Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH BOTANI FARMASI

ALGA COKLAT

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

ANGGRAINI PUTRI RUSDIANA DEWI (170500052)


DIAN SARINITA ANWAR (170500058)
FIRDA JIHAN TIANOTAK (170500064)
IZZA SYAHRI RAMADHANI (170500070)
MEGA ANDINI SANDRY I (170500076)
NOVA AYU ANDARI (170500082)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI FARMASI

UNIVERSITAS ALMA ATA

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Botani
Farmasi tentang “ALGA COKLAT”.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini

Akhir kata kami berharap semoga makalah Botani Farmasi tentang “ALGA
COKLAT” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

2
DAFTAR ISI

BAB 1 ....................................................................................................................................4

PENDAHULUAN .................................................................................................................4

TUJUAN ................................................................................................................................ 4

BAB 2 ....................................................................................................................................5

PEMBAHASAN :

A. PENGERTIAN ALGA COKLAT .............................................................................5


B. CIRI CIRI ALGA COKLAT .....................................................................................6
C. SUSUNAN SEL.........................................................................................................8
D. KLASIFIKASI ...........................................................................................................8
E. JENIS JENIS ALGA COKLAT ................................................................................13
F. REPRODUKSI ..........................................................................................................14
G. PEMBUAHAN ..........................................................................................................15
H. PERANAN DAN MANFAAT ..................................................................................17

BAB 3 ....................................................................................................................................19

KESIMPULAN ..........................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 20

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Para ahli biologi awalnya mendeskripsikan protista adalah seluruh hewan-hewan
eukarioyik bersel tunggal, akan tetapi perkembangan selanjutnya para ahli memasukkan alga
ke dalam protista sehingga protista memilkicakupan pembahasan yang cukup luas meliputi
eukariotik bersel satu (uniseluler) sampai organisme eukariotik bersel banyak (multiseluler)
dengan bentuk sederhana. Berdasarkan pertimbangan struktur anatomi dan morfologinya
yang masih sderhana maka alga digolongkan ke dalam protista.

Tulisan ini akan mengulas sedikit mengenai alga, khususnya alga cokelat. Serta
manfaat dari alga cokelat itu sendiri bagi kehidupan.

2. Tujuan
A. Mendeskripsikan ciri ciri alga cokelat.
B. Mengetahui susunan sel pada alga cokelat.
C. Mengetahui klasifikasi dari alga cokelat
D. Mengetahui jenis jenis dari alga cokelat
E. Mengetahu cara reproduksi pada laga cokelat
F. Mengetahui peranan dan manfaat dari alga cokelat

4
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Phaeophyta (algae coklat)


Ganggang coklat adalah salah satu ganggang yang tersusun atas zat warna atau
pigmentasinya. Phaeophyta (ganggang coklat) ini berwarna coklat karena warna alga cokelat
disebabkan oleh adanya pigmen cokelat (fukosantin), yang secara dominan menyelubungi
warna hijau dari klorofil pada jaringan. Selain fukosantin, ganggang cokelat juga
mengandung pigmen lain seperti klorofil a, klorofil c, violaxantin, beta karoten,
diadinoxantin. Bentuk tubuhnya seperti tumbuhan tinggi. Ganggang coklat ini mempunyai
talus (tidak ada bagian akar, batang dan daun), terbesar diantara semua ganggang ukuran
tulusnya mulai dari mikroskopik sampai makroskopik. Ganggang ini juga mempunyai
jaringan transportasi air dan makanan yang anolog dengan transportasi pada tumbuhan darat,
kebanyakan bersifat autotrof. Set vegetatif mengandung khloroplast berbentuk bulat, bulat
panjang, seperti pita; mengandung khlorofil a dan khlorofil c serta beberapa santofil misalnya
fukosantin. Cadangan makanan berupa laminarin dan manitol. Dinding sel mengandung
selulose dan asam alginat.

Alga coklat (Phaeophyta) hanya mempunyai satu kelas saja yaitu klas phaeophyceae.
Thallus dari jenis golongan phaeophyceae bersel banyak (multiseluler), umumnya
mikroskopik dan mempunyai bentuk tertentu. Sel mengandung promakropora yang berwarna
coklat kekuning-kuningan karena adanya kandungan fukoxontin yang melimpah. Cadangan
makanan berupa laminarin yang beta glukan yang mengandung manitol. Dinding sel sebagian
besar tersusun oleh tiga macam polimer yaitu selulosa asam alginat, fukan dan fuoidin.

