Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM IV MIKROBIOLOGI INDUSTRI

PEMBUATAN YOGURTH

Dosen Pengampu :
Asrianti, S.T., M.T
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Andi Syahrir : 40220220
Jusman : 4022022028
Min ismy vistarayu: 4022022032
Muhammad Alfauzan: 40220220
MuhammadIfdal: 40220220
Sarina: 4022022037
Suciati: 4022022072
Unun Khairunissa: 40220220

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA


KIMIA INDUSTRI
POLITEKNIK BOMBANA
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya laporan yang berjudul “Pembuatan Yougurth”. Penulisan Laporan ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Mikrobiologi Industri.
Dalam penulisan laporan ini kami merasa banyak kekurangan baik pada teknik
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini kami menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas laporan dan petunjuk
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan ini.

2
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari bakteri Lactobacillus bulgaricus dan
Strepptococcus thermophilus dalam proses pembuatan youghurt
2. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat dari youghurt
3. Mahasiswa Mampu Melakukan Tahap-tahap dalam Proses Pembuatan Yougurth

B. DASAR TEORI
Susu merupakan cairan yang berasal dari sapi sehat dan bersih, yang diperoleh dengan
cara yang benar, serta kandungan alaminya tidak ditambah atau dikurangi sesuatu apapun.
Susu sapi mengandung laktosa yang berperan sebagai sumber karbon atau sumber energy
utama untuk pertumbuhan bakteri Streptococcus thermophile sdan Lactobacilus bulgaricus
(Ariati, 2018).
Susu terfermentasi dapat dibuat melalui beberapa cara yaitu menambahkan enzim-
enzim untuk proses fermentasinya atau menambahkan mikrobia yang dapat melakukan
proses fermentasi susu, cara yang pertama sangat mahal karena enzim-enzim yang harus
ditambahkan jumlahnya lebih dari satu dan harus diberikan dalam kondisi tingkat kemurnian
tinggi. Oleh sebab itu cara penambahan mikrobia yang dipilih, karena mikrobia tersebut
secara alami terdapat pada susu, kita hanya tinggal mengisolasinya menjadi bi akan murni
untuk selanjutnya diperbanyak dan ditambahkan pada susu yang difermentasi. (Septia,2010)
Yoghurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi oleh bakteri. Yoghurt dapat dibuat
dari susu apa saja, termasuk sari kacang kedelai. Produksi modern saat ini didominasi susu
sapi. Fermentasi gula susu (laktosa) menghasilkan asam laktat yang berperan dalam
protein susu untuk menghasilkan tekstur seperti gel dan aroma unik pada yoghurt.
Kata yoghurt berasal dari bahasa Turki yaitu jugurt atau yogurut yang artinya susu
asam. Secara definisi, yoghurt adalah produk yang diperoleh dari susu yang telah
dipasteurisasi, kemudian difermentasi dengan bakteri tertentu sampai dipeoleh keasaman,
bau, dan rasa yang khas, dengan atau tanpa penambahan bahan lain yang diizinkan.
Minuman yang memiliki bentuk mirip es krim atau bubur halus ini sangat digemari banyak
orang karena rasa, aroma, dan teksturnya yang khas menyegarkan dan ternyata sangat
bermanfaat bagi kesehatan.
Yoghurt umumnya dibuat dengan menggunakan dua jenis bakteri asam laktat (BAL)
yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus sebagai starter. Namun, kedua
bakteri asam laktat yang digunakan dalam pembuatan yoghurt ini tidak bisa hidup dalam

