Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan sebuah laporan yang berjudul "Proses Pembuatan Yoghurt".
Laporan ini di buat untuk memenuhi salah satu tugas ujian praktek biologi mengenai
proses fermentasi pembuatan Yoghurt.
Kami telah berusaha untuk menyelesaikan tugas ini dengan sebaik-baiknya, namun
tidak ada sesuatu di dunia ini yang sempurna. Dengan segala keterbatasan kami
berupaya untuk meminimalisir kesalahan yang ada di dalam laporan ini. Dengan segala
kerendahan hati kami siap menerima kritik dan saran yang membangun agar laporan ini
menjadi lebih baik. Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
mendukung terselesaikannya laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan bagi pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
Yoghurt adalah susu asam yang merupakan hasil fermentasi susu oleh bakteri asam
laktat (BAL). Pada umumnya pembuatan yoghurt dengan bantuan dua jenis BAL yaitu
Streptococcus termophilus dan Lactobacillus bulgaricus sebagai starter. Kerja bakteri
asam laktat memfermentasikan susu ternyata meningkatkan kandungan gizi yoghurt
yang sangat bermanfaat bagi tubuh.
Yoghurt dengan kualitas baik memiliki total asam laktat sekitar 0,5% - 20% dan kadar
air maksimal 88%. pH yang sebaiknya dicapai oleh yoghurt adalah 4,5. Berdasarkan
SNI 01-2981-1992 disebutkan bahwa kriteria yoghurt dengan kualitas baik yaitu
memiliki aroma normal atau khas yoghurt. rasa khas atau asam yoghurt dan tekstur
cairan kental atau semi padat
sehingga susu mudah rusak dan tidak tahan lama apabila disimpan dalam
bentuk segar. Oleh karena itu, dibutuhkan pengolahan lanjutan agar susu
menjadi produk yang lebih tahan lama tanpa merusak nilai gizi yang
terkandung didalamnya. Salah satu produk olahan dari susu adalah
yoghurt.
III. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Dasar Teori
Yoghurt atau yogurt, adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri.
Yoghurt dapat dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai.
Tetapi, produksi modern saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula
susu (laktosa) menghasilkan asam laktat, yang berperan dalam protein
susu untuk menghasilkan tekstur seperti gel dan bau yang unik pada
yoghurt. Yoghurt dibuat dengan memasukan bakteri spesifik ke dalam
susu dibawah temparatur yang dikontrol dan kondisi lingkungan, terutama
dalam produksi industry. Bakteri merombak gula susu alami dan
melepaskan asam laktat sebagai produk sisa. Keasaman meningkat
menyebabkan protein susu untuk membuatnya padat. Keasaman
meningkat (pH=4-5) juga menghindari proliferasi bakteri pathogen yang
potensial. Di Amerika Serikat, untuk dinamai yoghurt, produk harus berisi
bakteri Streptococcus salivarius subsp. Thermophilus dan Lactobacillus
delbrueckii subsp. Bulgaricus. Pada kebanyakan Negara, produk mungkin
disebut yoghurt hanya jika bakteri hidup ada di produk akhir. Produk yang
telah dipasteurisasi, yang tidak punya bakteri hidup, disebut susu
fermentasi (minuman). Yoghurt yang telah dipasteurisasi memiliki rentang
hidup yang panjang dan tidak membutuhkan kulkas. Yoghurt kaya akan
protein, beberapa vitamin B, dan mineral penting.
Yoghurt memiliki lemak sebanyak susu darimana ia dibuat. Karena
struktur laktosa yoghurt rusak,
maka yoghurt bisa dikonsumsi orang yang alergi terhadap susu. Yoghurt
kaya dengan vitamin B.
Manfaat Yoghurt
1. Menyehatkan pencernaan
Berdasarkan hasil penelitian, yoghurt dapat mengatasi berbagai masalah
pencernaan seperti diare, radang usus, kanker usus atau intoleransi
laktosa
6. Mencegah osteoporosis
Karena berbahan dasar susu, maka dalam yoghurt mengandung kalsium
dan vitamin D. kedua zat ini dapat membentuk seseorang terkena
osteoporosis.
7. Meremajakan Wajah
Yoghurt mengandung asam laktat yang merupakan komponen dalam
prenting bahan kimia untuk pergantian kulit. “Pengelupasan lapisan atas
kulit dapat membersihkan noda dan menyebabkan perubahan warna,
bahkan dapat mengurangi kerutan-kerutan halus. Caranya: campurkan 1
cangkir yoghurt dengan 2-3 tetes minyak almond atau minyak zaitun dan
satu sendok makan madu. Oleskan ke wajah dan biarkan selama 20-30
menit, lalau bilas dan keringkan.
BAB III
1. Kesimpulan
2. Saran