5
Cadangan makanan pada Phaeophyta berupa laminarin, yaitu sejenis karbohidrat yang
menyerupai dekstrin yang lebih dekat dengan selulose dari pada zat tepung.selain laminarin
juga ditemukan manitol minyak dan zat-zat lainnya.

B. Ciri-ciri phaeophyta
Semua alga coklat berbentuk benang atau lembaran, bahkan ada yang menyerupai
tumbuhan tingkat tinggi dengan bagian-bagian serupa akar, batang, dan daun. Umumnya alga
coklat bersifat makroskopis, dan dapat mencapai ukuran lebih dari 30 meter, dan mempunyai
gelembung-gelembung udara yang berfungsi sebagai pelampung.Hampir semua alga coklat
hidup di laut, terutama di laut yang dingin. Tubuhnya selalu berupa talus yang multiseluler
yang berbentuk filamen, lembaran atau menyerupai semak/pohon yang dapat mencapai
beberapa puluh meter, terutama jenis-jenis yang hidup didaerah beriklim dingin. Sel vegetatif
mengandung kloroplas berbentuk bulat panjang, seperti pita, mengandung klofil serta
xantofil.
a.
Ukuran talus mulai dari mikroskopis sampai makroskopis. Ada yang berbentuk tegak,
bercabang, atau filamen dasar.

 Macrocystis pyrifera, hidup di daerah kutub selatan. Talusnya dapat mencapai


panjang 60 m dengan berat sampai 100 kg. alat pelekatnya seakan-akan mempunyai
kuku untuk berpegangan erat-erat. Sumbu talus bebas, mempunyai cabang-cabang
talus berbentuk lembaran yang bergantungan, kadang-kadang sampai 3 m panjangnya
hingga dengan itu talus dapat terapung pada permukaan laut.

 Lessonia,sp mempunyai talus yang bentuknya seperti pohon palma.

 Laminaria cloustoni, banyak terdapat di laut utara, panjangnya sampai 5 m. pangkal


talus setebal lengan dan umurnya tahunan, bagian atas menyerupai daun atau
mempunyai lembaran-lembaran menjari yang setiap tahun diperbaharui. Menjelang
berakhirnya musim dingin terjadi pertumbuhan di bagian tengah dari pangkal
lembaran-lembaran tadi dan terbentuklah lembaran-lembaran baru.

Digunakan dalam pembuatan ice cream. Alga/ganggang coklat ini umumnya tinggal di laut
yang agak dingin dan sedang, terdampar dipantai, melekat pada batu-batuan dengan alat

6
pelekat (semacam akar). Bila di laut yang iklimnya sedang dan dingin, talusnya dapat
mencapai ukuran besar dan sangat berbeda bentuknya. Ada yang hidup sebagai epifit pada
talus lain. Tapi ada juga yang hidup sebagai endofit.

 Ganggang coklat dapat dimanfaatkan dalam industri makanan

 Phaeophyta sebagai sumber alginat banyak dimanfaatkan dalam dunia industri tekstil
untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas bahan industri, kalsium alginat
digunakan dalam pembuatan obat-obatan senyawa alginat juga banyak digunakan
dalam produk susu dan makanan yang dibekukan untuk mencegah pembentukan
kristal es. Dalam industri farmasi, alginat digunakan sebagai bahan pembuat bahan
biomaterial untuk teknik pengobatan.

 Dapat digunakan sebagai pupuk organik karena mengandung bahan-bahan mineral


seprti potasium dan hormon seperti auxin dan sylokinin yang dapat meningkatkan
daya tumbuh tanaman untuk tumbuh, berbunga dan berbuah.

 Macrocytis Pyrifers menghasilkan iodine (unsur yang dapat digunakan untuk


mencegah penyakit gondok).

 Laminaria, Fucus, Ascophylum dapat menghasilkan asam alginat. Alginat biasanya


digunakan sebagai pengental pada produk makanan (sirup, salad, keju, eskrim) serta
pengentalan dalam industri (lem, tekstil, kertas, tablet antibiotik, pasta gigi) dan
pengentalan produk kecantikan (lotion, krim wajah).

 Macrocytis juga dibuat sebagai makanan suplemen untuk hewan ternak karena kaya
komponen Na, P, N, Ca.

b. Alga ini mempunyai kloroplas tunggal, ada beberapa yang berbentuk lempengan cakram,
dan ada pula yang seperti benang.
c. Alga ini memiliki pirenoid (tempat cadangan makanan) yang terdapat di dalam kloroplas.
Cadagan makanan yang terdapat pada alga ini berupa laminarin.
d. Bagian dinding selnya tersusun dari lapisan selulosa, sedangkan bagian luar tersusun
dari gumi. Pada dinding sel ruang intersel ditemukan asam alginat (algin).