3
lingkungan yang keasamannya sangat tinggi. Jika bakteri tersebut mati saat mencapai usus
kecil, maka keuntungan bakteri bagi kesehatan saluran pencernaan akan berkurang.
Yoghurt probiotik perlu dikembangkan, dengan menambahkan bakteri asam laktat
(BAL) yang bersifat probiotik, misalnya Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus casei, dan
Bifidobacterium yang dapat hidup dan melakukan metabolisme di dalam usus.
a. Lactobacillus bulgaricus
Bakteri Lactobacillus bulgaricus dikenal pertama kali pada 1905 oleh Stamen
Grigorov, seorang dokter asal Bulgaria, saat menganalisis yoghurt. Asam laktat
tersebut tidak hanya berperan mengawetkan susu, tetapi mendegradasi laktosa sehingga
susu bisa dikonsumsi oleh orang yang intoleran terhadap susu
Manfaat Bakteri Lactobacillus bulgaricus untuk kesehatan manusia adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemampuan usus besar menyerap zat mutagenik dan mencegah kanker.
2. Meningkatkankekebalantubuhdengankandungan zat antitumor.
3. Alternatif untuk diet sehat karena memiliki kandungan gizi sangat tinggi, sedangkan
kadnungan lemaknya justru rendah.
4. Menurunkanrisikoinfeksi candida pada penderita diabetes.
5. Mencegah osteoporosis.
Yoghurt merupakan salah satu hasil olahan susu yang mengalami fermentasi
akibat dari aktivitas enzim yang dihasilkan oleh bakteri Streptococcus thermopilus dan
Lactobacillus bulgaricus. Yoghurt biasanya digunakan sebagai sajian bagi orang-orang
yang ingin melangsingkan tubuh.
b. Streptococcus thermophilus
Streptococcus thermophilus memfermentasi gula terutama menjadi asam laktat,
dan karena itu ia termasuk golongan bakteri asam laktat. la merupakan salah satu dari
dua bakteri yang dibutuhkan untuk memproduksi yoghurt dan susu fermentasi lainnya,
dan memiliki peran penting terutama dalam pembentukan tekstur dan cita rasa yoghurt.
Selain itu beberapa zat hasil fermentasi mikroorganisme yang berperan dalam
menentukan rasa produk adalah asam laktat, asetaldehida, asamasetat dan diasetil. Intinya
adalah jenis dan jumlah mikroorganisme dalam starter yang digunakan sangat berperan
dalam pembentukan dan formasi rasa serta tekstur yoghurt. Selain tentunya lama fermentasi
dan suhu lingkungan.
Kedua bakteri yogurt ini merupakan bakteri penghasil asam laktat yang penting
peranannya dalam pengaturan mikroflora usus. Saat bertumbuh di usus, Lactobacillus
bulgaricus dan S. thermophilus mampu menciptakan keadaan asam yang menghambat
4
bakteri lain. Bakteri penyebab penyakit yang umumnya tak tahan asam tak mampu bertahan
di lingkungan bakteri yogurt. Sementara bakteri lain yang memang seharusnya melimpah
dirangsang untuk bertumbuh. Sehingga mikroflora dalam usus didorong mendekati keadaan
seimbang yang normal. Banyak penelitian menunjukkan bahwa bakteri dalam yoghurt dan
susu fermentasiu lain member ekstra manfaat bagi tubuh. Bakteri yoghurt membutuhkan
kondisi pertumbuhan yang cocok terutama suhu yang tepat. Umumnya bakteri tumbuh baik
pada keadaan hangat. Bakteri yogurt S. thermophilus dan L. bulgaricus paling cepat tumbuh
di sekitar suhu 40– 44°C (bergantung pada galurnya). Jika suhu terlalu rendah bakteri akan
berkembang biak lambat atau tidak samasekali. Sementara jika suhu terlampau panas bakteri
bisa rusak dan mati. Bahaya lain, yaitu merajalelanya mikroba lain yang kondisi optimumnya
di suhu lebih tinggi atau rendah. Karena lebih cepat berkembang biak di suhu tersebut,
jumlah mikroba penyusup tadi dapat menyusul bahkan menyisihkan bakteri yoghurt semula.
(Widodo,2002)
Terdapat Sembilan jenis yoghurt yaitu :
1. Greek Yoghurt
Greek yoghurt memiliki tekstur yang lebih kentaldaripada yoghurt biasa. Pada
saat proses pembuatannya greek yoghurt bisa mengalami penyaringan tiga kali bila
yoghurt biasa hanya mengalami dua kali penyaringan. Sisanya beruapa whey (cairan)
yang kemudian dibuang dan menyisakan bagian kental yang dinamakan Greek
yoghurt. Yoghurt jenis ini memiliki kandungan protein tinggi dan rendah karbohidrat.
2. Frozen Yoghurt
Dikenal dengan sebutan froyo yang saat ini sudah mulai banyak dijual dengan
aneka jenis toping. Umumnya bila dibandingkan dengan ice cream biasa, froyo
memiliki kandungan gizi yang lebih baik. Namun, kamu harus tetap memperhatikan
kandungan gizi yang tertera pada label. Beberapa frozen yoghurt diproses rendah
lemak sehingga menambahkan banyak gula di dalamnya. Namun, frozen yoghurt
juga memiliki kandungan probiotik untuk melancarkan pencernaan. Selain itu
laktosa pada yoghurt jenis ini lebih mudah dicerna dari pada laktosa yang terdapat pada
susu.

