PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dan
keinginan manusia semakin meningkat, terutama kebutuhan dalam bidang pangan.
Perubahan gaya hidup khususnya pada pola makan yang terjadi pada sebagian
masyarakat membuat para indutri pangan berupaya untuk menciptakan berbagai
inovasi produk pangan, baik dalam bentuk mentah maupun siap saji. Namun, saat
ini banyak produk pangan yang kurang aman dan kurang layak untuk dikonsumsi,
misalnya produk pangan yang mengandung bahan pengawet, bahan pemanis
ataupun bahan tambahan lain yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Sehingga,
dari pola makan yang salah tersebut, timbul berbagai macam penyakit terutama
penyakit pencernaan. Untuk mengatasi hal ini, dapat dilakukan pengaturan pola
makan yang benar dan mengonsumsi makanan yang baik untuk pencernaan. Salah
satu produk pangan yang baik untuk pencernaan adalah produk probiotik.
Produk pangan probiotik telah dikenal sebagai pangan fungsional karena
bermanfaat bagi kesehatan khususnya pada saluran pencernaan. Secara umum
probiotik merupakan mikroba yang memberikan keuntungan kesehatan bagi
inangnya melalui efeknya dalam saluran intestinal (Umam, Utami & Widowati,
2012). Salah satu minuman probotik yang banyak dikenal saat ini yaitu yoghurt.
Dalam pembuatan yoghurt selain ditambahkan BAL probiotik sebagai starter,
dapat juga ditambahkan dengan prebiotik yang sering disebut sebagai yoghurt
sinbiotik. Prebiotik merupakan bahan pangan yang bermanfaat dalam
meningkatkan dan memengaruhi bakteri probiotik. Peran prebiotik yaitu
menstimulasi pertumbuhan bakteri probiotik dengan memberikan substrat yang
dapat dicerna oleh bakteri tersebut sehingga populasinya meningkat (Putri,
Purwijantiningsih, dan Pranata, 2020).
Proses pembuatannya produk sinbiotik yaitu ditambahkan komponen
prebiotik komersil hasil ektraksi atau dapat dengan menggunakan bahan pangan
segar yang mengandung prebiotik secara alami seperti selulosa, hemiselulosa,
lignin, laktulosa dan dari kelompok oligosakarida (Nehemya, Lubis dan
Nainggolan, 2017). Salah satu bahan yang mengandung komponen prebiotik
untuk bakteri probiotik yaitu gula aren. Gula aren mengandung nutrisi terutama
protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor dan zat besi. Gula aren dapat berperan
sebagai sumber nutrisi bagi kultur probiotik. Pada minuman sinbiotik, selain
ditambhkan nutrisi untuk probiotik dapat juga ditambkan zat gizi yang dapat
memperkaya nutrisi dalam minuman seperti penambahan kulit buah semangka.
Kulit buah semangka selama ini masih dipandang sebagai bagian buah yang
tidak dapat dimanfaatkan. Kulit semangka mengandung likopen yang termasuk ke
dalam golongan antioksidan. Selain itu kulit semangka mengandung asam amino
sitrulin sebanyak 2 -20 mg/gr berat kering. Bagian kulit semangka lebih banyak
mengandung serat, kalium dan gula (Mawarni dan Fitriyah, 2015). Oleh karena
itu, dalam penelitian ini dibuat inovasi minuman yoghurt sinbiotik dengan
penambahan gula aren dan ekstrak kulit semangka.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu:
1. Bagimana karakteristik kimia minuman yoghurt sinbiotik dengan
penambahan ektrak kulit semangka?
2. Bagimana karakteristik fisik minuman yoghurt sinbiotik dengan
penambahan ektrak kulit semangka?