7
e. Alga cokelat mempunyai jaringan transportasi air dan zat makanan yang analog dengan
jaringan transportasi pada tumbuhan darat.

C. Susunan Sel
Pada phaeophyta umumnya dapat ditemukan adanya dinding sel yang tersusun dari
tiga macam polimer yaitu selulosa, asam alginat, fukan dan fukoidin. Algin dari fukoidin
lebih kompleks dari selulose dan fukoidin lebih kompleks dari selulose dan gabungan dan
keduanya membentuk fukokoloid. Dinding selnya juga tersusun atas lapisan luar dan lapisan
dalam, lapisan luar yaitu selulosa dan lapisan dalam yaitu gumi. Tapi kadang-kadang dinding
selnya juga mengalami pengapuran. Inti selnya berinti tunggal yang mana pana pada pangkal
berinti banyak.

Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya
sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat
memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel
sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.Dinding sel terbuat
dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dinding-
dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa,
dan lignin sebagai penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein)
menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu,
dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula).

D. Klasifikasi Ilmiah dan Penggolongan Phaeophyta


Alga cokelat (Phaeophyceae)
Kingdom : Chromalyeolata (supergrup eukariot)
Divisi : Heterokontophyta (Alga dengan klorofil a dan c)
Kelas : Phaeophyceae (Alga coklat)

Berdasarkan tipe pergantian keturunan, phaeophyto di bagi dalam 3 golongan, yaitu:

a) Golongan Isogeneratae

8
Golongan isogeneratae yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran keturuan
isomorf. Sporofit dan gametofit mempunyai bentuk dan ukuran yang sama secara morfologi
tetapi sitologinya berbeda.

Contoh: Ectocarpus

b) Golongan Heterogenerate

Golongan heterogenerate yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran keturunan


yang heteromorf. Sporofit dan gametofitnya berbeda secara morfologi maupun sitologinya.

Contoh: Laminaria

c) Golongan Cyelosporae

Golongan cyelosporae yaitu golongan tumbuhan yang tidak memiliki pergiliran


keturunan.

Contoh: Fucus

Ordo Ectocarpales
Ectocarpales mempunyai pergantian keturunan yang isomorf yaitu tumbuhan sporofit sama
dengan tumbuhan gametofit, talusnya berbentuk cabang-cabang bebas atau saling
berhubungan satu sama lainnya. Hingga membentuk jaringan pseudoparenkimatik. Alat

9
perkembangbiakan letaknya bebas satu sama lain. Sporofit menghasilkan zoospora dan spora
netral. Sedang gametofit menghasilkan gamet. Terdiri dari 4 bangsa yaitu:

1. Bangsa Dietyotales
Sebagian besar dari bangsa ini terdapat di lautan daerah tropic. Pada ganggang ini
spora tidak mempunyai bulu cambuk. Sporangium beruang satu dan mengeluarkan 4
tetraspora. Pembiakan seksual dengan oogami. Anteredium yang berkotak-kotak dan
oogonium tidak pada tumbuhan yang berlainan dan tersusun secara berkelompok. Tiap
oogonium merupakan satu sel telur. Gamet jantan mempunyai satu bulu cambuk yang
terdapat pada sisinya. Sporofit dan gametofit bergiliran dengan beraturan dan keduanya
mempunyai talus berbentuk pita yang bercabang-cabang menggarpu. Misal Dictyota
dichotoma yang terbesar di lautan Eropa. Skema pergiliran keturunan Dictyota dichotoma:

Suku Ectocarpaceae, terdiri dari 2 marga yaitu:

a. Marga Ectocarpus
Thallus dari ganggang ini merupakan filamen yang uniseriate, bercabang banyak. Sel
berinti tunggal dan plastida yang membentuk pita atau piring. Perkembangbiakan dilakukan
oleh zooid yang berflagella 2 buah dan di bentuk di dalam alat reproduksi yang unilokuler
atau plusilokuler. Alat reproduksinya biasanya terdapat pada ujung-ujung cabang lateral.
Gametofit bersifat homothallik atau heterothallik. Gambet dibentuk dalam
gametangium yang plulilokuler yang perkembangannya identik dengan perkembangan
sporangium yang prusilokuler. Sel-sel yang terbentuk mengalami metamorfose menjadi
gamet yang berflagella 2 buah. Tipe persatuan gamet adalah isogamik atau anisogamik.

