Anda di halaman 1dari 8

PERTEMUAN KE 13

FUNGSI-FUNGSI PSIKOLOGIS BAGIAN KEDUA:


MEMORI
Dosen Pengampu: Ade Zoraya Fitri, M.Psi.

A. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah mahasiswa memahami,
mendeskripsikan, menguasai dan mengidentifikasi materi yang disampaikan.

B. Petunjuk Pembelajaran
Dalam mempelajari materi ini, ada beberapa yang perlu lakukan sebagai berikut:
1. Pahamilah contoh-contoh soal yang telah disediakan di dalam modul ini.
2. Kerjakanlah soal latihan-latihan yang ada. Apabila dalam mengerjakan soal
anda menemui kesulitan, kembalilah mempelajari materi yang terkait atau
bacalah referensi lain yang berhubungan dengan materi ini. Dengan membaca
referensi lain, anda juga akan mendapatkan pengetahuan tambahan. Dan
apabila anda masih mempunyai kesulitan yang tidak dapat anda pecahkan,
catatlah, kemudian tanyakan kepada dosen pada saat kegiatan tatap muka.

C. Uraian Materi
Pengertian.
Menurut Chaplin fungsi yang terlibat dalam proses mengenang masa lalu,
keseluruhan pengalaman masa lalu yang diingat kembali, dan pengalaman khas
yang paling diingat. Sedangkan menurut Bruno memori ialah proses mental yang
meliputi pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi dan
pengetahuan yang semuanya terpusat di dalam otak. Woodworth & Marquis juga
mengungkapkan pendapatnya bahwa memori merupakan kemampuan yang
berkaitan dengan kemampuan untuk menerima atau memasukkan (learning),
menyimpan (retention), dan menimbulkan kembali (remembering) halhal yang
telah lampau.
Jenis-jenis Memori
1. Memori Sensoris
Memori sensoris berkaitan juga dengan penyimpanan informasi yang diperoleh dari
penerimaan pancaindera. Memori sensoris merupakan proses penyimpanan
informasi melalui saraf saraf sensoris dalam jangka waktu yang sangat pendek.
Encoding dalam memori sensoris → Pada saat mata melihat sesuatu, gambaran
objek melalui sistem indera akan disampaikan ke bagian penyimpanan otak melalui
impuls impuls saraf.
Storage dalam memori sensoris → memori sensorid memiliki kapasitas memori
yang sangat besar namun penyimpanan tidak berlangsung lama atau cepat hilang.
2. Memori Jangka Pendek (Short Term Memory)
Memori jangka pendek merupakan proses penyimpanan memori secara sementara
yang artinya memori tidak bisa disimpan lama.
Encoding dalam memori jangka pendek→ informasi yang didapatkan akan diterima
di otak dengan sebutan kontrol proses. Informasi akan diproses dan kemudian
disimpan. Kontrol proses merupakan proses yang mengatur masukna informasi
serta laju kecepatan menangkap informasi.
Storage dalam memori jangka pendek → kapasitas memori dalam jangka pendek
terbatas sehingga memiliki kemungkinan untuk hilang.
Retrieval dalam memori jangka pendek → Proses mengingat dalam memori jangka
pendek tidak terlalu lama karena kapasitas memori yang terbatas.Untuk mengingat
memori jangka pendek bisa dilakukan dengan paralel search atau serial search.
3. Memori Jangka Panjang (Long Term Memory)
Memori jangka panjag meripakan proses penyimpanan yang bisa diingat cukup
lama dan relatif bersifat permanen.
Encoding dalam memori jangka panjang: prosesnya yang terjadi hampir sama
dengan memori jangka panjang namun setelah itu dilakukan proses semantik atau
coding. Data akan dianalisa lebih lagi.
Storage dalam memori jangka panjang: proses encoding dilakukan dengan
menyaring inti dari informasi yang didapat. Maka penyimpanan informasi bisa
berlangsung lebih lama. Selain itu kapasitas penyimpanan memori juga lebih besar
sehingga banyak memori yang diingat permanen.
Retrieval dalam memori jangka panjang: penyimpanan pada memori jangka
panjang ini sangat terorganisir sehngga proses pengambilan memori juga bisa cepat
dan tepat.

