Anda di halaman 1dari 6

PROYEK SPT 1

Oleh : Atika Erviana (180341617560)

Zuhrotul Mufidah (180341617558)

Offering A S1 Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang 2018

Struktur Anatomi Batang Kangkung

Berdasarkan pengamatan jaringan yang terlihat dibawah mikroskop diantaranya yaitu


Pada bagian luar batang tumbuhan kangkung, yang merupakan sel-sel epidermis yang tipis,
terdapat stomata. Lalu, di bawah epidermis ada sel-sel korteks. Fotosintesis dapat
berlangsung dalam batang karena sel-sel korteks tersebut memiliki klorofil. Endodermis,
parenkim, kolenkim, xylem floem dan kambium vaskuler.

Batang I. aquatica pada sayatan melintang memperlihatkan epidermis yang berlapis,


dan berkas pengangkut yang tersusun sepanjang lingkar batang. Struktur anatomi batang I.
aquatica memperlihatkan lapisan epidermis, korteks, ikatan pembuluh dan parenkim empulur.
Lapisan kutikula berada pada lapisan paling luar yang mengelilingi batang. Epidermis pada
batang I. aquatica terdiri dari 3 lapis sel epidermis. Sel epidermis terlihat seperti persegi
panjang pada sisi tangensial. Setelah lapisan epidermis, terdapat jaringan korteks yang terdiri
dari jaringan parenkim.
Epidermis batang terdiri dari satu lapisan sel yang tersusun rapat dan tidak berongga.
Dinding sel epidermis yang dilapisi kutikula tebal. Lapisan epidermis ini berperan sebagai
lapisan pelindung bagi lapisan-lapisan yang ada di dalamnya. Korteks batang adalah jaringan
parenkim yang terdiri dari beberapa lapisan sel berdinding tipis yang memiliki vakuola besar.
Korteks memiliki rongga-rongga/ruang-ruang antarsel yang berfungsi untuk pertukaran
udara. Stele/Silinder pusat merupakan bagian terdalam batang. Pada stele terdapat xilem
(pembuluh kayu) di bagian dalam dan floem (pembuluh tapis) di bagian luar. Tumbuhan
kangkung termasuk kedalam tumbuhan dikotil namun anomali atau mengalami
penyimpangan atau ada perbedaan anatomi batang antara tumbuhan kangkung dan tumbuhan
berkayu. Batang tumbuhan kangkung ini tidak memiliki jaringan kayu dan tidak mengandung
gabus, tetapi memiliki jaringan penyokong. Jaringan penyokong, yaitu kolenkim dan
sklerenkim, adalah penyebab batang tumbuhan kangkung mampu menopang daun-daun.

Kt; Kutikula, Ep: Epidermis, K: Korteks, Aer: Aerenkim, Ed: Endodermis, Fl: Floem, Xi:
Xilem, Emp: Empulur.

Berkas pengangkut tipe kolateral terbuka, dimana terdapat kambium diantara xilem dan
floem. Batang kangkung tersusun atas sel aerinkim atau parenkim aerob, batang kangkung
berwarna hijau sehingga mengandung kloroplas. Hal ini membuktikan bahwa batang
kangkung juga melakukan fotosintesis. Pada batang kangkung empulurnya mengalami
perombakan (tidak terdapat empulur) sehingga bagian tengahnya berlubang dan dibatasi oleh
ruas (buku), hal ini mendukung fungsinya sebagai tumbuhan air yang memiliki kemampuan
untuk mengapung. Batang berongga pada batang tanaman kangkung berfungsi untuk
menampung udara dan mengapungkan organ disokongnya, seperti daun dan bunga.

Struktur Anatomi Akar Kangkung

Struktur umum anatomi akar I. aquatica pada sayatan melintang secara sentripetal
memperlihatkan tiga lapisan sel epidermis yang berbeda bentuk dan ukurannya. Sel epidermis
paling luar ditutupi oleh kutikula, ketebalan kutikula yang melapisi epidermis dari I. aquatica.
Di bawah epidermis terdapat jaringan korteks yang terdiri dari sel-sel parenkim berbentuk
bulat yang saling berkesinambungan memenuhi korteks, selain parenkim juga terdapat
parenkim udara (aerenkim).. Setelah korteks terdapat endodermis yang terdiri dari satu lapis
sel endodermis yang memanjang pada sisi tangensial. Perisikel terdapat di bawah endodermis
yang memiliki bentuk yang sama dengan endodermis.

Kt; Kutikula, Ep : Epidermis, K : Korteks, Aer : Aerenkim, Ed : Endodermis, Fl : Floem, Xi :


Xilem, Emp: Empulur
Proses pembentukan dan perkembangan aerenkim dimulai dari sel korteks bagian
tengah yang mengalami penuaan terlebih dahulu, sel korteks mengalami lisis dari bagian luar
dan bagian dalam sel korteks kemudian sel korteks ini berkembang ke bagian samping
membentuk rongga aerenkim.

