Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

PELAYANAN GIZI
PUSKESMAS ... TAHUN ...

A. Pendahuluan
Puskesmas merupakan pusat kesehatan masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Puskesmas
mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat
dalam wilayah kerjanya.
Salah satu pelayanan kesehatan yang penting adalah pelayanan gizi di
puskesmas. Kegiatan gizi di puskesmas terdiri dari kegiatan pelayanan gizi di dalam
gedung dan di luar gedung. Kegiatan gizi di dalam gedung juga meliputi perencanaan
program pelayanan gizi yang juga akan dilaksanakan di luar gedung. Sedangkan
pelayanan gizi pada kelompok dan masyarakat dalam bentuk upaya promotif dan
preventif.
Program perbaikan gizi merupakan bagian integral dari program kesehatan yang
mempunyai peranan penting dalam menciptakan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Untuk mencapai tujuan tersebut, program perbaikan gizi harus
dilakukan secara sitematis dan berkesinambungan. Hal ini dilakukan melalui suatu
rangkaian upaya terus menerus mulai dari perumusan masalah, penetapan tujuan yang
jelas, penentuan strategi intervensi yang tepat sasaran, identifikasi yang tepat serta
kejelasan tugas pokok dan fungsi institusi yang berperan di berbagai tingkat administrasi.

B. Latar Belakang
Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan dalam Undang
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan mutu
gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi
makanan, perbaikan perilaku sadar gizi, peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi serta
kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024,
menyatakan bahwa arah kebijakan pembangunan bidang kesehatan adalah
meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama
penguatan pelayanan kesehatan dasar (primary health care) dengan mendorong
peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan tekhnologi,
yang dicapai melalui 5 (lima) strategi, yaitu :
1. peningkatan kesehatan ibu, anak, KB dan kesehatan reproduksi;
2. percepatan perbaikan gizi masyarakat;
3. peningkatan pengendalian penyakit;
4. pemberdayaan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas);
5. penguatan sistem kesehatan dan pengawasan obat dan makanan.
Hasil riset kesehatan dasar (RISKESDAS) tahun 2013 dan tahun 2018 terjadi
penurunan prevalensi balita berat badan kurang dari 19.6% menjadi 17.7%, penurunan
prevalensi balita pendek dari 37.2% menjadi 30.8% dan penurunan prevalensi balita gizi
kurang (wasting) dari 12.1% menjadi 10.2%. Namun demikian pencapaian kinerja gizi
masih belum optimal seperti persentase ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah
(TTD) sebesar 73.2% dan persentase balita mendapat vitamin A sebesar 82.4%.
penurunan masalah gizi balita tidak diikuti dengan perbaikan masalah gizi pada dewasa.
Hal ini ditunjukan dengan prevalensi obesitas pada kelompok usia diatas 18 tahun dan
anemia pada ibu hamil yang mengalami peningkatan.
Percepatan perbaikan gizi masyarakat diprioritaskan pada percepatan pencegahan
stunting dengan target penurunan prevalensi stunting 14% dan wasting 7% ditahun 2024.
Dalam rangka upaya penurunan stunting dan wasting maka disusun indikator kinerja
program (IKP) dan indikator kinerja kegiatan (IKK) dalam Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2020-2024 yaitu :
1. persentase ibu hamil KEK target 10% tahun 2024;
2. persentase kabupaten/kota yang melaksanakan surveilans gizi target 100% tahun
2024;
3. persentase puskesmas mampu tatalaksana gizi buruk pada balita target 60% tahun
2024;
4. persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI eklusif target 60% tahun
2024.
Berdasarkan data informasi dari hasil pemantauan wilayah setempat-Gizi (PWS-
Gizi), para pengelola program dan penentu kebijakan di setiap tingkat administrasi
pemerintahan khususnya di kabupaten/kota dapat mengetahui besaran masalah gizi dan
menentukan tindakan yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut di wilayahnya.
Indikator kegiatan gizi yang dilakukan meliputi: persentase ibu hamil anemia, persentase
ibu hamil kurang energi kronis (KEK), cakupan bumil mendapat TTD minimal 90 tablet,
persentase ibu hamil KEK mendapat tambahan asupan gizi, cakupan bufas mendapat
kapsul Vitamin A, persentase bayi dengan BBLR, cakupan bayi baru lahir dapat IMD,
persentase bayi < 6 bulan mendapat ASI eksklusif, cakupan bayi 6 bulan mendapat ASI
eksklusif, cakupan balita 6-59 bulan dapat Vitamin A, persentase balita gizi kurang yang
mendapatkan tambahan asupan gizi, cakupan balita gizi buruk dapat perawatan, jumlah
balita yang mendapat suplemen gizi mikro, cakupan balita yang ditimbang berat
badannya (D/S), cakupan balita memiliki buku kesehatan ibu anak (KIA/KMS), cakupan
balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D), prevalensi berat badan kurang (berat
badan kurang dan sangat kurang) pada balita, prevalensi stunting (pendek dan sangat
pendek) pada balita, prevalensi wasting (kurang gizi dan gizi buruk) pada balita, cakupan
pemberian makanan pendamping ASI pada anak 6-24 bulan, cakupan remaja putri
mendapat Tablet Tambah Darah (TTD), cakupan remaja putri minum tablet tambah darah
(TTD), cakupan rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium.

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum
Meningkatnya kualitas pelayanan gizi melalui standarisasi operasional prosedur
(SOP) sehingga dapat mencegah dan menanggulangi masalah gizi.