b. Marga Dictyota
Thallus tegak dan berbentuk pita yang bercabang-cabang, melekat pada suatu substrat
dengan perantaraan alat pelekat yang berbentuk seperti cakram. Thallus terdiri dari 3 lapis.
Lapisan tengah tersusun dari sel-sel besar, terbentuk segi empat dan berdinding tebal tanpa
khromatofora. Kedua berdinding tipis dan mengandung banyak kromotofora. Pada lapisan ini
terdapat banyak rambut-rambut steril dan tidak berwarna serta dapat mengeluarkan lendir
pada permukaannya.
Perkembangbiakan dilakukan secara aseksual, dan seksual. Perkembangbiakan
aseksual dilakukan oleh aplanospora yaitu yang tidak bergerak. Dalam satu sporangium

10
hanya dibentuk 4 aplanospora saja. Perkembangbiakan seksual dilakukan secara oogami.
Gametofit bersifat heterothallik. Alat kelamin terdapat dalam suatu sorus. Terdapat di kedua
permukaan talusnya.

2. Bangsa Cutleriales
1. Suku Cutleriaceae
Suku ini hanya mempunyai 2 marga saja, yaitu zanardinia dan cutleria, zanardinia
mempunyai pergantian keturunan yang gametofit dan sporofitnya identik satu sama lain,
sedang gametofit cutleria tidak identik dengan sporofitnya, hingga pergantian keturunan dari
cutleria bersifat iso morfik. Tetapi kedua marga tersebut mempunyai kesamaan, yaitu
pertumbuhan yang tirkhothallik, sporangia yang uniloker dan sel-sel kelamin dan betina
ukurannya tidak sama.Marga Cutleria
Cutleria mempunyai gamtofit yang berbentuk pita yang bercabang, menggarpu yang tidak
begitu teratur atau berbentuk seperti kipas. Pertumbuhan terjadi pada tepi talus bagian atas
yang mempunyai rambut yang uniseriate. Gametofit bersifat heterothallik. Gametofit jantan
mengandung anteridia yang menghasilkan gamet jantan berbentuk buah pir, berflagellata 2
buah di bagian leteral. Gametofit betina mengandung gametangia betina yang mengeluarkan
gamet betina yang bentuknya mirip dengan yang jantan. Tetapi ukurannya lebih besar dan
gerakannya lebih lambat.

3. Bangsa Laminariales
Jenis-jenis yang termasuk dalam bangsa ini mempunyai sporofit yang dapat dibagi
menjadi alat pelekat, tangkai dan helaian atau lembaran. Pertumbuhan terjadi pada bagian
yang meristematik yang letaknya interkalar dan biasanya terletak diantara tangkai dan
lembaran. Sporofit mempunyai sporangia yang unilokuter dan terkumpul dalam suatu sorus
pada permukaan lembaran. Gametofit dari laminariales berupa filamen yang mikroskopik.
Perkembangbiakan seksual bersifat oogamik.
Bangsa ini mempunyai 30 marga dengan kurang lebih 100 jenis yang kesemuanya
merupakan penghuni lautan beriklim dingin. Dari marga ke marga gametrofitnya dapat
dikatakan identik satu sama lain, tetapi sporofitnya mempunyai bentuk yang beranekaragam.
Contoh:

