KELOMPOK 5
Anggota:
JURUSAN BIOLOGI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Isu-Isu
dalam Etika Lingkungan dan Berkaitan dengan Kebijakan Pembangunan. Materi pembuatan
makalah ini bisa diselesaikan dalam tempo yang telah ditentukan. Selain daripada itu,
pembuatan makalah ini pun menjadi sebagai motivasi untuk kami supaya bisa menyelesaikan
makalah ini sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Bioetika. Informasi makalah ini pun kami
dapat dari berbagai sumber yang telah di rangkum supaya menjadi kesatuan yang kompleks,
sistematis, dan mudah dipahami oleh pembaca. Harapan kami agar pembuatan makalah ini
bermanfaat untuk pembaca dan khususnya kami sebagai penyusun. Walaupun kami sadari
banyak sekali kekurangan yang terdapat dalam makalah ini mohon untuk dimaklumi.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu
berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam
yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia
untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen
terbesar dari tubuh manusia.Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan
jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan
sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akan
terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.
Krisis lingkungan hidup yang dihadapi manusia modern merupakan akibat langsung
dari pengelolaan lingkungan hidup yang “nir-etik”. Artinya, manusia melakukan
pengelolaan sumber-sumber alam tanpa peduli pada peran etika. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa krisis ekologis yang dihadapi umat manusia berakar dalam krisis etika
atau krisis moral. Pada saat ini manusia kurang peduli pada norma-norma kehidupan atau
mengganti yang seharusnya dengan ciptaan dan kepentingan atau pribadi.
Era revolusi industri saat ini banyak manusia yang lebih mementingkan kemajuan
dengan tidak memperhatikan lingkungan sekitar sehingga banyak yang telah membenarkan
eksploitasi sumber daya alam salah satunya dalam proses pembangaunan.
Manusia modern menghadapi alam hampir tanpa menggunakan hati nurani. Alam
begitu saja dieksploitasi dan dicemari tanpa merasa bersalah.Akibatnya terjadi penurunan
secara drastis kualitas sumber daya alam seperti lenyapnya sebagian spesies dari muka
bumi, yang diikuti pula penurunan kualitas alam. Pencemaran dan kerusakan alam pun
akhirnya menjadi masalah yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah isu-isu dalam etika lingkungan dan berkaitan dengan kebijakan
pembangunan?
C. Tujuan
1. Memhami dan mengetahui isu-isu dalam etika lingkungan dan berkaitan dengan
kebijakan pembangunan?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika Lingkungan
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan.
Etika atau dikenal juga sebagai filsafat moral merupakan salah satu cabang filsafat yang
mengkaji prinsip-prinsip moral yang mengatur perilaku manusia. Etika terkait dengan
sistem kehidupan, indikator baik /benar, buruk/salah, sehingga perbuatan sehari-hari dapat
dinilai. Etika membantu manusia guna bertindak secara tepat dan mengambil sikap dan
menerapkan keputusan dalam segala aspek atau sisi kehidupan termasuk dalam menjaga
lingkungan melalui hidup (Abadi, 2016). Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di
sekitar manusia yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan kesejahteraan manusia dan
makhluk hidup lain baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Etika lingkungan atau disebut juga dengan etika ekologi adalah pedoman tentang cara
berpikir, bersikap, dan bertindak yang berlandaskan nilai-nilai positif guna
mempertahankan fungsi dan kelestarian lingkungan. Nilai- nilai positif itu dapat berasal
dari bermacam sumber seperti nilai agama, moral dan budaya yang menjadi petunjuk
manusia dalam melihat dan memperlakukan lingkungan (Widiana & Rosy, 2021).
2
menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika
Ekologi ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai
bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri,
hak untuk hidup dan hak untuk berkembang.
Secara umum etika ekologi dalam ini menekankan hal-hal berikut :
• Manusia adalah bagian dari alam.
• Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh
manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang.
• Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan
sewenang- wenang.
• Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk.
• Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai.
• melindungi keanekaragaman hayati.
• Menghargai dan memelihara tata alam.
• Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem.
• Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif
yaitu sistem mengambil sambil memelihara.
3
mengusahakan mengusahakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan
kepentingan keseluruhan dalam ekosistem.
4. Zoosentrisme, adalah etika yang menekankan perjuangan hak-hak binatang, etika ini
juga disebut etika pembebasan binatang. Tokoh bidang etika ini adalah Charles Brich.
Menurut etika ini, binatang mempunyai hak untuk menikmati kesenangan karena
mereka dapat merasa senang dan harus dicegah dari penderitaan. Sehingga bagi para
penganut etika ini, rasa senang dan penderitaan binatang dijadikan salah satu standar
moral. Menurut The Society for the Prevention of Cruelty to Animals, perasaan senang
dan menderita mewajibkan manusia secara moral memperlakukan binatang dengan
penuh belas kasih.
5. Hak Asasi Alam, makhluk hidup selain manusia tidak memiliki hak pribadi, namun
makhluk hidup membutuhkan ekosistem atau habitat untuk hidup dan
berkembang.Makhluk hidup seperti binatang dan tumbuhan juga mempunyai hak,
meskipun mereka tidak dapat bertindak yang berlandaskan kewajiban. Mereka ada dan
tercipta untuk kelestarian alam ini. Maka mereka juga mempunyai hak untuk hidup.
Hak itu harus dihormati berdasar prinsip nilai intrinsik yang menyatakan bahwa setiap
entitas sebagai anggota komunitas bumi bernilai. Dengan demikian, pembabatan hutan
secara tidak proporsional dan penggunaan binatang sebagai obyek eksperimen tidak
dapat dibenarkan S
4
Prinsip ini tidak didasarkan pada pertimbangan kepentingan pribadi, tetapi semata-
mata demi kepentingan alam. Dengan semakin peduli terhadap alam, maka manusia
menjadi semakin matang dengan identitas yang kuat.
5. Prinsip ”No Harm”
No Harm yaitu tindakan yang tidak merugikan atau mengancam eksistensi
makhluk hidup lain di alam semesta. Kewajiban dan tanggung jawab moral dapat
dinyatakan dengan merawat, melindungi, menjaga dan melestarikan alam, dan tidak
melakukan tindakan seperti membakar hutan dan membuang limbah sembarangan.
6. Prinsip Hidup Sederhana dan Selaras dengan Alam
Prinsip ini menekankan pada nilai, kualitas, cara hidup yang baik, bukan
menekankan pada sikap rakus dan tamak. Ada batas untuk hidup secara layak sebagai
manusia, yang selaras dengan alam.
7. Prinsip Keadilan
Prinsip ini menekankan bahwa terdapat akses yang sama bagi semua kelompok dan
anggota masyarakat untuk ikut dalam menentukan kebijakan pengelplaan dan
pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam.Dalam prinsip ini kita perlu
memerhatikan kepentingan masyarakatadat secara lebih khusus, karena dalam segi
pemanfaatan sumber daya alam dibandingkan dengan masyarakat modern akan kalah
dari segi permodalan, teknologi, informasi dan sebagainya, sehingga kepentingan
masyarakat sangat rentan dan terancam.
8. Prinsip Demokrasi
Prinsip ini terkait erat dengan hakikat alam, yaitu keanekaragaman dan pluralitas.
Demokrasi memberi tempat seluas-luasnya bagi perbedaan, keanekaragaman dan
pluraritas. Prinsip ini sangat relevan dengan pengam-bilan kebijakan di bidang
lingkungan, dan memberikan garansi bagi kebijakan yang pro lingkungan hidup.
9. Prinsip Integritas
Moral prinsip ini terutama untuk pejabat publik, agar mempunyai sikap dan
perilaku moral yang terhormat serta memegang teguh prinsip-prinsip moral yang
mengamankan kepentingan publik, untuk menjamin kepentingan di bidang lingkungan.
