Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

BOTANI FARMASI
PERCOBAAN II
"BUNGA (Flos) DAN DAUN (Folium)"

Dosen Pengampu:
Apt. Muh. Syahruddin, S.Farm., M.Farm.

OLEH:
Nama : Sabrina Fajri Umar
Stambuk : 212521265
Kelas :A
Kelompok :4
Asisten : Amira

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
KOLAKA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bunga adalah modifikasi dari batang dan daun yang bentuk,warna dan
susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan. Bunga merupakan alat
perkembangbiakan suatu tumbuhan atau biasa disebut dengan organ
umreproductivum yang dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu aseksual
dengan cara apokmisis dan vegetatif, dan seksual dengan melibatkan organ
bunga dan biji (Intan, 2021).

Bunga dapat muncul dari apeks tunas ujung atau dari apeks cabang lateral
atau dari keduanya. Pada banyak species, perubahan apeks vegetatif ke apeks
perbungaan melibatkan pembentukan perbungaan, secara histologi proses ini
belum diketahui secara pasti perbedaannya dengan pembentukan bunga karena
pada pembentukan perbungaan, terjadi dua peristiwa yang berurutan yang
melibatkan perubahan morfologi dan fisiologi (Trimurti H. Wardhini, 2017).

Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh diranting. Pada
umumnya, daun berwarna karena mengandung klorofil. Klorofil atau zat hijau
daun adalah pigmen yang menjadi salah satu unsur utama dalam fotosintesis.
Oleh sebab itu, daun menjadi bagian penting bagi pertumbuhan tanaman (Hadi
Sunarso, 2017)

Alasan dilakukannya praktikum Bunga (Flos) dan daun (Folium) adalah


untuk memberi pengalaman kepada praktikan dalam melakukan pengamatan
teradap berbagai macam tipe bunga, daun dan struktur anatomi serta
morfologinya.
1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :


1. Untuk mengetahui struktur anatomi bunga dan daun.
2. Untuk mengetahui struktur morfologi bunga dan daun.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bunga (Flos)


2.1.1 Definisi Bunga
Bunga merupakan alat perkembangbiakan generatif, tempat terjadinya
peristiwa penyerbukan dan pembuahan yang nantinya akan menghasilkan buah
yang di dalamnya terdapat biji. Biji inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan
baru.Bunga adalah alat reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga. Pada bagian
bunga, terdapat dua organ reproduksi yaitu putik dan benang sari. Pengertian
bunga yang menjadi bagian tumbuhan lainnya adalah modifikasi suatu tunas
(batang dan daun) yang memiliki bentuk, warna dan susunan disesuaikan dengan
kepentingan tumbuhan (Ayu Sindhya Dewi, 2018).

2.1.2 Struktur Anatomi Bunga


Struktur anatomi bunga diantaranya:
a. Mahkota mempunyai fungsi untuk membantu dalam proses
penyerbukan.
b. Putik berfungsi untuk alat perkembangbiakan (alat reproduksi betina).
c. Benang sari berfungsi untuk alat perkembangbiakan (alat reproduksi
jantan). Kelopak bunga berfungsi untuk memberikan perlindungan bagi
mahkota bunga.
d. Bakal biji berfungsi untuk tepat penyimpanan hasil penyerbukan.
Tangkai bunga berfungsi sebagai penopang bunga.
e. Dasar bunga berfungsi sebagai tempat yang digunakan untuk
bertumpunya mahkota bunga (Yeyen, 2018).

2.1.3 Struktur Morfologi Bunga


Adapun bagian-bagian struktur morfologi bunga diantaranya :
a. Tangkai bunga (Pedicellus), adalah bagian bunga yang masih jelas
bersifat batang.
b. Dasar bunga (Receptoculum), adalah ujung tangkai yang sering melebar,
dengan ruas-ruas yang amat pendek.
c. Hiasan bunga (Perianthum), adalah bagian bunga yang merupakan
penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk lembaran dengan
tulang-tulang atau urat-urat yang masih jelas
d. Alat-alat kelamin jantan (Androecium), Bagian ini sesungguhnya
merupakan metamorphosis daun yang menghasilkan serbuk sari.
Androecium terdiri atas sejumlah benang sari (Stamen).
e. Alat alat kelamin betina (Gynasoum), pada bunga bagian ini biasanya
disebut putik (Pistillum) atau putik yang terdiri atas metamorphosis daun
yang disebut daun buah (Carpella) (Ni Kadek Yunita Sato, 2017).

