Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pakan


Dalam ilmu nutrisi ada beberapa istilah yang harus diketahui diantaranya :

a. Pakan

Pakan adalah semua yang bisa dimakan oleh ternak dan tidak mengganggu kesehtannya.
Pada umumnya pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan yang meliputi kuantitatif,
kualitatif, kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang terkandung di dalamnya. (Anonim,
2009).

Pakan adalah segaalah sesuatu yang dapat diberikan sebagai sumber energi dan zat-zat
gizi, istilah pakan sering diganti dengan bahan baku pakan, pada kenyataanya sering terjadi
penyimpangan yang menunjukkan penggunaan kata pakan diganti sebagai bahan baku pakan
yang telah diolah menjadi pellet, crumble atau mash. (Anonim a 2008).

b. Bahan Pakan

Bahan pakan adalah (bahan makanan ternak) adalah segalah sesuatu yang dapat diberikan
kepada ternak baik yang berupa bahan organik maupun anorganik yang sebagian atau
semuanya dapat dicerna tanpa mengganggu kesehatan ternak.(Anonim, 2009).

Bahan pakan terdiri dari bahan organik dan anorganik.Bahan organik yang terkandung
dalam bahan pakan, protein, lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedang bahan
anorganik seperti calsium, phospor, magnesium, kalium, natrium.Kandungan bahan organik
ini dapat diketahui dengan melakukan analisis proximat dan analisis terhadap vitamin dan
mineral untuk masing masing komponen vitamin dan mineral yang terkandung didalam
bahan yang dilakukan di laboratorium dengan teknik dan alat yang spesifik.(Anonim a,
2009).

Menurut (Anonim a 2008) bahan dibagi menjadi dua bagian yaitu bahan pakan
konvensional dan bahan pakan subtitusi.

Bahan pakan konvensional adalah bahan baku yang sering digunakan dalam pakan yang
biasanya mempunyai kandungan nutrisi yang cukup (misalnya Protein) dan disukai ternak.
Bahan pakan konvensional merupakan bahan makro , serta jagung, bungkil
kedelai,gandung,tepung ikan dan bahan lainnya.

Bahan baku yang berasal dari bahan yang belum banyak dimanfaatkan sebagai bahan dari
hasil ikutan industri agro atau peternakan dan perikana. pakan dari kandungan nutrisinya
masih memadai untuk diolah menjadi pakan. Bahan pakan ini biasanya berasal dari ikutan
industri agro atau peternakan dan perikanan.

c. Ransum

Istilah ransum digunakan untuk menyebutkan campuran dari beberapa jenis bahan
pakan, baik nabati maupun hewani yang disusun sedemikian rupa, sehingga kandungan zat
makanan yang ada dalam ransum tersebut dapat memenuhi kebutuhan zat makanan untuk
hidup pokok maupun untuk produksi.Ransum komplit adalah ransum yang sudah lengkap
kandungan zat makanannya yang dibutuhkan oleh ternak unggas, sedangkan konsentrat perlu
tambahan bahan pakan (jagung, dedak, dan lainlainnya) dengan perbandingan tertentu,
sehingga kebutuhan zat makanan terpenuhioleh unggas.

d. Konsentrat

Konsentrat adalah campuran bahan ransum yang dilengkapi dengan zat makanan
utama, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral, serta kandungan serat
kasarnya rendah. Sedangkan “lawan” daripada konsentrat adalah ”roughage” (hijauan
makanan ternak), yaitu bahan pakan utama untuk ternak berlambung ganda (sapi, kambing,
domba, kerbau , dan lainnya). Kandungan bahan ekstrak tiada nitrogen (BETN) pada
konsentrat adalah tinggi, sebaliknya kandungan serat kasarnya (SK) rendah, yaitu lebih
rendah dari 18%. Kandungan protein pakan ini dapat tinggi maupun rendah, sehingga
konsentrat secara umum dapat dibagi menjadi dua yaitu: (1) konsentrat sumber energi, (2)
konsentrat sumber protein.

