Anda di halaman 1dari 14

KERJA LAPANGAN DI PERUSAHAAN

PT. MULYA JAYA BANGKIT PRATAMA DESA


SINDANGMUKTI KECAMATAN PANUMBANGAN
KABUPATEN CIAMIS
PROVINSI JAWA BARAT
OLEH :
DIMAS DWI BIYANTORO
200110120049

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN\
SUMEDANG
2015
Sejarah Perusahaan
PT. Mulya Jaya Bangkit Pratama didirikan pada tahun
2011 yang merupakan anak perusahaan dari Mulya Jaya
ps yang didirikan oleh H. Nurholis dan Hj. Popong
patimah pada tahun 2000
PT. Mulya jaya bangkit pratama bergerak di bidang
perdagangan, pembangunan, pertanian/peternakan, dan
jasa
Bidang peternakan terdiri dari beberapa divisi yaitu :
Divisi Broiler, Divisi Breeding Farm, Divisi Pullet, Divisi
Hatchery, dan Divisi Layer
Struktur Organisasi
Metode Pengamatan
Pengamatan langsung (Direct observation) yakni
dengan mengamati objek secara langsung di
lapangan pada setiap hari kerja oleh penulis
Metode diskusi atau wawancara. Penulis
mendapatkan informasi mengenai topic khusus
yang diamati melalui wawancara dengan manager
atau pegawai kandang serta pihak lain yang terkait
Pengambilan data yaitu dengan mencatat data
yang ada pada penanggung jawab setiap bidang
yang ada di Unit penetasan (hatchery) yang
diperoleh dari perusahaan serta hasil dokumentasi
yang mendukung materi studi mendalam
Latar Belakang
Perternakan ayam berkembang pesat karena sumber utama
dalam kebutuhan daging dan telur
Dalam peternakan salah satu faktor penunjang
keberhasilannya yaitu dengan pembibitan
Peternakan unggas tidak akan berkembang apabila proses
penetesannya kurang baik
Aspek yang harus diperhatikan dalam usaha penetasan
yaitu tatalaksana atau kegiatan seleksi telur tetas, proses
penetasan, pasca tetas dan pengepakan sampai
pendistribusian ke peternak
Hasil pengamatan
1. Keadaan umum perusahaan
Memiliki 5 mesin setter kapasitas 96.000 butir dan 5 mesin
hatcher kapasitas 15.480 butir
Pullchick dilakukan sebanyak 2 kali dalam seminggu pada
senin dan kamis karena menggunakan multy stage system
dalam proses penetasan
Strain yang digunakan COBB dan LOHMAN
Tataruang bangunan yang digunakan one way system
2. Mesin Tetas
Mesin tetas yang digunakan adalah mesin tetas otomatis berdaya
listrik yang mempunyai merek dagang chick master asal USA
Mesin penetasan terdiri dari mesin pengeram dan mesin penetas
a) Mesin pengeram (setter)
Berfungsi untuk mengerami atau menginkubasi telur tetas selama 18
hari
Jumlah mesin setter ada 5 kapasitas sama yaitu 96.000 butir telur tetas
Suhu di dalam sekitar 99,5F dengan kelembaban 50-55% dan sudut
putar sekitar 45
Pemutaran dilakukan secara otomatis sebanyak 6-8 kali sehari atau 3
jam sekali
b) Mesin penetas (hatcher)
PT. Mulya jaya bangkit pratama memiliki 5 mesin hatcher dengan
kapasitas 15.480 butir telur tetas
Pada mesin hatcher tidak dilakukan pemutaran telur
3. Proses penetasan
a) Penerimaan, penyimpanan, dan seleksi telur tetas
Telur di terima dari kandang arshalah 1, 2, 3, bojong 1,2,3,4,5
Telur di angkut menggunakan truck biasa
Telur datang pukul 17.00 setiap harinya
Lalu telur di disimpan di ruang pendingin dengan suhu 4C
Rata rata >90% telur HE
b) Setting dan prewarm telur tetas
yaitu kegiatan pemasukan telur tetas dari ruang
penyimpanan telur tetas yang telah di set pada troly
dan memasukan ke dalam mesin incubator (setter)
Dilakukan sebanyak 2 kali dalam seminggu
Prewarm yaitu penyesuain suhu telur dengan suhu suhu mesin.
c) Masa pengeraman
Dilakukan selama 18 hari di dalam mesin dengan suhu 99,5-
100F, kelembaban 50-55% dan sudut putar 45
Pemutaran telur bertujuan untuk meratakan suhu dan
kelembaban pada seluruh permukaan yang diterima telur tetas
sehingga tidak terjadi penempelan embrio pada kerabang

d) Transfer dan candling telur tetas


Kegiatan transfer dilakukan bersamaan dengan proses candling
telur tetas
Kegiatan transfer meliputi kegiatan pemidahan telur tetas dari
tray dalam setter ke keranjang pada kereta hatcher, selain itu
dilakukan candling telur tetas dengan sebuah alat candling yang
terletak di ruang candling dengan mesin hatcher dengan kondisi
ruangan yang gelap dan hanya ada cahaya dari alat candling
saja
Kegiatan transfer dilakukan 2 kali dalam seminggu yaitu pada
hari selasa dan sabtu pukul 07.30
e) Periode penetasan
Pada periode ini dilakukan selama 3 hari yaitu ketika
telur berumur 19-21 hari
Suhu harus terjaga optimum jangan terlalu panas karena
dapat menyebabkan DOC dehidrasi
f) Pullchick
Pullchick merupakan proses yang dimulai dari
pengeluaran DOC dari mesin hatcher, pemindahan DOC
ke dalam box karton, dan memisahkan dari sisa-sisa
penetasan seperti cangkang telur dan telur yang tidak
menetas, diikuti dengan proses grading dan seleksi.
Kegiatan pullchick dilakukan bersamaan dengan proses
setting telur
Kesimpulan
Dalam usaha peternakan penetasan salah satu faktor yang
penting
Proses penetasan dibagi dalam dua proses yaitu proses settter dan
proses hatcher
Proses penetasan yang di lakukan PT. Mulya Jaya Bangkit
Pratama meliputi penerimaan telur dari breeding farm parent
stock, penyimpanan telur tetas, grading telur tetas, penyimpanan
telur tetas di cooling room, setting telur, pre-warm, pengeraman
telur tetas, transfer telur tetas, candling telur tetas, periode
penetasan, dan pullchick.
Proses penetasan di PT. Mulya Jaya Bangkit Pratama
menggunakan metode multy stage system
T E R I M A KA S I H

Anda mungkin juga menyukai