TINJAUAN PUSTAKA
A. Yogurt
Yogurt adalah salah satu produk berbahan dasar susu yang difermentasi
dibuat dari susu binatang ternak seperti susu sapi atau susu kambing dengan
bentuk seperti bubur atau es krim. Proses pembuatannya adalah susu difermentasi
(Widowati dan Misgiyarta, 2001). Yoghurt yang baik memiliki tekstur yang
lembut seperti bubur , tidak terlalu encer dan tidak pula terlalu padat (Legowo,
4
5
susu yang diperoleh dari proses fermentasi susu, di mana susu dapat dibuat dari
mikroorganisme yang sesuai dan menimbulkan reduksi pH, dengan atau tanpa
tersedia dalam jumlah besardalam produk sampai akhir masa kadaluarsa. Apabila
pada Tabel 2.
1. Jagung Manis
dimanfaatkan sebagai pengganti nasi atau dicampur bersama nasi. Dengan adanya
teknologi pengolahan pangan nabati maka jagung terutama jagung manis dapat
6
Karbohidrat jagung terdiri dari pati, gula, serat kasar dan pentosan. Pati jagung
terdiri dari amilosa dan amilopektin, sedangkan gulanya berupa sukrosa. Lemak
penyusunnya terdiri dari asam lemak jenuh yang berupa palmitat dan stearat serta
asam lemak tidak jenuh berupa oleat dan linoleat. Protein jagung mempunyai
komposisi asam amino yang cukup baik, tetapi asam amino lisin dan triptofan
terdapat dalam jumlah kecil. Jumlah kandungan protein dan lemak jagung ini
bervariasi tergantung dari umur dan varietasnya. Kandungan lemak dan protein
jagung muda lebih rendah dibandingkan dengan jagung tua. Susu nabati seperti
susu jagung, dibutuhkan terutama bagi seseorang yang alergi terhadap susu sapi.
dengan cara penggillingan biji jagung yang telah direbus dalam air. Hasil
7
karbohidrat dalam susu jagung dipengaruhi oleh varietas jagung, jumlah air yang
perlakuan panas. Selain jagung manis, bahan utama pembuatan susu jagung
2. Kacang Kedelai
sebagai sumber protein, lemak, vitamin, mineral dan serat. Kacang kedelai
mengandung sumber protein nabati yang kadar proteinnya tinggi yaitu sebesar
35% bahkan pada varietas unggul dapat mencapai 40-44%. Selain itu juga
mengandung asam lemak essensial, vitamin dan mineral yang cukup. Di samping
protein, kacang kedelai mempunyai nilai hayati yang tinggi setelah diolah, karena
kandungan susunan asam aminonya mendekati susunan asam amino pada protein
makanan rakyat Indonesia. Kedelai diproses menjadi bahan makanan yang dapat
Kedelai merupakan sumber gizi yang sangat penting. Komposisi gizi kedelai
bervariasi tergantung varietas yang dikembangkan dan juga warna kulit maupun
plak dalam pembuluh darah yang akan memicu berkembangnya penyakit tekanan
darah tinggi dan berkembangnya penyakit jantung koroner (Astuti, 2000). Kandungan
Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil
ekstraksi dari kedelai. Protein susu kedelai memiliki susunan asam amino yang
hampir sama dengan susu sapi sehingga susu kedelai seringkali digunakan sebagai
pengganti susu sapi bagi mereka yang alergi terhadap protein hewani. Susu
Selain itu susu kedelai juga mengandung lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat
besi, provitamin A, vitamin B kompleks (kecuali B12), dan air (Santoso, 1994).
