Anda di halaman 1dari 57

BAHAN PAKAN SUMBER PROTEIN

Nining Haryuni, S. Pt.,M. Pt

Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan


Universitas Nahdlatul Ulama Blitar
PAKAN SUMBER
PROTEIN

Pakan kelas 5: kelas ini mengikusertakan


bahan yang mengandung protein kasar 20%
atau lebih dari bahan berasal dari
hewan(termasuk bahan yg disilase), bungkil,
gluten dll
Sumber pakan protein:
• Nabati
• Hewani
BAHAN PAKAN SUMBER
PROTEIN

1. HEWANI 2. NABATI
a. Marine a. Bungkil
b. Sisa rumah potong b. Legume
c. Inkonvensional c. Hijauan
d. dll
PAKAN SUMBER PROTEIN
NABATI

Hasil ikutan setelah zat makanan (selain protein)


dikeluarkan/ekstraksi dari biji-bijian serelia atau
biji-biji leguminosa  protein tinggi .
a. Hasil ikutan ekstraksi minyak  Bungkil-
bungkilan (Bungkil kedelai, bungkil kelapa, dll)
b. Diambil pati dari jagung  Corn gluten meal
(CGM)
c. Yg diambil sari patinya  Ampas (Ampas Tahu,
ampas kecap)
• Kacang-kacangan (leguminosa)
BAHAN PAKAN SUMBER PROTEIN (ASAL
TUMBUH-TUMBUHAN)

A. Oil Seed Meals


a. Soybean meals
b. Cotton seed meals
c. Groundnut meals
d. Sesame meals
e. Sunflower meals
f. Kappok seed meals
g. Rubber seed meals
BAHAN PAKAN SUMBER PROTEIN
(ASAL TUMBUH-TUMBUHAN)

B. Grain Legume
a. Cowpea (kacang tolo)
b. Growpea
c. Winsed bean
d. Chick pea (buncis)
e. Lupin
BAHAN PAKAN SUMBER PROTEIN (ASAL
TUMBUH-TUMBUHAN)

C. Green Meal
a. Alfalfa
b. Cassava
c. Isocaena
d. Chlorella
D. Lain-lain :
Protein Sel Tunggal
BAHAN PAKAN SUMBER PROTEIN
(ASAL HEWAN)

A. Marine
a. Fish meal
b. Shirmp meal
B. Slaughter House By Product
a. Meat Bone Meal
b. Blood Meal
c. Feather meal
d. Poultry Oval Meal
e. Milk Product
BAHAN PAKAN SUMBER PROTEIN
(ASAL HEWAN)

C. Animal Waste
D. Novel Sources:
a. Insect f. Tawon
b. Larva g. Cacing
c. Kepompong h. Keong
d. Belalang
e. Jangkrik
SUMBER PROTEIN NABATI

Dalam ransum unggas, bahan pakan sumber protein


mempunyai porsi terbesar kedua setelah bahan pakan
sumber energi → Bergantung pada tanaman kedelai,
karena :
• Kedelai merupakan tanaman cash crop (mudah
diperjual belikan)
• Bagi ternak unggas, kedelai memiliki kandungan
asam amino yang komplit. Komplementer untuk
bahan pakan sumber energi.
SUMBER PROTEIN NABATI

Ketersediaan tanaman kedelai di Asia rendah karena :


• Masih bersaing dengan manusia
• Belum ada kultivar yang produksinya tinggi, rata-
rata adalah 1,25 ton/ha.
• Amerika termasuk penghasil kedelai terbesar,
yaitu 75%. Produksi 28,8 trilyun ton/th.
BUNGKIL-BUNGKILAN/OIL
SEED MEAL

