Anda di halaman 1dari 15

Struktur Anatomi Perbandingan Sistem Pencernaan Pada Hewan Vertebrata

1. Anatomi Perbandingan Gigi/Dentis


2. Cyclostomata
Pada Cyclostomata dan lamprey hanya terdapat gigi epiderma yang terdiri dari
penonjolan epithelium yang keras, runcing, dan berzat tanduk.

3. Pisces
Gigi ikan biasanya terdiri atas proyeksi seperti kerucut, tetapi beberapa mempunyai
bangunan vertikal pipih terbagi tiga. Pada Chimaeras dan Dipnoi beberapa gigi bentuknya
seperti lempengan dipergunakan untuk merobek. Pada spesies yang berbeda, gigi letaknya
pada bagian mulut atau pharynx dimana terletak bagian yang keras. Ada 4 jenis/tipe pada
gigi pisces yaitu gigi incisor (gigi seri), gigi viliform, gigi molariform dan gigi canine
(taring). Gigi seri pada ikan dilengkapi dengan ujung pemotong yang tajam atau dengan
tepi bergerigi. Gigi vilivorm biasanya terdapat pada ikan-ikan pelagis pemakan tumbuh-
tumbuhan (herbivora). Biasanya terdapat pada ikan-ikan seperti lele, ikan gabus maupun
ikan tongkol. Beberapa ikan dimiliki gigi tajam dan berbentuk kerucut. Gigi tersebut tidak
dapat digunakan untuk memotong tetapi digunakan untuk menggenggam dan menusuk.
Ikan dilengkapi dengan gigi taring yang digunakan untuk memegang umpan dan
menariknya kemudian barulah menelan umpan tersebut.

Gambar 6. Tipe Gigi ikan


4. Amphibi
Anggota amphibi ada yang memiliki gigi dan ada juga yang tidak memiliki gigi. Pada
amphibi yang mempunyai gigi, giginya merupakan gigi sejati. Gigi tumbuh pada rahang
atas dan langit-langit. Gigi yang tumbuh di langit-langit disebut gigi vomer. Setiap kali
tanggal, akan tumbuh gigi baru sebagai ganti.
Pada Salientia mempunyai type gigi epidermal. Pada Bufo dan Pipa tidak mempunyai
gigi. Pada katak hijau rahang bawah tak mempunyai gigi. Beberapa fosil Amphibia
menunjukkan adanya gigi labyrinthia bentuk comus, tetapi pada bentuk modern
strukturnya seperti paku simplex.

5. Reptil
Semua reptil bergigi kecuali kura-kura. Perlekatan gigi-gigi itu ada yang acrodont,
pleurodont, thecodont. Didalam cavum oris terdapat dentis yang berbentuk canus. Pada
mabouya tidak kita jumpai dentes palatini.Pada saat jouvenile, reptil memiliki gigi telur
untuk merobek cangkang telur ketika menetas, yang kemudian gigi telur tersebut akan
tanggal dengan sendirinya saat mencapai dewasa. Ular memakan mangsanya bulat-bulat;
artinya, tanpa dikunyah menjadi keping-keping yang lebih kecil. Gigi di mulut ular tidak
memiliki fungsi untuk mengunyah, melainkan sekedar untuk memegang mangsanya agar
tidak mudah terlepas.

6. Aves
Burung yang modern tidak mempunyai gigi. Gigi-giginya menghilang, digantikan
oleh paruh ringan dari zat tanduk. Archaeopteryx mempunyai tipe gigi thecodont. Pada
Icthyornis, gigi conusnya terletak pada lekukan yang dangkal sedangkan pada Hesperomis
terletak pada lekukan yang panjang (satu set). Banyak aves mempunyai transistor
eggtooth, horny eggtooth, dan epithelial eggtooth yang menolong pemecahan kulit pada
waktu penetasan.