3. Plain Yoghurt
Yoguhrt jenis ini akan banyak kamu temukan di supermarket atau pun took kue.
Yoghurt plain sering kali digunakan sebagai campuran cake atau makanan lainnya.

5
Yoghurt plain juga kerap menjadi pilihan karena tidak memiliki rasa dan tambahan
gula yang memungkinkan untuk meningkatkan kalori pada tubuh.
4. Yoghurt Cair
Yoghurt ini lebih mudah untuk dikonsumsi karena teksturnya yang cair
menyerupai susu. Bahkan beberapa diantaranya juga tersedia dalam berbagai rasa.
Pada proses pembuatannya setelah diberikan bakteri susu akan mengental membentuk
yoghurt. Kemudian barulah dilakukan pengenceran. Dalam proses tersebut kemudian
dicampur dengan susu bubuk atau susu cair sehingga menyerupai susu. Sebelum
mengonsumsi yoghurt cair sebaiknya periksa kandungan gizi yang terdapat di
dalamnya. Karena terkadang label rendah lemak belum menjamin bahwa produk
yoghurt tersebut memiliki kandungan lemak yang lebih sedikit.
5. Dadiah
Yoghurt yang satu in berasal dari Sumatera Barat. Terbuat dari susu kerbau
yang kemudian difermentasikan dalam tabung bambu. Kandungan gizinya disesuaikan
dengan jenis susu yang digunakan yaitu susu kerbau.
6. Yoghurt Dahi
Yoghurt dahi dari subkontinen India dikenal dengan rasanya yang unik.
Istilah Inggris untuk yoghurt spesifik di Bangladesh, India, dan Pakistan adalah
curd.
7. Labneh ataulabaneh
Labneh, yoghurt Yunani, keju yoghurt, atau labneh adalah yoghurt yang
dibekukan untuk menghilangkan ampas airnya, yang menghasilkan bentuk yang lebih
padat ketimbang yang tidak dibekukan, dengan tetap menyajikan kekhasan yoghurt,
rasa asam. Seperti beberapa jenis yoghurt, yoghurt tersebut seringkali dibuat dari susu
yang yang kaya dengan mendidihkan beberapa kadar airnya, dan/atau dengan
menambahkan lemak mentega dan susu bubuk. Di Eropa dan Amerika Utara,
yoghurt tersebut sering kali dibuat dengan yoghurt rendah lemak atau bebas gula.

8. Bulgarian
Bulgarian yoghurt adalah varietas yoghurt yang paling populer di dunia.
Khususnya bagi penduduk Bulgaria, asupan ini sangat mereka banggakan dan
dipercaya mampu membantu menjaga tubuh tetap awet muda meski sudah berusia
lanjut. Berdasarkan legenda, penduduk Bulgaria telah mengenal Bulgarian