• Bungkil : Bahan sisa yang masih mengandung


protein cukup tinggi setelah proses pengambilan
minyak dari biji-bijian penghasil minyak.
• Proses pengambilannya :
– Mekanik : Kandungan lemak ± 5-10%,
kandungan energi metabolis tinggi
– Solvent extraktif (diekstraksi dengan pelarut
minyak), kandungan lemak bungkil tinggal
2%, kandungan energi metabolis rendah.
KELEBIHAN PROSESING BUNGKIL SECARA
MEKANIK

1. Pengepresan pada 105 °C merusak protein


dan asam amino bebas, sehingga menjadi
tidak tersedia bagi ternak.
2. Asam amino yang peka terhadap panas ialah
lisin, sistein, arginin, triptophan, dan leusin.
KELEBIHAN PROSESING BUNGKIL SECARA
MEKANIK

3. Pada suhu 135 °C, avaibilitas lisin tinggal


50%, kandungan protein dan SK bungkil
tergantung pada proses pembuangan kulit
(dehulling). Semakin banyak kulit yang
terbuang, maka kandungan SK semakin
menurun.
4. Kandungan energi dipengaruhi oleh
kandungan SK dan pembentukan bungkil.
BUNGKIL KEDELAI

• Bungkil kedelai berasal dari negara Eropa dan


USA.
• Kandungan proteinnya ± 40-44%
• Kaya asam amino, jika diproses dengan baik
bungkil kedelai tidak punya zat antinutrisi
• Estrogenic compound : Labil terhadap panas
• Kandungan asam amino paling seimbang
untuk kebutuhan ternak ayam
BUNGKIL KEDELAI

• Kadar proteinnya berkisar antara 43 – 51%


• Hasil ikutan dari pembuatan minyak kedelai
• Bungkilnya masih mengandung minyak
sekitar 1%
• Rendah kandungan vit B1
Bungkil Kedelai
• Secara garis besar pembuatannya ada 2 macam :
a. Secara mekanis dengan tekanan  hidraulik
maupun ekspeler
b. Secara kimiawi  bahan pelarut lemak
Kulit nya dapat dibuang /tidak
• PK secara kimiawi > secara mekanis
• Pembuangan kulit PK lebih tinggi SK rendah
• Keseimbanagn Asam amino cukup baik (kecuali
metionin)
Bungkil Kedelai
• Bungkil kacang Kedelai mengandung sejumlah
racun perangsang dan penghambat :
• Allergenic, Goitrogenic dan faktor antikoagulant
• Antinutrisi  protease inhibitor (6 jenis)
Kunitz anti-trypsin factor dan Brown-Birk
Chymotrypsin inhibitor protease inhibitor pada
kacang kedelai mentah/ bungkil kedelai yg
diproses tanpa pemanasan  penghambat
pencernaan protein, hyperactivitas pancreas,
penghancur metionin
Bungkil Kedelai

• Penghambat dapat dinonaktifkan


pemanasan/penyangraian
• Penyaringan tak terkontrol overheating 
ketersediaan lisin dan arginin berkurang
Kandungan Nutrien Bungkil Kedelai
Nutrien Mekanis Kimiawi Kimiawi Tanpa kulit