2
Fungsi Memori
1. Encoding/ memasukkan informasi.
Encoding merupakan proses penyerapan persepsi dari informasi yang didapat
kemudian dirubah menjadi difat memori organisme. Proses ini cukup lama agar
mampu tersimpan dengan baik dan tidak mudah hilang. Proses encoding ini bisa
terjadi secara tidak sengaja maupun sengaja. Misalnya apabila informasi atau suatu
hal tertentu diterima oleh panca indera dan dimasukkan ke dalam ingatan secara
tidak sengaja. Sengaja, yaitu apabila individu memiliki niat untuk menyimpan
informasi tersebut sehingga individu menaruh fokus perhatiaannya dalam
menyerap informasi. Proses coding ini butuh beberapa waktu dan masing masing
orang berbeda. Orang dengan tingkat kecerdasan tinggi akan dapat menyerap
dengan cepat, dan sebaliknya orang dengan tingkat kecerdasan lebih rendah
membutuhkan waktu yang lebih lama.
2. Storage/ menyimpan
Fungsi berikutnya adalah sebagai alat penyimpanan. Setelah proses encoding, data
atau informasi yang didapat akan disimpan dengan membentuk jejak jejak yang
bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak memori tersebut disebut juga traces memori.
Memori traces ini bisa mudah menghilang apabila tidak sering digunakan. Apabila
memori traces hilang maka memori akan cukup sulit untuk dikembalikan atau
kelupaan. Jejak jejak memori membantu menuntun keinginan manusia untuk
memperoleh bentuk ingatan tertentu.
3. Retrival/ mengeluarkan kembali
Fungsi ketiga yaitu menimbulkan kembali ingatan yang sudah tersimpan. Proses ini
berkaitan dengan proses mencari informasi di dalam otak, menemukannya, dan
menggunakan kembali memori tersebut. Mekanisme ini sangat membantu dalam
kegiatan sehari- hari dimana ingatan ingatan yang tersimpan berkaitan erat dengan
masa depan. Segala bentuk aktivitas berhubungan dengan mengingat dan
meneluarkan kembali ingatan. Cara yang digunakan untuk mengembalikan ingatan
yang tersimpan yaitu melalui proses berikut:
▪ Recall: yaitu proses mengingat kembali informasi dari masa lalu tanpa
petunju yang ada pada organisme. Misalnya mengingat nama orang yang
saat itu tidak berada di depannya.
▪ Recognize: yaitu proses mengenali informasi yang pernah disimpan melalui
petunjuk seperti jejak jejak pada ingatan organisme. Proses ini bisa
berlangsung dengan cepat atau berjalan beberapa saat.
▪ Redintegrative: yaitu proses mengingat tentang suatu kompleks cerita yang
panjang. Proses ini yang memberikan respon pada manusia dapat
menceritakan suatu kejadian dengan runtut. Misalnya menceritakan isi buku
yang telah dibacanya.

3
Bagan Proses Memori

Memori Jangka Panjang


Memiliki 3 jenis, yaitu:
1. Ingatan Prosedural (Procedural Memory)
Ingatan akan tindakan, keterampilan, dan operasi yang telah dipelajari, misalnya,
individu mengetahui cara untuk bersepeda walaupun ia telah lama tidak bersepeda.
2. Ingatan Semantik (Semantic Memory)
Ingatan yang berisi pengetahuan umum mengenai makna suatu hal, misalnya,
individu mengetahui makna kata “terbang".
3. Ingatan Episodik (Episodic Memory)
Ingatan akan kejadian maupun pengalaman yang spesifik, mengetahui kapan dan di
mana kejadian maupun pengalaman tersebut terjadi, misalnya, individu mengetahui
kapan dan di mana ia melangsungkan pernikahannya walaupun kejadian tersebut
telah berlalu 20 tahun.

Proses Terbentuknya Memori menurut Markowitz & Jensen


1) Kita berpikir, bergerak, dan mengalami hidup (rangsangan indriawi).
2) Semua pengalaman itu disimpan di dalam otak.
3) Masukan-masukan itu diurutkan oleh struktur dan proses otak, nilai, arti,
dan kegunaannya.
4) Berbagai saraf diaktifkan.
5) Saraf yang satu menyampaikan informasi ke saraf yang lain melalui reaksi
elektrik dan kimiawi.