6
Yoghurt sekitar 4.000 tahun lalu, secara tidak sengaja. Kala itu, para penggembara
yang menjelajahi Modul Yoghurt 19 Bulgaria membawa susu dalam kantong yang
berasal dari kulit perut hewan, disebut rukatka. Kandungan bakteri baik yang tersisa
pada wadah itu mengakibatkan proses fermentasi, sehingga menghasilkan yoghurt.
Dari hasil penelitian Dr.Stamen Grigorov pada 1905, terbukti jika Bulgarian Yoghurt
merupakan hasil fermentasi dari susu murni dengan bakteri baik Lactobacillus
bulgaricus, asli dari tanah Bulgaria. Bulgarian Yoghurt merupakan hasil fermentasi
susu murni dengan bakteri yang baik bagi tubuh. Karenanya, mengonsumsi
Bulgarian Yoghurt setiap hari bisa membantu menjaga keseimbangan bakteri dalam
usus, menjaga kesehatan pencernaan, serta daya tahan tubuh. Berasal dari susu murni,
kandungan kalsium dalam Bulgarian Yoghurt dapat menjaga kekuatan tulang dan
membantu melindungi tulang dari osteoporosis. Bulgarian Yoghurt memiliki tekstur
kental dan creamy. Dianggap sebagai produk susu terbaik dan yang paling
sehat, Bulgarian Yoghurt dikenal di negara asalnya sebagai susu fermentasi, meski
dunia barat menyebutnya Bulgarian Yoghurt.
9. Kefir
Kefir adalah minuman yang terbuat dari susu dengan proses fermentasi yang
berasal dari daerah Kaukasus. Cara pembuatannya adalah dengan memasukaan butiran
kefir kedalam susu sapi, kambing, ataudomba. Kefir tradisional dibuat didalam tas
kulit kambing dan digantung di dekat pintu, tas ini akan bergoyang ketika seseorang
membuka pintu sehingga susu dan kefir akan tercampur. Kefir memiliki banyak
manfaat kesehatan terkenal. Ia memiliki sifat antibiotik dan anti jamur. Ini telah
digunakan dalam pengobatan berbagai kondisi, termasuk gangguan metabolik,
aterosklerosis, dan alergi, TBC, kanker, pencernaan yang buruk, kandidiasis,
osteoporosis, hipertensi, HIV dan penyakit jantung.
C. ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
 Alat pemanas
 Incubator
 Panci
 Stoples
 Lemaripendingin
 Thermometer
 Gelasukur
 Pengadukkayu

7
2. BAHAN
 Susu sapi
 Starter :Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus

D. PROSEDUR KERJA
1. Susu segar dipanaskan sampai suhu 90 °C dan selalu diaduk supaya proteinnya tidak
mengalami koagulasi.
2. Setelah dipanaskan, selanjutnya dilakukan pendinginan sampai suhunya 37- 45 °C.
3. Setelah suhu mencapai 37-45 °C maka dilakukan inokulasi / penambahan bakteri
kedalam susu tersebut sejumlah 1 liter susu.
4. Setelah ditambah bakteri, selanjutnya diperam pada ruangan hangat (30-40 °C),
dalam keadaan tertutup rapat selama 24 jam
5. Tahap selanjutnya adalah filtrasi. Hal ini dilakukan untuk memisahkan bagian yang
padat / gel dengan bagian yang cair. Bagian yang padat inilah yang siap dikonsumsi
(yoghurt). Bagian yang cair berisi bakteri Lactobacillus sp yang dapat digunakan untuk
menginokulasi susu yang segar.
6. Supaya yogurt lebih lezat rasanya dapat ditambah dengan potongan buah – buahan
yang segar, cocktail, nata de coco atau dibekukan menjadi es, dapat pula dicampur
dengan berbagai buah-buahan untuk dibuat juice (minuman segar).
E. DIAGRAM ALIR

F. DATA PENGAMATAN

Na Penelitian
ma
No Sa
mp Warna Aroma Tekstur Rasa
el
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Y
M