7. Mammalia
Kebanyakan mammalia mempunyai gigi dan hanya sedikit yang tak bergigi.
Mammalia ada yang mempunyai gigi marginal dengan rongga gigi. Dimana gigi terbatas
pada pinggir rahang. Disini gigi-gigi tersebut melekat dalam rongga (alveoli) yang dapat
terbuka terus sepanjang hidup. Herterodontia yaitu mammalia yang memiliki beraneka
jenis gigi, dengan bermacam fungsi , gigi seri untuk menggigit dan yang berbentuk sudip
atau pahat, gigi taring yang panjang dan lancip untuk menembus atau atau mencengkram
dan geraham datar (geraham depan dan geraham sejati) dengan tonjolan untuk menguyah.
Diphyoyodontia (dua generasi gigi) yaitu gigi mammalia hanya satu kali ganti dan bukan
terus menerus sepanjang hidup hewan bersangkutan seperti pada vertebrata bertaraf
rendah. Platypus mempunyai epiderma tetapi tak bergigi sejati. Pada Eschidna tak bergigi.
Ikan paus, Cetacea dan Anteater tak mempunyai gigi setelah dewasa. Armadillos
menunjukkan adanya gigi tidak teratur, tidak mempunyai akar dan email.
Gambar 7 : Variasi Gigi pada Mammalia

Perkecualian – perkecualian :
 Gading Elephas yaitu dens caninus yang saluran akarnya terbuka tumbuh selama
hidup. Contohnya pada gajah.
 Gigi incisura seperti pahat Rodentia dan Lagomorpha (tupai dan kelinci), hanya
permukaan yang ditutupi email.
 Gading beruang, caninus atas -bawah melengkung ke atas.
 Gading Walrus pada jantan-betina adalah dens caninus.
Gambar 8 : Variasi Gigi Bagian Atas pada Mammalia

2. Anatomi Perbandingan Lidah (Lingua)


1. Cyclostomata
Lidah cyclosmata mengandung gigi-gigi yang berzat tanduk dipermukaannya, yang
berfungsi sebagai pemarut makanan.

2. Pisces
Lidah primair pada ikan berupa lekukan berdaging yang tumbuh dari dasar mulut di
antara arcus mandibularis dan arcus hyoideus. Biasanya arcus hyoideus mendukung lidah
ini. Lidahnya mempunyai otot devoid dan papillae- papillae kecil – kecil. Teleostei/ salmon
lidahnya mempunyai gigi yang disokong os glossohyalis yang bersatu dengan arcus
hyoideus di kedua sisi. Ikan menggunakan otot lidah untuk membolak-balik makanan
sebelum memprosesnya. Lidah mengatur posisi makanan sebelum dilumat gigi. Lidah ikan
berukuran pendek dan tak dapat digerakkan. Lidah ikan merupakan lapisan dasar mulut.

3. Amphibi
Lidah pada amphibia dijumpai 4 keadaan lidah :
- Lidahnya mengalami degenerasi sehingga praktis tidak ada, misalnya pada aglossal
toad.
- Pada caudata (misal : Necturus) mempunyai lidah yang sedikit sempurna dari ikan.
- Beberapa jenis salamander dapat memasukkan dan menjulurkan lidahnya dengan
cepat.
- Pada amphibia jenis lain mempunyai lidah yang dapat dijulukan untuk menangkap
mangsa.
Lidah pada katak yang bercabang dua, berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Jika
ada serangga, katak menjulurkan lidahnya dan serangga itu akan melekat pada lidah yang
berlendir.

4. Reptil
Lidah pada reptilia juga bervariasi. Pada Chelonia (kura-kura) dan Crocodilia (buaya)
mempunyai lidah tidak menjulang dan terletak pada dasar mulut. Ophidia dan Lacertilia
mempunyai lidah berkembang baik dan dapat ditarik kembali, berbentuk bifurcation yang
dapat disimpan di kantong buntu disebut organ Yacobson. Lidah muncul di antara os
bashyalis dan rahang bawah. Terdiri 4 bagian rasa pengecap yang bercampur.