2.2. Bentuk – Bentuk Pakan Unggas

Pakan tersedia dalam bentuk yang berbeda-beda disesuaikan dengan ternak yang
mengkonsumsi. Diwarta (2013) menyatakan bahwa terdapat berbagai macam bentuk
pakankonsentrat yaitu; bentuk tepung (mash) yang biasanya diberikan untuk ayam petelur
fase grower dan layer dan puyuh petelur fase stater dan layer; bentuk pellet, biasanya untuk
ayam petelur fase layer dan ayam pedaging fase finisher; bentuk crumble (pecahan
pellet),biasanya untuk ayam pedaging fase stater, ayam petelur fase starter, grower dan
layer,dan puyuh fase stater dan grower; bentuk kibble (campuran dari bentuk pellet, mash
dan bijian pecah), bentuk ini jarang digunakan hanya pabrikan pakan tertentu yang
menggunakan dan biasanya untuk ayam petelur fase layer.
a. Mash

Bentuk ini merupakan bentuk ransum yang umuim dilihat. Bahan yang
dipilih menjadi ransum digiling halus kemudian dicampur menjadi satu. Ransum bentuk
ini memiliki kelemahan mudah tercecer dan sifat memilih ayam karena pakan yang
tidak halus, dan juga bentuk ransum ini memiliki keuntungan yaitu harganya lebih
murah. Bentuk ransum yang halus ini memiliki keuntungan lain, yaitu mudah diserap usus
ayam sehingga efisiensinya lebih baik. Ransum bentuk ini dapat digunakan untuk semua
umur.

b. Cramble

Pakan bentuk ini merupakan perkembangan dari pakan bentuk tepung, tetapi memiliki
ukuran lebih besar.Pakan bentuk butiran merupakan pakan jadi untuk ayam starter, Pakan
bentuk butiran lazim digunakan untuk pakan ayam broiler.Kelemahan dari bentuk ini adalah
memungkinkan terjadinya kanibalisme, kurang cocok untuk anak ayam

Crumble merupakan tipe ransum yang dihasilkan dari campuran bahan pakan
pada mesin pellet dan kemudian pellet dihancurkan dengan ukuran lebih kasar dari mash.
Retnani et al., (2009) menyatakan bahwa pemberian pakan dalam bentuk crumble
diharapkan dapat lebih menjamin campuran bahan pakan, termasuk bioaktif di
dalam pakan lenbih homogen. Dengan demikian, bioaktif yang diberikan dalam pakan
dapat dikonsumsi oleh ternak seluruhnya. Ransum bentuk crumble memberi hasil yang lebih
baik karena bioaktif dapat tercampur secara homogen didalam pakan yang dikonsumsi.
Menurut Kartadisastra (1994) menyatakan bahwa crumble memiliki spesifikasi seperti
pakan tidakberdebu dan mudah untuk dikonsumsi, sehingga pakan yang disebabkan oleh
aing sangat sedikit, bahan-bahan pakan penyusunnya sangat kompak dan tercampur merata,
meningkatkan konsumsi pakan, relatif tidak mengandung bakteri membahayakan,
pemborosan pakan (akibat hilang) dapat ditekan dan formula pakan menjadi lebih efisien.

c. Pellet

Pakan unggas bentuk pellet atau pill, adalah bentuk ekonomis yang umumnya dibuat
pakan untuk ternak unggas dewasa. Keuntungan pemakaian jenis pakanpellet, yaitu
meningkatkan konsumsi pakan dan meningkatkan kadar energy metabolis pakan, seperti
komposisi pakan yang mengandung energi metabolis rendah, pakan yang memiliki serat kasar
tinggi dan mengurangi jumlah pakan yang terbuang. Pemakaian jenis pakan pellet dilihat dari
segi ekonimis dapat memperpanjang lama penyimpanan dan menjamin keseimbangan zat-zat
nutrisi pakan yang terkandung dalam komposisi pakan (Murtidjo, 2000).