Bahan Kering (%) 90,0 89,0 89,8

Protein (%) 43,8 45,8 50,9

Lemak (%) 4,7 0,9 0,8

Serat Kasar (%) 6,0 6,0 2,8

BETN 29,8 30,5 29,7

Abu 5,7 5,8 5,6

Ca 0,27 0,30 -

P 0,63 0,59 -
COTTON SEED MEAL
• Dari 100 kg kapas yang dihasilkan, diperoleh 60
kg biji kapas.
• Biji kapas mengandung ; 23% minyak, 17%
serat kasar, kandungan protein 40%.
• Lebih defisien lisin dibandingkan bungkil
kedelai.
• Kandungan energi metabolis lebih rendah jika
dibandingkan kedelai, yaitu 2000 kkal/kg.
• Bahan pakan yang baik untuk ternak ruminansia
(karena harganya murah)
• Dapat dimanfaatkan juga untuk ransum ayam
COTTON SEED MEAL
• Penghasil kapas terbesar adalah India dan Cina.
• Bungkil biji kapas mengandung antinutrisi
(substansi yang merupakan ikatan pheniphenol)
yang bersifat sangat reaktif
• Mengandung gosipol
– Bebas : Berbahaya untuk ternak
– Terikat : Aman untuk ternak
• Untuk mengurangi efek negatif penggunaan cotton
seed meal dapat ditambahkan sterolsulfat yang akan
berikatan dengan gosipol bebas sehingga tidak
diserap oleh dinding usus
COTTON SEED MEAL
• Bungkil yang mengandung 0,4% gosipol
berbahaya untuk ternak
• Mekanisme pengepresan : Kandungan gosipol
0,02-0,05%
• Mekanisme ekstraksi : Kandungan gosipol
0,04-0,4%
• Dalam ransum ayam, bungkil biji kapas
sebaiknya tidak dipakai lebih dari 5%
– Pada ayam pedaging mengakibatkan bercak-bercak
pada daging
– Pada ayam petelur mengakibatkan kuning telur
berwarna pink.
BUNGKIL BIJI KACANG
• Produsen terbesar Cina dan India, lebih dari 60%
• Kandungan protein 44-47%
• Kandungan lisin rendah dari pada soybean meal
• Daya cerna protein dan availabilitas asam amino rendah
karena ada tanin di dalam kulit.
• Pemakaian lebih dari 50% menggantikan bungkil kedelai
menyebabkan produksi menurun, kecuali ditambah asam
amino lisin dan AA methionin.
• Kacang dari bungkil kacang merupakan media yang baik
untuk pertumbuhan Aspergilus flavus : Menghasilkan
aflatoxin dalam jumlah yang besar.
• Kandungan energi lebih rendah daripada bungkil kedelai
yaitu 2300 kkal/kg.
Bungkil Kacang Tanah
• Hasil ikutan minyak kacang tanah
• Kadar protein 45 – 55%
• Kualitas dipengaruhi :
a. Pengolahan
b. Materi yang sedang diolah (ikut tidaknya
kulit)
c. Pemalsuan
Faktor pembatas
• Ketidak seimbangan asam amino  defisien
asam amino lisin
• Media yang baik untuk jamur yang tidak
diinginkan  Aspergillus flavus 
a. racun aflatoksin B dan G
b. Aflatoksin B1  Racun karsinogenik
Aflatoksin
• Pada babi Menyebabkan
a. Kulit pucat
b. Nafsu makan hilang
c. Meningkatnya enzim alkalinfosfatase dlm
serum mereduksi vit A dlm hati hati pucat
• Pada ayam 400 ppb dlm ransum  belum
menunjukkan dampak negatif
• 800 – 1600 ppb  menyebabkan hati ruksak
Kandungan Nutrien Bungkil Kacang
Tanah
Nutrien Jabar Jateng Jatim

Bahan kering 88,74 90,84 88,04

Protein Kasar 26,07 40,34 40,96

Serat kasar 4,44 12,01 5,86

Lema Kasar 6,62 12,26 14,52

BETN 45,82 19,49 22,84

Abu 5,80 6,83 3,48

Ca 0,11 0,18 0,13

P 0,40 0,56 0,58


BUNGKIL KELAPA (Coconut meal)

• Penghasil utama yaitu Indonesia, Philipina,


Srilangka, dan India.
• Bungkil kelapa yang dapat diperoleh dari
hasil panen adalah 35-40%
Bungkil Kelapa
• Hasil ikutan ekstraksi minyak dari daging kelapa
(kopra)
• Banyak didaerah tropis
• Faktor pembatas :
a. ketidak seimbangan asam amino defisien asam
amino lisin dan histidin
b. Serat kasar cukup tinggi 12%  ternak
monogastrik perlu dibatasi
c. lignin
• Untuk unggas dan babi ≤ 20%
Kandungan Nutrien Bungkil Kelapa
Komposisi A B