5
Dalam proses pembangunan banyak yang memanfaatkan sumberdaya bagi pemenuhan
dan peningkatan kesejahteraan akan tetapi menimbulkan peningkatan limbah buangan yang
tidak bernilai ekonomi dan berakibat menurunnya mutu lingkungan hidup. Sehingga, dapat
dikatakan bahwa selama ini manusia hanya tertuju pada pemanfaatan sesaat tanpa
memperhatikan dampak yang ditimbulkan kedepannya.
Masalah penyikapan sikap manusia terhadap arah dan proses pembangunan membawa
kita ke masalah etika lingkungan yang dapat mendorong untuk memperkuat keberadaan
kemanusiaan sekaligus mempertegas peranannya dalam kegiatan pembangunan. Walaupun
manusia tidak mengganggu sistem bumi secara keseluruhan, namun telah mempengaruhi
dengan cara menggunakan energi yang tersedia untuk berbagai keperluan yang
menyebabkan timbulnya pencemaran sehingga berdampak banyak pada lingkungan seperti
dengan adanya pelepasan senyawa-senyawa kimia sehingga merusak lapisan ozon yang
berfungsi melindungi manusia dan makhluk lainnya dari ultraviolet.
Berikut contoh isu-isu etika lingkungan yang berkaitan dengan kebijakan
pembangunan:
1. Melakukan penebangan hutan secara liar untuk kepentingan beberapa oknum tanpa
adanya perizinan misalnya dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan
perdagangan.
2. Terjadinya krisis lahan pertanian karena dikonversi sebagai lahan pemukinan dan
industri, konversi biasnya terjadi di daerah pinggiran kota yang letaknya dekat
dengan fasilitas umum, sehingga dengan hal ini mempengaruhi kelangsungan hidup
seperti produksi pangan berkurang dan harga pangan meningkat, berkurangnya
daerah resapan air, terjadi kerusakan ekosistem dan pencemaran udara yang
awalnya bersih, sejuk, segar menjadi pengap, panas dan membawa racun penyakit.
6
3. Pembangunan pabrik yang dekat dengan pemukiman kemudian membuang
limbahnya ke sungai sehingga berdampak pada ekosistem sungai dan sekitarnya.
7
Menurut UU No. 23 Tahun 1997 peran dan fungsi pemerintah dalam pengelolan
lingkungan hidup:
a. Bertanggung jawab saat mengambil keputusan dalam pengelolan lingkungan hidup
b. Meningkatkan hak dan tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan
hidup
c. Mengembangkan kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup
d. Menyebarluaskan informasi lingkungan hidup kepada masyarakat
e. Memberi penghargaan bagi orang yang berjasa dalam pengelolaan lingkungan
hidup dan memberi hukuman bagi yang merusaknya
3. Organisasi
a. Memberikan pendidikan lingkungan hidup kepada masyarakat
b. Meneliti masalah lingkungan hidup dan hasilnya disebarluaskan kepada
masyarakat
c. Mengontrol pemerintah dalam pelaksanaan UU pengelolaan lingkungan hidup
d. Berperan aktif sebagai mitra regulator dalam memberikan informasi mengenai
lingkungan hidup kepada masyarakat
e. Membantu menyelesaikan masalah lingkungan hidup dalam masyarakat
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika lingkungan merupakan suatu pedoman tentang cara berpikir, bersikap, dan
bertindak yang berlandaskan nilai-nilai positif guna mempertahankan fungsi dan
kelestarian lingkungan. Dengan adanya etika lingkungan penyikapan sikap manusia
terhadap arah dan proses pembangunan dapat mendorong untuk memperkuat keberadaan
kemanusiaan sekaligus mempertegas peranannya dalam kegiatan pembangunan.
Pembangunan yang seharusnya dilakukan adalah pembangunan yang membumi atau
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dengan tujuan menjaga
peningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, pembangunan
yang menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga
kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang menjamin keadilan dan terlaksananya
tata kelola yang mampu menjaga kualitas kehidupan.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar lebih baik lagi kedepannya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, TW. 2016. Aksiologi: Antara Etika, Moral, dan Estetika. Kanal (Jurnal Ilmu
Komunikasi), 4 (2), Maret 2016, 187-204.
10