Anda di halaman 1dari 16

Manajemen Perkandangan

Kelinci
MATA KULIAH MANAJEMEN PRODUKSI TERNAK
NON-RUMINANSIA
Kelompok 2
Anggota Kelompok

Andri Sutanto M. Rizky Bintang D.


01 185050107111015
05 195050107111094

Fadika Okshalia Numash Fawwazi


02 185050107111111
06 195050100111102
Abyan Taufiq Ibrahim M. Azka Alfatih
03 185050107111116
07 195050100111146

Ahmad Hafiz Aman


04 185050107111132
Latar Belakang
Kelinci merupakan salah satu ternak yang potensial. Hal ini dapat diketahui dari
produktivitasnya yang cukup tinggi, memiliki masa bunting yang relatif cepat,
dapat melahirkan anak yang banyak sekali kelahiran, serta pertumbuhan yang
cepat. Dalam melakukan budidaya kelinci, ada aspek-aspek yang harus
diperhatikan guna memaksimalkan performa produksi kelinci, aspek tersebut
antara lain, perkandangan, pakan, manajemen penyakit, dan manajemen
reproduksi.
Persyaratan kandang kelinci

1. Suasana Kandang

2. Kondisi Kandang

3. Penjagaan Kandang

4. Ketahanan Kandang

5. Sirkulasi Udara

6. Kebersihan Kandang

7. Bentuk kandang
Suasana Kandang
Lokasi yang tenang dan jauh dari keramaian manusia dan
kendaraan bermotor merupakan syarat wajib yang ingin membangun
kandang kelinci. Penempatan kandang kelinci sebaiknya jauh dari
jalan raya dan jalur hilir mudik.
Kondisi Kandang
Lingkungan kandang sebaiknya dijaga agar tetap sejuk dan tidak lembab,
karena kondisi ini penting untuk menciptakan lingkungan tumbuh yang baik
bagi kelinci. Suhu yang cocok untuk hidup kelinci yakni berkisar antara 15-
20 ̊C. Selain sejuk, usahakan kandang kelinci selalu dalam keadaan kering
dan tidak lembap. Tempat yang lembap akan memicu adanya pertumbuhan
virus, bakteri, jamur, dan patogen lainnya yang dapat membuat kelinci
terserang berbagai penyakit.
Penjagaan Kandang
Faktor keamanan adalah salah satu hal yang terpenting agar kelinci tidak
diserang dengan hewan lain. Untuk mencegah dan meminimalisasi
serangan hewan predator seperti tikus, kucing, dan ular, maka dapat
membuat kandang dengan lubang yang tidak terlalu besar. Adapun hewan
pengganggu lainnya seperti semut, dapat diantisipasi dengan mengoleskan
kapur anti serangga di sekeliling kandang.
Ketahanan Kandang
Pada umumnya, kekuatan kandang ditentukan oleh jenis bahan yang
digunakan sebagai bahan untuk membuat kandang. Bahan dasar utama
dalam pembuatan kandang yaitu seperti bambu, kayu, dan kawat yang
memiliki kualitas yang baik. Hindari penggunaan kayu dan bambu yang
telah lapuk dan dimakan rayap. Agar lebih awet, maka dapat
menggunakan vernis dan anti rayap untuk menguatkan bahan kandang
yang dipilih. Selain itu, gunakanlah siku untuk menguatkan antar bagian
sisi kandang dan memperbanyak jumlah kaki atau tiang kandang.
Sirkulasi Udara
Sirkulasi udara yang lancar akan meminimalisasi tingginya kelembapan
udara yang terdapat pada kandang, serta mengurangi kandang sumpek dan
bau akibat minimnya udara yang masuk. Lubang sirkulasi udara tersebut
tidak perlu dibuat secara khusus. Jika kandang terbuat dari kayu atau bambu
maka buatlah susunan yang agar renggang. Usahakan terdapat jarak antara
kayu atau bambu satu dengan lainnya sebesar 1 hingga 1,5 cm.
Kebersihan Kandang
Sanitasi kandang penting untuk dilakukan agar meminimalisasi serangan
hama dan penyakit kelinci. Oleh karena itu, sanitasi harus dilakukan secara
rutin dan terjadwal. Bersih tidaknya kandang juga merupakan faktor sehat
tidaknya suatu kelinci, memang mamalia ini merupakan tipe hewan yang
bisa dibilang liar namun bukan berarti membiarkan kandang kotor atau
tidak terawat.
Bentuk Kandang Kelinci
1. Sistem Kandang Tertutup

Sistem tertutup biasanya digunakan oleh para peternak intensif

2. Sistem Kandang Terbuka


Sistem terbuka banyak digunakan oleh peternak tradisional
Sistem Kandang tertutup
a. Tipe kandang postal
Kandang tipe postal adalah kandang yang digunakan untuk proses perkawinan, untuk
menempatkan beberapa ekor kelinci sekaligus, digunakan sebagai kandang perkembangbiakan,
yaitu untuk membesarkan anak – anak kelinci sebelum disapih dari induknya.

Kandang tipe postal dapat diletakkan di luar maupun di dalam ruangan. Jika ingin menempatkan
kandang di luar ruangan sebaiknya digunakan dinding kandang dengan bahan tertutup seperti
tripleks (jangan bilah bambu), fungsinya untuk menahan angin dan air hujan.
b. Tipe kandang baterai

Kandang tipe baterai adalah kandang yang di desain untuk satu ekor kelinci per kandang.
Biasanya digunakan untuk pembesaran ternak kelinci potong. Ukuran kandang untuk kelinci
60 x 40 x 40 cm atau disesuaikan dengan ukuran bobot tubuh ras kelinci yang digunakan.

Kandang tipe baterai dibuat bertingkat atau bersusun seperti rak. Oleh karena itu alas kandang
harus memiliki sekat untuk menampung kotoran dan air kencing kelinci. Sekat sebaiknya bisa
dicopot dengan mudah untuk membersihkan kotoran. Bahan yang digunakan untuk kandang
baterai bisa dari bilah bambu atau ram kawat.
Sistem Kandang terbuka
Kandang kelinci sistem terbuka banyak digunakan oleh peternak tradisional dimana usaha
ternak dilakukan sebagai usaha sampingan. Kandang kelinci sistem terbuka sangat
sederhana, cara membuatnya cukup dengan membuat pagar disekeliling areal yang akan
dijadikan kandang. Pagar cukup setinggi 0,5 – 1 meter. Sebagiknya pagar mempunyai
pondasi yang cukup dalam mencegah kelinci kabur dengan menggali lubang. Dalam sistem
kandang terbuka ini, kelinci dibiarkan lepas bebas di areal kandnag
Areal kandang berubah tanah terbuka, di dalam areal kandang disediakan kandang tertutup
agar kelinci dapat berteduh dan beristirahat. Dalam areal kandang tersebut, harus tersedia
tempat pakan dan minum. Meski beralaskan tanah, permukaan lantai kandang harus memiliki
drainase yang baik agar kondisi tetap kering, karena kelinci tidak menyukai lingkungan yang
lembab.

Keunggulan sistem kandang terbuka ini yaitu biaya pembangunan kandang dan perawatan nya
relative murah. Kelemahannya, sistem ini memerlukan lahan yang luas dan pertumbuhan daging
tidak optimal karena kelinci banyak bergerak. Selain itu, proses reproduksi kurang bisa
diarahkan
Terima Kasih
Any Question ?

Anda mungkin juga menyukai