Gambar 9 : Lidah pada Reptil

5. Aves
Lidah pada burung biasanya dilapisi oleh material zat tanduk, tidak mempunyai otot
dan bergerak dengan aturan apparatus hyoideus yang mencekung pada basisnya, Tidak
mempunyai lekukan lingua lateralis. Lidah pada burung belatuk melingkar secara
istimewa di puncak craniumnya.

6. Mammalia
Lidah pada mmalia bagian depan tampak kasar, ditutupi oleh sejumlah papillae.
Bagian belakang merupakan masa jaringan limfoid yang disebut tonsila lingualis,
dipisahkan dengan daerah oleh alur berbentuk huruf V disebut sulcus terminalis. Paling
berkembang baik kecuali pada ikan paus (catacea) tidak dapat bergerak, terdiri dari
musculus intrinsic. Selaput lendir di bawah lidah pada bagian depan membentuk
penonjolan median yang disebut lingual fremum, yang terdapat pada dasar mulut Lidah
mempunyai 4 macam papillae kuncup pengecap yaitu foliform, fungiform, foliate, dan
circumvallate. Lidah anjing/ canis digunakan untuk mengatur suhu tubuhnya ketika panas
dengan jalan terengah-engah dan menjulurkan lidahnya. Pada bangsa kucing, papillae
filiformisnya mengaandung zat tanduk.

3. Anatomi Perbandingan Oesophagus


1. Cyclostomata
Cavum oris pada Petromyson dewasa memiliki dua saluran yaitu ke post dorsal
oesophagus dan ventral faring yang buntu. Pada lubang ke faring terdapat klep disebut
velum. Myxine mempunyai oesophagus yang banyak lekukannya.

2. Pisces
Oesophagus sangat pendek dan kadang-kadang membesar menjadi ventriculus. pada
squalus mempunyai papilla arah ke belakang membatasi ventriculus.

3. Amphibi
Kerongkongan pada amphibi tidak berkembang seperti kerongkongan pada manusia.
Kerongkongan pada katak hanya berupa saluran kecil yang sangat pendek, bersilia, dan
penuh dengan kelenjar mukus. Hal ini disebabkan karena katak tidak mempunyai leher
seperti halnya mammalia maupun aves. Extreme sangat pendek terdiri areal kontraksi yang
kecil-kecil, tepinya bersilia dan sel-sel skeretoris berfungsi sebagai alat cerna.

4. Reptilia
Oesophagus lebih panjang mempunyai lekukan-lekukan longitudinal, bersilia yang
pada ular digunakan untuk melebarkan permukaan. Pada kura-kura, tepi dari oesophagus
dibatasi oleh papillae yang mengalami kornifikasi.

5. Aves
Oesophagus dibatasi dengan papillae yang bertanduk, pada beberapa burung
membentuk saccus atau ingluvies atau tembolok yang berfungsi untuk menyimpan
makanan sementara yang selanjutnya dibawa ke kantong kelenjar proventriculus
berbatasan dengan ventriculus. Suatu material seperti keju disebut “Pigeon milk”
dicurahkan ke ruangan proventriculus berfungsi untuk membantu pencernaan dikontrol
oleh hormon laktogenic lobus post hypophyse. Kelenjar ini juga berfungsi untuk
membantu masa inkubasi telur setelah bertelur inaktif.

6. Mammalia
Oesophagus memiliki batas yang jelas dengan ventriculus, memiliki ukuran yang
panjang tergantung dari panjang leher hewan, tidak bersilia. Oesophagus terpanjang
dimiliki oleh jerapah. Antara oesophagus dan ventriculus terdapat diafragma. Bagian
bawah ditutupi oleh peritoneum visceralis yang menghilang di bagian atas. Menurut Lewis
(1915) struktur oesophagus merupakan modifikasi dari ventriculus sejati.

4. Anatomi Perbandingan Lambung (Ventriculus)


1. Cyclostomata
Cyclostomata memiliki lambung sedikit berkembang dan terdiri dari pembesaran
ujung posterior dari oesophagus.

