Anda di halaman 1dari 7

Memory: models and research method

Tugas yang Digunakan untuk Mengukur Memori


memory adalah cara kita mempertahankan dan memanfaatkan masa lalu atau pengalaman kita
dan menggunakan informasi itu di masa sekarang. Sebagai proses, memori mengacu pada
mekanisme dinamis yang terkait dengan menyimpan, dan mengambil informasi tentang
pengalaman masa lalu.
Klasfifikasi memori:
1. Memori Sensori
Menangkap informasi dengan cepat sekitar 200-500 milidetik. Kemampuan mengingat
dengan cara pengamatan, atau penghafalan secara sekilas. Kapasitas penyimpanan 12 informasi,
tapi tidak semua dapat diretrival.
2. Memori jangka pendek
Memungkinkan manusia untuk memanggil kembali dalam beberapa detik dengan
kapasitas 7-12 item.
3. Memori jangka panjang
Menyimpan lebih banyak informasi dengan durasi yang tidak terbatas.
Tahap proses dalam mengingat ada tiga tahap, yaitu:
1. (encoding) memasukkan informasi
Suatu proses mengubah sifat suatu informasi ke dalam bentuk sesuai sifat memori.
Encoding dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
- Sengaja
- Tidak sengaja
2. (storage) penyimpanan
Proses menyimpan informasi yang diterima dalam suatu tempat tertentu. Setiap
informasi yang diterima akan meninggalkan jejak. Jejak yang ada akan disimpan
sementara didalam ingatan. Pada waktu tertentu dapat dipanggil kembali.
3. (retrieval stage) mengingat
Pemulihan kembali atau mengingat kembali apa yang telah tersimpan.Tiga jenis proses
mengingat :
Recall : mengingat kembali/memanggil informasi masa lalu
Recognition : mengenal kembali berdasar informasi masa lalu
Redintegrative : mengingat dengan menghubungkan sesuatu informasi hingga menjadi
sebuah cerita.

Pemanggilan Kembali versus Tugas Penghargaan


Recall/ penarikan
 memanggil kembali ingatan dari fakta, kata atau sesuatu yang telah tersimpan didalam
memori.
 Ada 3 tipe recall:
1. Serial recall: mengulang sesuatu dengan urut dan tepat, diperoleh dari membaca atau
mendengarkan
2. Free recall: mengulang sesuatu dengan tepat dimana anda akan mengingat sesuatu
tersebut
3. Cued recall: menghafal dan mengingat sesuatu yang berpasangan
Recognition/ pengakuan
 pengakuan lebih baik daripada penarikan ingatan
 mengidentifikasi sesuatu dari apa yang telah dipelajari atau dilakukan sebelumnya

