Anda di halaman 1dari 6

1.1.

Outline Bahasan

1.1.1. Apa arti dari sosiologi?


1.1.2. Apakah terdapat keterkaitan sosilogi dengan ilmu lainnya?
1.1.3. Fokus apa saja yang mengkaji tentang sosiologi?

PEMBAHASAN

2.1. Defenisi tentang Sosiologi

Sosiologi berasal dari kata Latin Socius dan kata Yunani yaitu Logos.
Socius berarti kawan atau teman; Logos berarti pengetahuan. Maka sosiologi
berarti pengetahuan tentang perkawanan atau pertemanan. Pengertian
perkawanan kemudian diperluas cakupannya menjadi kehidupan bersama atau
manusia melakukan hidup bersama yang disebut ‘masyarakat’. Dengan
demikian, sosiologi diartikan sebagai pengetahuan tentang hidup
bermasyarakat.
Kata Socius dibentuk dari kata sifat ‘sosial’ diartikan menjadi ‘serba
berjiwa kawan’, ‘serba terbuka’ untuk orang lain, untuk memberi dan
menerima, untuk umum. Kebalikan dari ‘sosial’ adalah ‘individual’ yaitu
serba tertutup.
Istilah sosiologi diciptakan dan diperkenalkan August Comte (1798-1825)
yang lahir di Montpellier Perancis. Ia menulis bukunya yang berjudul Positive

1|Page
Philosophy, di dalam buku tersebut dijelaskan bahwa objek sosiologi adalah
manusia atau masyarakat secara keseluruhan. Dengan demikian, August
Comte disebut sebagai Bapak Sosiologi.
Berikut ini defenisi sebagai patokan sementara, yaitu menurut Selo
Soemardjan dan Soelaeman Soemardi yang menyatakan bahwa sosiologi
atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur social dan proses-
proses social, termasuk perubahan social.
Defenisi-defenisi sosiologi yang dikemukakan beberapa ahli:
1. Pitirim Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal
balik antara aneka macam gejala social (misalnya gejala ekonomi, gejala
keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala social dengan gejala
non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-
ciri umum semua jenis gejala-gejala social lain.
2. Roucek dan Warren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan
kelompok-kelompok.
3. William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf
Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi social dan
hasilnya, yaitu organisasi social.
4. J.A.A Von Dorn dan C.J.Lammers
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-
proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.

5. Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan social.
6. Paul B. Horton
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan
kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.
7. Soejono Sukamto
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi
kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan
pola-pola umum kehidupan masyarakat.
8. William Kornblum
Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan
perilaku social anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan
dalam berbagai kelompok dan kondisi.
9. Allan Jhonson
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama
dalam kaitannya dengan suatu system social dan bagaimana system
tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat
didalamnya mempengaruhi system tersebut.

2|Page
Dari berbagai defenisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sosiologi
adalah ilmu yang yang membicarakan apa yang sedang terjadi saat ini,
khususnya pola-pola hubungan dalam masyarakat serta berusaha mencari
pengertian-pengertian umum, rasional, empiris, serta bersifat umum.

2.2. Keterkaitan Sosiologi dan Ilmu Lainnya

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan

Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis


dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan yang kebenarannya
dapat diperiksa ditelaah (control) dengan kritis oleh setiap orang lain yang
ingin mengetahuinya.
Factor yang harus dipenuhi oleh pengetahuan agar dapat menjadi ilmu
pengetahuan:
1. Pengetahuan. Kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil
penggunaan panca indera, yang tentunya berbeda sekali dengan
kepercayaan atau keyakinan (superstition) dan informasi yang salah
(misinformation).
2. Tersusun secara sistematis. Urutan elemen-elemen penyusun, system
yang merupakan konstruksi yang abstrak dan teratur sehingga
merupakan keseluruhan yang terangkai. Bagian-bagian itu adalah: 1.)
Realita, 2.)Logika atau penalaran, 3.) Permasalahan, 4.) Metologi
pengetahuan, 5.) Pengamatan, 6.)Pembuktian.
3. Menggunakan pemikiran. Pengetahuan diperoleh melalui kenyataan
atau fakta dengan melihat atau mendengar melalui alat-alat
komunikasi.
4. Dapat di control kebenarannya. Sehingga ada sifat objektif.
Ciri-ciri keilmuan:
1. Sosiologi bersifat empiris, artinya sosiologi adalah ilmu yang objek
kajiannya didasarkan pada observasi terhadap kenyataan kehidupan
manusia dan akal sehat sehingga hasil penelaahan ilmu tersebut.
2. Sosiologi bersifat teoritis. Abstraksi dari hasil-hasil observasi.
3. Sosiologi bersifat kumulatif. Dengan arahan memperbaiki,
memperluas dan memperhalus teori yang sudah ada.
4. Sosiologi bersifat non-etis.
Sosiologi sebagai Ilmu Sosial
Sosiologi digolongkan sebagai ilmu social karena sosiologi menggunakan
masyarakat sebagai objek pembelajarannya. Lebih jelasnya, ilmu sosiologi
membahas tentang masyarakat dari berbagai sisi dan sudut pandang yang

