Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Inovasi dalam bahan pangan kebutuhan konsumsi memang selalu berkembang. Baik
dari dunia kuliner secara umum maupun dari hasil pengembangan pangan berbasis
bioteknologi. Pada bioteknologi sendiri, pengembangan pangan berbasis biteknolologi
modern melibatkan adanya rekayasa DNA, sehingga seperti yang kita lihat sekarang ini,
muncullah berbagai produk pangan dengan inovasi yang sangat bermanfaat bagi manusia,
Seperti yang kita lihat banyaknya tumbuhan transgenic semisal dengan tumbuhan tahan
hama, tumbuhan tahan kekeringan, dan sebagainya yang merupakan hasil dari rekayasa
DNA. Disampaing perkembangan bioteknologi modern yang sangat pesat dan menjadi hal
yang terus dikembangakan sekarang ini, tentunya adapula bioteknologi konvensioanal
dimana kita ketahui bersama bioteknologi konvensional disamping secara umum
menggunakan bakteri atau jamur pada proses pembuatannya melalui fermentasi
Salah satu produk bioteknologi konvensional adalah yoghurt begitu diminati oleh
banyak orang hal ini tidak lain karena rasanya yang unik yaitu susu dengan rasa agak asam,
selain karna rasanya yang unik tentunya karna harga bahan pokok pembuatannya yang cukup
terjangkau yaitu susu kemasan cair, serta karena proses pembuatannya yang dapat dikatakan
sangatlah mudah sehingga dapat dibuat dirumah sendiri dikarenakan bahan yang mudah
didapatkan, serta proses pembuatannya hanya menggunakan peralatan dapur sedernaha.
Yoghurt digolongkan ke dalam salah satu produk bioteknologi berbasis
konvensional karna dalam proses pembuatannya melalui proses fermentasi yang dilakukan
oleh bakteri asam laktat yaitu Lactobacillus bulgaris yang berperan dalam poses
pembentukan aroma dan Streptococus termophillus yang berperan dalam proses
pembentukan cita rasa.
1
1.4. Hipotesis
1.5. Tujuan
2
Bab II
Tinjauan Pustaka
1. Protein
Kandungan yoghurt terdapat protein dengan jumlah yang cukup besar. Bahkan, di
beberapa produk yoghurt terdapat beberapa jenis protein seperti casein dan juga whey.
Keduanya memiliki peran untuk tubuh dan memiliki persentase yang berbeda-beda
seperti whey sebesar 20 persen dan casein 80 persen.
Whey digunakan untuk membantu pertumbuhan otot karena mengandung cukup banyak
BCAA. Anda yang sedang membangun otot sangat disarankan untuk mengonsumsi yoghurt.
Selanjutnya casein juga bermanfaat untuk otot, tapi fungsi utamanya dalam membantu
penyerapan beberapa mineral yang bermanfaat termasuk untuk menurunkan tekanan darah
secara berkala.
2. Lemak
Lemak juga terkandung di dalam yoghurt meski jumlahnya tidak terlalu banyak. Lemak
yang ada di dalam minuman ini bermanfaat untuk tubuh khususnya dalam hal pembentukan
energi tanpa membuat kita mengalami surplus kalori. Jadi, Anda tidak perlu khawatir kalau
ingin mengonsumsi yoghurt.
3
3. Karbohidrat
Karbohidrat yang terdapat pada yoghurt lebih banyak dalam bentuk gula sederhana
seperti laktosa dan galaktosa. Dua gula ini akan memberikan rasa alami dari yoghurt itu
sendiri. Oh ya, karena rasa asam tidak semuanya disukai oleh masyarakat, yoghurt sering
ditambah pemanis tambahan tanpa membuat rasa asamnya hilang.
4. Probiotik
Probiotik adalah bakteri baik yang hidup di dalam yoghurt dan memberikan manfaat yang
besar untuk tubuh kalau dikonsumsi dengan rutin dan tepat.
Bakteri yang didapatkan dari yoghurt akan berhenti di usus dan membantu pencernaan. Rasa
nyeri di perut dan sembelit tidak akan dialami lagi.
Lebih lanjut, probiotik yang terdapat dalam yoghurt juga bermanfaat untuk meningkatkan
sistem kekebalan, sistem pencernaan, pengolahan vitamin agar bisa digunakan dengan baik
oleh tubuh, menurunkan kolesterol, dan mencegah tubuh mengalami diare.
4
susu berbentuk seperti tahu. Gumpalan ini kemudian dipadatkan dan diberi garam. Garam
berfungsi untuk mempercepat proses pengeringan, penambah rasa dan pengawet. keju
diperam untuk dimatangkan selama sekitar 4 minggu. Selama proses pemeraman inilah,
citarasa dan tekstur dari keju terbentuk.
