Kata kunci:
strategi bisnis;
desentralisasi;
ketidakpastian lingkungan; sistem akuntansi manajemen;
kinerja manajerial;
37
🕮 ISSN: 2395-7492
38
1.Pengantar
InformasiManajemen sebagai salah satu produk dari sistem akuntansi manajemen memiliki peran dalam memprediksi
konsekuensi dari berbagai tindakan alternatif yang dapat dilakukan dalam berbagai kegiatan seperti perencanaan,
pengawasan dan pengambilan keputusan. Menurut Chenhall & Morris (1986), karakteristik informasi akuntansi manajemen
yang berguna berdasarkan persepsi manajerial sebagai pengambilan keputusan dikategorikan dalam empat sifat, yaitu ruang
lingkup, ketepatan waktu, agregasi, integrasi. Cakupan terkait dengan penyediaan informasi yang berfokus pada internal
dan eksternal perusahaan, ketepatan waktu terkait dengan kecepatan pelaporan, agregasi memberikan ringkasan informasi
sesuai dengan area fungsional, periode waktu atau melalui model keputusan, dan integrasi terdiri dari informasi tentang
kegiatan departemen lain di perusahaan dan bagaimana keputusan dibuat di satu departemen mempengaruhi kinerja di
departemen lain (Dewi et al., 2018).
Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan hasil penelitian yang berbeda. Solechan (2009); Yuristisia (2011);
Meiranto (2013); Nopalia (2012); Erna (2006); Tjhai Fung Jen (2002), berhasil membuktikan bahwa sistem akuntansi
manajemen berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja manajerial. Namun penelitian yang dilakukan oleh Rustiana
(2002), menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi manajemen tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
Demikian juga penelitian Ferona (2013) dan Sigilipu (2013), belum berhasil membuktikan adanya pengaruh yang signifikan
antara sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial.
Temuan yang menunjukkan adanya inkonsistensi antara penelitian yang satu dengan penelitian yang lain, menunjukkan
kemungkinan adanya variabel lain yang mempengaruhi hubungan antara sistem akuntansi manajemen dengan kinerja
manajerial. Menurut Ghozali (2002), hal tersebut dapat disebabkan oleh faktor-faktor tertentu (faktor situasional) atau lebih
dikenal dengan variabel kontingensi. Variabel kontingensi dalam penelitian ini adalah strategi bisnis (Yuristisia, 2011),
ketidakpastian lingkungan (Erna, 2006) dan desentralisasi (Solechan, 2009), sehingga diperlukan penelitian tentang
pendekatan kontingensi. Sistem kontrol termasuk sistem akuntansi manajemen dan pendekatan kontingensi memungkinkan
variabel lain yang bertindak sebagai variabel intervening atau variabel moderasi.
Sistem akuntansi manajemen tidak hanya diterapkan pada perusahaan manufaktur dan perdagangan tetapi juga berlaku
pada perusahaan jasa. Perusahaan jasa adalah unit usaha yang kegiatannya menghasilkan produk yang tidak berwujud (jasa)
dengan tujuan memperoleh keuntungan (Mulya, 2013). Travel Agent merupakan salah satu perusahaan jasa yang terus
berkembang melalui informasi yang berkaitan dengan dunia travel pada umumnya dan travel pada khususnya, yang
membuat konsumen semakin mudah mendapatkan pelayanan (Swastika, 2013).
Dalam sebuah agen perjalanan, untuk memenangkan persaingan yang terjadi di pasar nasional dan pasar global saat ini,
bisnis agen perjalanan harus dapat memberikan kepuasan kepada pelanggannya, dan hal ini dapat dilakukan dengan
memberikan kualitas pelayanan yang baik, pelayanan yang cepat dan tepat. , dan biaya biaya yang relatif kompetitif. Selain
itu, informasi sangat penting untuk menunjang kelangsungan perkembangan travel agent, namun sistem informasi yang
dimiliki seringkali tidak dapat berjalan dengan baik. Salah satu kasus yang terjadi di sebuah travel agent seperti kasus First
Travel, dimana penipuan dilakukan kepada pelanggan yang akan melakukan umroh. Selain contoh kasus di travel agent
tersebut, hal yang sering terjadi adalah perubahan harga yang mendadak oleh supplier, pembatalan pemesanan oleh
customer, dan pembayaran yang tidak tepat waktu menjadi masalah yang sering dialami yang membuat pengelola harus
cepat dalam menanganinya. Membuat keputusan.
