Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH 1 ILMU PRODUKSI TERNAK BABI

Dosen Pengasuh: Ir.D.F. Souhoka ,MP.

Disusun oleh :

NAMA : Ledrina .R. Renmaur

NIM : 201859002

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas hikmat kasih dan
karunian-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kulia Ilmu Produksi Ternak babi
Tentang “Mengapa ternak babi betina dapat beranak dari 8 ekor .

Dalam pembuatan tugas ini penulis banyak mengahadapi kesulitan dan hambatan tetapi
berkat dorongan dan dukungan teman-teman ,sehingga kesulitan dan hambatan tersebut dapat
diatasi oleh karena itu ,penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis sehingga pembuatan makalah ini dapat diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan yang ada dalam penyusunan dan
pembuatan makalah ini namun dalam hal ini kami mengharapkan kritik dan saran untuk
perbaikan dan kesempurnaan tugas ini .

Akhir kata penulis mengucapkan terimah kasih kiranya tugas ini dapat bermanfaat.

Ambon. November 2020


DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………………

Daftarisi…………………………………………………………………………………………

BAB I Pendahuluan

A. LatarBelakang…………………………………………………………………………..
B. RumusanMasalah……………………………………………………………………….
C. Tujuan …………………………………………………………………………………..

BAB II Pembahasan

A. Pengertian Ternak Babi……………………………………………………………….....


B. Penyebab TernakBabi Betina Beranak Lebih dari 8 Ekor`……………………………..

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…….……………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan komoditas peternakan ternak babi merupakan salah satu komoditas


peternakan yang cukup potensial untuk dikembangkan.Usaha peternakan babi merupakan
usaha yang sudah dilakukan dalam kurun waktu yang cukup lama di Indonesia.Peternakan babi
di lapangan menunjukkan skala usaha sangat beragam.

Babi yang dipelihara umumnya dari jenis local dan dipelihara secara dilepas atau semi-
dikurung dan diberikan pakannya berupa limbah dapur dan limbah pertanian,sehingga
produktivitasnya belum sesuai dengan yang diharapkan.Tapi diseluruh Indonesia jugabanyak
dipelihara jenis ternak babi yang lain seperti Sadelback, Landris .Ternak babi yang dipelihara
secaraintensi pakan dapat menghasilkan produksi daging yang baik harus dijalankan dengan
menjalankan manajement yang baik.

Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam menjalankan usaha ternak babi terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu ketersediaan bibit yang memadai baik dari segi
kualitas maupun kuantitas dan tatalaksana pemeliharaan yang meliputi perkandangan,
kebersihan kandang, pemeliharaan induk, anak babi, ternak babi jantan dan babi usia tumbuh
serta penanganan hasil produksi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Ternak Babi
2. Penyebab Ternak Babi Betina Beranak Lebih dari 8 Ekor

1.3 Tujuan
- Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui manajemen pemeliharaan ternak
babi yang baiksehinggausahapeternakanbabi yang dilakukan dapat memperoleh hasil
yang optimal.
- Agar dapat mengetahui bagaimana caranya sampai ternak babi betina dapat beranak
lebih dari 8 ekor.
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ternak Babi

Ternak babi tergolong dalam ternak monogastrik dimana memiliki kemampuan dalam
mengubah bahan makanan secara efisien apabila ditunjang dengan kualitas ransum yang
dikonsumsinya.Babi akan lebih cepat tumbuh dan cepat menjadi dewasa serta bersifat prolific
yang ditunjukkandengan kemampuan mempunyai banyakanaksetiap kelahirannya yaitu
berkisarantara 8 – 14 dan dalam setahun bisadua kali melahirkan.
Ternak babi merupakan salah satu dari sekian jenis ternak yang mempunyai potensi
sebagai suatu sumber protein hewani dengan sifat-sifat yang dimiliki yaitu prolifik (memiliki
banyak anak setiap kelahiran), efisien dalam mengkonversi bahan makanan menjadi daging dan
mempunyai daging dengan persenta sekarkas yang tinggi (Siagian, 1999).Ternak babi
merupakan salah satu komoditi peternakan yang cukup potensial untuk dikembangkan. Hal
tersebut disebabkan ternak babi dapat meng konsumsi makanan dengan efisien, sangat prolific
yakni beranak dua kali setahun dan sekali beranak antara 10 – 14 ekor.
Babi adalahternakmonogastrik yang mampumengubah bahan makanan secara
efisien.Limbah pertanian, peternakan dan sisa makanan manusia yang tidak termakan dapat
digunakan oleh babi untuk menjadi produksi daging.Besarnya konversi babi terhadap ransum
ialah 3,5 artinya untuk menghasilkan berat babi 1 kg dibutuhkan makanan sebanyak 3,5 kg
ransum (Prasetya, H., 2012). Ternak babi juga adalah ternak yang paling subur untuk dipelihara
dan kemudian dijual.Jumlah anak yang dilahirkan lebih dari satu, serta jarak dari satu kelahiran
dan kelahiran berikutnya pendek hal ini memungkinkan untuk menjualnya dalam jumlah
besar.Babi yang besar dapat dengan mudah memproduksi litter size yang masing-masing terdiri
dari rata-rata 10 ekor babi perkelahiran, selanjutnya dinyatakan bahwa karakter reproduksi
bersifat unik bila dibandingkan dengan sapi, domba dan kuda. Perbedaan yang paling penting
adalah bahwa babi merupakan hewan polytocous ataumelahirkananaklebihdarisatu (Blakely J
dan Bade, 1992).
B. Penyebab Ternak Babi Betina Beranak Lebih dari 8 Ekor