Bahan kering (%) 89,9 89,9

Protein kasar 18,5 20,9

BETN 37,3 46,2

Serat Kasar 14,4 10,5

Lemak 12,4 5,8

Abu 6,4 6,5

Ca 0,08 0,16

P 0,52 0,55
Biji dan Bungkil Biji Karet
• Biji karet mempunyai kulit biji keras berwarna
coklat
• Berat biji karet 3 – 5 g/biji
• Biji karet mengandung sianida (± 300 mg/100g
biji karet
• Sianida dpt dihilangkan direndam selama 24
jam dan direbus selama ½ jam
Bungkil Biji Karet
• Hasil ikutan pembuatan minyak karet
• Tekanan hidraulik 40% minyak, 50%
bungkil dan 6% bahan hilang
• Penggunaa bungkil biji karet 0 – 20% pada
ayam petelur cenderung memperlihatkan
penurunan meskipun tidak nyata
Komposisi Biji dan Bungkil Biji Karet
Nutrien BKM1 BKD1 BBK1 BKK2 BKD2 BBK2
Air (%) 3,6 - 5,7 7,00 6,45 9,04
PK (%) 27,0 - 34,3 17,25 16,07 20,09
LK (%) 32,3 - 14,3 42,23 37,90 33,07
SK (%) - - - 5,67 6,13 4,43
BETN (%) - - - 24,40 21,39 28,06
Abu 2,4 - 3,0 3,37 2,06 5,31
Sianida 330 8,9 3,44 - -
(mg/g)

1. Balai penelitian Gizi Bogor, BKM = Biji Karet Mentah, BKD = Biji karet Dimasak dan
dikeringkan, BBK = Bungkil Biji Karet,
2. Darmayanti (1973), BKK = Biji karet Kering, BKD = Biji Karet Direndam dan
dikeringkan, BBK =Bungkil Biji Karetr
Bungkil Biji Kapas
• By product pembuatan minyak biji kapas
• Protein 41 – 50% (Biji kapas PK 26 %, lemak 25%)
• Kadar zat makana dipengaruhi oleh :
a. Konsentrasi kulit biji kapas
b. Cara prosesing  menggunakan pelarut (Kimiawi)
dan Mekanis (Ekspeller, screw pressure)
• Racun dan antinutrisi  polifenol, gossipol bebas atau
terikat
• Gosiipol bebas paling beracun
• B biji kapas kaya gossipol  ± 0,517%
Gossippol
• 400 mg gossipol bebas /kg makanan menimbulkan
gejala keracunan dalam 6 – 8 minggu
• Gejala keracunan :
Anorexia, Dyspnea, Hidrotorax, Degenerasi hati,
hipetropi dan dilatasi jantung
• Detoksi racun gossippol
a. Preparat Fe  gossipol tidak larut
b. Kalsium hidroksida
• Pengolahan  pemanasan saat dipress diekstraksi
memecahkan resin dari gossipol  keluar bersama
minyak  gossipol berkurang
Kandungan nutrien bungkil biji kapas
Nutrien I II III IV