D. Pemanfaatan Yoghurt
Ada beberapa pendapat mengenai manfaat dari mengkonsumsi yoghurt. Pada awal
abad ke 20, Metchinkoff mengatakan bahwa mengkonsumsi yoghurt dapat memperpanjang
usia. Yoghurt dapat dikategorikan salah satu makanan yang multifungsional, yaitu makanan
yang berfungsi untuk mengatasi berbagai penyakit sehingga dapat mendongkrak kesehatan
dan kebugaran tubuh. Beberapa peneliti telah menunjukkan, mengkonsumsi yoghurt dapat
menurunkan kadar kolesterol darah. Yoghurt mengandung suatu factor yang dapat
menghambat sintesis kolesterol sehingga kolesterol menurun dan mencegah terjadinya
penyumbatan pembuluh darah(asterosklerosis) penyebab penyakit jantung koroner.
Selain itu, yoghurt juga bermanfaat untuk :
1) Meningkatkan pertumbuhan
Hasil penelitian dengan tikus percobaan menunjukkan bakteri yang hidup pada yoghurt
terutama Streptococcus thermophilus, memiliki kemampuan untuk meningkatkan
pertambahan berat badan tikus, yaitu dengan cara meningkatkan daya cerna dan absorpsi
pada saluran pencernaannya.
3) Antikanker
Penelitian pada tikus menunjukkan, panggandaan sel-sel kanker pada tikus yang diberi
makan yoghurt lebih terhambat daripada tikus percobaan tanpa yoghurt. Bakteri-bakteri yang
berperan dalam fermentasi susu dapat mengubah zat-zat prekarsinogenik yang ada dalam
saluran pencernaan sehingga dapat menghambat terjadinya kanker.
5) Anti diare
Yoghurt dapat mencegah aktivitas dan pertumbuhan berbagai bakteri pathogen penyebab
gastroenteritis pemicu penyakit diare. Lactobacillus bulgaricus salah satu bakteri yang
5
berperan dalam pembentukan yoghurt) dapat memproduksi bulgarican, yaitu anti mikroba
yang efektif untuk menghambat organism pathogen.
6
Bab III
Pelaksanaan Percobaan
1. Kompor
2. Kemasan botol steril
3. Spatula
4. Sendok
5. Panci
6. Kain
7. 1000 ml Susu murni segar
8. 1/2 Yogurt Plain
c. Cara Kerja
7
6. Tuangkan susu yang telah didinginkan kedalam wadah, tutuprapat.
7. Tempatkan campuran susu dan starter youghrt pada daerah yang hangat. Suhu ideal
adalah 39-500C. biarkan selama 3-8 jam. Perbedaan suhu akan menghasilkan produk
yang berbeda. Suhu yang lebih tinggi akan menghasilkan youghrt yang lebih asam
sedangkan yang lebih dingin atau rendah akan menghasilkan youghrt kurang asam
dan lebih kental
8. Setelah 3 jam, periksa apakah susu telah mengental. Bila sudah pindahkan kedalam
refrigator dengan suhu 100C.
9. Setelah 24-72 jam, periksa bau dan rasa dari youghrt yang dihasilkan. Bandingkan
dengan produk komersial yang ada
8
Bab IV
Analisis Data dan Pembahasan
4.1. Analisis Data
Aspek yang diamati
Kondisi
Tekstur Warna Aroma
Sebelum fermentasi Lembek dan lengket Putih murni Masih berbau susu
Kalis dan tidak Putih kekuning- Aroma menjadI khas
Sesudah fermentasi
lengket kuningan yogurt
4.2. Pembahasan
Dalam proses fermentasi susu dalam pembuatan Yoghurt digunakan bakteri fermentan
penghasil asam laktat, terdiri dari Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.
Bakteri tersebut berperan sebagai pembentuk asam, sehingga terbentuk Yoghurt dengan
aroma yang khas. Asam yang terbentuk menyebabkan penggumpalan protein susu dan
membantu mengawetkan yoghurt. Bakteri asam laktat juga dapat menekan pertumbuhan
bakteri pembusuk susu, sehingga yoghurt lebih tahan lama selama masa penyimpanan
dibandingkan susu.
Lactobacillus lebih berperan dalam pembentukan aroma, sedangkan streptococcus
lebih berperan dalam pembentukan cita rasa. Komponen susu yang paling berperan dalam
pembuatan yoghurt adalah laktosa dan kasein. Laktosa yang merupakan carbohydre susu
digunakan sebagai sumber energi selama pertumbuhan biakan bakteri dan akan menghasilkan
asam laktat. Terbentuknya asam laktat dari hasil fermentasi laktosa menyebabkan keasaman
susu meningkat atau pH menurun, kasein merupakan komponen terbanyak dalam susu yang
sangat peka terhadap asam. Dalam kondisi keasaman yang rendah maka kasein menjadi tidak
stabil sehingga kasein akan terkoaqulasi membentuk padatan yang disebut yoghurt. Pada
umumnya yoghurt yang baik memiliki total asam laktat 0,85 % sampai 0,95 % atau derajat
keasaman (pH) 4 – 4.5.