Tipe aerenkim yang terbentuk adalah lisogenus. Proses terbentuknya aerenkim


ditentukan oleh perpanjangan radial sel korteks. Jaringan aerenkim biasanya terbentuk di
korteks akar, rimpang dan batang dan disebut juga dengan rongga udara. Pada akar aerenkim
terbentuk di belakang meristem apikal (Armstrong, 1979). Proses pembentukan aerenkim
disebabkan oleh sel-sel korteks pada bagian tengah yang mengalami penuaan terlebih dahulu
karena proses tersebut sel mengalami pelisisan. Lisisnya sel ini terjadi pada bagian luar dan
bagian dalam sel korteks. Kemudian pelisisan sel ini berkembang ke bagian samping yang
terlihat sebagai indikasi pembentukan aeren-kim. Sel-sel korteks memiliki kemungkinan
besar telah menyelesaikan proses diferensiasi dalam segmen hipokotil dan akar sebelum
banjir. Setelah banjir, sel-sel korteks mengalami kematian sel ataupun pemisahan sel
membentuk aerenkim (Handayani, 2013).

Aerenkim merupakan rongga yang terbentuk sebagai daya adaptasi terhadap


kelebihan air. Respon terhadap kelebihan air ditanggapi tanaman dengan membentuk rongga
yaitu rongga udara (aerenkim). Tanaman mempunyai respon berbeda terhadap rendahnya
tekanan parsial oksigen. Pada tanaman dalam keadaan terendam, jaringan akarnya akan
merespon terhadap kelebihan air dengan membentuk jaringan aerenkim. Perkembangan
aerenkimnya akan terpicu untuk membuat tanaman ini mampu bertahan dalam kondisi kritis
(Raven, 1996).

Struktur Anatomi Daun Kangkung

Daun kangkung pada sayatan melintang memperlihatkan epidermis yang terdiri dari 1
lapis sel epidermis bagian atas daun dan 1 lapis bagian bawah daun. Korteks, ikatan
pembuluh, jaringan palisade, jaringan spons, kolenkim pada tulang daun utama, epidermis
bawah dan stomata. Daun kangkung memiliki kutikula yang tipis. Jaringan palisade terdiri
dari 3 lapis sel palisade
Kol : Kolenkim, Ip : Ikatan Pembuluh, Eb : Epidermis bawah.

Transportasi pada Tumbuhan Kangkung

Pada batang dan akar tanaman kangkung air mempunyai jaringan yang khas yang
disebut parenkim yang berfungsi sebagai alat transportasi oksigen ke perakaran. Dengan
adanya jaringan parenkim, maka unsur hara dari tanah dan air dapat diserap dengan cepat.
Akar merupakan organ pada tumbuhan yang berfungsi sebagai organ penyerap dan penyalur
unsur-unsur hara ke bagian lain. Sesuai dengan fungsinya, maka akar akan banyak menyerap
unsur hara sehingga akumulasi hara akan lebih tinggi di akar dibandingkan dengan bagian
batang dan daun. Selain itu, akar berfungsi untuk menyerap air dan diedarkan ke seluruh
jaringan tumbuhan melalui jaringan vaskuler pada akar menuju jaringan vaskuler pada batang
dan menuju jaringan vaskuler pada daun. Berkas pengangkut pada kangkung merupakan tipe
berkas pengangkut kolateral terbuka, karena diantara xilem dan floem terdapat kambium.
Daftar rujukan :

Armstrong, W. (1979). Aeration in higher plants. In H. W. Woolhouse (Ed.), Advances in


Botanical Research 7 (pp. 225–332). London, England: Academic Press.

Eka, J. H., Amri, C., & Suyanto, A. 2018. EFEKTIVITAS KANGKUNG AIR (Ipomoea
aquatica) SEBAGAI FITOREMEDIASI DALAM MENURUNKAN KADAR TIMBAL
(Pb) AIR LIMBAH BATIK. Yogyakarta : Politeknik Kesehatan Yogyakarta, Analytical
and Environmental Chemistry, E-ISSN 2540-8267 Volume 3, No. 01.

Handayani, F. (2013). Studi perkembangan aerenkim akar padi sawah dan padi ladang pada
tahap persemaian dengan perlakuan perendaman. (Skripsi). Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Andalas. Padang, Indonesia.

Ningsih, A., Mansyurdin, & Maideliza, T. 2016. PERKEMBANGAN AERENKIM AKAR


KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir) DAN KANGKUNG AIR (Ipomoea
aquatic Forsk). Al-Kauniyah Jurnal Biologi, 9(1), 2016, 37-43.

Raven, J. A. (1996). Into the voids: The distribution, function, development and maintenance
of gas spaces in plants. Annals of Botany, 78(2), 137–142.

Rimbun, W., Maideliza, T., & Meriko, L. 2014. PERBANDINGAN STRUKTUR ANATOMI
ORGAN VEGETATIF KANGKUNG AIR (Ipomoea aquatica. FORSK) PADA PERAIRAN
BERSIH DENGAN PERAIRAN TERCEMAR DI KOTA PADANG. Padang : STKIP PGRI
Sumbar.

Anda mungkin juga menyukai