3|Page
beragam serta hubungan dan interaksi antar individu dalam masyarakat
tersebut.
Sosiologi dapat juga dikatakan sebagai:
1. Suku-suku atau rumpun-rumpun social.
2. Ilmu yang mengkaji ‘kekuasaan’ secara lebih khusus dan mendalam.
3. Ilmu social yang lain.
4. Ilmu yang mengkaji tentang masyarakat.
2.3. Fokus Kajian Sosiologi
Sosiologi sebagai ilmu social yang mempunyai focus kajian mengenai
tingkah laku manusia mempunyai bidang kajian yang sangat luas, antara lain
bidang kajian sosiologi industry, sosiologi hukum, sosiologi pendidikan, sosiologi
perkotaan, sosiologi pedesaan, sosiologi kesehatan, dan lain-lain.
Sosiologi industry mengkaji masalah fenomena industry dengan menitik
beratkan kajiannya pada factor manusia, dan mengaitkannya dengan factor mesin
serta mekanisme kerja pabrik yang berorientasi pada efisiensi mekanisme kerja
pabrik yang berorientasi pada efisiensi dan efektivitas. Sedangkan sosiologi
hukum merupakan cabang sosiologi yang mengkaji fenomena-fenomena hukum
yang ada di masyarakat. Sementara itu sosiologi pendidikan mengkaji proses-
proses sosiologis yang berlangsung dalan lembaga pendidikan dengan tekanan
dan wilayah tekanannya pada lembaga pendidikan. Di lain pihak sosiologi
perilaku menyimpang mengkaji perilaku dan kondisi yang dianggap tidak sesuai
dengan norma-norma yang sudah disepakati dalam masyarakat.
Dalam melakukan kajiannya, terutama pada masyarakat modern, sosiologi
perlu bekerja sama dengan ilmu-ilmu social lainnya membentuk kajian
multidisipliner. Antropologi bisa membantu sosiologi dalam hal metodologi
mengingat antropologi mempunyai pengalaman yang sangat panjang dalam
melakukan penelitian yang bersifat kualitatif. Psikologi bisa memberi masukan
bagi sosiologi dalam hal informasinya mengenai kecenderungan –kecenderungan
yang sifatnya individual. Sementara itu sosiologi juga harus meminta bantuan ahli
sejarah untuk memberi informasi tentang proses historis yang ada dalam
fenomena perubahan social.
Objek kajian sosiologi sebagaimana kedudukannya sebagai ilmu social
adalah masyarakat dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses yang
timbul dari hubungan manusia tersebut dalam masyarakat. Dengan demikian,
sosiologi pada dasarnya mempelajari masyarakat dan perilaku social manusia
dengan meneliti kelompok yang dibangunnya.
Dengan kata lain yang menjadi kajian sosiologi adalah sebagai berikut:
1. Hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia lainnya.

4|Page
2. Hubungan antara individu dengan kelompok.
3. Hubungan antara kelompok satu dengan kelompok lain.
4. Sifat-sifat dari kelompok-kelompok social yang bermacam-macam
coraknya.

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Sosiologi adalah ilmu yang yang membicarakan apa yang sedang terjadi
saat ini, khususnya pola-pola hubungan dalam masyarakat serta berusaha mencari
pengertian-pengertian umum, rasional, empiris, serta bersifat umum.Sosiologi
sangat berketerkaitan dengan ilmu-ilmu lainnya seperti sosiologi sebagai ilmu
pengetahuan, sosiologi sebagai ilmu social, dan lain-lain. Dan focus kajian
sosiologi adalah hubungan-hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari
hubungan-hubungan tersebut di masyarakat.

5|Page
DAFTAR PUSTAKA

Sunarto, K. 2000. Pengantar Sosiologi. Lembaga Penerbit Fakultas


Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Abdullah, T. & Van Der Leeden, A.C., 1986. Durkheim dan
Pengantar Sosiologi Moralitas. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Kontowijoyo,. Budaya dan Masyarakat. Tiara Wacana. Jakarta.
Lawang, R. M. Z. 1985. Buku Materi Pengantar Sosiologi. Jakarta.

6|Page

Anda mungkin juga menyukai