Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Morfologi Daun dan Bunga pada Tanaman Kamboja Jepang (Adenium obesum)

Dosen Pengampu:
Evika Sandi Savitri, M.P
Ruri Siti Resmisari, M.Si

Disusun oleh:

Nama : Muhammad Hasan Ilyasa

NIM : 19620088

Kelas : Biologi D

Asisten : Rosi Andini Arumsari

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat penting.Tumbuhan
berperan sebagai salah satu produsen makanan untuk kelangsungan hidup manusia dan hewan.
Bukan hanya dalam bidang penyedia makanan, tumbuhan juga memproduksi oksigen yang sangat
penting keberadaanya bagi kelangsungan kehidupan di bumi (Hadisunarso,2018).
Tumbuhan memiliki tiga komponen penting, yaitu akar, batang dan daun, dari ketiga
komponen tersebut daun (Folium) merupakan komponen tumbuhan yang sangat diperlukan, yaitu
untuk berlangsungnya proses fotosintesis.Umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar
daun. Daun mempunyai helaian daun (lamina) yaitu bagian yang melebar yang bertaut pada
batang oleh sebuah tangkai daun (petiolus). Buku-buku (nodus) adalah bagian batang tempat
duduk atau melekatnya daun, tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun
dinamakan ketiak daun atau axilla (Tjitrosoepomo,2009)
Disamping daun sebagai tempat fotosintesis tanaman memiliki satu organ lain yang juga
penting bagi perkembangbiakan tumbuhan yaitu bunga (Flos). Bunga merupakan organ
reproduktif pada tumbuhan. Berdasarkan tipenya, bunga dibagi menjadi bunga tunggal dan bunga
majemuk. Pada bunga tunggal, satu tangkai hanya mendukung satu bunga, sedangkan pada bunga
majemuk, satu tangkai mendukung banyak bunga. Bunga dikatakan organ repoduktif karena
memiliki putik dan benang sari sebagai alat berkembangbiak (Dewi,2015)
Setiap tumbuhan pasti memiliki ciri morfologi yang berbeda-beda baik dari akar, batang, daun
dan bunga sebagai alat reproduksinya. Perbedaaan-perbedaan ini menandakan bahwa setiap
makhluk hidup termasuk tumbuhan memiliki pedoman atau ukuran tertentu dalam penciptaannya.
Hal itu sesuai dengan firman Allah yang terdapat dalam Q.S Al-Furqan ayat 2 yang artinya:
“Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada sekutu bagi-Nya
dalam kekuasaan(-Nya), dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-
ukurannya dengan tepat.”
Dari ayat diatas menjelaskan seperti halnya tentang posisi ataupun ciri daun maupun bunga yang
berbeda-beda pada setiap tumbuhan, ada tumbuhan yang berdaun tunggal,berdaun majemuk,
berbunga tunggal, ataupun berbunga majemuk. Keanekaragaman ini menunjukkan kuasa Allah
dalam penciptaan makhluknya sehingga praktikum ini dilakukan untuk menambah wawasan dan
pemahaman mahasiswa terkait karakteristik morfologi tumbuhan serta meningkatkan ketaqwaan
kepada Allah SWT.
.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari praktikum kali ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan daun tunggal (folium simplex) ?
2. Apa yang dimaksud dengan daun majemuk (Folium compositum) ?
3. Apa yang dimaksud dengan bunga tunggal (planta uniflora)?
4. Apa yang dimaksud dengan bunga majemuk (planta multiflora)?