2. Pisces
Tidak ada batas yang jelas antara oesophagus dengan ventrikulus. Lekukan-lekukan
longitudinal oesophagus masuk sampai ke ventriculus. Bentuk ventriculus pada Dipnoi
berupa tubulus panjang. Pada Polypterus seperti kantong buntu karena bagian cardium dan
pylorus menjadi satu. Pada Elasmobranchii berbentuk seperti huruf J atau U, bagian
pylorus lebih kecil dari bagian cardium. Pada Teleostei tepinya bersilia.
Pada ikan yang tidak berlambung, fungsi penampung makanan digantikan oleh usus
depan yang dimodifikasi menjadi kantung yang membesar atau sering disebut lambung
palsu. Pada ikan herbivora, ikan ini menggerus makanan pada lambung, lambung tersebut
sering disebut gizard atau lambung khusus.
3. Amphibi
Bentuk lambung pada sistem pencernaan amphibi mirip dengan lambung pada ikan.
Lambung bersifat sangat asam yang bertujuan untuk membunuh mangsa dan kuman-
kuman penyakit sekaligus sebagai fungsi digestif, mengingat mangsa katak adalah
serangga yang mungkin masih hidup ketika ditelan. Lambung katak dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus. Di dalam
lambung makanan dicerna kemudian masuk ke usus halus. Katak mempunyai cardium
lebar, tidak mempunyai fundus, pylorus pendek dan sempit. Beberapa salamander
ventriculusnya lurus. Semua golongan ini ventriculusnya berfungsi sebagai alat degestif.

4. Reptil
Ventriculus pada reptilia panjang, mempunyai bentuk spiral. Ada yang jelas antara
oesophagus dan ventriculus. Crocodillia organ gastrium special dengan oesophagus
berbentuk bulat dan muskuler. Bagian ventriculus mengalami modifikasi menjadi
musculai/gizzard.

5. Aves
Ventriculus mengalami modifikasi untuk alat percernaan, menjadi dua bagian : bagian
anterior yaitu proventriculus ( sesuai dengan fundus, menghasilkan cairan gastric) dan
bagian posterior yaitu ventriculus (sesuai dengan bagian pylorus) bersifat muskuler, untuk
menggiling makanan kasar, menghasilkan sel-sel secret berupa keratin yang keras dan
berkembang pada burung pemakan biji-bijian.

Gambar 10 : Lambung pada Aves


6. Mammalia
Banyak modifikasi di daerah transversal. Pada Monotremata dindingnya mengalami
kornifikasi dan tidak terdapat kelenjar di tepi epiteliumnya, struktur kantong untuk
persediaan makanan. Pada Platypus berbentuk seperti kantong. Pada Manusia, Macacus,
Carnivora dan Rodentia ventriculus berbentuk kantong (lambung simpleks), yang terbagi
menjadi cardia (berhubungan dengan oesophagus) , fundus dan pylorus (berhubungan
dengan intetinum). Lambung pada herbivora lebih besar dari karnivora, hewan ruminansia
misalnya pada sapi mempunyai lambung yang paling kompleks dan terdiri atas empat
ruangan yaitu:
a. Rumen (perut besar/perut urat daging)
Rumen berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang ditelan. Setelah
rumen cukup terisi makanan, sapi beristirahat. Di dalam rumen terdapat populasi
bakteri dan Protozoa. Mikroorganisme tersebut menghasilkan enzim yang
menguraikan polisakarida, misalnya enzim: hidrolase, amilase, oligosakharase,
glikosidase, dan enzim selulase yang berfungsi untuk menguraikan selulosa.
Selain itu juga terdapat enzim yang menguraikan protein, yaitu enzim proteolitik;
dan enzim pencerna lemak.
b. Retikulum (perut jala)
Di dalam retikulum makanan diaduk-aduk kemudian dicampur dengan enzim
yang dihasilkan oleh bakteri yang ada, hingga akhirnya menjadi gumpalan-
gumpalan yang masih kasar (bolus). Pengadukan dilakukan oleh kontraksi otot
dinding retikulum. Kemudian, gumpalan makanan tersebut didorong kembali ke
mulut untuk dikunyah lebih sempurna (dimamah kedua kali), sambil beristirahat.
Setelah itu, gumpalan makanan ditelan lagi masuk ke omasum melewati rumen
dan retikulum.
c. Omasum (perut buku)
Di dalam omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan
bercampur dengan bolus. Makanan dijadikan lebih halus lagi di omasum. Kadar
air dari gumpalan makanan dikurangi (terjadi absorpsi air), kemudian gumpalan
makanan diteruskan ke abomasum. Ventriculus pada unta tidak memiliki
omasum. Pada rumen dan retikulumnya terdapat diverticulum (sel air) yang
dihasilkan dari hasil metabolism dari bagian-bagian tubuh unta.
d. Abomasum (perut kelenjar/perut masam).
Di dalam abomasum makanan dicernakan lagi dengan bantuan enzim dan asam
klorida. Abomasum merupakan perut yang sebenarnya, karena di sini terjadi
pencernaan sebenarnya secara kimiawi oleh enzim-enzim pencernaan. Enzim
yang dikeluarkan oleh dinding abomasum sama dengan yang terdapat pada
lambung mammalia lain. Misalnya, enzim pepsin merombak protein menjadi
asam amino.