Susu kedelai yang mengandung protein nabati tidak kalah gizinya dengan
susu yang berasal dari hewan (susu sapi). Komposisi gizi di dalam susu kedelai
dan susu sapi dapat dilihat pada Tabel 5. Dapat dilihat bahwa kandungan protein
dalam susu kedelai hampir sama dengan kandungan protein dalam susu sapi
(Santoso, 1994). Susu kedelai baik dikonsumsi oleh orang-orang yang alergi susu
9
sapi, yaitu orang-orang yang tidak punya atau kekurangan enzim laktase (β-
laktosa yang terkandung dalam susu sapi (Sutrisno Koswara, 2008). Perbandingan
gizi susu kedelai dan susu sapi dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Komposisi Gizi Susu Kedelai Cair dan Susu Sapi (dalam 100 gram)
Komponen Susu Kedelai Susu Sapi
Kalori (Kkal) 44,00 59,00
Protein (gram) 3,60 2,90
Lemak (gram) 2,00 3,30
Karbohidrat (gram) 2,90 4,50
Kalsium (mg) 15,00 100,00
Fosfor (gram) 49,00 90,00
Besi (gram) 1,20 0,10
Vitamin A (SI) 200,00 130,00
Vitamin B1 (tiamin) (mgram) 0,08 0,03
Vitamin C (mgram) 2,00 1,00
Sumber: Astawan, 2004
enzim laktase dalam mukosa usus. Enzim laktase ini berguna untuk
menghidrolisis laktosa menjadi gula sederhana yaitu glukosa dan galaktosa agar
dapat digunakan untuk metabolisme dalam tubuh manusia. Bila kekurangan enzim
laktase maka laktosa tidak dapat dicerna dengan baik, sebagai akibatnya laktosa
jaringan tubuh. Lebih dari 70% orang-orang dewasa di Afrika, Asia, dan Indian
3. Kacang Hijau
kadar lemak 1,0-1,2%. Lemak yang terkandung dalam kacang hijau relatif sedikit,
10
dan merupakan asam lemak jenuh, sehingga aman untuk dikonsumsi bagi yang
mempunyai berat badan yang berlebihan, juga baik untuk orang yang berusia
lanjut. Kacang hijau juga merupakan sumber beberapa vitamin dan mineral
Vitamin yang terkandung dalam kacang hijau adalah vitamin B1, B2, dan
niasin. Sedangkan mineral yang terkandung pada kacang hijau adalah kalsium,
fosfor, dan kalium. Komposisi zat gizi yang terkandung pada kacang hijau utuh
dan telah disosoh per 100 gram lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6.
Diversifikasi olahan pangan berbasis kacang hijau sampai saat ini masih
berbagai olahan seperti bubur, bahan pengisi bakpia, sari minuman kacang hijau.
Selain itu kacang hijau juga dimanfaatkan menjadi tepung kacang hijau karena
karbohidrat patinya mudah dicerna, maka tepung patinya baik sebagai bahan
makanan bayi maupun orang dewasa. Namun demikian masih banyak peluang
untuk memanfaatkan kacang hijau menjadi suatu produk olahan lainnya yang
11
adalah pangan fungsional mengandung protein seperti susu nabati dan produk
turunannya seperti yoghurt dan susu kental manis rendah kalori. Produk susu
nabati dan yoghurt sebenarnya bukan produk yang baru terutama yang berbahan
baku kacang kedelai, namun untuk yang berbahan baku kacang hijau masih belum
dikenal di pasaran (Rahman dan Agustina, 2010). Proses pembuatan susu kental
dilakukan dengan cara menguapkan sebagian air yang terdapat dalam susu segar.
4. Kacang Tanah
kandungan lemak antara 40 – 50%. Kacang tanah juga merupakan sumber serat
mineral yang baik. Kandungan mineral antara 2 – 5% bervariasi menurut tipe dan
varietas kacang tanah. Kacang tanah juga kaya akan kalsium, besi dan vitamin
larut air seperti tiamin, riboflavin dan asam nikotin (Rukaman R., 2012).