11
Warga Laminaria
Alat pelekat sporofit umumnya berupa cabang-cabang yang dikhotom disebut haptera.
Tangkai tidak bercabang silindris atau agak memipih, diujung tangkai ini terdapat helaian
yang utuh atau terbagi kearah vertikal menjadi beberapa segmen. Tangkai terdiri dari medula
dan korteks yang dikelilingi oleh selapis sel yang menyerupai sel epidermis. Sporofit
mempunyai sporongia yang unilokuler dan terdapat pada perunukan helaian. Sporangia
berbentuk ganda.
Pada laminaria saccharina, penentuan jenis kelamin gametofit terjadi pada saat pembelahan
reduksi, setengah dari zoospora akan tumbuh menjadi gametofit betina sedang lainnya akan
membentuk gametofit jantan. Gametongia akan dibentuk setelah gametofit mencapai 2-3 sel.
Terjadi pembuahan tergantung langsung pada suhu.
4. Bangsa Fucales
Ganggang ini merupakan penyusun utama vegetasi lautan di daerah dingin. Pembiakan
generatif dengan oogami, pembiakan vegetatif tidak ada.Thallus dari ganggang ini bersifat
diploid, pembelahan reduksi (meiosis) terjadi pada saat gametogenesis alat kelamin terdapat
di dalam konseptakel. Dalam daur hidupnya, ganggang ini tidak menunjukkan adanya
pergiliran keturunan.
Suku Fucaceae
Ganggang ini banyak ditemukan hidup di air laut maupun air tawar. Focus yang sudah
berumur beberapa tahun mempunyai talus berbentuk pita yang di tengah-tengahnya diperkuat
oleh rusuk tengah. Bentuknya kaku dank eras seperti kulit.
Marga Fucus
Fucus hidup di daerah beriklim dingin di belahan bumi utara. Fucus berwarna coklat tua.
Berbentuk pita yang bercabangdi khotom dengan suatu rusuk tengah, melekat pada karang
dengan suatu alat pelekat. Beberapa jenis dari fucus ini mempunyai gelembung udara di
dalam tubuhnya untuk menyimpan udara hingga membantu keterapungannya letak dari
gelembung udara biasanya berpasangan kanan dan kiri. Ujung cabang-cabang
menggelembung dan mengandungkoseptakel, tempat konseptakel berkumpul tersebut
dinamakan reseptakel, secara anatomi, talus tersusun atas meristaderm, korteks dan medula.
Di dalamnya terdapat oogonium, anteredium, dan benang-benang mandul (parafisis).
Anteredium berupa sel-sel berbentuk jorong, duduk rapat satu sama lain pada benang-benang
pendek yang bercabang-cabang. Tiap anteredium menghasilkan 64 spermatozoid. Suatu
spermatozoid terutama terdiri dari bahan inti, suatu bintik mata dan 2 bulu cambuk pada
sisinya. Bulu cambuk yang pendek menghadap ke muka dan mempunyai rambut-rambut

12
mengkilat. Oogonium berupa suatu badan yang duduk diatas tangkai, terdiri dari 1 sel saja
dan mengandung 8 sel telur. Zigot lalu membentuk dinding selulose dan pectin, melekat pada
suatu substrat dan tumbuh menjadi individu yang diploid.
Familia Sargassaceae
Sargassum terdapat di laut daerah tropik atau subtropik di belahan bumi bagian selatan. Akan
tetapi fragmen yang terputus terbawa arus melintas laut atlantik ke daerah yang beriklim
dingin di benua Eropa. Jenis-jenis yang banyak sekali tumbuh di sepanjang pantai Australia,
India, Srilangka, Jepang, China dan Indonesia. Di Jepang Sargassum enerya banyak dijadikan
hiasan dan bahan makanan.
Talus dari sargassum mempunyai morfologi yang kompleks, sepintas lalu memberi kesan
seakan-akan tubuhnya mempunyai akar, batang, dan daun pada bagian tangkainya terdapat
banyak cabang-cabang lateral yang menyerupai daun sering disebut filoid. Di dekat filoid ini
terdapat gelembung udara dan juga reseptakel yang mengandung konseptakel. Daur hidup
bersifat diplontik.

E. Jenis-jenis Alga Coklat


a. Laminaria, memiliki batang, daunnya berbentuk lembaran, mengandung yodium dan asam
alginat.
b. Macrocystis, menghasilkan yodium dan asam alginat yang berfungsi sebagai bahan industri.
c. Sargasum, daunnya berbentuk lembaran, di antara batang dan tangkainya terdapat gelembung
udara.
d. Fucus, bentuk daun berupa lembaran dan pada bagian tepi daun terdapat gelembung.
e. Turbinaria

1. Habitat: Hidup di tantai/laut.


2. Ciri-ciri: Melekat pada batu-batuan.Berwarna coklat, Tubuh berbentuk seperti lembaran,
Batang berbentuk silindris, tegak, kasar dan terdapat berkas percabangan tidak dapat
dibedakan antara akar, batang dan daun.
3. Morfologi : Tubuh berbentuk seperti benang, Panjang mencapai piluhan meter, Helaian
thallus berbentuk bulat yang dipinggirnya bergerigi, Terdapat reseptakel sebagai alat
perkembangbiakan.
4. Anatomi : Terdapat pigmen fikosantin, klorofil dan xantofil, Dinding sel terdiri atas selulosa,
pektin dan asam algi, Asam algin berfungsi untuk pembuatan cat, terdapat konseptakel dalam
rongga tubuh yang berfungsi menghasilkan gamet.

