Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN

PEMELIHARAAN DAN
EVALUASI PRODUKSI AYAM
BROILER
Pemeliharaan Ayam Broiler

Pemeliharaan ayam pedaging ditujukan untuk mencapai


beberapa sasaran yaitu :
- Tingkat kematian serendah mungkin
- Kesehatan ternak baik
- Berat timbangan setiap ekor setinggi mungkin
- Daya alih makanan baik (hemat)

Untuk mencapainya perlu dipertimbangkan :


- Perkandangan dan peralatan serta persiapannya
- Pemeliharaan masa awal dan akhir
- Pemberian pakan
- Pencegahan dan pemberantasan penyakit dan pengelolaan
SIKLUS BROILER

STARTER: DOC – 3 Minggu FINISHER: 3 – 6 Minggu


Manajemen Pemeliharaan

❖ Persiapan sebelum DOC datang


1. Pembersihan kandang dan peralatan yang akan dipakai
didalamnya (Istirahat kandang) : tempat pakan; tempat minum;
brooder; dll
2. Tersedianya boks atau kandang DOC (brooder)
3. Pemanas sudah dipasang
4. Termometer untuk mengontrol panas
5. Litter
6. Memasangan tirai kandang
7. Mengapur kandang
Manajemen Pemeliharaan
❖ Persiapan DOC datang
- Memperhatikan dan memeriksa keadaan DOC secara keseluruhan, baik
kualitas maupun kuantitasnya
- Ciri DOC kualitas baik berdasarkan penampilan secara umum dari luar :
1. Bebas dari penyakit terutama pullorum dan jamur
2. DOC terlihat aktif, mata cerah dan lincah
3. Kaki besar dan basah
4. Bulu cerah, tidak kusam dan penuh
5. Anus bersih, tidak ada kotoran atau pasta putih
6. Keadaan tubuh ayam normal
7. Berat badan sesuai dengan standar strain
- Air minum yang diberikan pertama kali diberi tambahan gula jawa sebagai
suplay energi, pemberian air harus ad libitum
- Keesokan harinya, air minum di tambah suplemen (vitamin)
- Pemberian pakan (crumble)
- Grade ayam broiler yang beredar Platinum, Gold dan Silver
Brooding

• Brooding berasal dari kata brood yang berarti seperindukan


• Kesuksesan pada masa brooding akan menghasilkan pondasi yang
kuat sehingga mendukung tercapainya performa ayam yang
diharapkan
• Arti brooding sendiri bagi ayam broiler adalah masa kritis
• Keberhasilan fase ini akan memudahkan peternak memperoleh
keuntungan yang optimal. Sebaliknya, kegagalan pada fase ini
menyebabkan potensi genetik ayam tidak dapat muncul secara
optimal
• Tujuan dari brooding :
- Sebagai pengganti pengeram atau penghangat
- Percepatan produktivitas ayam
- Perlindungan anak ayam
Brooding
Manajemen Pemeliharaan

1. Minggu Pertama (hari ke-1 sampai ke-7)


- DOC dipindahkan ke indukan, diberi air minum yang ditambah gula
- Pemberian pakan berbentuk crumbles
- Pemeliharaan minggu pertama memerlukan pengawasan khusus
- Vaksinasi pertama dilaksanakan pada hari ke-4

2. Minggu Kedua (hari ke-8 sampai ke-14)


- Masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama,
meskipun lebih ringan
- Tirai plastik salah satu kandang dibuka untuk memperlancar
sirkulasi udara
- Pemanas bisa diturunkan hingga suhu 32 0C
Manajemen Pemeliharaan
3. Minggu Ketiga (hari ke-15 sampai ke-21)
- Pemanas sudah dapat dimatikan terutama siang hari
- Akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi kedua
menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air
minum
- Temperatur diturunkan sekitar 290C

4. Minggu Keempat (hari ke-22 sampai ke-28)


- Pemanas sudah tidak diperlukan lagi pada siang hari karena bulu
ayam sudah lebat
- Kontrol terhadap ayam harus ditingkatkan karena ayam mulai rentan
terhadap penyakit
Manajemen Pemeliharaan
5. Minggu Kelima (hari ke-29 sampai ke-35)
- Hal yang perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang
- Ayam sudah dapat dipanen jika sesuai dengan berat badan yang
diinginkan
6. Minggu Keenam (hari ke-36 sampai ke-42)
- Jika ingin diperpanjang untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi,
maka kontrol terhadap ayam dan lantai kandang tetap harus
dilakukan
Sirkulasi udara

• Ventilasi menjadi sarana sirkulasi udara dalam kandang brooder.