2.1.4 Fungsi Bunga

Adapun fungsi dari bunga diantaranya :


a. Untuk menarik penyerbuk pada tumbuhan untuk membantu pembuahan
sehingga tumbuhan menciptakan bibit.
b. Bunga sebagai alat untuk perkembangbiakan generatif.
c. Untuk menarik burung, serangga maupun lebah agar hinggap dan
melakukan penyerbukan.
d. Sebagai wadah atau tempat menyatunya gamet jantan dan gamet betina.
e. Untuk menghasilkan biji (Mutiara Gusnita Ismi, 2014).

2.1.5 Klasifikasi Bunga Matahari (Heliantus annus )

Bunga matahari merupakan kelompok tanaman perdu. Tanaman ini dapat


tumbuh hina tinggi maksimalnya 3 meter. Mempunyai struktur fisik yang indah
terutama ketika bunganya mekar (Dibrata, 2019). Adapun klasifikasi bunga
matahari yaitu :

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Famili : Astereceae
Genus : Helianthus
Spesies : Heliantus annus (Dibrata, 2019).

2.1.6 Klasifikasi Bunga Melati (Jasminum Sambac)

Bunga melati menghasilkan bunga berjenis majemuk dengan pertumbuhan


bunga dibagian ketiak daun. Dalam 1 pangkal bunga akan ditumbuhi 3 bunga
sekaligus, sehingga akan terliat padat (Juliantina, 2013). Adapun klasifikasi
bunga melati yaitu :

Kingdom : Plantae
Subkingdom : Traceobionta
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dcotyledonae
Ordo : Oleales
Famili : Oleaceae
Genus : Jasminum
Spesies : Jasminum Sambac (Juliantina, 2013).

2.2 Daun (Folium)


2.2.1 Definisi Daun
Daun merupakan struktur pokok tumbuhan yang penting. Daun mempunyai
fungsi antara lain sebagai resorbsi (pengambilan zat-zat makanan terutama yang
berupa zat gas karbon dioksida), mengolah makanan melalui fotosintesis, serta
sebagai alat transpirasi (penguapan air) dan respirasi (pernapasan dan pertukaran
gas). Daun sebenarnya adalah batang yang telah mengalami modifikasi yang
kemudian berbentuk pipih yang terdiri dari sel sel dan jaringan seperti yang
terdapat pada batang (Ferliana Febritasari, 2016).

2.2.2 Struktur Anatomi Daun


Adapun struktur anatomi daun diantaranya:
a. Epidermis daun, yaitu lapisan terluar atau lapisan yang terdapat di
permukaan atas dan bawha daun.
b. Jaringan tiang (palisade), yaitu jaringan yang bentuknya menyerupai
tiang atau pagar yang terletak di antara jaringan epidermis.
c. Jaringan bunga karang (spons), yaitu jaringan yang terdiri dari sel tidak
beraturan dengan adanya ruang antar sel (tidak rapat).
d. Pembuluh angkut, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengangkut air dan
garam mineral dari akar menuju daun yang dilakukan oleh pembuluh
xilem, ataupun menangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
yang dilakukan oleh pembulus floem (Fitri Damayanti, 2015).

2.2.3 Struktur Morfologi Daun


Struktur morfologi Daun dibagi menjadi bagian-bagian seperti berikut :

a. Helaian daun (lamina), berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau.


b. Tangkai daun (petiolus), terdapat bagian yang menempel pada batang
disebut pangkal tangkai daun.
c. Pelepah daun (folius), Pada tumbuhan monokotil pangkal daun pipih dan
lebar serta membungkus batangnya. Misalnya: pelepah daun pisang dan
pelepah daun talas (Hadisunarso, 2015).
2.2.4 Fungsi Daun
Adapun beberapa fungsi daun pada tumbuhan antara lain :
a. Media Penyimpan Cadangan Air dan Makanan
b. Alat Perkembangbiakan Tumbuhan
c. Alat Pernapasan
d. Alat Penguapan
e. Media untuk Gutasi

2.2.5 Klasifikasi Daun Sirsak (Annona Muricata)

Daun sirsak mengandung banyak senyawa kimia aktif. Memiliki manfaat


untuk bahan pengobatan herbal dan untuk menjaga kondisi tubuh (Tri
Handayani, 2015). Adapun klasifikasi sirsak yaitu :

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Polycarpiceae
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona Muricata L (Tri Handayani, 2015).

2.2.6 Kasifikasi Daun Labu (Curcubita Mochata)

Tanaman labu merupakan tanaman semusim yan bersifat menjalar atau


memanjat dengan panjan 5-25 meter (Sri Hartati, 2016). Adapun Klasifikasi labu
yaitu :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Angiospermae
Ordo : Cucurbitales
Familia : Cucurbitaceae
Genus : Curcubita
Spesies : Curcubita Mochata Duch (Sri Hartati, 2016).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat


Adapun kegiatan praktikum ini dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Rabu, 29 Desember 2021
Waktu : Pukul 09.00 WITA – selesai
Tempat : Laboratorium Farmasi, Universitas Sembilanbelas November
Kolaka, Kolaka

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini.

3.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan yaitu:

a. Mikroskop
b. Kaca preparat
c. Objek glass
d. Pinset
e. Pipet tetes
f. Botol aquades
g. Silet
h. Tissue
i. Handscoon

3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan yaitu:

a. Aquades
b. Bunga Matahari (Heliantus annus)
c. Bunga Melati (Jasminum Sambac)
d. Daun Sirsak (Annona Muricata)
e. Daun Labu (Curcubita Mochata)

3.3 Prosedur Kerja


3.3.1 Bunga Matahari (Heliantus annus)

Disiapkan bunga
matahari

Dihitung jumlah dari mahkota , kelopak, putik dan benang sari pada
bunga matahari

Diiris bunga matahari setipis mungkin pada bagian mahkota dan


kelopak dengan menggunakan silet

Diletakkan hasil irisan menggunakan pinset ke


kaca preparat yang telah diteteskan aquades

Ditutup sampel menggunakan cover preparat

Diamati menggunakan mikroskop

Hasil pengamatan mahkota dan kelopak bunga


matahari
3.3.2 Bunga Melati (Jasminum Sambac)

Disiapkan bunga
melati

Dihitung jumlah dari mahkota , kelopak, putik dan benang sari pada
bunga melati

Diiris bunga melati setipis mungkin pada bagian mahkota dengan


menggunakan silet

Diletakkan hasil irisan menggunakan pinset ke


kaca preparat yang telah diteteskan aquades

Ditutup sampel menggunakan cover preparat

Diamati menggunakan mikroskop

Hasil pengamatan mahkota bunga melati

3.3.3 Daun Sirsak (Annona Muricata)

Disiapkan daun sirsak

Diiris daun sirsak setipis mungkin dengan menggunakan silet

Diletakkan hasil irisan menggunakan pinset ke kaca preparat yang


telah diteteskan aquades

Ditutup sampel menggunakan cover


preparat

Diamati menggunakan mikroskop

Hasil pengamatan daun sirsak


3.3.4 Daun Labu (Curcubita Mochata)

Disiapkan daun labu

Diiris daun labu setipis mungkin dengan menggunakan silet

Diletakkan hasil irisan menggunakan pinset ke kaca preparat yang


telah diteteskan aquades

Ditutup sampel menggunakan cover


preparat

Diamati menggunakan mikroskop

Hasil pengamatan daun labu


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Mikroskopik Sampel

Hasil Pengamatan
Nama Sampel Hasil Pengamatan Pembesaran
Literatur

Bunga
matahari 10×

Ket: (Umami dkk, 2020)


1. Epidermis Ket:
2. Berkas pembuluh 1. Epidermis
2. Berkas pembuluh

Bunga melati 10× 1 2


1 2

Ket: (Triakna, 2017)


1. Epidermis Ket:
2. Berkas pembuluh 1. Epidermis
2. Berkas pembuluh
3 1
2

Ket:
1. Epidermis
Daun sirsak 10× 2 3
2. Mesofil
3. Berkas pembuluh (Fajriani, 2013)

Ket:
1. Epidermis
2. Mesofil
3. Berkas Pembuluh

4 1 3
1

2
3
2
(Agung Satria, 2018)
Daun labu 10×
Ket: Ket:
1. Epidermis 1. Epidermis
2. Mesofil 2. Mesofil
3. Berkas pembuluh 3. Berkas Pembuluh
4. Stomata
Tabel 4.1.2 Hasil Pengamatan Morfologi