1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk :
1. Mengetahui daun tunggal (folium simplex).
2. Mengetahui daun majemuk (Folium compositum).
3. Mengetahui bunga tunggal (planta uniflora) .
4. Mengetahui bunga majemuk (planta multiflora).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Daun
Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting, Setiap tumbuhan pada umumya memiliki
daun. Daun dikenal dengan nama ilmiah  Folium. Daun biasanya memiliki bentuk tipis melebar yang
kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, karena itulah kebanyakaan daun berwarna
hijau. Daun memiliki umur yang terbatas , akhirnya akan gugur dan meninggalkan bekas pada batang.
Disaat daun akan gugur atau runtuh warna daun akan berubah menjadi kekuning-kuningan dan
akhirnya menjadi daun yang telah tua, kemudian mati dan gugur dari batang (Tjitrosoepomo,2009).
Daun memiliki fungsi untuk mengolah makanan melalui proses yang dinamakan fotosintesis,
Selain itu, daun juga berfungsi sebagai alat transpirasi atau penguapan air dan respirasi atau
pernafasan ,pengambilan zat makanan atau resorbsi, dan pengolahan zat makanan atau asimilasi
(Yuzammi, 2015).
 Daun secara umum memiliki struktur berupa helai, berbentuk bulat atau lonjong. Luas daun
dan morfologi daun sangat dipengaruhi oleh tempat tumbuh dan faktor lingkungan. Daun terkena
cahaya dengan intensitas tinggi dan panas selama perkembangannya dapat mempengaruhi luas
permukaan daun yaitu berukur (Nilasari, 2013).

2.1.1 Daun Tunggal (Folium simplex)


Suatu daun dapat dikatakan daun tunggal jika pada tangkai daunnya hanya terdapat satu
helaian daun saja. Struktur daun yaitu tangkai daun (petioles), helai daun (lamina) dan pelepah atau
upih (vagina). Apabila daun memiliki tiga struktur tersebut digolongkan sebagai daun lengkap, dan
daun yang tidak memiliki salah satu dari struktur daun tersebut dinamakan daun tidak lengkap
(Rosanti 2013).
Bangun daun merupakan bentuk helaian daun secara keseluruhan. Untuk menentukan helaian
daun, dilakukan berdasarkan posisi bagian terlebar dari helaian daun, yaitu di tengah helaian daun, di
bagian bawah helaian daun dan tidak ada bagian yang terlebar. Hasil visualisasi yang tergambardari
langkah-langkah tersebut merupakan bangun dari daun yang bersangkutan, misalnya bulat, bulat telur,
segitiga, berbentuk jantung, belah ketupat dan sebagainya. Pangkal daun merupakan bagian helaian
daun yang berhubungan dengan tangkai daun. Pangkal yang terdapat di kiri-kanan tangkai daun, baik
berlekatan atau tidak, dapat dibedakan menjadi enam macam: Runcing (acutus), meruncing
(acuminatus), tumpul (obtusus), membulat (rotundatus), ramping atau rata (truncatus) dan berlekuk
(emarginatus).Ujung daun merupakan pucuk daun, letaknya paling jauh dari pangkal daun. Umumnya
dalam morfologi tumbuhan diketahui sedikitnya 7 bentuk ujung daun yaitu: runcing (acutus),
meruncing (acuminatus), tumpul (obtusus), membulat (rotundatus), ramping atau rata (truncatus),
terbelah (retusus), dan berduri atau mucronatus  (Tjitrosoepomo,2009).
 Terdapat dua macam tepi daun yaitu tepi yang rata dan yang tidak rata. Tepi daun yang tidak
rata disebut juga tepi daun yang bertoreh (divisus) atau berlekuk. Bagian daging daun merupakan isi
dari daun. Setiap daun memiliki daging daun yang berbeda-beda, ada yang yang berdaging tipis dan
ada yang berdaging tebal, diantaranya yaitu tipis seperti selaput (membranaceus), tipis seperti kertas
(papyraceus), tipis lunak (herbaceous), kaku (perkeimenteus), seperti kulit (coriaceus) dan berdaging
(carnosus) Tulang daun merupakan struktur penguat helaian daun. Berdasarkan posisi tulang-tulang
cabang terhadap ibu tulang daunnya, sistem pertulangan daun dapat dibedakan menjadi: bertulang
menyirip (pennineryis), bertulang menjari (palminervis), bertulang melengkung (cervinervis) dan
bertulang lurus atau sejajar atau rectinervis (Hadisunarso,2018).