Gambar 11: Lambung pada Hewan Ruminansia

Gambar 12 : Lambung pada Mammalia


5. Anatomi Perbandingan Intestinum
1. Cyclostomata
Cyclostomata mempunyai intestinum yang pendek dan lurus. Untuk memperluas
bidang penyerapan, terdapat lipatan longitudinal yang meluas ke lumen intestinum dan
disebut typholosol. Bagian ujung posterior melebar membentuk rectum yang ujungnya
menjadi anus. Ini membuka ke ujung anterior dari penyempitan cloaca.

2. Pisces
Elasmobranchii intestinumnya lebih pendek dari ventriculus serta mempunyai
typholosol berbentuk putaran spiral (valvula spiralis) yang juga berfungsi untuk
memperluas bidang penyerapan. Glandula rectalis berhubungan dengan intestinum kecil
dan besar, berfungsi mengekskresikan garam, dan kadang nampak sebagai gandula mukosa
dan banyak memiliki kesamaan dengan caesum coliaca. Pada dipnoi terdapat caesum
cloacalis. Banyak pisces mempunyai pyloric caeca, pada Polyterus hanya satu. Sedangkan
pada Mackerel jumlahnya dapat mencapai 200 yang kadang kadang berupa jaringan
pengikat. Valvula circularis sering menjadi batas intestinum kecil dan besar. Pisces
biasanya mempunyai kloaka, untuk pisces yang tidak mempunyai kloaka maka diujungnya
disebut rectum dan pada bagian paling ujung terdapat anus. Perbedaan intestinum pada
ikan tiap jenis ikan terletak pada bentuknya. Ikan jenis herbivora memiliki usus yang
menggulung dan panjang. Sedangkan untuk ikan omnivore memiliki usus yang hampir
sama dengan herbivora tetapi lebih pendek. Sedangkan untuk ikan karnivora memiliki usus
pendek dan tidak menggulung.

3. Amphibi
Dinding usus mengandung kapiler darah dan di sisi sari-sari makanan diserap.  Dapat
dibedakan atas usus halus (intestinum tinue) dan usus tebal (intestinum crassum). Dinding
usus halus mengandung kapiler darah yang berfungsi untuk menyerap sari-sari makanan. 
Pada caesilia, intestinum tidak berdiferensiasi menjadi berkelok kelok. Salamander
memiliki intestinum yang berkelok kelok besar, caudate berkelok kelok pendek. Antara
intestinum kecil dan besar terdapat valvulla ileocoli. Villi ceicularis yaitu valvula
conniventes terdapat pada intestinum kecil pada beberapa spesies. Usus besar (tebal)
berakhir pada rektum dan menuju kloaka.