Strategi bisnis merupakan salah satu variabel yang dapat dipertimbangkan dalam hubungan antara sistem akuntansi
manajemen dan kinerja manajerial. Strategi bisnis adalah kesatuan rencana perusahaan yang komprehensif dan terintegrasi
yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan (Supriyono, 2001). Strategi bisnis juga merupakan pola keputusan dan
tindakan tertentu yang memungkinkan manajer mencapai tujuan organisasi (Kartikawati, 2005). Manajemen memerlukan
strategi bisnis sebagai alat untuk memenangkan persaingan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Perusahaan terkadang mengubah strategi bisnis yang telah diterapkan untuk beradaptasi dengan lingkungan industrinya.
Strategi bisnis dalam sebuah travel agent seperti bagaimana memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan memberikan
diskon atau promo pada waktu-waktu tertentu, dimana hal tersebut dapat menarik pelanggan.
Miles & Snow (2010), menjelaskan empat (4) jenis strategi bisnis yang berfokus pada tingkat perubahan produk dan
pasar termasuk defender, prospector, analyzer, dan reactor. Pembela memiliki kecenderungan untuk tidak (sangat sedikit)
melakukan pengembangan produk dan pasar. Sebaliknya, prospectors terus mencari peluang pasar dan menjadi pencipta
perubahan. Analyzer menggabungkan karakter yang dimiliki oleh seorang defender atau prospector. Sedangkan reaktor
merupakan kategori dimana manajemen puncak sering menghadapi perubahan dan ketidakpastian dalam lingkungan
organisasinya tetapi tidak mampu merespon secara efektif. Dengan adanya strategi bisnis yang diterapkan perusahaan
diharapkan mampu meningkatkan kinerja manajerial.
Ketidakpastian lingkungan seringkali menjadi faktor yang menyebabkan organisasi melakukan penyesuaian terhadap
lingkungan. Menurut Gordon & Narayanan (1984), ketidakpastian lingkungan adalah persepsi manajer terhadap faktor-
faktor di luar perusahaan seperti lingkungan industri, teknologi, persaingan, dan lingkungan pelanggan.Lingkungan
Tinjauan Pustaka
Menurut Chia (1994), sistem akuntansi manajemen adalah mekanisme kontrol organisasi dan alat yang efektif untuk
menyajikan informasi dan berguna dalam memprediksi kemungkinan konsekuensi dari berbagai kegiatan. Dan sistem
akuntansi manajemen sebagai penghasil informasi yang digunakan dalam mekanisme pengendalian organisasi menjadi
dasar pengambilan kebijakan. Yuristisia (2011), menunjukkan sistem akuntansi manajemen secara signifikan terhadap
kinerja manajerial. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian lain yang juga menunjukkan hasil yang sama yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Nopalia (2012), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan sistem akuntansi
manajemen secara simultan berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Karakteristik informasi yang tersedia dalam
organisasi akan efektif jika dapat mendukung pengguna informasi atau pengambil keputusan. Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh beberapa peneliti di atas, maka dapat dihipotesiskan:
H1: Sistem akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
Kinerja manajerial dipengaruhi oleh interaksi antara sistem akuntansi manajemen dan strategi bisnis (Yuristisia, 2011).
Strategi bisnis merupakan variabel moderasi dalam penelitian ini, variabel moderasi adalah variabel yang memiliki
pengaruh ketergantungan yang kuat terhadap hubungan variabel dependen dan variabel independen yang dapat mengubah
hubungan awal antara variabel independen dan terikat (Now, 1992). Faisal (2006), penelitian menunjukkan bahwa strategi
bisnis mempengaruhi kinerja, dimana keberadaan strategi akan mendukung perusahaan dalam meningkatkan kinerjanya.