13
5. Reproduksi : Reproduksi vegetatif dengan cara fragmentasi (pemisahan), cara generatif
dengan isogami dan oogami.

f. Padina : Algae jenis ini memiliki ciri-ciri bentuk thallus seperti kipas membentuk segment-
segment lembaran tipis (lobus) dengan garis-garis berambut radial dan perkampuran di
bagian permukaan daun. Warna coklat kekuning-kuningan atau kadang kadang memutih
karena terdapat perkapur. Alge jenis ini ditemukan di pinggir pantai di bebatuan dan
penyebaran algae ini tersebar luas di perairan Pasifik selatan dan perairan Samodera Hindia
dan mudah ditemukan di perairan Indonesia.
g. dictyota : tumbuh menempel pada batu karang mati di daerah rataan terumbu. Warnanya
coklat tua dan mempunyai thallus bercabang yang terbagi dua. Thallus yang pipih dan
lebarnya 2 mm, tersusun atas tiga lapis sel. Lapisan tengah yang terdiri dari sel yang besar
diapit oleh dua lapisan atas dan bawah yang terdiri dari sel yang sangat kecil. Alga ini
mempunyai bagian berbentuk silindrik yang menyerap dan mempunyai alat perekat dalam
bentuk sebundel benang-benang yang bentuknya seperti rambut. Thallusnya menghasilkan
cabang lateral yang dapat lepas untuk membentuk alga baru yang bebas dalam
perkembangbiakan vegetatif.

F. Reproduksi
Reproduksi pada ganggang cokelat terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual
dengan pembentukan zoospora berflagel dan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual
terjadi secara oogami atau isogamet.

a) Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh zoospora atau aplanospora yang tidak
berdinding. Zoospora mempunyai dua, buah flagella yang tidak sama panjang, terletak
dibagian lateral. Spora dibentuk dalam sporangium yang uniseluler, dinamanakan sporangia
unilokuler. Atau spora yang dibentuk dalam sporangia yang multiseluler yang disebut
sporangium prulilekuler.

b) Perkembangbiakan seksual dilakukan secara oogami,isogami atau anisogami .

1. Isogami yaitu gamet yang bentuk dan ukurannya sama (belum dapat dibedakan mana jantan
dan mana betina). Contoh: ulva

2. Anisogami: gamet yang bentuk dan ukurannya tidak sama (gamet betina memiliki ukuran
besar dan gamet jantan memiliki ukuran kecil). Contoh: codium

14
3. Oogami: jenis anisogami dengan gamet jantan yang aktif. Contoh:Fucus

contoh adalah reprosuksi seksual pada Fucus vesiculosus. Organisme ini selain berkembang
biak secara seksual dengan oogami
Proses oogami: Ujung-ujung lembaran talus yang fertil membentuk reseptakel, yaitu badan
yang mengandung alat pembiak. Di dalam reseptakel terdapat konseptakel yang mengandung
anteridium yang mengandung sel kelamin jantan berupa spermatozoid dan oogonium yang
merupakan penghasil sel telur dan benang-benang mandul (parafisis).

Anteridium berupa sel-sel berbentuk jorong yang terletak rapat satu sama lain pada filamen
pendek bercabang-cabang yang muncul dari dasar dan tepi konseptakel. Tiap antteridium
menghasilkan 64 spermatozoid.

Oogonium berupa badan yang duduk di ata tangkai. Oogonium ini jumlahnya banyak sekali
dan tiap-tiap oogonium mengandung 8 sel telur. Tetapi hanya 40% dari sel telur yang dapat
dibuahi, dan hanya satu atau dua dari setiap 100.000 spermatozoid dapat membuahi sel telur.
Zigot lalu membentuk dinding selulosa dan pektin, kemudian melekat pada suatu substrat dan
tumbuhan menjadi individu baru yang diploid.
G. Pembuahan pada alga coklat
Sebelum terjadi pembuahan, layak anthernazoid mengelilingi sel telur pada ganggang
ini terbentuk 8 sel telur. Biasanya hanya satu antherozoid yang masuk ke sel telur. Dalam
waktu satu jam kedua intinya melebur dan terjadinya inti diploid. Zigot segera membentuk
dinding yang berlendir dan dapat melekat pada substrat. Zigt membentuk tonjolan yang akan
seperti cahaya. Suhu pH dan adanya zat pengatur di dalam sel telur merupaan faktor
perangsang bagi terjadinya polaritas. Karena adanya cadangan makanan yang cukup di dalam
sel telur. Maka mula-mula pertumbuhan embrionya cepat, tetapi kemudian pertumbuhan
menjadi lambat karena tergantung dari fotosintesis. Tubuh yang terbentuk bersifat diploid dan
pembelahan reduksi terjadi pada waktu gametogenesis. Jadi daur hidupnya bersifat diplontik.
Dalam daur hidupnya semua phacophyceae keculai bangsa fucales menunjukkan
adanya pergantian keturunan antara gametofit dan sporofit, yang masing-masing hidup
sebagai individu yang bebas pergantian keturunan tersebut bersifat isomorfik atau
heteromorfik. Sebagian besar dari phaeophyceae pertumbuhannya bersifat trikhothallik.
Pertumbuhan trikhothallik adalah cara pertumbuhan yang dilakukan oleh sel-sel yang