Implisit versus Tugas Memori Eksplisit


Teori memori membedakan antara memori eksplisit dan memori implisit (Mulligan,
2003).
1. Memori Tersirat/ implisit memory
Dikenal dengan nama memori prosedural, memori implisit adalah singkatan dari jenis
memori yang tidak dapat kita ingat secara sadar karena merupakan memori yang lebih bersifat
pengalaman dan fungsional. Memori ini digunakan dan diperoleh secara tidak sadar dan dapat
memengaruhi pikiran dan perilaku. Ini membantu orang dalam melakukan tugas-tugas khusus
tanpa kesadaran sadar akan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Ingatan ini juga mengarah
pada ilusi fakta bahwa orang lebih cenderung mendengar pernyataan yang telah mereka dengar
terlepas dari berkonsentrasi pada apa yang benar. Kita secara keseluruhan dalam kehidupan
sehari-hari kita lebih mengandalkan ingatan implisit karena ini memungkinkan orang untuk
mengingat bagaimana mengendarai sepeda atau mengikat sepatu tanpa secara sadar memikirkan
kegiatan-kegiatan ini. Setelah kita belajar bagaimana melakukan tugas kita sehari-hari, kita
menyimpan ini dalam ingatan kita dan kemudian bertindak berdasarkan ini pengambilan sadar
kita terhadap mereka setiap kali ini terjadi pada kita. Contoh sepeda di atas dan mengikat sepatu
menunjukkan ingatan tersirat adalah bentuk ingatan yang tidak kita sadari secara sadar.
2. Memori tersurat/ Eksplisit memory
Memori eksplisit adalah salah satu dari dua jenis memori jangka panjang utama. Ia juga
dikenal dengan nama memori deklaratif juga. Ingatan semacam ini membutuhkan dari pikiran
sadar orang seperti mengingat siapa yang datang untuk makan malam tadi malam atau
menyelesaikan makalah di mana siswa perlu mengingat apa yang telah mereka pelajari sejauh
ini. Ingatan eksplisit adalah bagian dari ingatan kita yang ada dalam pikiran kita ketika kita
memikirkan tentang suatu situasi apakah itu benar atau salah. Ini sering dikaitkan dengan ingatan
hubungan otak bersama. Memori eksplisit sering digunakan oleh orang-orang sepanjang hari
seperti mengingat kembali suatu peristiwa atau mengingat waktu janji dari tahun yang lalu. Ini
melibatkan ingatan sadar. Dalam skenario sederhana, mengingat pelajaran mengemudi tertentu
adalah contoh dari memori eksplisit, sementara peningkatan keterampilan mengemudi sebagai
hasil dari pelajaran adalah contoh dari memori implisit. Jenis informasi dalam memori eksplisit
adalah kognitif, fakta, pikiran, verbal, semantik, deskripsi operasi dan deskripsi prosedur.
Hippocampus dan lobus temporal medial sangat penting untuk struktur otak dalam memori
eksplisit
Explicit Implicit

 Melibatkan ingatan sadar  Mewajibkan peserta untuk


 Peserta tahu mereka mencoba untuk menyelesaikan tugas
mengambil informasi dari memori  Penyelesaian tugas secara
mereka tidak langsung menunjukkan
memori
Kecerdasan dan Pentingnya Budaya dalam Pengujian
Bagaimana kemudian kita harus mempertimbangkan konteks ketika menilai dan memahami
kecerdasan?
Beberapa peneliti telah menyarankan bahwa memberikan tes yang relevan dengan budaya
mungkin bisa dilakukan. Tes yang relevan budaya mengukur keterampilan dan pengetahuan
yang berhubungan dengan budaya pengalaman para peserta tes. Baltes dan rekan-rekannya telah
merancang keterampilan mengukur tes dalam menghadapi aspek pragmatis kehidupan sehari-
hari. Merancang tes budaya yang relevan membutuhkan kreativitas dan usaha, tetapi bukan tidak
mungkin bisa dilakukan. Untuk satu studi menyelidiki kemampuan memori dengan salah satu
aspek kecerdasan. Misal dalam budaya kita versus budaya Maroko (Wagner, 1978). Tje studi
menemukan bahwa tingkat pemanggilan kembali tergantung pada konten yang sedang diingat.
Konten yang relevan dengan budaya diingat lebih efektif daripada yang tidak relevan Konten.
Misalnya, jika dibandingkan dengan orang Barat, pedagang karpet Maroko lebih mampu
mengingat pola visual yang kompleks pada foto hitam-putih karpet Oriental. Terkadang tes tidak
dirancang untuk meminimalkan efek perbedaan budaya. Dalam kasus seperti itu, kunci untuk
perbedaan khusus budaya dalam memori mungkin adalah pengetahuan dan penggunaan strategi
metamemory, daripada perbedaan struktural aktual dalam memori (misalnya, rentang memori
dan tingkat lupa) (Wagner, 1978).
Anak-anak sekolah pedesaan Kenya memiliki pengetahuan besar tentang herbal alami
obat-obatan yang mereka yakini melawan penyakit. Anak-anak Barat, tentu saja, tidak akan
mampu untuk mengidentifikasi obat-obatan ini (Sternberg et al., 2001; Sternberg &
Grigorenko,1997). Singkatnya, membuat tes yang relevan secara budaya tampaknya melibatkan
lebih dari sekadar hanya menghapus hambatan bahasa tertentu untuk memahami.