Dari uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H2: Strategi bisnis memoderasi (memperkuat atau melemahkan) pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja
manajerial.
Kinerja manajerial dipengaruhi oleh interaksi antara sistem akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan. Jadi,
semakin tinggi tingkat ketidakpastian lingkungan yang dihadapi suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula kegunaan
sistem akuntansi manajemen yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja manajerial (Yuristisia, 2011). Dari uraian
tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H3: Ketidakpastian lingkungan memoderasi (memperkuat atau melemahkan) pengaruh sistem akuntansi manajemen
terhadap kinerja manajerial.
Kinerja manajerial dipengaruhi oleh interaksi antara sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi. Variabel
desentralisasi sebagai variabel pemoderasi yang mempengaruhi hubungan antara variabel sistem akuntansi manajemen
dengan variabel kinerja manajerial. Yuristisia (2011), menunjukkan bahwa desentralisasi berfungsi sebagai variabel
moderator dan mendukung bahwa sistem akuntansi manajemen akan berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial
perusahaan pada tingkat desentralisasi tinggi dibandingkan dengan tingkat desentralisasi rendah. Dari uraian tersebut maka
hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H4: Desentralisasi memoderasi (memperkuat atau melemahkan) pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja
manajerial.
Kesumawati, NKA, Putri, IMAD, & Dwirandra, A. (2019). Peran strategi bisnis, ketidakpastian lingkungan dan
desentralisasi sebagai moderasi pengaruh sistem akuntansi manajemen pada kinerja manajerial. Jurnal Penelitian
Internasional Manajemen, TI dan Ilmu Sosial, 6(3), 37-45. https://doi.org/10.21744/irjmis.v6n3.627
🕮 ISSN: 2395-7492
40
Lokasi penelitian ini dilakukan pada layanan perusahaan Travel Agent di Bali. Alasan pemilihan lokasi didasarkan pada
beberapa pertimbangan, yaitu untuk membuktikan apakah memang ada pengaruh strategi bisnis, ketidakpastian lingkungan,
dan desentralisasi terhadap kinerja manajerial. Travel Agent adalah salah satu perusahaan jasa yang berkembang pesat di
Bali dan mudah dijalankan.
Dalam penelitian ini terdapat 375 perusahaan jasa Travel Agent di Bali yang terdaftar sebagai ASITA (Asosiasi Biro
Perjalanan Wisata Indonesia). Sampel dalam penelitian ini adalah manajer Perusahaan Travel Agent karena pengambilan
keputusan tertinggi ada pada manajer. Dalam penelitian ini penentuan jumlah sampel menggunakan teknik proportional
stratified random sampling, yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan proporsional (Sugiyono,
2009). Populasi dalam penelitian ini adalah 375, sampel penelitian ini ditentukan dengan rumus perhitungan Slovin menurut
wilayah yaitu Denpasar, Badung dan Kota Lainnya (Di Luar Denpasar dan Badung). Dari populasi (N) terdapat sejumlah
sampel penelitian (n) yang harus diambil berdasarkan rumus Slovin dengan tingkat kepercayaan 95% (a = 0,05) sebagai
berikut:
n=N
2
N(��) +1
375
n=
2
375(0,05) +1
n = 193
193 responden meliputi 116 travel agent wilayah Denpasar, 72 travel agent wilayah Badung, 4 travel agent wilayah
Gianyar dan 1 travel agent wilayah Tabanan.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei berupa kuesioner. Pengujian hipotesis penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi termoderasi (MRA) dengan uji interaksi.
