Anda di halaman 1dari 24

PAKAN SUMBER PROTEIN

NABATI
PAKAN SUMBER PROTEIN NABATI
 Hasil ikutan setelah zat makanan (selain protein)
dikeluarkan/ekstraksi dari biji-bijian serelia atau
biji-biji leguminosa  protein tinggi .
a. Hasil ikutan ekstraksi minyak  Bungkil-
bungkilan (Bungkil kedelai, bungkil kelapa, dll)
b. Diambil pati dari jagung  Corn gluten meal
(CGM)
c. Yg diambil sari patinya  Ampas (Ampas Tahu,
ampas kecap)
 Kacang-kacangan (leguminosa)
Kacang-kacangan (leguminosa)

 Protein Kasar > 18%,


 mengandung banyak lemak
 vit B k
 vit D l → sehingga penggunaan di
kombinasi dengan jenis padi-padian
(sumber energi)
Corn Gluten Meal (CGM)

 merupakan limbah jagung dari proses


penggilingan jagung secara basah dari jagung
yang digunakan dalam industri tepung jagung dan
syrup.
 Proses sentrifugasi menghasilkan produk samping
Corn gluten meal (CGM)
Corn Gluten Meal (CGM)

 protein > 60%


 sk rendah, cocok untuk pakan broiler (energi dan
protein tinggi)
 Asam amino (lisin dan triptopan) relatif rendah
shg belum dapat memenuhi kebutuhan ayam dan
babi, perlu + bungkil kedelai (lisin, triptopan
tinggi).
Corn Gluten Meal (CGM)

 karotenoid tinggi (warna kuning pada telur dan


warna kaki ayam broiler)
 serat kasar tertinggi 5%
Soyabean Meal (SBM)

 produk sampingan dari proses pengolahan minyak


kedelai
 PK 44– 45%
 Komposisi gizi ditentukan oleh jumlah serpihan
kulit ari, atau sekam yang ditambahkan ke dalam
ampas serta sisa minyak yang masih tertinggal.
Soyabean Meal (SBM)

 sumber lisin, metionin, isoleusin, leusin, arginine,


glisin, dan treonin

SBM menjadi produk unggulan:


 tingginya kandungan protein
 konsistensi kandungan nutrisi dan
ketersediaannya sepanjang tahun
Nilai lebih SBM

 Tdk ada pakan protein dari tanaman yang protein


lebih tinggi dari SBM
 tidak ada pembatasan jumlah penggunaan SBM
untuk pakan ternak
 Cth: penggunaan SBM untuk pakan ternak
menggantikan tepung ikan bisa mencapai 15 –
20%
Bungkil kacang Kedelai mengandung sejumlah racun
perangsang dan penghambat :
 Allergenic, Goitrogenic dan faktor antikoagulant
 Antinutrisi  protease inhibitor (6 jenis)
Kunitz anti-trypsin factor dan Brown-Birk Chymotrypsin
inhibitor protease inhibitor pada kacang kedelai mentah/
bungkil kedelai yg diproses tanpa pemanasan 
penghambat pencernaan protein, hyperactivitas pancreas,
penghancur metionin
 Penghambat dapat dinonaktifkan dengan pemanasan
penyanggraian
 Penyaringan tak terkontrol overheating  ketersediaan
lisin dan arginin berkurang
Distillers Dried Grains With Solubles (DDGS)
 DDGS adalah produk sampingan dari industri
ethanol
 protein DDGS 30% (BK),
 lisin dan triptofan relatif rendah, karena jagung
memang mengandung asam amino yang rendah.
 lemak tinggi, berkonstribusi terhadap energi
metabolis ternak
Distillers Dried Grains With Solubles (DDGS)
 produk ini didapatkan dari proses pembuatan
ethanol, yang hanya menggunakan sari pati
jagung dan sorgum biji – bijian, sedangkan
nutrisi yang tersisa seperti serat, protein, dan
minyak, merupakan produk sampingan
bernutrisi tinggi yang digunakan untuk
memproduksi pakan ternak
Distillers Dried Grains With Solubles (DDGS)

 25,4 kg jagung, dihasilkan sekitar 7,7 kg DDGS


 Fosfor tersedia relatif tinggi, dapat mengurangi
penggunaan Di-kalsium Fosfat dalam pakan

Kekurangan DDGS sbg pakan: kualitasnya yang


bervariasi disarankan beli DDGS berwarna
kuning keemasan, yang mempunyai kecernaan aa
yang lebih baik.
Bungkil Kelapa
 Hasil ikutan ekstraksi minyak dari
daging kelapa (kopra)
 Banyak di daerah tropis
 Faktor pembatas :
a. ketidak seimbangan asam amino
defisien asam amino lisin dan
histidin
b. Serat kasar cukup tinggi 12% 
ternak monogastrik perlu dibatasi
c. lignin
 Untuk unggas dan babi ≤ 20%
Kandungan Nutrien Bungkil Kelapa
Komposisi A B
Bahan kering (%) 89,9 89,9
Protein kasar 18,5 20,9
BETN 37,3 46,2
Serat Kasar 14,4 10,5
Lemak 12,4 5,8
Abu 6,4 6,5
Ca 0,08 0,16
P 0,52 0,55
Bungkil Kacang Tanah
 Hasil ikutan minyak kacang tanah
 Kadar protein 45 – 55%
 Kualitas dipengaruhi :
a. Pengolahan
b. Materi yang sedang diolah (ikut
tidaknya kulit)
c. Pemalsuan
Faktor pembatas
 Ketidak seimbangan asam amino 
defisien asam amino lisin
 Media yang baik untuk jamur yang tidak
diinginkan  Aspergillus flavus 
a. racun aflatoksin B dan G
b. Aflatoksin B1  Racun karsinogenik
Aflatoksin
 Pada babi Menyebabkan
a. Kulit pucat
b. Nafsu makan hilang
c. Meningkatnya enzim alkalinfosfatase dlm
serum mereduksi vit A dlm hati hati
pucat
 Pada ayam 400 ppb dlm ransum  belum
menunjukkan dampak negatif
 800 – 1600 ppb  menyebabkan hati ruksak
Kandungan Nutrien Bungkil Kacang Tanah
Nutrien Jabar Jateng Jatim
Bahan kering 88,74 90,84 88,04
Protein Kasar 26,07 40,34 40,96
Serat kasar 4,44 12,01 5,86
Lema Kasar 6,62 12,26 14,52
BETN 45,82 19,49 22,84
Abu 5,80 6,83 3,48
Ca 0,11 0,18 0,13
P 0,40 0,56 0,58
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai