau oleh masyarakat ekonomi
rendah dan tetap dapat memenuhi kebutuhan gizi, keamanan pangan dan
selera sasaran.

6. Mudah didapat
sebaiknya dari bahan makanan setempat termasuk bahan makanan yang dijual
di toko/ kios setempat yang diharapkan akan mendorong perekonomian di
pedesaan melalui pengembangan dan pendayagunaan potensi pertanian.

7. Aman
makanan yang aman adalah makanan yang bebas dari kuman dan bahan kimia
yang berbahaya serta tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat (halal),
tidak mengandung bahan pengawet, zat pewarna dan zat aditif lainnya.
Karakteristik dan Kandungan Gizi Makanan
Ibu Hamil
1. Kandungan gizi makanan ibu hamil minimal 700 Kalori, terdiri dari
minimal 100 gr karbohidrat, 18 gr protein, 25 gr lemak (Sumber: AKG,
2013)

2. Makanan yang diberikan kaya zat gizi berupa sumber karbohidrat


(nasi, jagung, sagu, kentang, singkong), protein hewani (telur,
ikan, ayam, daging) maupun nabati (tahu, tempe, kacang-
kacangan atau hasil olahan lainnya) serta vitamin dan mineral
yang berasal dari sayuran buah-buahan.

3. Menu makanan dibuat sederhana dan disesuaikan dengan selera


serta mudah dikenal atau sudah biasa dikonsumsi.
LANGKAH – LANGKAH PERSIAPAN
1. Rapat Koordinasi di Kabupaten
2. Sosialisasi dan Orientasi di Kabupaten
3. Merencanakan pelaksanaan pemberian makanan berbasis pangan lokal
yang meliputi jadwal, lokasi, jenis dan bentuk pemberian makanan
4. Pendataan sasaran penerima makanan berbasis pangan local ibu hamil
oleh Puskesmas
5. Puskesmas menunjuk 1 (satu) orang kader pengawas konsumsi gizi dan
TTD
6. Penyediaan Katering yang memiliki NPWPD dan bersedia dibayar 2 bulan
setelah kegiatan selesai
7. Katering memiliki nota dengan kop katering
Sasaran
(Desa Lokus Stunting 2022)
1. Cilongok I : Desa Sokawera , Rancamaya dan
Gununglurah
2. Jatilawang : Desa Karanglewas
3. Kebasen : Desa Sawangan,Randegan, Karangsari dan
Tumiyang
4. Ajibarang 2 : Banjarsari
5. Sumpiuh I : Desa Ketanda dan Pandak
6. Pwt Timur 2 : Kranji
7. Sokaraja 2 : Banjarsari Kidul
8. Tambak 2 : Buniayu dan Purwodadi
Pelaksanaan
A. Pendidikan Gizi dan Kesehatan
1. Bertujuan meningkatkan pengetahuan ibu hamil
agar mampu menerapkan empat pilar Gizi
Seimbang
2. Dilakukan oleh tim puskesmas dan desa (kader)
3. Menyediakan media Komunikasi, Informasi dan
Edukasi (KIE)
4. Konseling Gizi Seimbang kepada ibu hamil
Pelaksanaan
B. Pemberian makan
1.Diberikan sebanyak 60 (enam puluh) kali berturut-turut dalam kurun
waktu 2 (dua) bulan.
2.Pelaksanaan pemberian makanan berbasis pangan lokal ibu hamil dapat
terintegrasi dengan kelas ibu hamil
4.Makanan dihidangkan dalam satu piring yang terdiri dari makanan
pokok, lauk pauk (nabati dan hewani), sayuran dan buah disesuaikan
dengan ibu hamil
5.Pada saat sasaran sedang makan, petugas kesehatan dapat memberikan
penyuluhan tentang gizi seimbang, perilaku hidup bersih dan sehat dll.
6.Jika ada sasaran yang tidak hadir, kader mengantar makanan ke rumah
sasaran.
MEKANISME PELAKSANAAN
- Dana dialokasikan untuk pembelian makanan jadi
sebesar Rp. 21.000,- sekali makan potong pajak 12%.
- Pembuatan Surat Pemesanan antara Dinkes dengan
Catering penyedia MT (untuk pesanan diatas Rp
10.000.000.-)
- Petugas gizi Puskesmas membantu dalam menyusun
menu dan menghitung nilai gizi sesuai dengan Angka
Kecukupan Gizi
- Melakukan kelas ibu hamil untuk penjelasan mekanisme
pelaksanaan PMT bagi ibu hamil disertai pemeriksaan
(BB,TB,LiLA dan Hb bagi yg belum)
MEKANISME PELAKSANAAN
- Pada kelas ibu hamil disampaikan mengenai Edukasi Gizi
Seimbang dan Pentingnya Fe bagi pertumbuhan dan
perkembangan janin, sambil ibu hamil mengkonsumsi
MT
- Dijelas mengenai pengambilan MT di Puskesmas/ PKD
(sesuai kesepakatan)
- Setiap minggu bentuk MT hari pertama berupa makanan
jadi, MT hari kedua hingga ketujuh berupa bahan
makanan
- Setiap hari ibu hamil mengirim foto makanan yang
dibuat di rumah kepada kader pengawas
MEKANISME PELAKSANAAN
- Setiap hari ketujuh, kader melakukan kunjungan ke
rumah ibu hamil untuk melakukan pengawasan
konsumsi gizi dan TTD ibu hamil dan pengukuran LiLA
(hasil pengawasan dituangkan dalam risalah perjadin
disertai foto kegiatan)
- Kegiatan seperti itu terus berlangsung hingga 8 minggu
- Pada hari ke-61 dilakukan pemeriksaan BB,TB,LiLA dan
Hb
- PMT dimulai dengan kelas ibu hamil pada tanggal 1 Juli
dan berakhir pada 30 Agustus 2022
Kelengkapan Pertanggungjawaban