4
6) Hubungan-hubungan itu diperkuat dengan pengulangan, pengistirahatan,
dan emosi. Ingatan yang kuat telah terbentuk.

Munculnya Ingatan
1. Ingatan kepada sesuatu.
Disini yang ingin direproduksikan kembali hanya sebagian ingatan itu. Hal itu
dilakukan juga pada waktu ujian menggunakan metode essay atau memberikan
definisi.
2. Rekoleksi.
yaitu mengingat kembali sebuah peristiwa masa lampau secara lengkap, seperti
yang dilakukan oleh seorang tertuduh yang menjawab semua pertanyaan dari hakim
atas semua perilakunya dalam kejahatan yang telah dilakukannya.
3. Rekognisi.
yaitu mengenal kembali sesuatu hal, benda atau orang. Penggunaan metoda
memilih (multiple choice dan atau benar salah) adalah penggunaan rekognisi.
4. Mempelajari kembali sesuatu.
untuk memperlihatkan bahwa ada sisa ingatan yang tinggal biarpun telah lama
sesuatu dipelajari. Misal, Ketika ada seorang anak yang menghafal ayat al-Quran.
Setelah beberapa bulan, lupa. Di bulan berikutnya, anak tersebut menghafal
Kembali ayat tersebut sehingga anak dapat mengingat lagi.
5. Menggali kesadaran rentang ingatan.
Misal jumlah benda yang dapat dilihat sekilas untuk diingat. Dari sekumpulan
angka berapa buahkah yang masih dapat diingat sesudah diperlihatkan satu kali
saja? Umumnya orang masih dapat mengingat nomor telepon yang terdiri dari lima
angka, tetapi lebih dari sembilan angka tidak dapat diingat kembali. Jumlah ini lah
yang dikatakan sebagai rentang ingatan.

LUPA
Gulo dan Reber menyatakan bahwa lupa sebagai ketidak mampuan
mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah dialami atau dipelajari.
Muhibbinsyah juga mengungkapkan bahwa lupa sebagai hilangnya kemampuan
untuk menyebut kembali atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya
telah kita pelajari secara sederhana. Sementara itu Solso berpendapat bahwa lupa
merupakan kegagalan seseorang dalam menggali atau mengingat kembali informasi
yang telah disimpan digudang ingatan.

5
1) Interferensi.
Interferensi dijelaskan sebagai suatu keadaan dimana informasi
atau ingatan hilang disebabkan adanya campur tangan, gangguan, atau interferensi
dari hal lain baik yang memiliki kemiripan satu sama lain ataupun tidak.
Interferensi ini hanya menyebabkan kelupaan sementara dimana jika informasi
yang dilupakan itu digali lagi, maka informasi yang kita butuhkan akan kembali.
Kelupaan karena interferensi misalnya pada kasus siswa-siswa di sekolah yang
seringkali mengalami lupa karena banyaknya materi yang dipelajari.
interferensi ini terbagi dua,
Interferensi retroaktif menunjukkan bahwa informasi yang sudah ada
sebelumnya, diganggu oleh informasi yang baru saja diperoleh. Contoh, rumus
matematika yang sudah diajarkan minggu lalu, terganggu oleh rumus matematika
yang baru saja dipelajari di hari ini. Dengan begitu, maka rumus matematika yang
diajarkan sebelumnya terlupakan.
Interferensi proaktif menunjukkan bahwa informasi yang baru saja diperoleh
diganggu oleh informasi yang sudah ada terlebih dahulu. Misalnya, rumus
matematika yang baru saja diajarkan terganggu oleh rumus matematika yang sudah
diajarkan seminggu sebelumnya, sehingga yang diingat adalah rumus matematika
yang diajarkan minggu lalu.
2). Kemunduran (decay).
Kemunduran tersebut dalam psikologi dijelaskan dalam sebuah
teori bahwa seseorang bisa melupakan sesuatu karena ingatan tersebut termakan
oleh waktu dengan sendirinya, ditambah informasi tersebut sudah tidak digunakan
lagi. contoh dari teori kemunduran, yaitu hilangnya ingatan kita tentang kejadian
apa saja yang kita alami ketika berusia tujuh tahun. Atau hilangnya ingatan kita
tentang apa saja yang terjadi pada hari pertama kita masuk ke sekolah menengah,
dan lain sebagainya.
3). Retrieval Failure
Teori ini beranggapan bahwa lupa atau kegagalan mengingat disebabkan
karena kurang memadainya petunjuk. Misal saat kita sulit mengingat wajah teman
lama saat SMP karena petunjuk yang kurang.
4). Motivated Forgetting
Menurut teori ini, hal-hal yang tidak menyenangkan cendrung untuk
dilupakan.