• Aliran udara akan mengurangi bau amonia, debu dan asap
dari brooder dan memasukkan udara bersih ke dalam
kandang brooder
• Pengaturan ventilasi kandang dapat dilakukan dengan pengaturan
tirai kandang
Pencahayaan

• Pencahayaan merupakan penstimulasi yang kuat untuk


meningkatkan produktivitas ayam.
• Adanya pencahayaan akan menstimulasi ayam untuk selalu
mengkonsumsi ransum. Selain itu, cahaya merangsang kelenjar
tiroid untuk mensekresikan hormon tiroksin yang berfungsi
meningkatkan proses metabolisme sehingga dapat memacu
pertumbuhan anak ayam.
• Kebutuhan pencahayaan pada fase ini adalah 10-20 lux atau 20-40
watt tiap 10 m2. Pencahayaan pertama kali diberikan selama 24 jam
kemudian dikurangi secara bertahap sejalan dengan bertambahnya
umur ayam.
Pencahayaan
Vaksinasi

• Vaksinasi adalah preparat yang mengandung mikroorganisme hidup


tetapi non aktif. Bila diberikan pada ternak, tidak akan menimbulkan
penyakit, tapi merangsang kekebalan tubuh untuk membentuk
antibodi yang sesuai dengan mikroorganisme
• Agar vaksinasi berhasil dengan baik, yang perlu diperhatikan adalah
ayam yang divaksin adalah ayam yang sehat saja
• Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada
umur 4 hari dengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1
dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan
atau air minum.
Regulasi Nafsu Makan
• Pengaturan nafsu makan unggas dipengaruhi oleh 2 hal, yaitu :
secara kimia (chemically) dan secara fisik (physically)
• Secara kimia, dipengaruhi oleh kadar glukosa dalam darah ternak
• Secara fisik, dipengaruhi oleh keadaan lambung, yaitu : keadaan
rumen (ruminansia), lambung (non-ruminansia), atau tembolok
(ternak unggas)
• Dalam keadaan normal, seekor ternak tidak mungkin memaksa diri
makan melebihi kapasitas atau daya tampung lambungnya
• Kedua pusat rasa kenyang atau lapar terdapat pada hypotalamus
Regulasi Konsumsi Air Minum
• Konsumsi air minum dipengaruhi oleh jenis pakan yang diberikan
pada ternak.
• Pakan yang kaya akan protein dapat meningkatkan konsumsi air
minum.
• Faktor lain yang mempengaruhi konsumsi air minum adalah
temperatur lingkungan yang berhubungan dengan mekanisme
termoregulasi pelepasan panas oleh tubuh ternak.
• Banyaknya air yang dikonsumsi broiler sekitar dua kali lipat dari
pakan yang dikonsumsi yaitu sekitar dua gram air per satu gram
pakan yang dikonsumsi
• Air diperlukan untuk memperlancar proses pencernaan yang
selanjutnya akan diserap di usus besar.
• Secara umum persediaan air untuk ternak didapat dari: air minum;
air yang terkandung di dalam makanan; air metabolik, yang didapat
sebagai hasil dari oksidasi makanan dan sintesa dari molekul yang
komplek di dalam tubuh.
Konsumsi Air

Konsumsi air pada broiler berdasarkan umur dan


suhu lingkungan
Umur broiler Kebutuhan air (ml/ekor/hari)
(minggu) 210 C 320 C
1–4 50 – 260 50 – 415
5–8 345 – 470 550 – 770
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi
ayam broiler

• Faktor-faktor produksi yang dibutuhkan dalam produksi


ayam broiler adalah
1. DOC (Bibit Ayam)
2. Ransum
3. Obat-obatan
4. Tenaga kerja
5. Kandang
Evaluasi Produksi Ayam Broiler