15
letaknya di bagian basal dari filamea yang terdapat pada ujung thallas. Sel-sel tersebut aktif
membelah.
Sebagian besar phaeophyceae hidup di laut dan banyak ditemukan di daerah yang
beriklim dingin. Sebagian besar hidup melekat pada substrat karang dan lainnya dan beberapa
diantaranya hidup sebagai epifit.
Dilihat dari sporangiumnya, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a) Pembentukan Unilokuler, dimiliki oleh anggota Phaeophyta yang uniseluler

Terjadi dari sel terminal dengan cabang pendek yang membesar. Sporangia muda
berbentuk bulat panjang atau bulat telur. Ukurannya lebih kecil dari sel semula. Inti tunggal
mengalami pembelahan meioses kemudian diikuti pembelahan mitosis sehingga dihasilkan
32-64 inti. Selanjutnya terjadilah celah-celah yang membagi proteplas yang berinti satu.
Masing-masing protoplas mengalami metamorfose membentuk zoospora perflagel dua yang
terletak di bagian lateral dengan panjang flagel yang tidak sama. Flagel yang pendek
diarahkan ke belakang, flagel yang panjang diarahkan kedepan.

b) Pembentukan plurilokuler dimiliki oleh anggota phaeophyta yang multiseluler

Berasal dari sel terminal yang pendek. Ukurannya relatif besar dan terjadi pembelahan
tranversal secara berulang-ulang yang akhirnya dihasilkan 6-12 sel.pembelahan vertikal
dimulai dari deretan sel bagian tengah dan kemudian terbentuklah kubus yang letaknya
teratur sebanyak 20-40 deretan. Protoplas pada masing-masing sel mengalami sultamorfosa
menjadi zoospora yang memiliki 2 stagel. Diikuti dengan talus yang bersifat diploid dan
terbentuklah sporangia yang bersifat unilokuler dan atau plorilokuler.

Habitat Phaeophyta (Alga Coklat)


Alga cokelat umumnya hidup di air laut terutama laut terutama laut yang agak dingin
dan sedang. Hanya beberapa jenis yang hidup di air tawar. Di daerah subtropik, ganggang
cokelat hidup pada daerah intertidal, yaitu di atas daerah litoral sampai sublitoral. Di daerah
tropis biasanya hidup di kedalaman 220 m pada air yang jernih.

16
H. Peranan dan Manfaat Alga Coklat (Phaeophyta)
1. Adapun peranan ganggang coklat dalam kehidupan yaitu:
Di bidang pertanian

 Anabaena cysadae yang bersimbiosis dengan pakis haji, dan Anabaena azolae yang
bersimbiosis dengan paku air, dapat mengikat N2 bebas dari udara, sehingga dapat
menyuburkan tanah.
 Nostac commune yang hidup bebas juga dapat mengikat N2 bebas dari udara, berkembang
biak dengan heterosista dan dengan hormogonium. Heterosista adalah sel yang
bentuknya berbeda dengan sel tetangganya serta berinding tebal.

Di bidang industri

 Phaeophyceae dapat menghasilkan: Asam alginat dan algina, yaitu bahan kimia yang
digunakan sebagai bahan untuk industri palstik dan kosmetik.
 Tanah diatom yang digunakan untuk isolator dinamit, dibentuk oleh Navicula sp yang
mati. Sel-sel Navicula akan mengendap membentuk tanah diatom yang banyak
digunakan untuk badan isolasi, bahan penggosok, bahan penyekat, dan pembuatan
saringan.