Nama Sampel Hasil Pengamatan Keterangan

4
1. Tangkai Daun
4
2. Mahkota
Bunga Matahari 3
3. Benang Sari
4. Putik

1. Tangkai
Bunga Melati 2. Daun
3

3. Mahkota
4. Kelopak
4

1. Ujung Daun
2. Tepi Daun

Daun Sirsak 3. Tulang Rusuk Daun


4
4. Helai Daun

5
5. Tulang Daun
6
6. Tangkai Daun
6
1. Ujung Daun
5
2. Tepi Daun
4
3. Helai Daun
Daun Labu
4. Tulang Daun
5. Tulang Rusuk Daun
6. Tangkai Daun

4.2 Pembahasan
Tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu mengetahui struktur anatomi dan
morfologi dari bunga dan daun sampel yang ada, maka dapat dilakukan beberapa
langkah kerja sebagai berikut.

Pertama, sampel disiapkan dengan membersihkannya dari kotoran yang


melekat pada bunga dan daun. Kedua, sampel yang akan diamati diiris setipis
mungkin agar anatomi yang akan diamati terlihat jelas. Ketiga, sampel di
letakkan di kaca preparat yang sebelumnya telah ditetesi aquades kemudian tutup
menggunakan cover preparat. Keempat, sampel di kaca preparat diamati
menggunakan mikroskop dengan perbesaran sampai 10 kali. Terakhir, gambar
mikroskopis dari sampel di tentukan anatominya. Dari penjelasan di atas
didapatkan hasil sebagai berikut.

Hasil pengamatan pertama, yaitu anatomi bunga matahari (Helianthus Annus)


telah diketahui jaringan penyusun sel apa saja yang terdapat pada bunga tersebut.
Dan dapat disimpulkan bahwa struktur anatomi yang terdapat pada mahkota
bunga matahari (Helianthus Annus) yaitu epidermis dan berkas pembuluh.
Adapun dengan hasil pengamatan literatur mahkota bunga matahari (Helianthus
Annus) menurut (Umami dkk, 2020), dimana juga memiliki jaringan yang sama
pada hasil pengamatan yang telah dilakukan di laboratorium yaitu tersusun atas
jaringan epidermis dan berkas pembuluh. Adapun morfologi dari bunga matahari
(Helianthus Annus) termasuk ke dalam kelompok bunga majemuk, yang dimana
memiliki 45 kelopak bunga, 34 mahkota bunga, 149 benang sari dan 135 putik.

Hasil pengamatan kedua, yaitu anatomi bunga melati (Jasminum Sambac)


telah diketahui jaringan penyusun sel apa saja yang terdapat pada bunga tersebut.
Dan dapat disimpulkan bahwa struktur anatomi yang terdapat pada mahkota
bunga melati (Jasminum Sambac) yaitu epidermis dan berkas pembuluh. Adapun
dengan hasil pengamatan literatur mahkota bunga matahari (Jasminum Sambac)
menurut (Triakna, 2017), dimana juga memiliki jaringan yang sama pada hasil
pengamatan yang telah dilakukan di laboratorium yaitu tersusun atas jaringan
epidermis dan berkas pembuluh. Adapun morfologi dari bunga melati (Jasminum
Sambac) yaitu termasuk jenis tumbuhan perdu atau semak-semak, yang dimana
memiliki 2 kelopak bunga, 4 mahkota bunga, 2 benag sari dan 1 putik.

Hasil pengamatan ketiga, yaitu anatomi daun sirsak (Annona Muricata) telah
diketahui jaringan penyusun sel apa saja yang terdapat pada daun tersebut. Dan
dapat disimpulkan bahwa struktur anatomi yang terdapat pada daun sirsak
(Annona Muricata) yaitu epidermis, mesofil dan berkas pembuluh. Adapun
dengan hasil pengamatan literatur daun sirsak (Annona Muricata) menurut
(Fajriani, 2013), dimana juga memiliki jaringan yang sama pada hasil
pengamatan yang telah dilakukan di laboratorium yaitu tersusun atas jaringan
epidermis, mesofil dan berkas pembuluh. Adapun morfologi dari daun sirsak
(Annona Muricata) yaitu bentuknya membujur atau oval warna daunnya hijau
tua mengkilap dan tidak memiliki bulu di bagian atas, yang dimana terdiri atas
ujung daun, tepi daun, tulang rusuk daun, helai daun, tulang daun dan tangkai
daun.