2.1.2 Daun Majemuk (Folium compositum)


Daun majemuk merupakan daun yang helaian daunnya terdapat pada cabang tangkai,
sehingga pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun. Daun majemuk dapat dipandang
berasal dari suatu daun tunggal, yang torehnya sedemikian dalamnya, sehingga bagian daun di antara
toreh-toreh itu terpisah antara satu sama lain,dan masing masing merupakan suatu hekaian tersendiri
(Tjitrosoepomo,2009).
Berdasarkan susunan anak daun dan tangkai anak daunnya, daun majemuk dapat dibedakan
menjadi daun majemuk menyirip (pinnatus), daun majemuk menjari (palmatus), daun majemuk
bangun kaki (pedatus), dan daun majemuk campuran (digitato pinnatus). Daun majemuk menyirip
mempunyai anak-anak daun yang tersusun di kiri dan di kanan ibu tangkai daun (petioles communis).
Biasanya daun-daun majemuk meyirip memiliki ukuran anak daun yang kecil. Daun majemuk
menjari, yang harus diperhatikan adalah susunan anak-anak daun yang terpencar dari ujung ibu
tangkai daun, seperti pada jari-jari tangan. Daun majemuk bangun kaki hampir sama dengan susunan
daun majemuk menjari, namun perbedaannya dapat dilihat pada dua anak daun terakhir, yang bisanya
terletak di dekat ibu tangkai daun, tidak duduk pada ibu tangkai daun, melainkan pada tangkai daun
yang disampinya, sehingga seolah-olah memiliki kaki yang menunjang daun sampingnya. Daun
majemuk campuran merupakan perpaduan dari daun majemuk menjari dan daun majemuk menyirip.
Pada ujung ibu tangkai daun tersusun cabang-cabang yang terpencar seperti jari. Pada cabang-cabang
tersebut duduk anak-anak daun yang tersusun menyirip (Rosanti 2013).

2.2 Bunga (Flos)


Bunga adalah struktur pembiakan pada tumbuhan, pada bunga terdapat organ-organ
tumbuhan, dan fungsinya ialah untuk menghasilkan biji-biji melalui pembiakan. Untuk tumbuhan-
tumbuhan yang bertaraf lebih tinggi, biji-biji merupakan generasi berikutnya, dan bertindak sebagai
cara yang utama untuk penyebaran individu-individu spesies secara luas (Lakitan, 2010).
Bunga merupakan organ reproduktif pada tumbuhan. Berdasarkan tipenya, bunga dibagi
menjadi bunga tunggal dan bunga majemuk. Pada bunga tunggal, satu tangkai hanya mendukung satu
bunga, sedangkan pada bunga majemuk, satu tangkai mendukung banyak bunga (Fahn, 1991).
Berdasarkan bagian-bagian yang terdapat pada bunga, maka bunga dapat dibedakan dalam 2
jenis, yaitu bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Bunga lengkap atau bunga sempurna ( flos
completus) , yang dapat terdiri atas 1 lingkaran daun-daun kelopak, 1 lingkaran daun-daun mahkota, 1
atau 2 lingkaran benang-benang sari. Bunga yang bagian-bagiannya tersusun dalam 4 lingkaran
dikatakan bersifat tetrasiklik, dan jika bagian-bagiannya tersusun dalam lima lingkaran
dikatakan pentrasiklik. Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos incompletus), jika salah
satu bagian hiasan bunganya atau salah satu alat kelaminnya tidak ada. Jika bunga tidak mempunyai
hiasan bunga, maka bunga itu disebuttelanjang (nudus), jika hanya mempunyai salah satu dari kedua
macam alat kelaminnya dinamakan berkelamin tunggal (unisexualis) (Tjitrosoepomo,2009).