Pengujian kemampuan strategi bisnis untuk memoderasi pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja
manajerial
Tabel 1
Hasil Perhitungan Moderated Regression Analysis (MRA)
Sistem Akuntansi Manajemen dan Strategi Bisnis
Nilai signifikansi atau P value pada variabel sistem akuntansi manajemen (X1) adalah 0,000 yang artinya lebih kecil
darisignifikansi 5% atau 0,05 , hal ini berarti sistem akuntansi manajemen (X1) berpengaruh terhadap kinerja manajerial
(Y).
Nilai signifikansi atau P-value dalam strategi bisnis (X2) adalah 0,000 yang berarti lebih kecil dari taraf signifikansi 5%
atau 0,05 hal ini berarti semakin tinggi tingkat strategi bisnis (X2) akan meningkatkan pengaruh akuntansi manajemen.
sistem (X1) terhadap kinerja manajerial (Y).
IRJMIS Vol. 6 No. 3, Mei 2019, halaman: 37 ~ 45
IRJMIS ISSN: 2395-7492 🕮
41
Nilai signifikansi dari interaksi antara variabel moderasi dari sistem akuntansi manajemen (X1) dan strategi bisnis (X2)
adalah 0,000 yang berarti bahwa lebih kecil dari taraf signifikansi 5% atau 0,05 hal ini berarti strategi bisnis berpengaruh
signifikan terhadap peningkatan pengaruh sistem manajemen akuntansi (X1) terhadap kinerja manajerial (Y).
Pengujian kemampuan ketidakpastian lingkungan untuk memoderasi pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap
kinerja manajerial
Tabel 2
Hasil Perhitungan Moderated Regression Analysis (MRA)
Sistem Akuntansi Manajemen dan Ketidakpastian Lingkungan
Model 1
Unstandardized Coefficients
(Konstanta) 21.815
Nilai signifikansi atau nilai P dalam variabel sistem akuntansi manajemen (X1) adalah 0,001 yang berarti kurang dari
tingkat signifikansi 5% atau 0,05, ini berarti bahwa sistem akuntansi manajemen (X1) berpengaruh terhadap kinerja
manajerial (Y).
Nilai signifikansi atau P-value terhadap ketidakpastian lingkungan (X3) sebesar 0,004 yang berarti lebih kecil dari taraf
signifikansi 5% atau 0,05 hal ini berarti semakin tinggi tingkat ketidakpastian lingkungan (X3) akan meningkatkan
pengaruh sistem akuntansi manajemen (X1 ) terhadap kinerja manajerial (Y).
Nilai signifikansi interaksi variabel pemoderasi sistem akuntansi manajemen (X1) dengan ketidakpastian lingkungan
(X3) adalah 0,000 yang berarti lebih kecil dari taraf signifikansi 5% atau 0,05 hal ini berarti variabel pemoderasi
berpengaruh signifikan pada peningkatan pengaruh sistem akuntansi manajemen (X1) terhadap kinerja manajerial (Y).
Pengujian kemampuan desentralisasi memoderasi pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial
Tabel 3
Hasil Perhitungan Moderated Regression Analysis (MRA)
Sistem Akuntansi Manajemen dan Desentralisasi
Unstandardized Coefficients Standardiz
ed
Koefisien
Kesumawati, NKA, Putri, IMAD, & Dwirandra, A. (2019). Peran strategi bisnis, ketidakpastian lingkungan dan
desentralisasi sebagai moderasi pengaruh sistem akuntansi manajemen pada kinerja manajerial. Jurnal Penelitian
Internasional Manajemen, TI dan Ilmu Sosial, 6(3), 37-45. https://doi.org/10.21744/irjmis.v6n3.627
🕮 ISSN: 2395-7492
42
Nilai signifikansi atau nilai P dalam variabel sistem akuntansi manajemen (X1) adalah 0,002 yang berarti lebih kecil
dari tingkat signifikansi 5% atau 0,05, ini berarti bahwa manajemen sistem akuntansi (X1) memiliki berpengaruh terhadap
kinerja manajerial (Y).
Nilai signifikansi atau P-value dalam desentralisasi (X4) adalah 0,000 yang berarti lebih kecil dari taraf signifikansi 5%
atau 0,05 hal ini berarti semakin tinggi tingkat desentralisasi (X4) akan meningkatkan pengaruh sistem akuntansi
manajemen ( X1) terhadap kinerja manajerial (Y).