Model Memori
Model Memori Tradisional
a. Model Tingkat Pemrosesan
Menurut Richard Atkinson dan Richard Shiffrin (dalam Matlin, 1998), ingatan disimpan
dalam tiga sistem penyimpanan informasi, yaitu:
1. Toko Sensorik
Toko sensorik adalah tempat penyimpanan informasi sementara yang dibawa oleh
pancaindera. Setiap pancaindera memiliki satu macam memori sensoris. Memori Sensoris
adalah informasi sensoris yang masih tersisa sesaat setelah stimulus diambil. Jadi, di
dalam diri manusia ada beberapa macam sensori-motorik, yaitu sensori-motorik visual
(penglihatan), sensori-motorik audio (pendengaran), dan sebaganya. Memori sensorik
cukup pendek, dan biasanya akan menghilang segera setelah apa yang kita rasakan
berakhir. Sebagai contoh, ketika anda melihat. Kita melihat ratusan hal ketika berjalan
selama beberapa menit. Meskipun perhatian tertuju oleh sesuatu yang anda lihat, itu
segera terlupakan oleh sesuatu yang lain yang menarik perhatian anda di antara sekian
banyak yang ditangkap indera penglihatan.
2. Toko Jangka Pendek
Toko jangka pendek adalah suatu proses penyimpanan memori sementara, yakni
Ingatan jangka pendek atau sering disebut dengan short-term memory atau working
memory. informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi tersebut masih
dibutuhkan. Ingatan jangka pendek adalah tempat kita menyimpan ingatan yang baru saja
kita pikirkan. Ingatan yang masuk dalam memori sensoris diteruskan kepada ingatan
jangka pendek. Ingatan jangka pendek berlangsung sedikit lebih lama dari memori
sensoris, selama anda menaruh perhatian pada sesuatu, anda dapat mengingatnya dalam
ingatan jangka pendek
3. Toko Jangka Panjang
Toko jangka panjang adalah suatu tempat memori atau ingatan yang bersifat
permanen, artinya informasi yang disimpan sanggup bertahan dalam waktu yang sangat
panjang. Kapasitas yang dimiliki toko ingatan jangka panjang ini tidak terbatas. Tempat
Memori jangka panjang adalah gundangnya informasi yang dimiliki oleh manusia.
Ingatan jangka panjang berisi informasi dalam kondisi psikologis masa lampau, yaitu
semua informasi yang telah disimpan, tetapi saat ini tidak sedang dipikirkan. Informasi
yang disimpan dalam ingatan jangka panjang diduga dapat bertahan dalam waktu yang
panjang bahkan selamanya. Kehilangan ingatan pada ingatan jangka panjang ini hanya
dimungkinkan apabila seseorang mengalami kerusakan fungsional dari sistem
ingatannya.
Proses masuknya informasi ke dalam ingatan jangka panjang tetap melalui tahap
memori sensoris. Pada tahap ini informasi dari luar yang diterima oleh indera diubah
menjadi impuls-impuls neural sesuai dengan masing-masing fungsi indera, kemudian
impuls-impuls neural yang mengandung informasi ini diteruskan ke ingatan jangka
pendek. Setelah informasi masuk ke dalam ingatan jangka pendek, di seleksi sedemikian
rupa mana yang dianggap penting dan tidak, kemudian diteruskan ke ingatan jangka
panjang.
Sebelum masuk ke ingatan jangka panjang, informasi yang telah disaring pada
ingatan jangka pendek, perlu dilakukan proses semantic atau imagery coding. Dalam
proses ini arti dari informasi dianalisis lebih jauh lagi. Misalnya saat kita mendengar
seseorang yang mengatakan, “Atun dihina oleh Nana sampai sakit hati”, maka kita tidak
hanya mengerti arti masing-masing kata dalam kalimat tersebut, tetapi kita juga berusaha
mengerti apa yang terjadi sebenarnya dari keseluruhan kalimat tersebut. Sebaliknya bila
kita mendengar kata-kata lain yang unsurnya sama, seperti “Nana dihina Atun sampai
sakit hati”, maka kita tahu bahwa yang terjadi sekarang berbeda dari yang pertama.
Dalam kedua kalimat tersebut kalau kita mengingat arti dari kata-kata dalam keseluruhan
kalimat itu, maka kita sedang melakukan semantic coding; tetapi kalau kita
membayangkan reaksi dari Atun atau Budi dalam peristiwa itu, maka kita melakukan
imagery coding.
b. Model Integratif: Memori Kerja
Pada akhir tahun 1800-an, James membedakan memori menjadi memori langsung atau
memori primer dan memori tidak langsung atau memori sekunder. James menyusun teorinya