2.2.1 Bunga Tunggal (planta uniflora)


Bunga tunggal merupakan salah satu jenis bunga yang dikelompokkan berdasarkan tipenya,
dikatakan bunga tunggal karena dalam satu tangkai hanya mendukung satu bunga. Bagian-bagian
bunga tunggal terdiri atas tangkai bunga (pedicel), dasar bunga (receptacle), kelopak (calyx), mahkota
(corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistil). Bagian-bagian bunga majemuk terdiri atas ibu
tangkai bunga (peduncle), daun pelindung (bract), daun tangkai (bracteola), tangkai daun dan bunga
Bagian bunga seperti daun kelopak dan daun mahkota berada pada susunan tertentu ketika masih
kuncup.(Tjitrosoepomo,2009).

2.2.2 Bunga Majemuk (planta multiflora)


Bunga majemuk adalah salah satu jenis bunga yang dikelompokkan berdasarkan tipenya.
Bunga dapat dikatakan sebagai bunga majemuk jika dalam satu tangkai mendukung banyak
bunga.Bunga majemuk harus dapat dibedakan dari cabang yang mendukung sejumlah bunga di
ketiaknya. Pada suatu cabang dengan sejumlah bunga di ketiak jelas kelihatan, bahwa diantara bunga –
bunganya sendiri yang terdapat pada cabang itu terdapat daun -daun biasa yang berguna untuk
berasimilasi. Pada suatu bunga majemuk sumbu yang mendukung bunga-bunga yang telah
berkelompok itu tidak lagi berdaun, atau juka ada daunnya, daun - daun tadi telah mengalami
metamorfosis dan tidak lagi berguna sebagai alat untuk asimilasi. Walaupun demikian menurut
kenyataanya sering kali tidak mudah untuk membedakan suatu bunga majemuk dari cabang yang
mempunyai bunga – bunga di ketiak daunnya (Tjitrosoepomo,2009).
Bagian-bagian bunga majemuk terdiri atas ibu tangkai bunga (peduncle), daun pelindung
(bract), daun tangkai (bracteola),tangkai daun dan bunga. Bunga majemuk dapat dibedakan menjadi
bunga majemuk terbatas dan bunga majemuk tidak terbatas. Bunga majemuk terbatas adalah
monochasium yang terdiri atas monochasium tunggal, sekrup, dan bercabang seling Bunga majemuk
tak berbatas, yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang – cabang
yang dapat bercabang lagi atau tidak (Rustam,2018).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil Pengamatan Daun Kamboja Jepang (Adenium obesum)


3.1.1 Tabel Hasil Pengamatan Daun Kamboja Jepang (Adenium obesum)
Berdasarkan yang dilakukan dalam pengamatan kali ini didapatkan hasil sebagai berikut:
Gambar Tangan Foto Pengamatan Literatur
3 3
6
6

3
2
6
5 5
2 2
1b 1b
5
4
4
1b
1a 4
1a
(Hastuti dkk.,2009)
Keterangan:
1. Bagian Daun : a) Tangkai daun
b) Helai daun
2. Bangun daun (bangun helaian)/ Circumscriptio
3. Ujung/ Apex folii
4. Pangkal/ Basis folii
5. Susunan Tulang Daun (venatio/nevatio)
6. Tepi/ Margo folii

3.1.2. Pembahasan Daun Kamboja Jepang (Adenium obesum)


Berdasarkan hasil pengamatan daun kamboja jepang (Adenium obesum) yang terdapat pada
tabel pengamatan diatas diketahui bahwa daun Adenium obesum termasuk kedalam daun yang tidak
lengkap, karena daun Adenium obesum tidak memiliki pelepah daun. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Hadisunarso (2018) bahwa daun dapat digolongkan sebagai daun lengkap bila memiliki tiga bagian
yaitu pelepah daun, tangkai daun, dan helai daun.
Daun Adenium obesum tergolong dalam daun tunggal dengan memiliki bangun daun bulat telur
terbalik, susunan tulang daunnya menyirip (Penninervis), Ujung daun atau Apex foli dan pangkal
Basis folii yang runcing (Acutus), warna daun hijau tua, tepi daun / Margo folii yang rata (Integer)
serta memiliki daging buah yang seperti perkamen (Perkamentus). Hasil dari pengamatan tersebut
sesuai dengan Ichsani (2015). helaian daun bulat telur terbalik, 0,3-0,6 cm x 1-3,5 cm, pangkal
runcing, tepi rata, ujung meruncing, pertulangan menyirip, permukaan atas licin, hijau tua, permukaan
bawah licin, hijau muda, tebal seperti perkamen.