Produk cair kacang tanah merupakan salah satu tambahan bentuk makanan
dari bungkil kacang tanah, sebagai salah satu usaha menunjang diversifikasi
pangan. Produk ini bisa disebut dengan susu kacang tanah, terbuat dari tepung
bungkil kacang tanah, gula pasir dan air distilata. Apabila dalam proses
12
ditambahkan zat pengental (guar gum) dihasilkan produk cair kental manis kacang
tanah (Santosa, 2013). Produk cair kental manis kacang tanah ini dapat
disejajarkan dengan susu kental manis produk hewani. Kandungan gizi kacang
tanah, mempunyai kadar protein yang tinggi dan selama ini baru dimanfaatkan
sebagai makanan ternak (Santosa, 2010). Bungkil kacang tanah yang dibuat
produk cair kacang tanah ini mempunyai komposisi yang berbeda dengan yang
dihasilkan oleh pabrik pengolah minyak, terutama kadar protein dan lemaknya.
Hal ini disebabkan oleh alat yang digunakan untuk mengekstrak minyak berbeda
sampai 80% (Adnan, 2005) sehingga dapat meningkatkan kadar protein. Dengan
kata lain penggunaan alat pres hidrolik dapat diatur sehingga diperoleh kadar
Yogurt merupakan minuman cair dan kental dari akumulasi asam laktat dan
rasa yang khas merupakan hasil dari aktifitas starter bakteri (bakteri asam laktat
atau BAL) dalam fermentasi susu (Elisabeth, 2009). Menurut Susilorini dan
BAL ialah istilah untuk menyebut bakteri yang memfermentasi laktosa dan
menghasilkan asam laktat sebagai produk utamanya. Bakteri asam laktat diisolasi
1989). Semua BAL pada dasarnya mempunyai keasaman sifatyaitu : gram positif,
tidak membentuk spora, mampu menurunkan pH dan yang utama ialah mampu
dan panjang, tidak mampu tumbuh pada susu 100C, memproduksi asam optimal
pada kisaran suhu 41,8-46,60C, tidak tahan garam (5,5%) dan bersifat termodurik
untuk pertumbuhan dengan suhu optimal sekita 450C (Tamime dan Robinson,
CO2. Asam dan CO2 yang dihasilkan tersebut kemudian merangsang pertumbuhan
bertanggung jawab atas pembentukan tekstur dan rasa yogurt (Goff, 2003).
Susu skim adalah susu tanpa lemak yang bubuk susunya dibuat dengan
menghilangkan sebagian besar air dan lemak terdapat dalam susu. Susu skim
merupakan bagian dari susu yang krimnya diambil sebagian atau seluruhnya.
Kandungan lemak pada susu skim kurang lebih 1%. Susu skim mengandung
semua kandungan yang dimiliki susu pada umumnya kecuali lemak dan vitamin
yang larut lemak. Susu skim mengandung semua zat makanan dari susu kecuali
Susu skim mengandung laktosa 5%, protein susu 3,5%, dan mineral antara
lain potasium, kalsium, fosfor, klorida, dan sodium. Susu skim dan sukrosa yang
pada fungsi utama sebagai pemberi rasa manis, juga dapat memberikan nutrisi
pada bakteri asam laktat secara optimal agar bakteri tersebut mampu
menghasilkan rasa yang pas dan tidak terlalu asam/khas akibat pembentukan asam
laktat dan asam-asam organik lain sebagai hasil dari metabolitnya (Sintasari,
2014).
BAL (Bakteri Asam Laktat) adalah kelompok bakteri Gram positif berbentuk
kokus atau batang, tidak membentuk spora, suhu optimum pertumbuhan ± 40˚C,
umumnya tidak bersifat motil merupakan bakteri anaerob, katalase negatif dan
15
oksidase positif, menghasilkan asam laktat sebagai produk utama fermentasi dari
karbohidrat. Sifat-sifat khusus bakteri asam laktat adalah mampu tumbuh pada kadar
gula, alkohol, dan garam yang tinggi, mampu memfermentasikan monosakarida dan
Salah satu peran utama BAL ini adalah untuk mengawetkan bahan makanan
1996 dalam Rohmah Anita Sari, 2012). Asam laktat yang dihasilkan dapat
laktat dan 2 ATP per mol glukosa yang dikonsumsi, sedangkan fermentasi
(Salminen et al., 2004). Beberapa marga bakteri asam laktat adalah Lactobacillus,
pada makanan, menghambat bakteri pembusuk pada makanan dan juga dapat
menghambat bakteri patogen. Salah satu sifat penting dari bakteri asam laktat
2013)
16
F. pH
yogurt semakin lama semakin menurun sejalan dengan lamnya waktu inkubasi
2004). Besarnya nilai pH yogurt akan selalu berbanding terbalik dengan keasaman
(Yildiz, 2010). Ditambahkan Djafaar dan Rahayu (2006) bahwa selama fermentasi
BAL akan memfermentasi karbohidrat yang ada hingga terbentuk asam laktat.