2. Adapun manfaat ganggang coklat lainnya :


Ganggang laut cokelat (brown seaweed) banyak mengandung vitamin dan mineral
yang seimbang dan bermanfaaat seperti : kalsium, magnesium, iron, copper, mangan, zin,
boron dan iodine, selain itu mengandung serat, asam amino, dan B-komplex. Ganggang Laut
Cokelat (brown seaweed) juga mengandung beberapa zat aktif, yang dapat mengurangi risiko
terkena stroke akibat penyumbatan pembuluh darah, seperti:
 Alginate, yakni serat tak larut yang berperan mengurangi kadar lemak,
trigliserida serta kolesterol dalam darah, sehingga terkontrol.
 Laminarin sebagai zat anti penggumpalan darah yang membantu mengurangi
risiko penyakit jantung dan stroke.
 Iodium organik membantu mengoptimalkan fungsi tiroid untuk metabolisme
tubuh lebih baik
 Mineral koloidal yang mudah diserap oleh tubuh.
 Kandungan lain yang berguna bagi pasien pasca stroke adalah fucoidan yaitu
suatu polisakarida kompleks yang membantu memperbaiki daya ingat dan sistem

17
motorik pasca stroke serta meregenerasi sel-sel baru untuk kesehatan
menyeluruh.
 Fucoidan dalam ganggang cokelat mampu menghambat pembentukan bekuan
darah sehingga menurunkan resiko terserang penyakit jantung dan stroke
(Malmo University Hospital, Swedia.
 Fucoidan dalam ganggang cokelat mempercepat fungsi motorik pada minggu
pertama dan perbaikan memori (University of Manitoba, Winnipeg-Canada)
 Ganggang cokelat mengubah aktifitas enzim di liver yg mengontrol metabolisme
asam lemak, sehingga menurunkan kadar lemak dalam darah. Selain itu, dapat
juga meningkatkan pembakaran lemak di liver (Laboratory of Lipid Chemistry,
Yokohama- Jepang)
 Ganggang Laut cokelat (brown seaweed) membantu menurunkan kadar
kolesterol sebanyak 26,5% dan trigliserida sebanyak 36,1%.

18
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ganggang coklat adalah salah satu ganggang yang tersusun atas zat warna atau
pigmentasinya. Tubuhnya selalu berupa talus yang multiseluler yang berbentuk filamen,
lembaran atau menyerupai semak/pohon yang dapat mencapai beberapa puluh meter. Habitat
organisme tersusun dari salah satu diantara dua jenis sel yang secara struktural berbeda, sel
prokariotik dan sel eukariotik. Berdasarkan tipe pergantian keturunan, phaeophyto di bagi
dalam 3 golongan, yaitu golongan Isogeneratae, golongan Heterogenerate dan golongan
Cyelosporae.
Pada phaeophyta umumnya dapat ditemukan adanya dinding sel yang tersusun dari tiga
macam polimer yaitu selulosa, asam alginat, fukan dan fukoidin dan memiliki alat gerak pada
Phacophyta benepa jlagel yang terletak pada sel-sel perkembangbiakan dan letaknya lateral.
Perkembangbiakan pada Phaeophyta dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu
Perkembangbiakan secara vegetatif dan perkembangbiakan secara sporik dengan membentuk
spora. Alga coklat juga memiliki berbagai macam peranan serta manfaat.

19
DAFTAR PUSTAKA

a. Budisma.2012.Jenis Alga (Ganggang) Coklat (Phaeophyta) dan Manfaatnya.


http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-x-biologi/ganggang-coklat-phaeophyta/feed/.diakses
pada Thursday, November 22, 2012 7:29:52 PM.Samarinda

b. Bumbata.2012.Fakta Ganggang Coklat Klasifikasi, Ciri & Manfaatnya.


http://www.bumbata.com/19141/fakta-ganggang-coklat-klasifikasi-ciri-
manfaatnya/feed/.diakses pada Thursday, November 22, 2012 6:55:30 PM.Samarinda

c. Botani.2012.Si alga cokelat. http://biologid.blogspot.com/feeds/posts/default.diaksaes


pada Thursday, November 22, 2012 7:39:32 PM.Samarinda

d. Krisno,A.2011.NUTRIJJEL FOOD ALGA COKLAT ( Sargassum sp ) SEBAGAI


ALTERNATIF DALAM PENGOBATAN KANKER LEHER RAHIM ( KANKER SERVIK
) BERBASIS HERBAL.
http://i1.wp.com/aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/06/agar2-r-
lsut.jpg?fit=400%2C400.diakses pada Thursday, November 22, 2012 7:27:02 PM.Samarinda

e. Wikipedia.2012.Alga Cokelat.
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Istimewa:Perubahan_terbaru&feed=atom. Dikases
pada Thursday, November 22, 2012 7:37:48 PM.Samarinda

f. WordPress.2009. PHAEOPHYTA
(algae coklat).http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/phaeophyta-algae-coklat/.diakses
pada Thursday, November 22, 2012 6:55:38 PM.Samarinda

20

Anda mungkin juga menyukai