Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH PSIKOLOGI UMUM

INGATAN
Dosen pengampu:

Dr. Hj.Nurjannah, S.Ag.,S.Sy.,M.SI.

Disusun oleh:

Rhanti Fitri Kirana (2003003747)

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAID) CIAMIS

Tahun akademik 2020/2021


Jl. KH Ahmad Fadlil I Dsn. Kandang Gajah Desa Dewasari Kec. Cijeungjing Kab. Ciamis

Jawa Barat. 46271


Kata pengantar
Segala puji bagi Alloh SWT. Yang telah berikan rahmat dan hidayah-Nya sehinggga kita
masih bisa menuntut ilmu dengan segala keterbatasan di era pandemi ini. Sholawat serta
salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. kepada
keluarganya, para sahabatnya, semoga sampai kepada kita syafa’atnya di yaumil akhir nanti,
Amiin.

Saya ucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Psikologi Umum, yang
telah memberikan kami kesempatan untuk menyampaikan hasil dari beberapa penelitian
literasi atas makalah yang saya beri judul INGATAN. Adapun tujuan utama penulisan
makalah ini ditujukan sebagai tanda pengerjaan tugas yang telah disampaikan dan semoga
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
motivasi terhadap pembaca.

Ciamis 28 oktober 2020

Penyusun

Pengertian ingatan
Ingatan atau sering disebut memory adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan
otak dalam pengambilan informasi. Ingatan akan dipelajari lebih mendalam di psikologi
kognitif dan ilmu saraf. Pada umumnya para ahli memandang ingatan sebagai hubungan
antara pengalaman dengan masa lampau. Apa yang telah diingat adalah hal yang pernah
dialami, pernah dipersepsinya, dan hal tersebut pernah dimasukkan kedalam jiwanya dan
disimpan kemudian pada suatu waktu kejadian itu ditimbulkan kembali dalam kesadaran.

William James menyatakan bahawa terdapat 2 jenis ingatan yang dialami oleh manusia
yaitu ingatan jangka masa pendek dan ingatan jangka masa panjang. Kedua-dua ingatan
jenis ini mempunyai proses yang sama dan tiga telah dikenal pasti yaitu :

a) Proses menerima dan pengkodan informasi-informasi yang diterima oleh otak


supaya datadata tersebut boleh diterima akal sebagai ingatan sesuatu parkara.
Jika proses pengkodan ini tidak berlaku, ingatan itu tetap didaftarkan oleh organ
otak, tetapi tidak secara sistematik
b) Proses kedua ialah berkaitan dengan simpanan data-data yang telah dikodkan
sebentar tadi, kita telah ada satu idea tentang kebolehan otak menyimpan data
kemungkinan besar, ia boleh menyimpan lebih daripada angka yang digambarkan
oleh asimov.
c) Proses ketiga melibatkan aktiviti mendapatkan semua bahan-bahan yang
disimpan tadi apabila ia diperlukan. Proses ini dinamakan sebagai dapat kembali.
Sebagai contoh, setelah menelaah nota-nota kursus untuk menghadapi ujian akhir
semester, anda kodkan informasi informasi berikut dan menyimpannya dalam
ingatan sistematik

Ketiga-tiga proses pengkodan, simpanan dapat kembali berinteraksi sesama sendiri


untuk menghasilkan ingatan tentang sesuatu informasi dengan baik. Bagi mereka
yang baik ingatannya, bermakna mereka berjaya mengorganisasikan data dengan
teratur dan sistematik berbanding dengan mereka yang bersifat pelupa.

o Ingatan jangka masa pendek


Adalah informasi yang seseorang pikirkan pada ini atau ia sadari. Memori ini
disebut juga sebagai memori aktif atau memori dasar. Ingatan ini disimpan
dibagian otak depan (frontal lobe), kejadian yang baru kita alami atau data
sensori seperti suara akan disimpan di memori jangka pendek
o Ingatan jangka masa panjang
Adalah unsur pusat perkembangan kognitif yang memusatkan seluruh situasi
yang didalamnya individu menyimpan informasi yang ia terima sepanjang
waktu. Jenis memori jangka panjang dibagi menjadi memori eksplisit
(deklaratif) dan memori implisit (non-deklaratif)

Sifat ingatan antara lain sebagai berikut:


1. Ingatan yang cepat dan mudah; artinya seseorang dapat dengan mudah dalam
menerima kesan-kesan, misal ada orang yang dengan cepat dapat mengingat suatu
lagu dan ada pula yang lambat.
2. Ingatan yang luas; artinya sekaligus seeorang dapat menerima banyak kesan-kesan
dalam daerah yang luas.
3. Ingatan yang teguh; artinya kesan yang telah diterimanya itu tetap tidak berubah,
melainkan tetap sebagaimana pada waktu menerimanya atau tidak mudah lupa.
4. Ingatan yang setia; artinya artinya kesan yang telah diterimanya itu tetap tidak
berubah, melainkan tetap sebagaimana pada waktu menerimanya.
5. Ingatan mengabdi atau patuh; artinya bahwa kesan yang pernah dicamkan dapat
dengan mudah direproduksi secara lancar.

Tahapan atau stage tertentu dalam mengingat: stimulus yang merupakan sensory input
dipersepsi melalui alat indera (sensory register). Untuk mengadakan persepsi perlu
adanya perhatian. Apa yang dipersepsi itu masuk dalam ingatan, dan dalam waktu yang
singkat apa yang persepsi itu dapat ditimbulkan kembali sebagai memory output. Ini yang
disebut short-term memory atau short-term store. Namun ada juga yang tidak segera
ditimbulkan sebagai output memory, tetapi disimpan dalam ingatan melalui encoding.
Dan baru pada suatu waktu apabila dibutuhkan untuk ditimbulkan kembali (retrival)
sebagai memory output. Inilah yang disebut long-term memory atau long-term store.

