Asisten Praktikan
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Tumbuhan bunga kupu – kupu (Bauhinia purpurea L.) atau disebut juga anggrek
ungu “Orchid-purple” ini berasal dari daratan asia. B. purpurea L. ini berukuran kecil hingga
sedang dan merupakan tanaman yang selalu hijau dan menggugurkan daun. Memiliki ciri
khas pada daun yang berbentuk seperti kupu – kupu (Chandra,2017).
Bauhinia purpurea L atau lebih dikenal dengan nama Bunga Kupu-kupu berasal dari
daratan Asia. Tanaman ini termasuk kedalam suku polong-polongan, yang menarik dari
tanaman ini adalah bentuk daunnya seperti kupu-kupu yang sedang merentangkan sayapnya
dan memiliki bunga yang sekilas tampak seperti rangkaian bunga anggrek, kelopak bunganya
berwarna pink cerah keunguan (Arasti,2011).
Bauhina purpurea L. termasuk golongan tanaman yang mudah hidup dengan baik di
tempat terbuka dan terkena sinar matahari secara langsung. Bunga Kupu-kupu adalah nama
umum untuk penyebutan berbagai tanaman dari genus Bauhinia sp, yang jumlahnya hingga
300-an jenis. Namun yang paling dikenal adalah spesies Bauhinia purpurea (Arasti,2011).
Tumbuhan Bauhinia purpurea L. adalah spesies tumbuhan berbunga yang digunakan
dalam beberapa sistem pengobatan tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Tanaman ini dikenal memiliki antibakteri, antidiabetes, analgesik, anti-inflamasi, anti-diare,
antikanker dan nephroprotective. Tumbuhan bunga kupu-kupu (Bauhinia purpurea L.)
umumnya dikenal sebagai pohon anggrek ungu dan dibudidayakan di seluruh india (Aarasti,
2011). Masyarakat adat yang menggunakan Bauhinia purpurea L. ini yaitu etnis Dayak
4
Meratus yang ada di Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan dan masyarakat Polahi yang
bermukim di Kecamatan Asparaga, Kabupaten Gorontalo masyarakat tersebut menggunakan
obat tradisional tumbuhan bunga kupu-kupu sebagai obat sakit perut, pembengkakan paha
dan kejang. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat yaitu daun dan batang dengan
cara mencuci bersih 10 helai daun bunga kupu – kupu (Bauhinia purpurea L.) lalu direbus
dan air rebusannya diminum (Chandra,2017).
5
BAB II
DETERMINASI DAN KLASIFIKASI
Identifikasi Genus :
1a – 2b – 3b – 4b – 5a – 6a ( Bauhinia ) ( Steenis, 2003 )
2.2 Klasifikasi
Klasifikasi dari Pohon Bunga Kupu-kupu (Bauhinia purpurea L.) menurut Integrated
Taxonomic Information System (2011) dapat di uraikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Bauhinia L.
Spesies : Bauhinia purpurea L.- Butterfly tree (ITIS, 2011)
6
BAB III
HABITATIO
3.1 Habitus
Bentuk pohon yang dikenal dengan sebutan bunga kupu-kupu ini yang berasal dari
Asia selatan (Anas dan Yayang,2012). Perawakan tumbuhan ini berupa perdu
tegak dengan tinggi 2-6 meter (Puspita,2015). Tumbuhan berbunga ini tumbuh
sebagai tumbuhan peneduh pada pekarangan rumah. Tumbuhan ini tumbuh dengan cepat
pada berbagai kondisi tanah dan dapat mencapai ketinggian hingga 9 – 12 meter dari
permukaan tanah (Chandra,2017).
3.2 Habitat
Tanaman ini tumbuh baik di daerah beriklim tropis dan subtropis dengan ketinggian
antara 500-2000 meter dpl. Di Indonesia bunga kupu-kupu biasa ditanam sebagai tanaman
penghijauan di tepi jalan, sebagai pagar hidup, atau hidup meliar di semak-semak
(Alamendah,2014).
Pohon kupu-kupu ini dapat tumbuh pada kondisi tanah yang tidak subur, berbatu-batu
dan berpasir. Dalam kondisi yang baik pohon ini dapat mencapai ketinggian lebih dari 10
m. Kondisi lingkungan yang baik bagi tanaman ini adalah cukup mendapat sinar matahari dan
air, serta drainase yang baik. Tanaman ini dapat diperbanyak dengan setek, cangkok batang
atau biji (Anas dan Yayang,2012).
7
BAB IV
DESKRIPTIO
8
4.2 Organa Reproductiva
Tanaman ini memiliki bentuk bunga yang mirip dengan anggrek dan daun seperti
kupu-kupu serta memiliki ragam warna bunga seperti putih, pink pucat, pink dan merah
marun dengan pembungaan tak kenal musim sehingga tanaman ini dapat digunakan sebagai
tanaman peneduh maupun tanaman hias. Bunga kupu- kupu merupakan bunga lengkap
karena semua bagian terdapat semua pada bunga ini. Bagian utama yakni putiknya berjumlah
satu dan berwara putih, sedangkan benang sarinya berjumlah 5 dengan warna ungu keputih-
putihan. Daun mahkota berwarna ungu dan daun kelopak berwarna hijau muda. Bunga kupu-
kupu biasanya muncul di ketiak daun (Axillary). Komposisi bunga kupu-kupu tergolong ke
dalam bunga tunggal yang hanya terdapat sekuntum bunga pada 1 pohon. Benang sarinya
berbekas dua atau benang sari bertukal dua (diadelphus), yaitu jika benang sari terbagi
menjadi dua kelompok dengan tangkai yang berdekatan dalam masing- masing kelompok,
jumlahnya dalam masing- masing kelompok tidak perlu sama seperti pada bunga kupu-kupu
(Anas dan Yayang,2012).
Buahnya termasuk buah polong (legumen), pipih, ujungnya berparuh sepanjang
sambungan perut terdapat dua rusuk, panjang 0,5-12,5 cm, lebar 1,5 cm berkatup. Setiap
buah polong berisi biji banyak. Jika sudah matang buah akan pecah menurut kedua
kampuhnya (kampuh punggung dan kampuh perut) tetapi ada juga yang tidak pecah
melaintan terputus-putus dalam bagian yng berisi biji (Anas dan Yayang,2012).
Biji tanpa atau dengan sedikit endosperm. Cadangan makanan untuk lembaga
terutama tersim pan dalam daun lembaganya. Biji berjumlah banyak dalam 1 polong (Anas
dan Yayang,2012).
9
DAFTAR PUSTAKA
10
11