PERBEDAAN LUPA DAN PIKUN??


❑ Seseorang pelupa akan bisa mengingat jika diminta mengulang lagi
kronologi kejadian yang membuatnya lupa terhadap sesuatu. Sementara
seseorang yang pikun sama sekali tidak dapat mengingat apa yang baru

6
saja ia lakukan, apalagi menelusuri. Pikun menjadikan seseorang kesulitan
mengingat bahkan tidak ingat sama sekali alamat rumah. Itu lantaran
kemampuan persepsi visuospasialnya mengalami kemunduran. Pikun
umumnya menyerang usia 55 tahun ke atas karena sel neuron di otak
berkurang sedangkan pelupa umum terjadi pada setiap umur. Dalam dunia
medis, pikun seringkali dijadikan gejala penyakit demensia dan penyakit
Alzheimer. Demensia dan penyakit Alzheimer mengacu pada penurunan
fungsi otak seperti menurunnya daya ingat dan kecepatan berpikir serta
berperilaku.

TANDA DAN GEJALA PIKUN


1) Sering menanyakan hal yang sama berulang kali
2) Sering tersesat di tempat yang sudah lama dikenalinya
3) Tidak bisa mengingat dan mengikuti aturan
4) Bingung tentang waktu, orang, dan tempat
5) Lupa langkah-langkah untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti
makan, minum, mandi, pakai sepatu, dan berpakaian
6) Tidak memedulikan keamanan, kebersihan, dan asupan gizi mereka

PENYEBAB PIKUN

o Memburuknya hipokampus seiring bertambahnya usia. Hipokampus


adalah bagian otak yang berperan dalam kemampuan mengingat manusia.
o Menurunnya hormon dan protein yang berperan dalam melindungi dan
memperbaiki sel-sel otak dan merangsang pertumbuhan saraf.
o Orang lanjut usia seringkali mengalami penurunan aliran darah ke otak.
Kondisi ini dapat mengganggu daya ingat dan menyebabkan perubahan
pada keterampilan kognitif manusia.

D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Berdasarkan materi di atas, Mahasiswa dianjurkan belajar membaca sumber lain


berupa artikel atau jurnal ilmiah untuk menambah referensi selain dari yang
diberikan oleh dosen pengampu.

7
F. Daftar Pustaka

Atkinson, Rita L., Atkinson, Richard C., Hilgard, Ernest R. 1987. Pengantar
Psikologi Jilid I dan II. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Saleh, Adnan Achiruddin (2018). Pengantar Psikologi. Penerbit Aksara Timur.
ISBN 978-602-5802-10-2.
Colman, A. M. 2001. A Dictionary of Psychology. New York: Oxford University
Press.
Effendy, Daud. (2009). Pengantar Psikologi. FIDKOM UIN: Jakarta.
Hall, c.S & Lindzey, G. 1993. Psikologi Kepribadian Jilid 1, 2, dan 3. Yogyakarta
: Penerbit Kanisius.
Moskowitz, M. J. & Orgel, A. R. 1969. General Psychology. Boston : Houghton
Mifflin Company.
Rumini, S., dkk. 1998. Psikologi Umum. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Yogyakarta.
Sarwono, Sarlito, S. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Rajawali Press: Jakarta.
Walgito, Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Andi Offset: Yogyakarta
Worthman, C.B., Loftus, E.F., & Weaver, C. Psychology: McGraw-Hill
Humanities.

Anda mungkin juga menyukai