Sangat penting diperhatikan bahwa saat memasukkan starter, maka suhu susu harus
didinginkan dulu dari suhu saat pemanasan susu yaitu 90oC menjadi sekitar 45oC-55oC. hal
ini sangat penting karena jika starter dimasukkan pada saat suhu susu masih tinggi sekita
90oC maka bakteri yang terkandung dalam starter tersebut akan mati sehingga pembuatan
yoghurt akan mengalami kegagalan.
Untuk memperoleh hasil yoghurt yang baik maka perbandingan penggunaan starter
Thermophylus dan Lactobulgaricus adalah 1:1. Berdasarkan flavornya yoghurt dibedakan
antara lain yang plain (natural), fruit yoghurt dan flavoured yoghurt. Plain yoghurt memiliki
rasa yang sangat asam, oleh karena itu tidak semua orang menyukainya, yoghurt semacam ini
biasanya digunakan untuk campuran salad. Fruit yoghurt adalah yoghurt yang dicampur buah
potongan kecil atau sari buah, biasanya penambahan buah – buahan sekitar 10 %. Flavoured
yoghurt adalah yoghurt dengan flavoured sintetis dan pewarnamakanan. Untuk jenis ini saat
ini sangatlah digemari dikalangan anak – anak dan remaja.
Bab IV
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Proses fermentasi pada susu sapi dengan menggunakan statrter Bifidobacterium &
Lactobacillus acidophilu. Hal ini di tandai dengan adanya perubahan tekstur dan rasa.
Teksturnya berubah menjadi kental dan menggumpal sedangkan rasanya berubah menjadi
asam. Pada proses fermentasi ini bakteri-bakteri asam laktat (BAL) yaitu Bifidobacterium &
Lactobacillus acidophilus telah mengubah gula (laktosa) yang terkandung dalam susu
menjadi asam laktat dengan melibatkan kerja enzim-enzim fermentasi yang terkandung
dalam bakteri. Pembentukan asam laktat ini menyebabkan peningkatan keasaman dan
penurunan nilai pH, hal inilah yang menyebabkan rasa dari susu yang sebelumnya hambar
menjadi asam.
Fermentasi asam laktat ini sendiri banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Selain
kerja enzim, proses ini juga dipengaruhi oleh temperature. Temperature memegang peranan
penting dalam fermentasi ini karena enzim yang terkandung dalam bakteri membutuhkan
temperature yang sesuai atau optimum untuk aktifitasnya. Dalam praktikum ini temperature
atau suhu yang dipergunakan adalah suhu ruang yaitu 28˚ C. Kondisi inilah yang
menyebabkan tidak maksimalnya proses fermentasi yang terjadi dengan menggunakan starter
Streptococcus thermophilus & Lactobacillus bulgaricus yang dilakukan oleh kelompok I dan
II. Sebagaimana yang ditemukan oleh Sunarlim dan Usmiati (dalam Hidayat, 2013)) dalam
penelitiannya bahwa penambahan starter S. thermophilus, L. bulgaricus dan L. acidophilus
menunjukkan nilai pH lebih baik pada suhu inkubasi 370C, Yougurt memiliki banyak
manfaat dalam proses pencernaan tubuh kita. Antara lain dapat menurunkan kadar kolesterol
darah, menjaga kesehatan lambung dan mencegah penyakit kanker saluran pencernaan.
B. Saran
Dalam proses pembuatan yoghurt sebaiknya menggunakan bahan baku yang bermutu
baik dan menggunakan alat-alat yang bersih dan sehat, agar hasil yang diperoleh akan lebih
baik, dan agar tidak mengurangi kandungan gizi yang terdapat dalam yoghurt, harus
diperhatikan juga aturan-aturan dalam cara pembuatannya.
10
Untuk orang yang sangat memperhatikan berat ideal tubuh, sebaiknya mengkonsumsi
yogurt secara teratur sesuai dengan porsi tubuh kita, agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan
seperti penggemukan badan menjadi lebih gemuk. Penyimpanan yogurt dalam lemari
pendingin juga sebaiknya jangan lebih dari 14 hari, karena untuk mempertahankan
kandungan gizi yang baik dalam yogurt.cepat Untuk orang yang mengkonsumsi yogurt secara
rutin hendaknya setiap minum memvariasikan rasa agar tidak bosan dengan salah satu rasa
yogurt yang diminum
Dalam proses pembuatan ini sebaiknya menggunakan alat dan bahan yang sesuai agar
tidak terjadi kegagalan. Harus diperhatikan pula aturan – aturan dalam cara pembuatan nya.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://jagakesehatan.wordpress.com/2008/05/25/kandungan-gizi-dan-manfaat-yogurt/
http://blogsiantar4all.blogspot.com/2013/04/makalah-pembuatan-yoghurt.html (di
akses pada tanggal 16 Desember 2013)
http://guruiqbal.blogspot.com/
http://kotakmipa.blogspot.com/2017/02/laporan-praktikum-biotek-pembuatan.html
http://yayanajuz.blogspot.com/2012/06/laporan-fermentasi-yoghurt-cara.html
12
LAMPIRAN
13