3. Bagimana karakteristik organoleptik minuman yoghurt sinbiotik dengan
penambahan ektrak kulit semangka?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dala penelitian ini
yaitu:
1. Untuk mengetahui karakteristik kimia minuman yoghurt sinbiotik dengan
penambahan ektrak kulit semangka
2. Untuk mengetahui karakteristik fisik minuman yoghurt sinbiotik dengan
penambahan ektrak kulit semangka
3. Untuk mengetahui karakteristik organoleptik minuman yoghurt sinbiotik
dengan penambahan ektrak kulit semangka
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini yaitu:
1. Dapat memperoleh minuman yoghurt sinbiotik sari buah nanas madu
dengan karakteristik terbaik
2. Dapat menambah wawasan penulis tentang proses pembuatan minuman
sinbiotik yang mengandung nilai gizi yang baik untuk kesehatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Yoghurt
Yoghurt merupakan salah satu produk susu fermentasi yang telah
lamadikenal dan mempunyai rasa asam yang spesifik. Yoghurt dapat
dibuat darisusu yang telah dihomogenisasi, susu berkadar lemak rendah
atau susu skimdengan penambahan susu bubuk. Pembuatan yoghurt
meliputi pemenasan,pendinginan dan fermentasi dimana pembuatanya
mengalami proses yanghigienis Abubakar et al.,( 1998) dalam prasetyo
(2010).Yoghurt mempunyai nilai gizi yang tinggi dari pada susu segar
sebagaibahan dasar dalam pembuatan yoghurt, terutama karena
meningkatnya totalpadatan sehingga kandungan zat-zat gizi lainya
meningkat, selain itu yoghurtsesuai bagi penderita Lactose Intolerance
atau yang tidak toleran terhadaplaktosa (Wahyudi, 2006).
Dalam proses fermentasi yoghurt dapat melibatkan dua atau lebih
bakteri yang berbeda, yaitu Streptococcus salivarius, Streptococcus
thermophilus. Di dalam kultur yoghurt mengandung enzim-enzim yang
dapat memecah glukosa dalam susu. Yoghurt kaya akan protein dan
beberapa vitamin B serta mineral penting lainnya (Kristanti, 2017)
Manfaat lain dari yoghurt yaitu memacu pertumbuhan karena
meningkatkan pencernaan dan penyerapan zat gizi, mengurangi atau
membunuh bakteri jahat dalam saluran pencernaan, menormalkan kerja
usus besar (mengatasi konstipasi dan diare), memiliki efek anti kanker,
berperan dalam detoksifikasi dan mengatasi stress, serta mengontrol kadar
kolesterol dalam darah dan tekanan darah. Selain manfaat yang sudah
disebutkan diatas yoghurt dapat mencegah infeksi vagina dengan
menghambat perkembangan jamur, karena yoghurt mampu mengurangi
tingkat keasaman (pH) (Oedjijono, 2017).
SNI Yoghurt (2009
Konsentrasi
No. Formulasi
A1 A2 A3 A4
1 Ekstrak Kulit Semangka 0% 2% 4% 6%
2 Gula Merah 35g 35g 35g 35g
3 Yoghurt 25ml 25ml 25ml 25ml
200m
4 Susu skim 200ml 200ml 200ml
l
Konsentrasi
ekstrak kulit Susu skim 200 ml
semangka:
A1 = 0%
A2 = 2%
A3 = 4% Pemanasan ±65oC
A4 = 6%
Gula 35g
Pengadukan
Inokulasi
Yoghurt 25ml
Penyimpanan ±4oC
Gambar1 Diagram Alir Pembuatan Yoghurt Kulit Semangka (Amelia et al., 2022)
3.5 Parameter Uji
Keterangan Rumus:
∑c
N= × 100 %
( 1 ×n 1 ) +( 0,1× n 2) ×d
N=Total Bakteri
∑c=Jumlah Bakteri
n1=Pengenceran Pertama yang dapat dihitung
n2=Pengenceran berikutnya yang dapatdihitung
𝑑=Faktor Pengenceran
DAFTAR PUSTAKA
Umam, M. F., Utami, R., & Widowati, E. 2012. Kajian Karakteristik Minuman
Sinbiotik Pisang kepok (Musa paradisiaca forma typical) dengan
Menggunakan Starter Lactobacillus acidophillus IFO 1395 dan
Bifidobacterium longum ATCC 15707