4. Reptil
Reptil memiliki intestinum memanpanjang dan berbelit-belit dengan diameter
bermacam-macam. Terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus. Alat
penggantung pada usus halus disebut mesenterium. Usus besar terdiri dari dua organ lagi
yaitu rectum dan kloaka. Alat penggantungnya disebut mesorectum. Valvula ileocolic (usus
buntu) terletak antara pertemuan usus kecil dan besar kecuali pada crocodile timbul
caecum colica/ceca coli. Reptilia merupakan vertebrata pertama yang mempunyai caecum
colic sejati (batas usus halus dengan usus besar seperti tonjolan).

5. Aves
Mempunyai ukuran besar, biasanya pendek. Usus pada aves terdiri atas usus halus dan
usus tebal yang bermuara pada kloaka. Usus halus pada burung terdiri dari duodenum,
jejunum dan ileum. Usus dua belas jari berbentuk huruf U. Pada lekukannya, terdapat
kelenjar pankreas. Getah kelenjar pankreas dialirkan ke usus duabelas jari. Pada burung
pemakan biji, usus halusnya panjang, sedang pada burung pemakan daging (ikan), usus
halusnya relatif pendek. Pada Psitacula, caecum colica tidak ada tetapi ada pada beberapa
spesies lainnya. Pada bebek, mentok, turkey dan Ostrich, caeca colic sangat besar
ukurannya dan dindingnya mempunyai villi. Caecum pada Ostrich mempunyai lekukan –
lekukan spiral.
Pada burung terdapat tonjolan dibagian dorsal kloaka yang disebut bursa cloacalis/
bursa Fabricii berfungsi membentuk anti bodi.

6. Mammalia
Intestinum pada mammalia paling berkembang. Dimana intestinum tenue dibagi
menjadi duodenum, jejunum dan ileum. Panjang duodenum dan jejunum 2/5 kali panjang
seluruhnya. Panjang intestinum pada manusia  22,5 (laki-laki 16-25 kaki,lebar 9 inci),
(wanita 11-25 kaki, lebar 6 inci). Intestinum crasum (colon) ukurannya lebih pendek, tetapi
diameternya lebih besar. Di antara mammalia hanya Pika dan Monotremata yang
mempunyai kloaka. Carnivora mempunyai ukuran intestinum 5-6 kali panjang badan.
Material yang menuju usus besar dibatasi oleh klep valvula ileocolic. Kelelawar
mempunyai caecum kecil. Mempunyai 3 plicae yaitu (1) plicae circularis yang terdapat
pada jejunum dan ileum, (2) plica semilunaris terdapat pada colon, (3) plica transversalis
terdapat pada tepi rectum.
Mammalia misalnya pada sapi mempunyai usus sangat panjang, usus halusnya bisa
mencapai 40 meter. Hal itu dipengaruhi oleh makanannya yang sebagian besar terdiri dari
serat (selulosa). Pada kelinci, marmot, dan kuda, fermentasi selulosa terjadi di dalam
sekum. Sekum (usus buntu) adalah kantong (bagian usus besar) yang berada di antara
pertemuan usus halus dengan usus besar dan umbai cacing. Di dalam sekum banyak
bakteri selulolitik. Selain itu, pada hewan-hewan tersebut hanya terjadi pengunyahan satu
kali, sehingga feses yang dikeluarkan lebih kasar dan berserat daripada feses sapi (yang
mengalami pengunyahan selulosa dua kali.

6.Anatomi Perbandingan Pankreas


1. Amphioxus
Tidak menunjukkan adanya organ ini, caecum hepaticum homolog dengan hepar dan
pancreas.

2. Cyclostomata
Kelenjar pankreas melekat dekat dengan hepar dan pada dinding typlosol dari
intestinum. Pada Myxine glutinosa, terlihat pankreas kecil terletak dekat ductus
cysticus/choledochus dimana ductus pancreaticus bermuara.