2.3. Kebutuhan Nutrisi Pakan Pada Unggas

a. Kebutuhan nutrisi ayam petelur

Standar nutrisi pakan yang dibutuhkan oleh ayam petelur antara lain, protein,
metabolism energi (ME), lemak, serat kasar, kalsium, dan fosfor. Keseluruhan nutrisi tersebut
terkandungdalam berbagai jenis bahan pakan yang disusun menjadi ransum
Kebutuhan Nutrisi Ayam Petelur dalam Ransum Protein (%) 18 Lemak (%) 5 Serat
Kasar (%) 4 ME (Kkal/kg) 2850 Kalsium (%) 3 Fosfor (%) 0.5 (Marginingtyas, et al., 2015)

b. Kebutuhan nutrisi pakan ayam broiler

Ransum untuk ayam broiler dibedakan menjadi dua yaitu ransum untuk periode starter
dan ransum untuk periode finisher (Rasyaf, 1993).Fadilah (2004) menyatakan bahwa
pemberian ransum dilakukan secara adlibitum dengan pemberian ransum berbentuk: tepung
pada periode starter, butiran pecah pada periode finisher dan terkadang diberikan ransum yang
berbentuk pellet.Pemberian ransum bertujuan menjamin pertambahan bobot badan dan
produksi daging.

Alamsyah (2005) menyatakan bahwa pemberian ransum pada ternakdisesuaikan


dengan umur, kesukaan terhadap ransum, dan jenis ransum. Ransumuntuk ayam yang belum
berumur atau DOC diberikan dalam bentuk all mash. Halini bertujuan untuk mempermudah
pencernaan ransum di dalam saluran pencernaanDOC.

Kebutuhan nutrisi ayam broiler fase starter - finisher

Zat Nutrisi Starter Finisher


Protein kasar % 23 20
Lemak kasar % 4-5 3-4
Serat kasar % 3-5 3-5
Kalsium % 1 0.9
Phosphor % 0.45 0.4
EM ( Kkal/Kg ) 3200 3200
Lisin % 1.2 1.0
Metionin % 0.50 0.38

Sumber : NRC (1984 )

Protein merupakan salah satu unsur yang penting bagi pertumbuhan anak
broiler.Kebutuhan protein masa awal untuk anak ayam broiler di daerah tropissebesar 23%,
sedangkan untuk masa akhir sebesar 20-21% (Rayaf, 2000).Sintesis protein jaringan tubuh
dan telur memerlukan asam amino esensial.Defisiensi asamamino esensial di dalam pakan
menyebabkan pembentukan protein jaringan dan tubuh terhambat atau tidak terbentuk. Asam
amino esensial yang sulit terpenuhi kandungannya di dalam pakan seperti Sistin, Lisin dan
Triptofan disebut sebagaiasam amino kritis (Suprijatna et al ., 2005).
4.Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan tentang pakan

Hal yang harus diperhatikan dalam mengenai pakan yaitu pakan tidak boleh disimpan dalam 2
minggu, tempat penyimpanan pakan sebaiknya kering (tidak lembap). Apabila pakan dibeli di
pabrik sebaiknya dipastikan pabrik tersebut memproduksi pakan dengan kualitas yang baik
.Kualitas pakan dapat menentukan kualitas ternak. Jika pakan disimpan dalam wadah, sebaiknya
wadah tersebut ditutup rapat dan tidak ada udara yang masuk . Pakan yang terkontaminasi udara
lembap akan berjamur

PUSTAKA

Diwarta. 2013. Pakan Konsentrat Ternak. www.diwarta.com. (15 april 2015)

Fadilah, R. 2004. Ayam Broiler Komersial. Agromedia Pustaka. Jakarta

Marginingtyas, E., Mahmudy, W. F. & Indriati, 2015. Penentuan Komposisi Pakan Ternak
untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Ayam Petelur dengan Biaya Minimum Menggunakan
Algoritma Genetika.Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 5(12).
N.R.C; 1984.Nutrient Requirement of poultry. 8 th Ed. National Academy ofScience.

Rasyaf, M. 1994. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya, Bogor

https://www.researchgate.net/publication/330429554_Pemberian_Pakan_Bentuk_Cramble_dan_M
ash_TerhadapProduksi_Ayam_Petelor

https://jualayamhias.com/bentuk-pakan-ternak/

http://dithanovi-ub.blogspot.com/2011/10/bentuk-bentuk-pakan-unggas.html.

Anda mungkin juga menyukai