asam lebih cepat diproduksi. Susu yang difermentasi degan menggunakan bakteri
Menurut Herferic dan Westhoff (1983) dalam Sunarlim dkk (2007) bahwa
pula dalam mensintesa asam piruvat yang dapat merangsang pertumbuhan bakteri
cepat.
Asam laktat adalah jumlah asam laktat yang terbentuk selama proses
fermentasi yang merupakan hasil pemecahan laktosa oleh bakteri asam laktat.
pembentuk asam. Bakteri tersebut dapat merubah laktosa menjadi asam laktat dan
melalui Paramitha (2006) dalam Oktaviani, 2015, bahwa kadar asam fermentasi
susu dipengaruhi oleh aktivitas bakteri yang merubah gula (laktosa) menjadi asam
laktat, walaupun laktosa susu yang diubah menjadi asam laktat hanya sekitar 30%
sedangkan sisanya 70% masih dalam bentuk laktosa. Bucle et al (1987) juga
perubahan laktosa menjadi asam laktat oleh aktivitas enzim yang dihasilkan oleh
bakteri asam laktat serta senyawa-senyawa yang terkandung dalam susu seperti
albumin, kasein sitrat, dan fospat (Paramitha, 2006) dalam Oktaviani, 2015.
H. Total Gula
Total gula merupakan jumlah dari gula pereduksi dan non pereduksi
(Apriyanto dkk., 1989). Contoh gula pereduksi adalah glukosa, frukstosa, dan
dan sisa laktosa yang masing-masing mempunyai kemanisan senilai 0,3; 0,7; dan
glukosa dan galaktosa hingga 20-30% dari total laktosa dalam susu. Menutut
Koswara (2009), bahwa sukrosa mampu menentukan jumlah asam laktat dan
sumber energi dari sumber karbon tanpa terkecuali bakteri asam laktat, sehingga
fruktosa, galaktosa) dan disakarida (laktosa, maltosa) kecuali sukrosa dan pati
seperti glukosa dan fruktosa untuk menghasilkan asam laktat. Menurut Legowo,
mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Glukosa akan diubah menjadi
asam laktat dan asam organik lain. Jenis BAL lain, seperti Lactobacillus
sumber energi untuk memproduksi asam laktat (Yildiz, 2010; Tamime, 2006).
Sifat organoleptik adalah sifat yang dinilai dengan indera sensori yaitu indera
dari bahan makanan dapat berupa warna, aroma, rasa, tekstur (kelembutan)
19
(Kartika dkk, 1988). Menurut Idris (1984) menyatakan bahwa uji organoleptik ada
dua yaitu uji pembedaan dan uji penerimaan. Menurut Soekarto (2008) uji
penerimaan dibagi menjadi dua yaitu penilaian kesukaan dan penilaian mutu
kesukaan ini disebut uji hedonik digunakan untuk menilai hasil akhir suatu
produk. Dalam uji ini panelis diminta tanggapannya tentang kesan kesukaannya
menyatakan suka atau tidak suka tetapi menyatakan kesan tentang kriteria sifat
bahan.
Kartika dkk (1988) menjelaskan bahwa panelis yang digunakan dapat sebagai
panelis terlatih yang berjumlah 6-10 orang atau panelis yang agak terlatih