1. Bukti pembelian Makanan berupa Nota Katering @Rp


21.000 per box potong pajak x 10 ibu hamil desa lokus
2. Daftar Penerima Bantuan (lengkap nama & alamat)
3. Pemantauan makan per ibu hamil di tulis dalam
risalah kader pengawas pelaksanaan setiap minggu
terakhir PMT
4. Laporan hasil kegiatan pelaksanaan pemberian
makanan berbasis pangan lokal disertai dokumentasi
kegiatan pelaksanaan (risalah kelas ibu hamil) dan
pemantauan (risalah kader pengawas)
Mekanisma Pemantauan
1. Pemantauan dilakukan secara berjenjang mulai dari
kabupaten, kecamatan/puskesmas dan desa.
2. Tingkat Kecamatan (TPG atau kader) melakukan
pemantauan penyelenggaraan pemberian makanan
berbasis pangan lokal setiap minggu, dan bila ada
masalah segera melakukan koordinasi dan
tindakan perbaikan.
3. Tim Kabupaten (Dinas Kesehatan) melakukan
pemantauan penyelenggaraan pemberian makanan
berbasis pangan lokal pada awal dan akhir kegiatan
Kartu Pemantauan MT
Contoh Menu Sekali Makan
Kandungan gizi: Energi 708,7 kkal; Protein 47,9 gr; Lemak: 21,6 gr.
Terdiri dari:
•Nasi = 200 gr
•Ikan tongkol bumbu kuning = 75 gr
•Rempeyek teri = 25 gr
•Tempe goreng = 50 gr
•Tumis sayuran (buncis, wortel, kembang kol) = 150 gr
•Pisang Ambon = 75 gr

Kandungan gizi: Energi 705 kkal; Protein 22 gr; Lemak 32,9 gr.
Terdiri dari:
•Nasi = 200 gr
•Daging semur = 35 gr
•Ikan goreng = 75 gr
•Tahu goreng = 110 gr
•Sayur capcay (wortel, sawi putih dan sawi hijau) = 150 gr
•Semangka = 180 gr

Catatan :
Buah untuk dibawa pulang sebaiknya buah seperti pisang, jeruk, alpukat dll, sedangkan untuk dimakan ditempat berupa pepaya,
semangka, melon dan sejenisnya.
Pencatatan & Pelaporan
1. Dilakukan entry data ibu hamil dan data
pemeriksaan ibu hamil pada aplikasi ePPGBM
2. Data pemeriksaan saat pelaksanaan kelas ibu
hamil (1 Juli) sebagai data awal, data
pemeriksaan saat ANC bulan berikut (1 Agustus)
sebagai data pemantauan bulan pertama dan
data pemeriksaan terakhir pada tanggal 31
Agustus
3. TPG tetap mengirimkan laporan manual ibu
hamil mendapat PMT ke email gizi
Pencatatan & Pelaporan
Tambah Pemeriksaan Ibu Hamil
Tambah Pemeriksaan Ibu Hamil
Data Pemeriksaan Ibu Hamil
Pemberian Makan
Berbasis Bahan Lokal

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai