Anda di halaman 1dari 9

Bahan Pakan Konvensional

A. Jagung kuning

Jagung merupakan tanaman semusim dengan siklus hidup 80-150 hari. Pada umumnya
tinggi tanaman jagung mencapai 1-3m bahkan ada yang mencapai 6m. jagung meerupakan
energi utama bagi ternak karena kandungan pati jagung lebih dari 60-80% dan mudah dicerna
karena kandungan serat kasar relatif rendah. Pati jagung berbentuk amilosa amilopektin.
Jagung mengandung xantofil yang berguna untuk meningkatkan kepekatan warna kuning
pada kaki ayam dan kuning telur. Kandungan lemak jagung lebih tinggi 3% disbanding
sorgum, gandum, gaplek dan beras. Protein pada jagung hanya 8,5%.

Kandungan gizi dalam 100 gr jagung adalah sebagai berikut :

Kalori : 355 kal


Protein : 9,2 gr
Lemak : 3.9 gr
Karbohidrat : 73,7 gr
Kalsium : 10 mg
Posfor : 256 mg
Besi : 2,4 mg
Vitamin A : 510 SI
Vitamin B1 : 0,38 mg
Air : 12 gr

B. Jagung putih

Yang membedakan jagung kuning dengan jagung putih adalah kandungan beta karoten
(pro vitamin A) yang lebih tinggi daripada jagung kuning. Namun jagung putih sulit
ditemukan di Indonesia.
Kandungan Komponen dalam 100 g Jagung Putih Panen Baru
Komponen Kadar Komponen Kadar
Air (g) 24 P (mg) 148
Kalori (kal) 307 Fe (mg) 2,1
Protein (g) 7,9 Vitamin A (SI) 0
Lemak (g) 3,4 Vitamin B1 (mg) 0,33
Karbohidrat (g) 63,6 Vitamin C (mg) 0
Ca (mg) 9

C. Bekatul

Bekatul merupakan hasil ikutan penggilingan padi yang bercampur dengan menir.
Bekatul memiliki karakteristik cita rasa yang lembut dan agak manis. Bau tidak sedap akan
muncul jika bekatul mulai mengalami kerusakan. Bekatul mengandung karbohidrat yang
cukup tinggi. Kandungan karbohidrat merupakan bagian dari endosperma beras karena kulit
ari sangat tipis dan menyatu dengan endosperma.
Kehadiran karbohidrat ini sangat menguntungkan karena membuat bekatul dapat
digunakan sebagai sumber energi alternatif.Kandungan protein pada bekatul juga sangat baik.
Dibandingkan dengan telur, nilai protein bekatul memang kalah, tapi masih lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kedelai, biji kapas, jagung, dan tepung terigu. Dibandingkan dengan
beras, bekatul memiliki kandungan asam amino lisin yang lebih tinggi.
Kandungan nutrisi dari bekatul adalah :

energi metabolisme sebesar 1.630 Kkl/kg.


karbohidrat cukup tinggi, yaitu 51-55 g/100 g.
protein kasar 11-13 g/100 g.
lemak kasar 2,9%
serat kasar 4,9%.
kalsium 500-700 mg/100 gr
magnesium 600-700 mg/100 gr
fosfor 1.000-2.200 mg/100 gr

D. Dedak

Dedak merupakan limbah proses pengolahan gabah, dan tidak dikonsumsi manusia,
sehingga tidak bersaing dalam penggunaannya.
Kandungan nutrisi dedak :
Bahan kering : 91,0 %
Protein kasar : 13,5 %
Lemak kasar : 0,6 %
Serat kasar : 13.0 %
Energi metabolis : 1890,0 kal/kg
Calcium : 0,1 %
Total Fosfor : 1,7 %
Asam Pantotenat : 22,0 mg/kg
Riboflavin : 3,0 mg/kg
Tiamin : 22,8 mg/kg

E. Pollard

Pollard adalah hasil sampingan dari proses pembuatan tepung terigu. Komposisi dari
pollard adalah sebagai berikut :

bahan kering : 88,4%


protein kasar : 17%
serat kasar : 8,8%
lemak kasar : 5,1%
BETN : 45%
abu : 24,1%
F. Onggok

Onggok adalah pakan sumber energi yang berasal dari sisa pengolahaan singkong
menjadi tepung tapioka. Kandungan pada onggok antara lain :

protein kasar : 2,89%


serat kasar : 14,73%
abu : 1,21%
beta-N : 80,80%
lemak kasar : 0,38%
air : 20,31%

G. Bungkil Kedelai

Bungkil kedelai adalah produk sampingan dari industri pengolahan minyak kedelai yaitu
suatu masa yang tersedia setelah minyak diambil berdasarkan metode pembuatannya terdapat
dua tipe bungkil kedelai yaitu :

1. soybean meal dehulled : bungkil dari biji kedelai yang telah dipisahkan dari kulit
bijinya.

2. soybean meal regular : kulit bijinya ditambahkan kembali pada pembuatan minyak
kedelai

Biji kedelai adalah biji-bijian yang tertinggi kandungan proteinnya yaitu sekitar 42%.
Sewaktu panen biji kedelai masih cukup tinggi kandungan kadar airnya. Oleh karena itu perlu
diturunkan lagi kadar airnya menjadi sekitar 15% agar dapat lama disimpan. Bila digunakan
sebagai pakan perlu digiling terlebih dahulu agar mudah dicampur. Bagi ternak non
ruminansia ( babi muda dan unggas ) perlu adanay pemansan 115 0C selama 10 menit
sehingga tidak mengganggu proses pencernaan.

Komposisi kandungan kimia dari kedelai adalah sebagai berikut :

kadar air : 12%


calsium : 0,4%
protein kasar : 46%
fospor : 0,8%
serat kasar : 6,5 %
aflatonin : 50 (ppg)
abu : 7%
lemak kasar : 3,7%
H. Bungkil kelapa

Bungkil kelapa adalah sisa sampingan dari proses pembuatan minyak kelapa.
Komposisi dari bungkil kelapa adalah sebagai berikut :

bahan kering : 88,5%


serat kasar : 15,38%
abu : 6,36%
BETN : 37,26%
protein kasar : 18,58%
kalsium : 0,08%
lemak kasar : 12,55%
posfor : 0,52%

I. Tepung ikan

Berasal dari ikan sisa atau buangan yang tidak dikonsumsi oleh manusia, atau sisa
pengolahan industri makanan ikan, sehingga kandungan nutrisinya beragam, tapi pada
umumnya berkisar antara 60 70%. Tepung ikan merupakan pemasok lysin dan metionin
yang baik, di mana hal ini tidak terdapat pada kebanyakan bahan baku nabati. Mineral
kalsium dan fosfornya pun sangat tinggi, dan karena berbagai keunggulan inilah maka harga
tepung ikan menjadi mahal.Tepung ikan adalah pemanfaatan dari banyaknya produksi ikan.
Kandungan nutrisi tepung ikan :

Protein kasar : 60 70 %

Serat kasar :1,0 %

Kalsium :5,0 %

Fosfor : 3,0 %

Air : 8,72%
Abu : 7,19%
Lemak : 5,65%
J. Tepung Darah
Merupakan limbah dari rumah potong hewan, yang banyak digunakan oleh pabrik pakan,
karena protein kasarnya tinggi. Walaupun demikian ada pembatas religius dan dampak
kesehatan. Baik buruknya tepung darah yang digunakan sebagai bahan baku dari segi
kesehatan, tergantung pada bagaimana bahan itu diperoleh dari rumah potong hewan. Bila
berasal dari penampungan yang bercampur kotoran, tentu bahan ini tidak layak digunakan,
tapi bila berasal dari penampungan yang bersih, maka tepung ini memenuhi syarat sebagai
bahanbakupakan.

Kandungan nutrisi tepung darah :

Protein kasar 80 %

Lemak kasar 1,6 %

Serat kasar 1,6 %

K. Tepung Bulu Terolah

Tepung bulu diperoleh dengan merebus bulu unggas dalam wadah tertutup dengan
tekanan 3,2 atmosfer selama 45 menit dan dikembalikan lagi pada tekanan normal, setelah itu
dikeringkan pada temperatur 60oC dan digiling hingga halus. Tepung bulu mempunyai energi
metabolis 2354 kal/kg dan asam amino tersedia sebesar 65% dan penggunaannya maksimal
10%.

untuk mengetahui kadar nutrisi tepung bulu ayam yang terolah secara hidrolisis silakan lihat
tabel di bawah ini:
L. Sisa Potongan Rumah Jagal/Tepung Tulang

Berasal dari tulang-tulang dengan sedikit daging yang melekat, kemudian dikeringkan
dan digiling, di pasaran biasa disebut tepung tulang. Bahan ini dapat digunakan antara 2,5
10% dalam formula pakan dan lebih bersifat sebagai pendamping tepung ikan. Bila
digunakan berlebihan, tentu tidak menguntungkan, karena kalsium akan terlalu banyak
sehingga menurunkan selera makan.

Kandungan nutrisi tepung tulang :

Protein kasar :25,54 %

Serat kasar :1,80 %

Kalsium :5,0 %

Fosfor : 3,0 %

Air : 5,52%
Abu : 61,60%

M. MBM(Meat Bone Meal)

Meat Bone Meal adalah produk asal hewan yang diperoleh dengan daur ulang dan
dihaluskan untuk menghasilkan bahan makanan yang bernutrisi tinggi dan ekonomis.Bagian
tubuh hewan seperti darah,rambut,kuku,tanduk,potongan kulit dan isi perut.
Komposisi kimia pada MBM adalah sebagai berikut :

bahan kering : 88,5%


lemak : 11,75%
abu : 27,73%
serat kasar : 2,71%
protein : 61,13%
kalsium : 7,6%
BETN : 0,68%
posfor : 3,76%

Bahan Pakan non-Konvensional

A.Kulit buah pepaya

Kulit buah pepaya merupakan bagian terluar dari buah pepaya yang masih mengandung
nilai nutrisi cukup tinggi. Kulit buah pepaya pada keadaan kering mengandung:

protein kasar : 25,58 %


lemak kasar :887 %
serat kasar :18,52 %
Ca :2,39 %
Abu : 8,52 %
Kalsium : 2,39%
Phosphor :0,88%
Fe :0,385%

B. Kulit buah kakao


Kumpulkan limbah kulit buah kakao dari hasil panen lalu dicingcang. Kemudian
dijemur pada sinar matahari sampai kering yang ditandai dengan cara mudah dipatahkan atau
mudah hancur kalau diremas. Setelah kering ditumbuk dengan menggunakan lesung atau alat
penumbuk lainnya, kemudian dilakukan pengayakan. Untuk meningkatkan mutu pakan
ternak, maka tepung kulit buah kakao dapat dicampur dengan bekatul dan jagung giling
masing-masing 15 %, 35 % dan 30 %. Ini artinya bahwa ransum tersebut terdiri atas 15 %
tepung kulit buah kakao, 35 % bekatul dan 30 % jagung giling.
Tabel 2. Komposisi kulit buah kakao segar dan fermentasi

Kulit kakao Kulit kakao


Nutrisi
segar fermentasi
Bahan kering % 14,5 18,4
Protein % 9,15 12,9
Lemak % 1,25 1,32
Serat kasar % 32,7 24,7
TDN % 50,3 53,2
Ca 0,29 0,21

C. Roti afkir

Roti yang sudah afkir dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak untuk menggantikan
bahan pakan yang lain Roti afkir merupakan roti yang sudah tidak layak lagi dimakan oleh
manusia dikatakan sudah melewati batas ketahanan roti tersebut.
D. Feses ayam

Fases adalah kotoran ayam yang diman faatkan sebagai pakan ternak.kotoran ayam
yang dimanfaatkan terlebi dahulu di keringkan.sebelum dijadikan pakan digiling terlebih
dahulu supaya lembut.

Kandungan nutrisi feses ayam potong atau ayam petelur adalah:

Nutrisi Kandungan
Protein Kasar 19,94 %
Serat Kasar 8,47-14,90%
Abu 3,0 3,5%
calium 1-3,2%
Phospor 1-3,2%
Garam 0,20%
TDN 90%
Energy 2500 Kcal

Anda mungkin juga menyukai