3.2. Hasil Pengamatan Bunga Kamboja Jepang (Adenium obesum)


3.2.1 Tabel Hasil Pengamatan Bunga Kamboja Jepang (Adenium obesum)
Berdasarkan yang dilakukan dalam pengamatan kali ini didapatkan hasil sebagai berikut:
Gambar Tangan Foto Pengamatan Literatur

4b

4a
4a

3c
3a

3a
3d 2
3a

1 3b
(Hastuti dkk.,2009)

Keterangan:
1. Tangkai bunga (pedicellus)
2. Dasar bunga (receptaculum)
3. Hiasan bunga (perianthium): a) Mahkota bunga (Corolla)
b) Daun mahkota (petala)
c) Kelopak (Kalyx)
d) Daun Kelopak
4. Kelamin bunga: a) Stamen
b) putik (pistilum)

3.2.2. Pembahasan Bunga Kamboja Jepang (Adenium obesum)


Berdasarkan hasil pengamatan bunga kamboja jepang (Adenium obesum) yang terdapat pada
tabel pengamatan diatas diketahui bahwa bunga Adenium obesum termasuk kedalam bunga yang
lengkap dikatakan daun yang lengkap karena pada bunga kamboja jepang (Adenium obesum) terdapat
alat kelamin yaitu putik (pistilum) dan benang sari (Stamen), perhiasan bunga meliputi mahkota bunga
dan kelopak bunga. Hal ini sesuai dengan pernyataan Tjitrosoepomo (2009) yang menyatakan bahwa
bunga dapat dikatakan sebagai bunga lengkap atau bunga sempurna ( flos completus) bila terdiri atas
1 lingkaran daun-daun kelopak, 1 lingkaran daun-daun mahkota, 1 atau 2 lingkaran benang-benang
sari.
Bunga Adenium obesum tergolong dalam bunga majemuk karena dalam satu tangkai tumbuhan
Adenium obesum mendukung banyak bunga, atau terdapat bunga yang lebih dari satu. Sesuai dengan
pernyataan Tjitrosoepomo (2009) bahwa bunga dapat dikataakan dalam bunga majemuk jika dalam
satu tangkai mendukung banyak bunga.Bunga majemuk harus dapat dibedakan dari cabang yang
mendukung sejumlah bunga di ketiaknya.Bunga Adenium obesum. Bunga ini memiliki corak bunga
yang menarik dan bervariasi, sesuai dengan pernyataan Hastuti dkk.(2009) bahwa bunga Adenium
obesum memiliki variasi yang cukup tinggi pada bentuk, ukuran dan warna bunga , menunjukkan
adanya keragaman genetik yang cukup luas. Hal ini merupakan faktor penting dalam program
pemuliaan tanaman, baik untuk materi persilangan maupun memperbesar keragaman genetik
plasma nutfah itu sendiri.

3.3. Klasifikasi Kamboja Jepang (Adenium obesum)


Berikut ini klasifikasi kamboja jepang (Adenium obesum) yang bersumber dari Plantamor
(2020).
.Kingdom: Plantae
.... Subkingdom: Tracheobionta
........Superdivisi: Spermatophyta
..........Divisi: Magnoliophyta
.............Kelas: Magnoliopsida
................Subkelas: Asteridae
....................Ordo: Gentianales
.......................Famili: Apocynaceae
.........................Genus: Adenium
.............................Spesies: Adenium obesum