   Babi adalah ternak mamalia yang menghasilkan anak dalam jumlah besar sekaligus
dengan interval generasi yang lebih singkat dari pada domba, sapi, kerbau atau kuda. Sifat-sifat
tersebut membuat babi sebagai jenis ternak dengan potensi reproduksi yang tinggi untuk
produksi ternak komersial . Hal tersebut disebabkan ternak babi dapat mengkonsumsi makanan
dengan efisien, sangat prolifik yakni beranak dua kali setahun dan sekali beranak antara 10 – 14
ekor

Pubertas adalah periode saat organ-organ reproduksi babi pertama kali berfungsi dan
menghasilkan telur atau sperma dewasa. Umur saat pubertas dicapai berlainan antara bangsa-
bangsa ternak dan juga antara anak babi sekelahiran (Sihombing, 1997). Pubertas terjadi sebagai
akibat pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut dari folikel-folikel dan pembentukan
hormon-hormon ovarial oleh folikel yang matang.
Seekor babi betina mencapai pubertas pada umur 5-8 bulan dan umur rata-rata yang dianjurkan
untuk perkawinan pertama adalah 8-10 bulan (Toelihere, 1993). Babi betina yang berahi
memperlihatkan suatu respon diam atau sikap kawin yang jelas apabila ditekan punggungnya
oleh pejantan. Respon ini sangat bermanfaat dalam deteksi bukan saja permulaan birahi tetapi
juga tingkatan birahi karena suatu sikap yang lebih tenang dan kaku diperlihatkan selama
pertengahan periode berahi (Toelihere, 1993)

Performans reproduksi babi betina meliputi: siklus estrus, tanda tanda estrus, lama
kebuntingan, litter size, farrowing rate, umur sapih, dan berat sapih. Produktivitas seekor induk
babi ditentukan utamanya oleh jumlah anak yang lahir seper indukan (litter size) dan oleh angka
melahirkan anak (farrowing rate) dalam setahunnya.Makin tinggi litter size dan farrowing rate
dari seekor induk, dapat diharapkan makin tinggi pula produktivitasnya dalam setahun atau
selama umur reproduksi induk tersebut.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Ternak babi merupakan salah satu dari sekian jenis ternak yang mempunyai potensi sebagai
suatu sumber protein hewani dengan sifat-sifat yang dimilikiya ituprolifik (memiliki
banyak anak setiap kelahiran), efisien dalam mengkonversi bahan makanan menjadi daging dan
mempunyai daging dengan persentase karkas yang tinggi (Siagian, 1999).

Ternak babi merupakan salah satu komoditi peternakan yang cukup potensial untuk
dikembangkan. Hal tersebut disebabkan ternak babi dapat mengkonsumsi makanan dengan
efisien, sangat prolific yakni beranak dua kali setahun dan sekali beranak antara 10 –14 ekor.

Babi adalah ternak mamalia yang menghasilkan anak dalam jumlah besar sekaligus dengan
interval generasi yang lebih singkat dari pada domba, sapi, kerbau atau kuda. Sifat-sifat tersebut
membuat babi sebagai jenis ternak dengan potensi reproduksi yang tinggi untuk produksi ternak
komersial .
DAFTAR PUSTAKA

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/6367e7b37ddf971bbb4395fc9fe0c0fd.p
dfhttps://ilmuternakbabi.wordpress.com/author/ilmuternakbabi/page/4/

http://repository.warmadewa.ac.id/id/eprint/366/2/PENGANTAR%20ILMU%20Peternakan.pdf

Anda mungkin juga menyukai