Dengan demikian, dapat dibedakan antara short-term memory, long-term memory dan
sensory memory. Perbedaan antara ketiga macam ingatan tersebut terletak pada waktu
antara masuknya stimulus untuk dipersepsi dn ditimbulkannya kembali sebagai memory
output. Apabila jarak waktu antara pemasukan stimulus dan penimbulan kembali sebagai
memory output berkisar antara 20-30 detik merupakan short-term memory, sedangkan
selebihnya merupakan long-term memory, dan untuk sensory memory waktunya lebih
pendek lagi, kira-kira 1 detik.

Dalam proses mengingat informasi ada 3 tahapan atau fungsi yaitu memasukkan informasi
(encoding), penyimpanan (storage), dan mengingat (retrieval stage).

a. Fungsi memasukan (encoding)


Proses Encoding (pengkodean terhadap apa yang dipersepsi dengan cara
mengubah menjadi simbol-simbol atau gelombang-gelombang listrik tertentu yang
sesuai dengan peringkat yang ada pada organisme). Jadi encoding merupakan suatu
proses mengubah sifat suatu informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-
sifat memori organisme. Proses ini sangat mempengaruhi lamanya suatu informasi
disimpan dalam memori.
b. Fungsi menyimpan (storage)
Fungsi kedua dari ingatan adalah mengenai penyimpanan (penyimpanan terhadap
apa yang telah diproses dalam encoding, apa yang dipelajari atau apa yang
dipersepsi). Sesuatu yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan dalam bentuk
jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut biasa juga
disebut dengan memory traces. Walaupun disimpan namun jika tidak sering
digunakan maka memory traces tersebut bisa sulit untuk ditimbulkan kembali
bahkan juga hilang, dan ini yang disebut dengan kelupaan.
c. Fungsi menimbulkan kembali (retrieval stage)
Fungsi ketiga ingatan adalah berkaitan dengan menimbulkan kembali hal-hal yang
disimpan dalam ingatan. Proses mengingat kembali merupakan suatu proses
mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan
kembali bila dibutuhkan. Mekanisme dalam proses mengingat kembali sangat
membantu organisme dalam menghadapi berbagai persoalan sehari-hari. Seseorang
dikatakan “Belajar dari Pengalaman” karena ia mampu menggunakan berbagai
informasi yang telah diterimanya di masa lalu untuk memecahkan berbagai
masalah yang dihadapi saat ini juga.

Beberapa metode yang digunakan dalam penelitian ingatan dapat dikemukakan sebagai
berikut:

 Metode dengan melihat waktu atau usaha belajar (the learning time method)

Metode ini merupakan metode penelitian ingatan dengan melihat sejauh mana waktu yang
diperlukan oleh seseorang untuk dapat menguasai materi yang dipelajari dengan baik, seperti
dapat mengingat kembali materi tersebut tanpa kesalahan.

Misalnya seseorang yang disuruh mempelajari suatu syair lagu dan orang tersebut harus
menimbulkan kembali syair tanpa ada kesalahan. Bila kriteria ini telah terpenuhi, maka
diukur waktu yang diperlukan hingga mencapai kriteria tersebut. Individu yang satu lebih
cepat daripada individu yang lain, tetapi ada pula yang lambat. Hal tersebut menunjukkan
bahwa waktu atau usaha yang dibutuhkan oleh seseorang berbeda-beda sesuai dengan
kemampuan masing-masing.

 Metode belajar kembali (the relearning method)

Metode ini merupakan metode yang berbentuk dimana suatu individu disuruh mempelajari
kembali materi yang telah dipelajari sampai pada suatu kriteria tertentu. Dalam relearning,
untuk mempelajari materi yang sama untuk kedua kalinya membutuhkan waktu yang relatif
lebih singkat dibanding dengan pertemuan pertama.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa semakin sering dipelajari, semakin singkat waktu yang
dibutuhkan untuk mempelajarinya, dan semakin banyak materi yang dapat diingat dengan
baik, dan makin sedikit materi yang dilupakan. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses
relearning ada waktu yang dihemat untuk disimpan. Oleh karena itu metode ini disebut juga
dengan metode saving method.

 Metode rekonstruksi

Metode ini menugaskan individu untuk mengkronstruksi kembali materi yang telah
diberikan kepadanya. Dalam mengkonstruksi kembali dapat diketahui waktu yang digunakan,
kesalahan-kesalahan yang diperbuat, sampai pada kriteria tertentu. Contohnya seperti
bermain puzzle.
 Metode mengenali kembali (recognition)

Dalam metode ini penelitian dalam memori ditekankan pada recognition (mengenal
kembali). Jadi subjek diminta untuk mempelajari materi kemudian materi tadi disajikan ulang
dengan penyertaan materi lain. Adanya materi lain untuk mentes subjek apakah ia mampu
mengenal kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya diantara materi-materi lain yang
disajikan.

 Metode mengingat kembali

Dalam metode ini yang ditekankan adalah proses recall (mengingat kembali) terhadap apa
yangtelah dipelajari sebelumnya. Misalnya pada tes yang berbentuk essai atau pada tugas-
tugas pengarang dimana subjek diminta untuk mengingat kembali peristiwa atau pengalaman
yang dialaminya.

 Metode asosiasi berpasangan

Metode ini mengambil bentuk subjek disuruh mempelajari materi secara berpasang-
pasangan. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mengingat apa yang telah
dipelajarinya, maka dalam evaluasi, salah satu pasangan digunakan sebagai stimulus, dan
subjek disuruh menampilkan kembali (baik recall maupun recognition).

Anda mungkin juga menyukai