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Daun tunggal adalah daun yang setiap tangkai daun hanya mendukung satu helaian daun.
Bagian dari batang tempat duduk nya daun yang di sebut nodus, dan sudut atas antara daun
dan batang di sebut ketiak daun. Contoh dari daun tunggal salah satunya adalah daun yang
diamati pada praktikum kali ini yaitu daun pada tumbuhan kamboja jepang (Adenium
obesum).
2. Daun majemuk adalah daun yang helaian daunnya terdapat pada cabang tangkai, sehingga
pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun. Daun majemuk dapat dipandang
berasal dari suatu daun tunggal, yang torehnya sedemikian dalamnya, sehingga bagian daun di
antara toreh-toreh itu terpisah antara satu sama lain,dan masing masing merupakan suatu
hekaian tersendiri.
3. Bunga tunggal adalah bunga yang dalam satu tumbuhan terdapat satu bunga
saja.Bagian-bagian bunga tunggal terdiri atas tangkai bunga (pedicel), dasar bunga
(receptacle), kelopak (calyx), mahkota (corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistil).
Bagian-bagian bunga majemuk terdiri atas ibu tangkai bunga (peduncle), daun pelindung
(bract), daun tangkai (bracteola), tangkai daun dan bunga.
4. Bunga majemuk adalah beberapa bunga yang didukung satu tangkai saja. Bagian-bagian
bunga majemuk terdiri atas ibu tangkai bunga (peduncle), daun pelindung (bract), daun
tangkai (bracteola), tangkai daun dan bunga. Contoh dari bunga majemuk salah satunya
adalah bunga yang diamati pada praktikum kali ini yaitu bunga pada tumbuhan kamboja
jepang (Adenium obesum).

4.2. Saran
Saran yang dapat diberikan pada praktikum kali ini adalah disarankan untuk praktikan agar lebih
menguasai materi praktikum dan lebih teliti dalam melakukan pengamatan terhadap tumbuhan yang
diamati.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, A. S.(2015). Keanekaragaman Morfologi Bunga Pada Chrysanthemum morifolium Ramat Dan
Varietasnya. Jurnal Penelitian, 1(3).

Fahn, A. 1991.  Anatomi Tumbuhan Edisi 3.Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Hadisunarso, Nina Ratna Djuita. 2018. Morfologi Tumbuhan.Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

Hastuti, D., Suranto, S., & Setyono, P. (2009). Variation of morphology, karyotype and protein band pattern
of adenium (Adenium obesum) varieties. Nusantara Bioscience, 1(2).

Ichsani, U. N (2015). Klasifikasi Jenis Bunga Kamboja Jepang (Adenium Sp.) Berdasarkan Citra Mahkota
Menggunakan Ekstraksi Fitur Warna dan Deteksi Tepi. Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi, 3(3).

Lakitan, 2010. Identifikasi Bunga.Jakarta: PT. Rineka Cipta

Nilasari, A., Heddy, S., Wardiyati, T., 2013. Identifikasi Keragaman Mortologi Daun Mangga (Mangifera
indica L.) Pada Tanaman Hasil Persilangan Antara Varietas Arumanis 143 Dengan Podang Urang
Umur 2 Tahun. Malang: Universitas Brawijaya Malang. Jurnal Produksi Tanaman Vol. 1 No. 1

http://plantamor.com.2020. http://plantamor.com/species/info/adenium/obesum (diakses tanggal 25 Oktober


2020 )

Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga.

RUSTAM, E.(2018). Morfology and development of flowering-fruiting of tembesu (Fragraea fragrans).


In Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia (Vol. 4, No. 1, pp. 13-19).