tentang struktur memori berdasarkan intropeksi dan ia menganggap memori sekunder sebagai
tempat penyimpanan informasi yang gelap, yang menyimpan informasi-informasi (pengalaman)
yang pernah dialami, namun tidak dapat diakses lagi.
1. Memori primer yang mirip (namun tidak identik) dengan apa yang sekarang disebut
dengan memori jangka pendek, yaitu tidak pernah meninggalkan kesadaran dan
senantiasa menyediakan informasi atau “tayangan” peristiwa-peristiwa yang telah
dipahami.
2. Memori sekunder atau memori jangka panjang didefinisikan sebagai jalur-jalur yang
terpahat dalam jaringan otak manusia, dan setiap manusia memiliki struktur jalur yang
berbeda. Bagi James, memori memiliki sifak dualistik, yakni transtoris (sebagai
perantara) dan permanen.
Model memori kerja( WM- Working Memory) yang dikembangkan Baddeley dan Hitch
(1974) merupakan upaya untuk meniru proses-proses yang bekerja dalam STM. Oleh karena itu,
ini merupakan alternatif bagi peyimpanan jangka pendek yang dikemukakan oleh Atkinson dan
Shiffrin. Memori kerja didefenisikan secara konseptual sebagai suatu tipe meja kerja
(Workbench) yang secara konstan mengubah, mengkombinasikan, dan memperbarui informasi
baru dan lama.
Ada tiga komponen utama dalam memori kerja, yaitu:
 Pengulangan fonologis
Pengulangan fonologis (Artikulatori) menyimpan bunyi-bunyi wicara dalam jumlah terbatas
untuk kurun waktu singkat. Pengulangan fonologis terdiri dari dua komponen, yaitu
penyimpanan fonologis pasif dan proses pengendalian artikulatori atau subvokal yang membantu
latihan mental.
 Papan sketsa visuospasial
Papan sketsa visuospasial (memori kerja visuospasial) adalah versi visual pengulangan
fonologis, memyimpan untuk sementara dan memanipulasi informasi visual dan spasial dengan
cara yang sama seperti pengulangan fonologis dalam wicara.
 Pelaksana pusat
Pelaksana pusat mengatur sumber daya atensional ke subsistem-subsistem lain dalam
WM, serta bertanggung jawab atas proses-proses berpikir tingkat tinggiyang digunakan dalam
penalaran dan pemahaman bahasa. Pelaksana pusat hanya memiliki kapasitas atensional terbatas
dan tidak memiliki kapasitas penyimpanan (penyimpanan terletak di dalam cabang sistem-sistem
budak dan LTM) jika suatu tugas terlalu menuntut maka sumber daya-sumber daya pelaksana
pusat akan habis dan mengakibatkan penurunan kinerja tugas. Jadi pelaksana pusat adalah
perantara antara sistem-sistem budak dan LTM, fokus dan mengalihkan perhatian dalam tugas-
tugas, serta mengaktivasi representasi-representasi dalam LTM.
Kemudian pada tahun 2000, Baddeley menambahkan satu komponen lagi dalam model
memori kerja, yaitu penyangga episodik. Penyangga episodik bertindak sebagai alat penghubung
antara sistem-sistem budak lain dan LTM. Peyangga episodik juga sebagai tempat penyimpanan
sementara di mana informasi dari sejumlah sumber digabungkan menjadi suatu kesatuan utuh
yang dapat ditarik dan digunakan sebagai suatu ruang percontohan untuk membantu dalam
belajar.
Sistem Memori
Menurut Tulving, Memori dapat dilihat sebagai suatu hirarki yang terdiri dari tiga sistem
Memori:
 Memori Prosedural: Memori mengenai bagaimana caranya melakukan sesuatu, misalnya
Memori mengenai bagaimana caranya mengupas pisang lalu memakannya. Memori ini
tidak hanya dimiliki manusia, melainkan dimiliki oleh semua makhluk yang mempunyai
kemampuan belajar, misalnya binatang yang mengingat bagaimana caranya melakukan
akrobat di sirkus.
 Memori Semantik: Memori mengenai fakta-fakta, misalnya Memori mengenai ibukota-
ibukota Negara. Kebanyakan dari Memori Semantik berbentuk verbal.
 Memori Episodik: Memori mengenai peristiwa-peristiwa yang pernah dialami secara
pribadi oleh individu di masa yang lalu. Misalnya Memori mengenai pengalaman masa
kecil seseorang.
Tulving mengajukan bukti adanya sistem memori yang terpisah-pisah seperti di atas antara lain
melalui:
 Amnesia: Adanya amnesia yang berbeda-beda, misalnya penderita amnesia yang
melupakan semua Memori Episodik (pengalaman masa lalu), tapi masih mengingat
Memori Prosedural.
 Penyakit Alzheimer’s yang juga hanya menyerang sistem memori tertentu saja.

