Anda di halaman 1dari 2

ADMINISTRASI HARGA TRANSFER

Jika metode harga transfer berdasarkan harga pasar dan harga transfer berdasarkan harga pokok
(biaya) di atas belum memuaskan maka diperlukan mekanisme formal yaitu aturan tentang negosiasi
antar pusat laba dan arbitrasi.

Harga Transfer Negosiasi

Negosiasi adalah proses formal untuk menentukan besarnya harga transfer atas pusat laba yang
terlibat tanpa campur tangan dari kantor pusat. Harga transfer ditentukan berdasarkan negosiasi
antar pihak yang berkepentingan.

Untuk mencapai harga kesepakatan yang fair, pihak pembeli harus mempunyai kebebasan untuk
membeli sejarah intern atau membeli dari pasar ekstern. Dan pihak penjual dapat menjual kepada
pihak intern maupun pihak ekstern. Dengan demikian syarat utamanya adalah adanya pasar untuk
barang antara sehingga dapat ditentukan dengan harga objektif.

Kebaikan metode ini adalah apabila pusat laba penjual mempunyai kapasitas menganggur, sedang
pasar dari produk itu sempit, maka akan menentukan perusahaan secara keseluruhan.

Kelemahannya adalah jika barang tersebut dibutuhkan oleh pusat laba pembeli sedang di pasar
bebas tidak ada, Maka pusat laba penjual menjadi pihak yang menang dalam kompromi penentuan
harga. Di samping Itu harga transfer atas dasar negosiasi ini lebih menunjukkan kemampuan
menawar dari pihak yang terlibat, Bukannya hal dari kontribusi menurut perhitungan ekonomis.

Arbitrasi dan penyelesaian konflik

Negosiasi yang dilakukan kadang-kadang tidak menghasilkan keputusan yang memuaskan kedua
pihak sehingga perlu ditangani oleh pimpinan puncak sehingga membentuk komite arbitrasi. Orang
yang ditunjuk akan membicarakan harga transfer dengan cara bijaksana pada masing-masing
manajer pusat yang bersangkutan.

Tugas lembaga arbitrase ini adalah

1. Menyelesaikan perselisihan tentang harga transfer


2. Mengkaji ulang perubahan sumber daya
3. Mengubah aturan harga transfer jika diperlukan

Atribusi dapat dilakukan secara formal maupun informal. Dengan cara formal, kedua pihak membuat
laporan kasus secara tertulis kepada komite arbitrasi. Kemudian komite menelaaah laporan tersebut
dan menetapkan harga transfer berdasarkan kepentingan perusahaan secara keseluruhan. Jika cara
informal yang digunakan, maka kedua pihak membuat laporan kepada komite arbitrasi secara lisan,
kemudian komite ini menelaah laporan tersebut dan menetapkan harga transfer secara lisan.

Klasifikasi produk

Pengaturan sumber daya dan aturan harga transfer bergantung pada besarnya jumlah transfer
dalam perusahaan dan ketersediaan pasar dan harga pasar. Lebih luas harga transfer dalam
perusahaan dan kurangnya ketersediaan Harga pasar maka dibutuhkan aturan yang lebih formal dan
spesifik. Jika harga pasar telah tersedia, pengadaan sumber daya bisa diawasi kantor pusat dengan
mengkaji ulang keputusan membuat atau membeli sendiri. Beberapa perusahaan membagi produk
kedua kelas.
Kelas satu, memasukkan semua produk di mana manager puncak ingin mengawasi sumber daya,
biasanya ini menyangkut produk dalam skala luas, produk dimana tidak tersedia pada pasar ekstern
dan di mana untuk alasan menjaga kerahasiaan, produk tersebut diawasi langsung oleh kantor
pusat.

Kelas dua, adalah semua produk lain. Umumnya ini adalah produk yang bisa diproduksi oleh pihak
luar. Produk ini relatif jumlah yang kecil dan diproduksi untuk umum. Produk ini ditransfer dengan
dasar harga pasar.

Pengadaan produk kelas satu bisa diubah hanya dengan izin manajer puncak, pengadaan kelas dua
ditentukan oleh unit atau divisi yang terlibat.

Anda mungkin juga menyukai