BK (%) 94,0 92,5 91,5 92,5


Abu (%) 6,2 6,2 6,2 6,2

SK (%) 12,0 12,0 12,0 8,5

LK (%) 4,3 1,4 2,0 1,2

BETN 30,4 31,9 30,3 26,6

PK (%) 41,0 41,0 41,0 50,0

Ca (%) 0,16 0,16 0,16 0,16

P (%) 1,20 1,20 1,20 1,01


Bungkil Biji Kapuk
• Kandungan Nutrien
a. Air 9,98 -11,2%
b. PK 26,99 – 28,66%
c. LK 5,25 – 9,48%
d. SK 23,75 – 28,76%
e. BETN 21,10 – 22,51%
f. Abu 5,98 – 6,35%
g. Ca 0,36 -0,42%
h. P 0,58 -0,78
Ampas Tahu
• Hasil ikutan dari pabrik tahu
• Jumlah ampas tahu yang dihasilkan 25 – 67% dgn rataan 39,02%
• Kandunga air tinggi sekitar 88,96%
• Kandungan nutrien :
a. BK 11,04%,
b. Abu 11,04%,
c. Protein 26,81%,
d. Lemak 3,25%,
e. SK, 7,79%
f. BETN 43,93%
g. Ca 0,47%
h. P 0,18%
Ampas Kecap
• Hasil ikutan dari pembuatan kecap
• Ampas kecap 59,7% dari bahan baku kedelai
• Protein berkisar 21 – 43%
• Kandungan nutrien
a. Air
DDGS

DDGS adalah produk sampingan dari industri


ethanol.
DDGS sendiri diambil dari singkatan Dried
Distillers grains with soluble,
 produk ini didapatkan dari proses pembuatan
ethanol, yang hanya menggunakan sari pati jagung
dan sorgum biji – bijian, sedangkan nutrisi yang
tersisa seperti serat, protein, dan minyak, merupakan
produk sampingan bernutrisi tinggi yang digunakan
untuk memproduksi pakan ternak
Kandungan Nutrien DDGS
• Bahan kering, % 88,90
• Protein kasar, %a 30,20
• Lemak, % 10,90
• Serat, % 8,80
• Abu, % 5,80
Pakan Sumber Protein Hewani
• Tepung ikan
• Tepung daging dan tulang (MBM)
• Tepung daging
• Tepung bulu yang telah dihidrolisis (PM)
• Tepung limbah unggas (PBM)
• Tepung darah (BM)
• Susu Skim
Keuntungan utama penggunaan
tepung protein hewani adalah:
• Kandungan level asam amino lisin, metionin
dan treonin sedang sampai tinggi
• Bila diproses dengan benar, asam amino yang
tersedia cukup tinggi
• Merupakan sumber yang kaya akan fosfor,
kalsium dan mineral mikro
• Kadar vitamin B-kompleks yang lebih tinggi
• Vitamin B12 terdapat pada pangan asal hewani
Tepung Ikan
• Produksi tepung ikan tertinggi Peru, kemudian Chili
• Dalam ransum sebagian besar dari jenis anchovetta
dari Peru dan Chili
• Tepung ikan menhaden sejenis teri dihasilkan di
daerah “Gulf of Mexico” dan pantai Atlantik
• Sumber protein yang cukup baik untuk unggas
• Kandungan asam amino yang menonjol arginin,
glisin, leusin, isoleusin, lisin dan valin
• Protein 57 % - 70%
• Kualitas tepung ikan bervariasi trgantung pada
kondisi pengolahan di Pabrik
Kandungan Nutrien Tepung Ikan
Nutrien Ancho Hering Menha Red Fish Sardine Tuna White
vetta den Fish
PK (%) 65,0 70,0 60,0 57,0 65,0 62,0 63,0
Lemak (%) 4,0 7,0 8,0 8,0 4,0 7,0 2,0
SK (%) 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Abu (%) - 12,0 20,0 26,0 19,0 20,0 22,0
Ca (%) 4,0 3,0 5,0 7,7 4,5 4,0 6,5
P (%) 2,6 2,0 3,0 3,8 2,4 2,5 3,5
Tepung Daging dan Tulang/
Meat Bone Meal (MBM)
• Residue protein sesudah proses ekstraksi
kandungan air dan lemak pada proses rendering
• Tidak termasuk darah ,rambut, kuku, tanduk, dan
feses
• Warna kuning emas sampai kecoklatan berbau
daging segar
• Sumber asam amino formulasi ransum unggas,
babi.
• Tahun 1997, FDA melarang pakan protein
ruminansia untuk ternak ruminansia
Kandungan Nutrien MBM
Nutrien Kandungan (%)
Protein 50%
Lemak 10%
Serat (Maksimum) 3%
Kalsium (Maksimum) 2,2 kali fosfor
Fosfor (Minimum) 4%
Kandungan air (maksimum) 10%
Resdiu yang tdk dicerna pepsin 14%
(maksimum)
Tepung Daging / Meat Meal (MM)
• Sisa protein padat dari hasil rendering
• Tidak mengandung darah, tulang atau benda
lainnya
• Warna kuning emas kecoklatan
• Bau khas daging segar
• Prosesing berpengaruh terhadap kecernaan asam
amino
• Sumber protein untuk ternak unggas,, babi
• Daging dari ternak ruminansia tidak boleh
diberikan pada ternak ruminansia
Kandungan Nutrien MM
Nutrien Kandungan (%)