8
2 YD

3 YS

4 YO

Keterangan : 1. Tidaksuka, 2. KurangSuka, 3. CukupSuka, 4. Suka, 5. Sangat


Suka
G. PEMBAHASAN
Yoghurt merupakan minuman hasil pengolahahan susu yang telah diinokulasikan
dengan bakteri. Pada pembuatan yoghurt pada praktikum ini ,digunakan bakteri starter yaitu
campuran  Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermopilus. Bakteri-bakteri ini yang
akan memicu proses fermentasi dari susu, mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat.
Proses fermentasi berlangsung dalam keadaan anaerob, dimana dalam proses ini tidak
melibatkan serangkaian transfer elektron yang dikatalisis oleh enzim yang terdapat dalam
membran sel.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, yoghurt yang dibuat
dengan penambahan kedua bakteri starter dan didiamkan dalam waktu 24 jam maka terbentuk
yoghurt dengan tekstur yang menggumpal, aroma yang khas, dan memiliki rasa yang agak
asam. Menurut Helferich dan Westhoff (1980), selama proses fermentasi terbentuk asam
laktat hasil metabolismlaktosa susu oleh starter bakteri menjadi glukosa ataugalaktosa-6
Fosfat. Selanjutnya melalui rantai glikolisisglukosa diubah menjadi asam laktat
melalui siklus Kreb. Efek lain dari proses fermentasi adalah
pecahnya protein pada susu yang menyebabkan susu menjadi kental. Hasil akhirnya susu
akan terasa asam dan kental, inilah bentuk yoghurt dasar yang telah jadi.
Pada praktikum ini yoghurt dibuat menggunakan susu UHT sebanyak 1 L.
Tahap pembuatan yoghurt pada praktikum ini meliputi:

1. Pemanasan
Pada praktikum ini sebanyak 1 L susu dipanaskan hingga volumenya menjadi
2/3 volume asal, yakni hingga volumenya menjadi ±666,7 ml. Pemanasan ini
bertujuan untuk mengurangi kadar air yang terdapat dalam susu. Jika kadar air dalam
susu berkurang maka dalam proses koagulasi, susu terkoagulasi dengan lebih

9
sempurna karena yang mengalami koagulasiadalahprotein dalam susu bukan airnya.
Setelah volumenya menjadi 2/3 volume asal kemudian suhu dinaikkan hingga mencapai
85− 900C dan dipertahankan suhunya selama 15 menit. Suhu dijaga agar tidak
melewati diatas 90 0C karena jika melewati bisa merusak protein susu akibat suhunya
terlalu tinggi. Pemanasan ini juga bertujuan untuk membunuh mikrobapatogen yang
terdapat dalam susu. Setelah 15 menit kemudian angkat susu dari kompor dan
diamkan hingga suhunya turun menjadi 450C yang merupakan suhu optimum bagi
pertumbuhan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.

2. Inokulasi Starter
Starter yang digunakan pada praktikum ini berasal dari yoghurt plan. Inokulasi
starter dilakukan ketika suhunya turun menjadi450C sesuai dengan suhu optimum bakteri
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Jika inokulasi starter
dilakukan ketika suhunya masih 900C dikhawatirkan akan membunuh bakteri
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.
3. Inkubasi
Inkubasi bertujuan untuk memberikan kondisi yang sesuai dengan kondisi
pertumbuhan bakteri. Inkubasidilakukan pada suhu 45 0C selama 8 jam. Selama proses
inkubasi akan terjadi proses pembentukan asam laktat oleh bakteri starter. Di
dalams u s u s a p i , t e r d a p a t p r o t e i n y a n g d i s e b u t k a s e i n d a n karbohidrat berupa
laktosa (gulasusu). Laktosa merupakan karbohidrat utama dalam susu yang
dapatdigunakan oleh kultur starter lactobacilus bulgaricus dan streptacoccus
thermophilus sebagai sumber karbon dan energy untuk pertumbuhan.
Laktosadihidrolisasi oleh kedua bakteri tersebut dan hasil akhir berupa asam
piruvat. Asam piruvat ini lalu di ubah menjadi asam laktat oleh enzim laktat
dehidrogenese yang dihasilkan oleh kedua bakteri tersebut (Fahrudin. 2010; 72).
Tingkat pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik intern
maupun eksternal. Faktor internal meliputi suhu optimum masing-masing jenis
bakteri, sedangkan factor ekstern, meliputi kondisi lingkungan sekitar tempat
tumbuhnya bakteri. Proses pertumbuhan bakteri starter dalam pembuatan yogurt, diawali
dengan peningkatan laju pertumbuhan Streptococcus thermophilus memproduksi asam laktat
untuk mengoptimalkan laju pertumbuhan Lactobacillus bulgaricus, sehingga pada akhirnya
pertumbuhan Streptococcus thermophilus berlangsunglambat dan Lactobacillus bulgaricus
memproduksiasamlaktat.
Aroma dan rasa yoghurt dipengaruhi oleh karenaadanyasenyawatertentudalam yoghurt
sepertisenyawaasetaldehida, diasetil, asamasetat dan asam-asam lain yang jumlahnya sangat