Memori Luar Biasa: Mnemonists


Mnemonist adalah seseorang yang menunjukkan kemampuan memori yang luar biasa,
biasanya didasarkan pada menggunakan teknik khusus untuk peningkatan memori . Bayangkan
seperti apa hidup Anda jika Anda dapat mengingat setiap kata dicetak dalam buku. Dalam hal
ini, Anda akan dianggap mnemonis, seseorang yang menunjukkan kemampuan memori yang
luar biasa tajam, biasanya didasarkan pada penggunaan teknik khusus untuk peningkatan
memori. Mungkin yang paling terkenal dari mnemonists adalah seorang pria bernama "S."
Psikolog Rusia Alexander Luria (1968) melaporkan bahwa suatu hari S. muncul di
laboratoriumnya dan meminta untuk menguji ingatannya. Luria mengujinya. Dia menemukan
bahwa ingatan pria itu tampaknya hampir tidak ada batasan. S. dapat mereproduksi string kata
kata yang sangat panjang, terlepas dari berapa banyak waktu yang telah berlalu sejak kata-kata
telah disajikan kepadanya. Luria belajar S. selama lebih dari 30 tahun. Dia menemukan bahwa
bahkan ketika retensi S. diukur 15 atau 16 tahun setelah sesi di mana S. telah belajar kata-kata, S.
masih bisa mereproduksi kata-kata. S. akhirnya menjadi penghibur profesional. Dia mempesona
penonton dengan kemampuannya untuk mengingat apa pun yang diminta.

Kekurangan memori Amnesia


1. amnesia retrograde
Amnesia retrogrademerupakan sebuah kondisi ketika seseorang mengalami kehilangan ingatan
yang berpengaruh pada kemampuan penderita dalam menciptakan kenangan, menyimpannya
sekaligus mengingat kembali .Pada penderita amnesia retrograde, segala ingatan yang telah
terbentuk sebelum amnesia mulai timbul akan terpengaruh dan cenderung hilang. Usai
mengalami cedera otak traumatis, kemampuan orang tersebut dalam mengingat terutama
kenangan beberapa tahun lalu sebelum cedera terjadi akan hilang. Penyebab dari amnesia
retrograde bervariasi, bahkan sifat kondisi pun pada beberapa kasus ada yang progresif,
sementara, hingga permanen.
2. amnesia anterograde
ketidakmampuan untuk mengingat peristiwa yang terjadi setelah peristiwa traumatis
3. amnesia infantil
ketidakmampuan untuk mengingat peristiwa yang terjadi ketika kita masih sangat muda

Anda mungkin juga menyukai