Hasil pengamatan keempat, yaitu anatomi daun labu (Cucurbita Mochata)


telah diketahui jaringan penyusun sel apa saja yang terdapat pada daun tersebut.
Dan dapat disimpulkan bahwa struktur anatomi yang terdapat pada daun labu
(Cucurbita Mochata) yaitu epidermis, mesofil, berkas pembuluh dan stomata.
Adapun dengan hasil pengamatan literatur daun labu (Cucurbita Mochata)
menurut (Agung Satria, 2018), dimana juga memiliki jaringan yang sama pada
hasil pengamatan yang telah dilakukan di laboratorium yaitu tersusun atas
jaringan epidermis, mesofil dan berkas pembuluh. Dan juga memiliki perbedaan,
yaitu pada hasil pengamatan yang dilakukan dilaboratorium terdapat jaringan
stomata sedangkan pada hasil perbandingan literatur yang didapat tidak terdapat
jaringan stomata. Adapun morfologi dari daun labu (Cucurbita Mochata) yaitu
daunnya cukup besar, berbentuk menyirip, ujungnya agak meruncing, tulang
daun tampak jelas, berbulu halus dan agak lembek sehingga jika terkena sinar
matahari agak layu serta terdiri atas ujung daun, tepi daun, tulang rusuk daun,
helai daun, tulang daun dan tangkai daun.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa.

1. Struktur anatomi dari bunga matahari (Helianthus annus) dan bunga melati
(Jasminum sambac) terdiri atas epidermis dan berkas pembuluh. Dan struktur
morfologinya terdiri dari tangkai daun, mahkota, benang sari dan putik.
2. Struktur anatomi dari daun sirsak (Annona muricata) dan daun labu
(Cucurbita Mochata) terdiri atas epidermis, mesofil, berkas pembuluh dan
stomata (pada daun labu (Cucurbita Mochata)). Dan struktur morfologinya
terdiri atas ujung daun, tepi daun, tulang rusuk daun, helai daun, tulang daun
dan tangkai daun.

5.2 Saran
Saran saya untuk praktikum ini, ada baiknya saat proses berlangsungnya
praktikum para asisten memberikan pengarahan yang lebih baik lagi kepada para
praktikan. Dan pada praktikum tentang anatomi dan morfologi bunga dan daun
ini, semoga dengan dilakukannya praktikum ini mahasiswa atau praktikan dapat
mengetahui bagian-bagian yang ada pada bunga dan daun.
DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, F. 2015. Kajian morfologi, sitologi, dan struktur anatomi daun nepenthes
spp. Asal kalimantan barat . Bioedukasi volume 8, nomor 2 halaman 5-11.

Febritasari, F. 2016. Karakteristik dan analisis hubungan kekerabatan malapari


(pongamia pinnata (l.) Pierre) sebagai tanaman penghasil minyak di dua
aksesi characteristics and relationship analysis of malapari (pongamia
pinnata (l.) Pierre) as an oil producing cropin two acession jurnal
metamorfosa iii (2): 74-81 (2016).

Gusnita Ismi, m. 2014. Penerapan model pembelajaran siklus belajar 5e untuk


meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas viii 3 smpn 1 kota
bengkulu. Skripsi. Universitas Bengkulu.

Intan, 2021. “Morfologi bunga, buah, dan biji". Universitas Andalas.

Sindhya Dewi, A. 2018. Keanekaragaman morfologi bunga. Departemen Biologi,


Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.

Putri, E, F. 2016. Uji Efek Sedasi Ekstrak Daun Helianthus annuus L. Dengan
Ekstraksi Bertingkat Terhadap Mencit (Mus musculus) GALUR BALB/C.
Skripsi. Universitas Airlangga.

Wardhini, t. 2017. Struktur bunga, bagian-bagian bunga dan modifikasinya.


Bengkulu,Indonesia.

Yunita Sari, N. 2017. Struktur morfologi bunga dan anatomi serbuk sari buah naga
super merah (hylocereus costaricensis). Jurnal. Media sains 1 (2) : 71-76
issn: 2549-741371 j. Media sains – september 2017.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Gambar Morfologi Sample

Bunga Melati
Bunga Matahari

Daun Sirsak Daun Labu


Lampiran 2. Dokumentasi Praktikum

Menyiapkan sampel Hasil irisan sampel


Mengiris sampel diletakkan diatas
yang akan diamati
kaca preparat

Hasil pengamatan
Mengamati sampel mikroskopis
sampel

Anda mungkin juga menyukai