Kt; Kutikula, Ep: Epidermis, K: Korteks, Aer: Aerenkim, Ed: Endodermis, Fl: Floem, Xi:
Xilem, Emp: Empulur.
Berkas pengangkut tipe kolateral terbuka, dimana terdapat kambium diantara xilem dan
floem. Batang kangkung tersusun atas sel aerinkim atau parenkim aerob, batang kangkung
berwarna hijau sehingga mengandung kloroplas. Hal ini membuktikan bahwa batang
kangkung juga melakukan fotosintesis. Pada batang kangkung empulurnya mengalami
perombakan (tidak terdapat empulur) sehingga bagian tengahnya berlubang dan dibatasi oleh
ruas (buku), hal ini mendukung fungsinya sebagai tumbuhan air yang memiliki kemampuan
untuk mengapung. Batang berongga pada batang tanaman kangkung berfungsi untuk
menampung udara dan mengapungkan organ disokongnya, seperti daun dan bunga.
Struktur umum anatomi akar I. aquatica pada sayatan melintang secara sentripetal
memperlihatkan tiga lapisan sel epidermis yang berbeda bentuk dan ukurannya. Sel epidermis
paling luar ditutupi oleh kutikula, ketebalan kutikula yang melapisi epidermis dari I. aquatica.
Di bawah epidermis terdapat jaringan korteks yang terdiri dari sel-sel parenkim berbentuk
bulat yang saling berkesinambungan memenuhi korteks, selain parenkim juga terdapat
parenkim udara (aerenkim).. Setelah korteks terdapat endodermis yang terdiri dari satu lapis
sel endodermis yang memanjang pada sisi tangensial. Perisikel terdapat di bawah endodermis
yang memiliki bentuk yang sama dengan endodermis.
Daun kangkung pada sayatan melintang memperlihatkan epidermis yang terdiri dari 1
lapis sel epidermis bagian atas daun dan 1 lapis bagian bawah daun. Korteks, ikatan
pembuluh, jaringan palisade, jaringan spons, kolenkim pada tulang daun utama, epidermis
bawah dan stomata. Daun kangkung memiliki kutikula yang tipis. Jaringan palisade terdiri
dari 3 lapis sel palisade
Kol : Kolenkim, Ip : Ikatan Pembuluh, Eb : Epidermis bawah.
Pada batang dan akar tanaman kangkung air mempunyai jaringan yang khas yang
disebut parenkim yang berfungsi sebagai alat transportasi oksigen ke perakaran. Dengan
adanya jaringan parenkim, maka unsur hara dari tanah dan air dapat diserap dengan cepat.
Akar merupakan organ pada tumbuhan yang berfungsi sebagai organ penyerap dan penyalur
unsur-unsur hara ke bagian lain. Sesuai dengan fungsinya, maka akar akan banyak menyerap
unsur hara sehingga akumulasi hara akan lebih tinggi di akar dibandingkan dengan bagian
batang dan daun. Selain itu, akar berfungsi untuk menyerap air dan diedarkan ke seluruh
jaringan tumbuhan melalui jaringan vaskuler pada akar menuju jaringan vaskuler pada batang
dan menuju jaringan vaskuler pada daun. Berkas pengangkut pada kangkung merupakan tipe
berkas pengangkut kolateral terbuka, karena diantara xilem dan floem terdapat kambium.
Daftar rujukan :
Eka, J. H., Amri, C., & Suyanto, A. 2018. EFEKTIVITAS KANGKUNG AIR (Ipomoea
aquatica) SEBAGAI FITOREMEDIASI DALAM MENURUNKAN KADAR TIMBAL
(Pb) AIR LIMBAH BATIK. Yogyakarta : Politeknik Kesehatan Yogyakarta, Analytical
and Environmental Chemistry, E-ISSN 2540-8267 Volume 3, No. 01.
Handayani, F. (2013). Studi perkembangan aerenkim akar padi sawah dan padi ladang pada
tahap persemaian dengan perlakuan perendaman. (Skripsi). Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Andalas. Padang, Indonesia.
Raven, J. A. (1996). Into the voids: The distribution, function, development and maintenance
of gas spaces in plants. Annals of Botany, 78(2), 137–142.
Rimbun, W., Maideliza, T., & Meriko, L. 2014. PERBANDINGAN STRUKTUR ANATOMI
ORGAN VEGETATIF KANGKUNG AIR (Ipomoea aquatica. FORSK) PADA PERAIRAN
BERSIH DENGAN PERAIRAN TERCEMAR DI KOTA PADANG. Padang : STKIP PGRI
Sumbar.