3. Pisces
Pada Dipnoi dan Teleostei organ ini sulit dikenal. bagian-bagian endoktrinnya sering
terpisah dan disebut pulau-pulau principalis. Elasmobrancii mempunyai pankreas yang
jelas dan terdiri dari lobus dorsalis dan ventralis yang dibatasi oleh isthmus yang sempit.
Ductusnya tunggal menuju ke duodenum. Pankreas berwarna kekuningan, melekat diantara
lambung dan usus dua belas jari (duodenum). Pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan
hormon yang bermuara pada duodenum.

4. Aves
Tidak ada bentuk yang khas dari pankreas. Mempunyai ductus yang langsung dan
tidak langsung ke ductus cysticus (saluran empedu). Pada amphibi pancreas berwarna
kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duodenum). Pankreas
berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum. Pada reptile
pankreas berada di antara lambung dan duodenum, berbentuk pipih kekuning-kuningan.
Pada burung merpati tidak ditemukan kantung empedu.

5. Mammalia
Biasanya ada dua ductusnya, ductus ventralis masuk ke dalam ductus cysticus dekat
ampulla. Ductus dorsalis menuju ke duodenum. Pada Equus dan Canis kedua ductus jelas
berfungsi. Sedang pada Felis, Capra hanya ductus ventralis berfungsi, yang dorsal
mereduksi. Pada babi dan banteng hanya ductus dorsalis yang kelihatan. Pancreatic bladder
kadang-kadang dijumpai pada Felis.

7. Anatomi Perbandingan Hepar


1. Amphioxus
Dijumpai caecum hepaticum yang bukan merupakan hepar sejati. Tepinya bersilia dan
fungsinya untuk pencernaan. Vena datang dari intestinum menjadi capillair di caecum
tersebut ( sama dengan vena portae hepatica)
2. Cyclostomata
Hepar pada golongan ini ukurannya kecil. Pada Petromyzon hepar terdiri dari satu
lobus, pada Myxine glutinosa terdiri dari dua lobus. Ductusnya membuka dan terpisah ke
dalam vesica fellea.

3. Pisces
Hepar besar berlobi, mengandung vitamin dan minyak. Terletak di bagian depan
rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan
lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung. Kantung empedu berbentuk bulat,
berwarna kehijauan terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung.
Vesica fellea kadang-kadang ada/ tak ada pada ikan hiu. Warnanya coklat muda pada
Teleostei.

4. Amphibi
Hepar besar, berlobus dan terlihat adanya vesica fellea. Berwarna merah kecoklatan,
terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi
mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan.

5. Reptil
Bantuknya jelas, lebih panjang. Hati pada reptilia memiliki dua lobus dan berwarna
kemerahan. Kantung empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pada ular hanya satu
lobus panjang, semua golongan ini mempunyai vesica fellea.

6. Aves
Hepar berlobus, tetapi pada Columba (merpati) tak ada vesica fellea. Saluran bilus ada
2 ke duodenum.

7. Mammalia
Banyak variasi pada bentuk lobusnya. Beberapa lobus dibagi menjadi unit-unit yang
lebih kecil. Pada manusia ada 5 lobus. Banyak yang tak mempunyai vesica fellea misal
Rodentia, Cetacea, Conies, beberapa Artiodactyla, dan semua Perissodactyle.

Daftar Pustaka

Wordpress. 2015. “Tugas Sistem Pencernaan Vertebrata”. Dapat diakses pada laman web
https://wordpress.com/2015/03/20/tugas-sistem-pencernaan-vertebrata/. Penulis
mengunduh pada tanggal 20 Sepetember 2015.

Wiryawan. 2013. “Makalah Sistem Pencernaan” (pdf). Dapat diakses pada laman web
http://www.wiryawan.org/2013-makalah-sistem-pencernaan.html. Penulis
mengunduh pada tanggal 20 Sepetember 2015.

Anda mungkin juga menyukai