Tjirosoepomo,Gembong.2009.Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Yuzammi, J., Suwastika, N., Pitopang, R., 2015. Studi Beberapa Aspek Botani Amorphophallus
paeoniifolius Dennst. Nicolson (Araceae) di Lembah Palu. Palu: Jurusan Biologi Fakultas MIPA
Universitas Tadulako Palu Indonesia. Online Jurnal of Natural Science ISSN: 2338-0950 Vol 4(1) :
17-31.
LAMPIRAN
LAPORAN SEMENTARA

Tumbuhan : Kamboja jepang (Adenium obesum)

1. Daun
3

1b 6

5
2

Keterangan: 1a

N Karakteristik Morfologi Keterangan


o
1 Bagian Daun : a) Tangkai daun Daun tidak lengkap
b) Helai daun
2 Bangun daun (bangun helaian)/ Circumscriptio Bulat telur terbalik
3 Ujung/ Apex folii Runcing (Acutus)
4 Pangkal/ Basis folii Runcing (Acutus)
5 Susunan Tulang Daun (venatio/nevatio) Menyirip (Penninervis)
6 Tepi/ Margo folii Rata (Integer)
7 Daging daun/ intervenium Seperti perkamen (Perkamentus)
8 Warna daun Hijau tua
9 Daun tunggal/ daun majemuk Tunggal
LAPORAN SEMENTARA

NAMA :Muhammad Hasan Ilyasa


NIM :19620088
Bunga :Kamboja jepang/Adenium(Adenium Obesum).

Morfologi Bunga

No Karakteristik morfologi Keterangan


1 Tangkai bunga (pedicellus) Ada
2 Dasar bunga (receptaculum) Ada
3 Hiasan bunga (perianthium) a) Mahkota bunga (Corolla) Ada
b) Daun mahkota (petala) Ada (5)
c) Kelopak (Kalyx) Ada
d) Daun Kelopak Ada (2)
e) Epicalyx -
f) Tenda Bunga -
(Perigonium)
g) Daun tenda bunga -
(Tepal)
4 Kelamin bunga a) Stamen Ada (∞)
b) putik (pistilum) Ada
c) Jenis kelamin bunga Hermaphroditus
5 Bunga lengkap (Flos completus) /tidak lengkap (Flos Bunga lengkap (Flos completus)
inclompletus)
6 Bunga Tunggal/Majemuk Bunga majemuk
7 Flos Terminalis/Axilaris Flos terminalis
8 Planta Uniflora/Planta Multiflora Planta multiflora

Drskripsi
.
Bunga kamboja jepang mempunyai nama latin “Adenium obesium”, ialah tanaman yang
asalnya dari gurun pasir kering, di daerah dataran Asia Barat sampai Afrika. Tetapi bunga kamboja
jepang yang ada di sana dikenal dengan nama “Desert rose” atau mawar padang pasir. Selain itu,
disibut dengan Adenium ini sebab tanaman ini banyak ditemukan di kota Yaman pada daerah Aden.
Umumnya bunga ini memiliki corak bunga yang masing-masingnya beragam bergantung dari
jenisnya. Kamboja Jepang tergolong sebagai bunga lengkap, sebab di satu bunga ada mahkota bunga,
kelopak bunga, putik, benang sari (stamen), dan tangkai bunga. Motif bunga juga sangat beragam,
dimulai dari yang polos, lalu bergaris-garis. Begitu pula dari warnanya, bunga kamboja Jepang ini
mempunyai warna merah, putih, merah muda, merah tua, dan ungu.
Bunga pada jenis ini hampir menyerupai terompet yang memiliki jumlah kelopak 2 helai.
Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar. Tinggi tanaman umumnya sampai 2 meter. Daun berbentuk
bulat telur terbalik yang sempit dengan ujung daun yang meruncing.Bunga tanaman ini juga akan
melakukan penyerbukan sendiri maupun bantuan dari binatang sekitarnya.Secara umum, hampir
semua jenis tanaman bunga kamboja Jepang bisa menghasilkan buah, meskipun dengan jumlah serta
ukuran yang beragam. Umumnya bunga bisa menghasilkan sepasang buah dengan saling menempel
berhadapan, yang berdiameter 1-1,5 cm.

Klasifikasi Adenium Obesum

Kingdom :Plantae
…Divisi : Magnoliophyta
……Kelas : Magnoliopsida
………Ordo : Gentianales
…………Famili : Apocynaceae
……………Genus : Adenium
………………Spesies : Adenium obesum

Anda mungkin juga menyukai