1. Feed Intake (Konsumsi Pakan)


- Feed intake merupakan banyaknya pakan yang
dikonsumsi oleh ternak
- Dipengaruhi oleh : jenis kelamin, suhu, kualitas dan
kuantitas pakan, umur dan berat badan

2. Gain / Pertumbuhan
- Pertumbuhan adalah proses pertambahan berat hidup sejak
pembuahan dan lahir hingga mencapai berat dan ukuran dewasa.
- Gain merupakan rata-rata kenaikan berat badan per hari yang
diperoleh selama pemeliharaan dibagi lama pemeliharaan.
- Gain dipengaruhi oleh pakan, jenis kelamin, umur, genetik, dan
penyakit
3. Feed Convertion Ratio (FCR)
adalah perbandingan pakan yang dimakan ayam dengan produksi yang
dihasilkan (bobot badan atau telur) pada satuan berat dan waktu yang
sama.

Misal: FCR broiler = 1,5; artinya untuk meningkatkan bobot


badan ayam broiler 1,0 kg diperlukan pakan 1,5 kg.

Pakan yang dihabiskan (g/ekor)


• FCR Broiler = --------------------------------------------
Kenaikan bobot badan (g/ekor)

- Semakin kecil angka konversi pakan menunjukkan semakin baik


efisiensi penggunaan pakan
- Faktor yang mempengaruhi meliputi daya cerna ternak, kualitas pakan yang
dikonsumsi, serta keserasian nilai nutrien yang dikandung pakan tersebut

4. Mortalitas atau kematian


5. Indeks Performa (IP) adalah angka yang menunjukkan suatu prestasi
yang dicapai pada akhir pemeliharaan
Cara mengukur/menghitung parameter prestasi
pemeliharaan ayam broiler

Parameter Cara Menghitung

1. Bobot Badan/Body Weight (BW) BW = Bobot timbang (kg)


Jumlah ayam (ekor)
Pertambahan bobot badan (PBB) : bobot badan saat
penimbangan dikurangi dengan bobot badan pada
minggu sebelumnya
2. Feed Conversion Ratio (FCR) FCR = Jumlah konsumsi pakan (g/ekor)
Pertambahan bobot badan (g/ekor)
3. Rata-rata Umur Ayam saat Panen Umur = Jumlah ayam panen (ekor) x Umur pelihara
(A/U) Total ayam terpanen (ekor)
4. Deplesi populasi (D) D = Jumlah ayam mati + afkir x 100%
karena Kematian/Mortality (M) atau Populasi awal
afkir D = Populasi awal – jumlah ayam panen x 100%
Populasi awal
5. Nilai Produksi/Indeks Performa (IP) IP = (100-D) X rata-rata berat panen x 100
FCR x Umur panen
Perhitungan
Diketahui :
• Populasi awal : 5.000 ekor
• Populasi akhir : 4.850 ekor
• Umur panen : 28 hari
• Berat panen total : 6.776,4 kg
• Jumlah pakan total : 9.400 kg
• Berat DOC : 40 g/ ekor
• Ayam mati : 65 ekor
• Ayam afkir : 85 ekor
• Waktu panen
• 21 hari --> 520 ekor = 0,82 kg
• 28 hari --> 3.850 ekor = 1,4 kg
• 35 hari --> 480 ekor = 2 kg
Perhitungan
• D = (65 + 85) ekor x 100%
5000 ekor
D=3%
• Rata-rata BB ayam saat panen
= (480 x 2) + (520 x 0,82) + (3.850 x 1,4) kg
3.850 + 480 + 520 ekor
= 960 + 426,4 + 5.390 kg
4.850 ekor
= 6.776,4 kg
4.850 ekor
= 1,4 kg/ ekor ayam
Perhitungan

• FCR = 9.400 kg
6776,4 kg – (0.04 kg x 5000)
= 1,43

• A/U = (21x520)+(28x3850)+(35x480)
(4850) ekor
= 27,94 hari
(waktu panen ayam di perhitungan ini ialah 28 hari)

• IP = (100 - 3) x 1,4 kg x 100


1,43 x 27,94 hari
= 339,89 (standar IP: ≥ 300)

Anda mungkin juga menyukai