Nilai signifikansi interaksi variabel moderasi sistem akuntansi manajemen (X1) dengan desentralisasi (X4) adalah 0,005
yang artinya lebih kecil dari taraf signifikansi 5% atau 0,05 hal ini berarti variabel moderasi berpengaruh signifikan
terhadap peningkatan pengaruh sistem akuntansi manajemen (X1) terhadap kinerja manajerial (Y).
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa sistem akuntansi manajemen berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Yuristisia (2011) yang menyimpulkan bahwa
sistem akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Yuristisia (2011) menyatakan bahwa dengan sistem
akuntansi manajemen yang memadai dalam organisasi akan meningkatkan kinerja manajerial. Sistem akuntansi manajemen
merupakan sumber informasi yang penting untuk membantu manajer mengendalikan aktivitasnya dan mengurangi
ketidakpastian dalam rangka mencapai tujuan, dimana peran dari sistem akuntansi manajemen itu sendiri adalah untuk
memprediksi akibat dari berbagai tindakan yang dapat dilakukan dalam berbagai aktivitas. mulai dari perencanaan hingga
pengambilan keputusan.ini (2011)Yuristisia studimenyimpulkan bahwa manajemen sistem akuntansi mempengaruhi
kinerja manajerial.
3.2 Peranan strategi bisnis untuk memoderasi pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa strategi bisnis meningkatkan pengaruh sistem akuntansi manajemen
terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi bisnis yang cenderung prospektor
dapat memperkuat pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial. Strategi bisnis merupakan kesatuan
rencana perusahaan yang menyeluruh dan terpadu yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Strategi bisnisnya
adalah tipe prospector, dimana perusahaan secara konstan mencari peluang dan pengembangan pasar serta bereksperimen
dengan respon potensial terhadap tren lingkungan yang muncul sehingga pesaing harus selalu merespon (Miles dan Snow,
2010).
3.3 Peran ketidakpastian lingkungan untuk memoderasi pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja
manajerial
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ketidakpastian lingkungan memperkuat pengaruh sistem akuntansi
manajemen terhadap kinerja manajerial. Ketidakpastian lingkungan dapat dijelaskan dimana seseorang mengalami
ketidakpastian karena merasa tidak memiliki informasi yang cukup untuk memprediksi masa depan secara akurat.
Ketidakpastian ini akan membuat seorang pemimpin/manajer sulit dalam membuat perencanaan dan pengambilan
keputusan. Dengan tingkat ketidakpastian lingkungan yang tinggi, maka semakin tinggi fungsi sistem akuntansi manajemen
dalam meningkatkan kinerja manajerial pada perusahaan travel agent di Bali. Hasil penelitian ini sejalan dengan Yuristisia
(2011), penelitian dimana ketidakpastian lingkungan memoderasi pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja
manajerial. Dalam hal ini peran sistem akuntansi manajemen seperti membantu manajemen mengontrol kegiatannya dalam
rangka mencapai tujuan perusahaan. Sehingga dengan tingkat ketidakpastian lingkungan yang tinggi mengakibatkan peran
sistem akuntansi manajemen semakin mempengaruhi kinerja manajerial.
3.4 Kemampuan desentralisasi memoderasi pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial
Desentralisasi adalah pendelegasian tanggung jawab wewenang kepada manajer yang lebih rendah dalam organisasi.
Desentralisasi diperlukan untuk mengantisipasi lingkungan yang semakin kompleks dan penuh ketidakpastian. Sehingga
dampak dari sistem akuntansi manajemen dengan kinerja manajerial akan lebih positif dengan desentralisasi. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuristisia (2011)yang menunjukkan desentralisasi sebagai
4. Kesimpulan
Analisis deskriptif menunjukkan bahwa variabel Sistem Akuntansi Manajemen termasuk dalam klasifikasi sistem
informasi akuntansi manajemen yang ada, sehingga disarankan untuk ditingkatkan dengan memperhatikan berbagai
informasi antara lain prediksi bulanan, triwulanan, tahunan dan lainnya serta sebanding agar perusahaan dapat
merencanakan ke depan dengan lebih baik. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa variabel Strategi Bisnis termasuk
dalam klasifikasi setuju (cenderung Prospector), sehingga disarankan untuk ditingkatkan dengan memperhatikan ruang
lingkup kegiatan, walaupun dalam ruang terbatas karena terdapat peluang atau peluang untuk memaksimalkan upaya.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa variabel Ketidakpastian Lingkungan yang termasuk dalam klasifikasi
dapat diterima, sehingga disarankan untuk ditingkatkan dengan memperhatikan aktivitas pasar pesaing minimal dalam 5
tahun terakhir, agar dapat diketahui perkembangan bisnis yang terjadi. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa
variabel Desentralisasi termasuk dalam klasifikasi mendekati delegasi penuh, sehingga disarankan untuk lebih ditingkatkan
lagi dengan memperhatikan seberapa besar investasi yang dipilih, sehingga meminimalkan terjadinya kesalahan dalam
menentukan investasi.
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengkaji lebih dalam tidak terbatas pada variabel sistem akuntansi manajemen,
strategi bisnis, ketidakpastian lingkungan dan desentralisasi dalam kaitannya dengan kinerja manajerial, namun perlu
menambahkan variabel lain dan diharapkan dapat menggunakan variabel yang lebih luas. jangkauan objek penelitian.
Selain itu, pada penelitian selanjutnya diharapkan model analisis yang ada dapat dikembangkan untuk mendapatkan hasil
yang lebih mendalam.
Pernyataan kepenulisan
Penulis bertanggung jawab atas konsepsi dan desain penelitian. Penulis telah menyetujui artikel akhir.
Kesumawati, NKA, Putri, IMAD, & Dwirandra, A. (2019). Peran strategi bisnis, ketidakpastian lingkungan dan
desentralisasi sebagai moderasi pengaruh sistem akuntansi manajemen pada kinerja manajerial. Jurnal Penelitian
Internasional Manajemen, TI dan Ilmu Sosial, 6(3), 37-45. https://doi.org/10.21744/irjmis.v6n3.627
🕮 ISSN: 2395-7492
44
Referensi
Chenhall, RH, & Morris, D. (1986). Dampak struktur, lingkungan, dan saling ketergantungan pada persepsi kegunaan
sistem akuntansi manajemen. Tinjauan Akuntansi, 16-35.
Chia, R. (1994). Konsep keputusan: Sebuah analisis dekonstruktif. Jurnal studi manajemen, 31(6), 781-806.
https://doi.org/10.1111/j.1467-6486.1994.tb00639.x
Dewi, IGAAO, Dewi, IGAAP, Kustina, KT, & Prena, GD (2018). Budaya tri hita karana tentang kemudahan
menggunakan persepsi dan penggunaan sistem informasi akuntansi. International Journal of Ilmu Sosial dan
Humanities, 2(2), 77-86. https://doi.org/10.29332/ijssh.v2n2.131
Erna, S., & Tituk Dwi, S. (2006). Pengaruh Desentralisasi, Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Dan
Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT. Alim Surya Baja. Jurnal Ilmu-Ilmu Ekonomi Vol,
6(2), 109-116.
Faisal, F., & Prabowo, TJW (2006). Pengaruh Intensitas Persaingan Pasar, Strategi Dan Ketidakpastian Lingkungan Yang
Dirasakan Terhadap Penggunaan Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Dan Kinerja Unit Bisnis. Jurnal [Hukum
UII, 10(1).