2. Tujuan Khusus
1. menurunkan persentase ibu hamil anemia;
2. menurunkan persentase ibu hamil kurang energi kronis (KEK);
3. menaikkan cakupan bumil mendapat TTD minimal 90 tablet;
4. menaikkan persentase ibu hamil KEK mendapat tambahan asupan gizi;
5. menaikkan cakupan bufas mendapat kapsul vitamin A;
6. menurunkan persentase bayi dengan BBLR;
7. menaikkan cakupan bayi baru lahir dapat IMD;
8. menaikkan persentase bayi < 6 bulan mendapat ASI eksklusif;
9. menaikkan cakupan bayi 6 bulan mendapat ASI eksklusif;
10. menaikkan cakupan balita 6-59 bulan dapat vitamin A;
11. menurunkan persetase balita gizi kurang yang mendapatkan tambahan asupan
gizi;
12. menaikkan cakupan balita gizi buruk dapat perawatan;
13. menaikkan jumlah balita yang mendapat suplemen gizi mikro;
14. menaikkan cakupan balita yang ditimbang berat badannya (D/S);
15. menaikkan cakupan balita memiliki buku Kesehatan Ibu Anak (KIA/KMS);
16. menaikkan cakupan balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D);
17. menurunkan prevalensi berat badan kurang (berat badan kurang dan sangat
kurang) pada balita;
18. menurunkan prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada balita;
19. menurunkan prevalensi wasting (kurang gizi dan gizi buruk) pada balita;
20. menaikkan cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak 6-24
bulan;
21. menaikkan cakupan remaja putri mendapat tablet tambah darah (TTD);
22. menaikkan cakupan remaja putri minum tablet tambah darah (TTD);
23. menaikkan cakupan rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Kegiatan Pokok.
Kegiatan pokok gizi yang dilakukan ada 3:
a. edukasi dan konseling;
b. pemberdayaan masyarakat;
c. peningkatan gizi masyarakat.

2. Rincian Kegiatan
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh gizi diantaranya:
a. penyuluhan gizi;
b. konseling gizi
b. pemeriksaan garam yodium di masyarakat (posyandu);
c. gerakan cegah stunting melalui pemberian tablet tambah darah (TTD) pada
remaja putri;
d. pemberian kapsul vitamin A;
e. kunjungan lapangan pada ibu hamil KEK dan anemia;
f. melakukan pemantauan balita di posyandu setiap bulan;
g. melakukan kunjungan lapangan bayi balita dengan masalah gizi;
h. aksi bergizi di sekolah;
i. skrining pada renaja putri kelas 7 dan 10;
j. pemeriksaan Hb pada remaja putri kelas 7 dan 10;
k. pemantauan pemberian ASI ekslusif;
l. bulan penimbangan balita (BPB).

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan gizi dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas .... Pelaksanaannya dilakukan
diwilayah posyandu, masyarakat, dan sekolah. Metode yang dilaksanakan dengan
pemantauan, penyuluhan, ceramah, tanya jawab. Melaksanakan pengembangan berat
badan (BB) dan pengukuran tinggi badan (TB). Serta pendistribusian vitamin dan tablet
tambah darah (TTD).

F. Sasaran
Target sasaran diambil dari masing-masing metode kegiatan dalam melakukan pelayanan
gizi yang ada di wilayah kerja Puskesmas ....

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


a. Waktu dan Tempat Kegiatan
Pelayanan gizi dilaksanakan selama kegiatan pelayanan rutin UKM berlangsung di
masyarakat.
b. Matrik Pelaksanaan Kegiatan
Tahapan pelaksanaan kegiatan pelayanan gizi meliputi :

...
NO Kegiatan Jan Feb Mrt Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nop Des
1 Penyuluhan
gizi
2 Pemeriksaan
garam yodium
di Posyandu
dan di
masyarakat
3 Pemberian
kapsul Vitamin
A
4 Kunjungan
lapangan pada
ibu hamil KEK
dan anemia
5 Melakukan
kunjungan
lapangan bayi
balita dengan
masalah gizi
6 Pemantauan
pertumbuhan
balita
7 Aksi Bergizi di
sekolah
8 Gerakan
cegah stunting
melalui
pemberian
Tablet
Tambah Darah
di sekolah
9 Konseling gizi
di Posyandu
10 Skrining pada
renaja putri
kelas 7 dan 10
11 Pemeriksaan
Hb pada
remaja putri
kelas 7 dan 10
12 Pemantauan
pemberian ASI
Ekslusif.

H. Pembiayaan
Sumber biaya berasal dari BOK dan BLUD Puskesmas ... serta sumber dana lain yang
sah (Dana Desa, APBD Kabupaten Ciamis) tahun ....

I. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Kegiatan di atas dilakukan melalui:
1. monitoring terhadap seluruh rangkaian proses yang dilaksanakan pada setiap
metode pelayanan gizi;
2. evaluasi proses dilakukan pada saat kegiatan masih berjalan untuk melihat
kekurangan yang ada agar dapat segera diatasi tindak lanjut dari pelayanan gizi.
Pelaporan kegiatan dilakukan setelah selesai dilakukannya tindak lanjut dari hasil
pelayanan gizi.

J. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


1. pencatatan dilakukan dengan menggunakan format khusus dan buku notulen;
2. pelaporan dilakukan secara berjenjang, berkala, rutin bulanan;
3. evaluasi kegiatan dilakukan dengan cara membandingkan indikator input dengan
indikator outcome.

Mengetahui ……………., ……………………………….


Kepala Puskesmas ... Pelaksana,

…………………………… Neulis Iriani, Amd.Gz


NIP. 19690219 199203 2 006 NIP 19660618 198803 2 003

Anda mungkin juga menyukai