Protein 55%

Lemak 10%

Serat (Maksimum) 3%

Kalsium (Maksimum) 2,2 kali fosfor

Fosfor (Minimum) 4%

Kandungan air (maksimum) 10%

Resdiu yang tdk dicerna pepsin 14%


(maksimum)
Tepung Bulu Terhidrolisis
• Produk dari limbah peternakan hasil pemotongan ayam
• Potensi sebagai pakan sumber protein karena kandungan
protein bulu ayam sangat tinggi yaitu sebesar 80 -85% .
• Defisien metionin dan lisin, kandungan isoluesin yang cukup
baik
• Umur 3 minggu adalah sekitar 4 % berat tubuhnya, 7 persen
pada umur ≥4 minggu
• Bulu ayam tersebut tersusun dalam bentuk keratin
• Keratin merupakan protein serat (fibours protein) sistin
lebih dari 15 persen,
• Tidak berarti jika tidak diproses terlebih dahulu.
• Pengolahan dihidrolisis  Pemasakan bertekanan, asam, basa,
ferementasi,
Kandungan Nutrien
Nutrien Kandungan

Protein 80 %

Lemak 5%

Serat (maksimum) 4%

Abu 4%

Fosfor 0,75 %

Kandungan Air (maksimum) 10 %

Kecernaan pepsin (minimum) 75 %


Tepung Darah/Blood Meal (BM)
• Bahan dasar dari darah segar dari RPH
• Air dipisahkan melalui pengeluaran air, diikuti
oleh pengeringan (flash drying/spray drying)
• Spray drying metode yg menghasilkan
kecernaan tinggi
• Kecernaan lisin pengeringan ring<pengeringan
flash<pengeringan spray
• Kandungan protein 80 – 85%
Tepung Darah/Blood Meal (BM)
• Darah sapi akan diperoleh 7.7% darah
segar dari bobot badan, domba dan
kambing 6.2% dari bobot badan dan babi
3.5% darah segar dari bobot badan
(Siagian, 1994).
Kandungan Nutrien Tepung Darah
Nutrien Kandungan

Protein 85%

Lemak (min – mak) 0,5 – 2,0 %

Serat (maksimum 2%

Abu 5%

Kandungan Air (maksimum) 10 %

Total Lisin 6%

Ketersediaan Lisin 80 – 90%


Susu Skim
• Disebut Susu Bawah
• Air susu yang diambil lemaknya
• Untuk anak-anak ternak yg masih menyusui
atau beberapa saat setelah disapih
• Untuk menyempurnakan ransum dari
kekurangan zat makanan misalnya asam-asam
amino esensial
• Produk cair, tepung atau kental )
Whey
• Susu lengkap dikurangi protein susu (pada
pembuatan keju atau kasein
• Protein yang tinggal sekitar 0,9%
• Bentuk cair, kental dan kering (tepung)
• Kaya akan laktosa, 65% dalam produk kering
• Dalam bentuk kering kadar protein ± 13,1%
(dari pembuatan keju), 13,5% (dari pembuatan
kasein)

Anda mungkin juga menyukai