Ghozali, I. (2006). Aplikasi analisis multivariat dengan program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gordon,
LA, & Narayanan, VK (1984). Sistem akuntansi manajemen, ketidakpastian lingkungan yang dirasakan dan struktur
organisasi: penyelidikan empiris. Akuntansi, organisasi dan masyarakat, 9(1), 33-47. https://doi.org/10.1016/0361-
3682(84)90028-X
Ingkiriwang, OF (2013). Pengaruh Desentralisasi dan Sistem Akuntansi Terhadap Kinerja Manajer Dealer Di Manado.
Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1(3). Kartikawati, S. (2005). Interaksi bisnis dan
ketidakpastian lingkungan (perceived environment Uncertainty) terhadap hubungan antara empat karakteristik sistem
informasi manajemen dan kinerja organisasi(Doctoral disertasi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata).
Meiranto, W., Widiastuti, K., & Puspitasari, E. (2014). Peran Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen sebagai Variabel
yang Memediasi Pengaruh Teknologi Informasi dan Saling Ketergantungan Terhadap Kinerja Manajerial (Studi pada
PD BPR BKK Se-Jawa Tengah).
Miles, RE, Salju, CC, Meyer, AD, & Coleman Jr, HJ (1978). Strategi organisasi, struktur, dan proses. Tinjauan Akademi
Manajemen, 3(3), 546-562. https://doi.org/10.5465/amr.1978.4305755 Mulya, S. (2013). Peran penting akuntansi
manajmen di perusahaan jasa. Tersedia dari: URL: http://muliasulis13.blogspot.com/2013
Nopalia, PWE, & Fitriani, D. (2012). Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi Manajemen Kepribadian dan Wirausaha
Terhadap Kinerja Manajerial (Survei Pada Dealer Sepeda Motor di Kota Jambi). Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Jambi, 1(1), 42-49.
Rosananda, FL (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Terhadap
Efektivitas Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal. Jurnal Akuntansi Unesa, 2(2).
Rustiana, ER (2013). Upaya Peningkatan Kecerdasan Emosi Siswa Sekolah Dasar melalui Pendidikan Jasmani Harmoni.
Jurnal Cakrawala Pendidikan, 5(1).
Sigilipu, S. (2013). Pengaruh Penerapan Informasi Akuntansi Manajemen dan Sistem Pengukuran Kinerja terhadap Kinerja
Manajerial. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1(3). Solechan, A., & Setiawati, I.
(2009). Pengaruh Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen dan Desentralisasi sebagai Variabel Moderasi terhadap
Kinerja Manajerial (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Semarang). Fokus Ekonomi: Jurnal Ilmiah
Ekonomi, 4(1).
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Bisnis Cetakan lima. Bandung: Penerbit CV Alvabeta. Supriyono, RA (2001).
Akuntansi Manajemen. Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Proses Perencanaan, Edisi Pertama BPFE,
Yogyakarta.
Swastika, M. (2012). Pengertian Travel Agent.Available from: URL: http://swastikamade.blog-post.html Yuristisia, Citra.
2011. Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial dengan Variabel Moderasi Strategi Bisnis,
Perceived Environmental Uncertainty (PEU), dan Desentralisasi. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 1(2), 141-160
Biography of Authors
Ni Ketut Ayuk Kesumawati finished her study in Master Accounting at Udayana
University, Bali. He interesting in the finance field. She currently works at ICCO
REGIONAL OFFICE SOUTHEAST ASIA as a financial staff.
Email: ayukkesuma@gmail.com
Dr. Drs. AANB Dwirandra was born in Denpasar, December 23th 1964. He is a lecturer
on Udayana University, Faculty of Economic and Business, Departement of Accounting.
He graduated his bachelor degree in Airlangga University (Surabaya, Indonesia), Master
Program in Gajah Mada University (Yogyakarta, Indonesia), Doctoral Program in
Brawijaya University, (Malang, Indonesia).
Email: dwirandra2012@gmail.com
Kesumawati, NKA, Putri, IMAD, & Dwirandra, A. (2019). The role of business strategies, environmental uncertainty
and decentralization as moderating the effect of management accounting systems on managerial performance.
International Research Journal of Management, IT and Social Sciences, 6(3), 37-45.
https://doi.org/10.21744/irjmis.v6n3.627