10
sedikit. Senyawainidibentuk oleh bakteri Streptococcus thermophillisdarilaktosa susu,
diproduksi juga oleh beberapastrain bakteri Lactobacillus bulgaricus.
4.Fermentasi
Proses fermentasidilakukansetelah proses
inkubasi,dimanasampelyougurthdibungkusdengankain agar tidakadakontaminasi pada
sampelyougurth yang telahdibuat. Yougurthkemudiandidiamkandalamsuhuruangan 30 0C
selama 24 jam.
Uji organoleptic Pada
haripertamamenunjukkanbahwaterjadiperubahanterhadapPh,rasa,tekstur,warna,dan aroma
pada yoghurt yang dibuatdenganbakteri starter lactobacillus bulgaricusdan streptococcus
thermopilus. Pada harikedua dan ketigaterjadiperubahan Ph
karenayougurthtelahdisimpandidalammesinpendinginselamasatuminggu. Setelah proses
pendinginanhasilyougurthtadidiolahdenganmencampur gula
dengantigavarianperisabuahuntukmenambahcita rasa pada yougurth.
Adapun hasildari uji organoleptic yang telahdilakukandengan 10
respondendidaptkanhasilbahawauntukyougurthdengankodesampel YM warna dan
aromalebihbanyakdisukai oleh responden ,untuktekstursekitar 3,8 %
respondencukupsuka,untuk rasa sekitar 3,1 % respondencukupsuka. Pada
sampeldengankode YD sekitar 4,0 % respondenmenyukaiwarnadarisampeltersebut,untuk
aroma sekitar 4,2 % respondenmenyukai aroma darisampelyougurthtersebut,
untuktekstursekitar 4,8% respondenmenyukainya dan untuk rasa sekitar 4,2%
respondenmemilihmenyukai. Pada sampel YS sekitar 5% responden sangat
menyukaiwarnaserta aroma tehadapsampelini,untuk pada tekstursekitar 4,5%
respondenmenyukaitekstursampelini,dan pada segi rasa sekitar 3,1% respondencukupsuka
pada rasa yougurthini.danuntukpada sampeloriginal baikdariwarna,aroma,tekstur,dan rasa
tidakada yang menyukai pada sampelinidikarenakanrasanya yang masam.

H. KESIMPULAN
1. FungsidaribakteriLactobacillus bulgaricus dan Strepptococcus thermophilus dalam
proses pembuatanyoughurtyaituuntukmenguraikan gula ( laktosa) susu
menjadikomponen yang lebihsederhana,utamanyamenjadiasamlaktat,
2. Manfaatdariyougurthyaitumeningkatkan system
kekebalantubuh,membantumengatasihipertensi,menjagakesehatan system
pencernaan,meningkatkanfungsiotak,menjagakesehatanjantung,menjaga Kesehatan
tulang dan gigi dan mengurangiresikokanker.

11
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, W., dkk. 2013. PRODUKSI YOGHURT SINBIOTIK.JurnalDedikasi. 10(1) :
01-06.
Ariati. 2018. PengaruhPenambahan Susu Sapiterhadap Kadar AsamLaktat
padaPembuatan Yoghurt Jagung Manis Oleh Streptococcus thermophiles dan
Lactobacilus bulgaricus. Bioma :JurnalBiologi Makassar, 3(2): 1-9.
Astuti,W.2019.UpayaPeningkatanNilaiTambahSusuSapiMenjadiYoghurtBerbasisDaun
KrokotdiMangunsari. JurnalPengabdiankepadaMasyarakat. 23(1) :27-31.
Septia I. 2010. Teknik pembutaan Susu Fermentasi (Yoghurt).
Widodo W. 2002. BioteknologiFermentasi Susu. Universitas Muhamadiyah. Malang.
12
Widodo, Suparni, Wahyuni, Endang. 2003. BioenkapsulasiProbiotik \ (Lactobacillus
casei) dengan Pollard dan TepungTerigusertaPengaruhnyaterhadapViabilitas dan
LajuPengasaman. FakultasPeternakan Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai