Anda di halaman 1dari 15

HASIL PENGAMATAN

1. Pohon Alpukat (Persea americana)

Klasifikasi Ilmiah Alpukat

Kingdom : Plantae

Divisio : Tracheophyta

Klad : Angiosperms

Klad : Magnoliids

Ordo : Laurales

Famili : Lauraceae

Genus : Persea

Spesies : Persea americana

Ciri-ciri umum:

• Batang
Habitus : Pohon
Monopodial/simpodial : Simpodial
Betuk/segi penampang : Bulat (teres)
• Daun
Filotaksis : Tersebar
Tunggal/majemuk : Majemuk
Pertulangan : Menyirip
Bentuk Daun : Jorong
Tepi Daun : Rata
• Bunga
Macam Bunga : Tunggal
Karangan Bunga : Pseudantium
Perhiasan Bunga (Perianthium)
Mahkota/Tajuk Bunga : 4 petal
Kelopak (Calix) : 5 Sepal
Tenda Bunga : Mahkota 4 sepal dan Kelopak 5 sepal
Alat-Alat Kelamin Bunga
Benang sari (Statemen) :
Putik (Pistillum) :
Distribusi Seks :
• Bagian-Bagian Tambahan :
2. Pohon Srikaya (Annona squamosa)

Klasifikasi Ilmiah Srikaya


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Klad : Angiosperms
Kald : Magnoliids
Class : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona squamosa
Author : Linnaeus, 1753
Ciri-ciri umum:
• Batang
Habitus : Pohon
Monopodial/simpodial : Simpodial
Betuk/segi penampang : Bulat (teres)
• Daun
Filotaksis : Tersebar
Tunggal/majemuk : Tunggal
Pertulangan : Menyirip
Bentuk Daun : Bulat
Tepi Daun : Rata
• Bunga
Macam Bunga :
Karangan Bunga : Pseudantium
Perhiasan Bunga (Perianthium)
Mahkota/Tajuk Bunga : 3 Petal
Kelopak (Calix) : 6 Sepal
Tenda Bunga : Mahkota 3 petal dan Kelopak 6 sepal
Alat-Alat Kelamin Bunga
Benang sari (Statemen) : Warnanya putih dengan jumlah banyak
Putik (Pistillum) :
Distribusi Seks : Biseksual
• Bagian-Bagian Tambahan :
3. Kenanga (Cananga odorata)

Klasifikasi Ilmiah Kenanga

Kingdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Klad : Angiosperms

Klad : Magnoliids

Kelas : Mgnoliopsida

Ordo : Magnoliales

Famili : Annonaceae

Genus : Cananga

Spesies : Cananga odorata

Author : Hook. F dan Thomson

Ciri-ciri umum:
• Batang

Habitus : Pohon

Monopodial/simpodial : Simpodial

Betuk/segi penampang : Bulat

• Daun

Filotaksis : Tersebar

Tunggal/majemuk : Majemuk

Pertulangan : Menyirip

Bentuk Daun : Jorong

Tepi Daun : Rata

• Bunga

Macam Bunga :

Karangan Bunga :

Perhiasan Bunga (Perianthium)

Mahkota/Tajuk Bunga :

Kelopak (Calix) :

Tenda Bunga :

Alat-Alat Kelamin Bunga

Benang sari (Statemen) :

Putik (Pistillum) :

Distribusi Seks :

• Bagian-Bagian Tambahan :
4. Daun Sirih (Piper betle L)

Klasifikasi Ilmiah Sirih


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Klad : Angiosperms
Klad : Magnoliids
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle L
Ciri-ciri umum:
• Batang
Habitus : Perdu
Monopodial/simpodial : Simpodial
Betuk/segi penampang : Bulat (teres)
• Daun
Filotaksis : Tersebar
Tunggal/majemuk : Majemuk
Pertulangan : Menyirip
Bentuk Daun : Kordatus
Tepi Daun : Rata
• Bunga
Macam Bunga : Majemuk
Karangan Bunga : Siatium
Perhiasan Bunga (Perianthium)
Mahkota/Tajuk Bunga :-
Kelopak (Calix) :
Tenda Bunga :
• Alat-Alat Kelamin Bunga
Benang sari (Statemen) : Pangkalnya pendek
Putik (Pistillum) : 2-3
Distribusi Seks :
• Bagian-Bagian Tambahan :

5. Teratai Putih (Nymphaea alba)


Klasifikasi Ilmiah Teratai
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Nymphaeales
Famili : Nymphaeaceae
Genus : Nymphaea
Spesies : Nymphaea alba
Ciri-ciri umum:
• Batang
Habitus : Herbaseus
Monopodial/simpodial : Monopodial
Betuk/segi penampang : Bulat
• Daun
Filotaksis : Rosulate
Tunggal/majemuk : Tunggal
Pertulangan : Menyirip
Bentuk Daun : Perisai (Bulat)
Tepi Daun : Rata
• Bunga
Macam Bunga : Tunggal
Karangan Bunga :
Perhiasan Bunga (Perianthium)
Mahkota/Tajuk Bunga :
Kelopak (Calix) :
Tenda Bunga :
Alat-Alat Kelamin Bunga
Benang sari (Statemen) : Berwarna kuning kecoklatan dengan jumlah banyak
Putik (Pistillum) : Berwarna kuning dengan jumlah yang banyak
Distribusi Seks :
• Bagian-Bagian Tambahan : -

LAMPIRAN

Daun Sirih

Pohon Alpukat

Pohon Kenanga
Daun Alpukat
Bunga dan daun Kenanga

Daun Sarikaya

Daun Sarikaya
Pohon Sarikaya

Bunga Teratai Daun Bunga Teratai

1. Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Angiospermae?


Jawab : Ciri-ciri khusus tumbuhan angiospermae adalah sistem akar serabut dan
akar tunggang, batang Bermacam-macam, bercabang / tidak, batang berkambium
atau tidak, kebanyakan berdaun lebar, tunggal/majemuk dengan komposisi yg
beraneka ragam, beranekaragam sistem pertulangan, bunga ada, tersusun dari
sporofil dan bagian-bagiannya, bakal biji tertutup oleh daun buah, daun pipih, tulang
daun beraneka ragam, makroskofil membentuk badan yang disebut putik dengan
bakal biji didalamnya (tidak tampak), makrosporofil dan mikrosporofil (benangsari)
terpisah atau terkumpul dalam satu bunga, ada yang berkambium dan ada yang
tidak, ada yang menebal sekunder dan ada yang tidak, berkas pembuluh
pengangkutan ada yang kolateral terbuka, ada yang tertutup, ada yg bikolateral,
xylem terdiri dari trakea dan Trakeida, floem dengan sel-sel pengiring, terjadi
pembuahan ganda, dan alat reproduksi disebut bunga.
2. Jelaskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang terdapat pada Nymphaeacea?
Jawab : Bunga dan daunnya berada diatas permukaan air. Daunnya lebar dan tipis,
sebagai cara adaptasi. Bentuk daun yang tipis ini dimaksudkan untuk dapat menerap
energi matahari sebanyak banyaknya untuk proses fotosintesis dan mempercepat
penguapan. Batang bunga teratai berongga untuk memudahkannya mengapung pada
permukaan air dan batangnya berfungsi untuk menyimpan cadangan oksigen,
memyalurkan oksigen kedalam akar. Selain itu batang yang berongga berfungsi
untuk menegakkan bunga. Tangkai berada ditengah untuk memberikan
keseimbangan terhadap bunga. Walaupun tumbuh dipermukaan air, tapi daun bunga
teratai tdk menganding lapisan lilin, sehingga air yang jatuh pada daun bisa
langsung terserap. Bunganya cendrung mengeluarkan warna yang mencolok jika
tumbuh diair yang keruh atau kotor.
3. Jelaskan ciri-ciri khusus bunga yang terdapat pada Magnoliaceae?
Jawab : Ciri-ciri khusus bunga pada Magnoliaceae sebagai anggota suku
Magnoliaceae, kelompok ini merupakan cabang tumbuhan berbunga yang masih
berciri tumbuhan purba, dapat dianggap sebagai fosil yang hidup karena asal-
usulnya dapat ditelusuri hingga 95 juta tahun yang lalu. Ciri khas tumbuhan ini
adalah perhiasan bunganya yang tidak tersusun dari mahkota bunga dan kelopak
bunga, melainkan dari tenda bunga (tepal). Daun dan bunga Michelia masih
menyerupai daun dan bunga Magnolia. Bunga Michelia lebih tersebar di sepanjang
batang tumbuhan, sedangkan bunga Magnolia hanya tumbuh di ujung batang.
4. Ciri khusus apa yang secara morfologis dapat kita amati, menyebabkan tumbuhan-
tumbuhan dimasukan ke dalam family Piperaceae?
Jawab : Ciri suku Piperaceae termasuk anggota tumbuhan berbunga berupa semak
atau perdu, seringkali memanjat dengan menggunakan akar lekat, mempunyai ciri
khas yaitu daunnya kerap kali berbau aromatis atau rasa pedas (van Steenis 1972).
Bunganya majemuk, tersusun dalam untaian, buah kecil, kering dan keras,
tergolong buah batu.
5. Jelaskan persamaan sifat-sifat dari Nympaeaceae, Lauraceae, Annonaceae,
Magnoliaceae, & Piperaceae?
Jawab : Dari kelima spesies yang diamati terdapat persamaan dari kelima wakil
dari masing-masing familia ini yaitu memiliki pola percabangan yang sama
simpodial walaupun memiliki habitus berbeda mulai dari pohon-herba. Jenis daun
semua tunggal walaupun pola pertulangan daunnya berbeda. Dari semua spesies
semuanya berjenis kelamin biseksual (memiliki dua buah kelamin) dalam satu
tumbuhan yang disebut monoecius. Alat reproduksi berupa bunga.
6. Bagaimana proses fertilisasi yang terjadi pada tumbuhan Angiospermae? Jelaskan
dengan gambar?

Jawab : Pembuahan pada angiospermae (tanaman berbiji tertutup) dilakukan dengan


pembuahan ganda, dimana serbuk sari mengeluarkan dua sel sperma, yang satu
membuahi sel telur. Dalam putih bunga mementuk zigot, dan satu lagi membuahi
kandung lembaga sekunder yang membentuk endosperm. Apabila serbuk sari jatuh di
kepala putik maka serbuk sari akan melekat. Serbuk sari kemudian tumbuh menjadi buluh
serbuk sari yang di dalamnya ada satu inti vegetatif dan dua inti generatif. Kemudian
buluh serbuk sari akan menuju ruang bakal biji dengan inti vegetatif sebagai penunjuk
jalan. Setelah sampai serbuk sari di dalam bakal biji, inti vegetative ini akan mati. Inti
generatif 1 akan membuahi ovum untuk menghasilkan zigot sedangkan pada inti
generatif 2 ini akan membuahi inti kandung lembaga sekunder yang berguna untuk
menghasilkan cadangan makanan atau endosperm bagi calon individu baru. Karena
pembuahan yang terjadi dua kali itulah, sehingga namanya menjadi pembuahan ganda.
Serbuk sari yang menempel pada ujung putik dan menghasilkan saluran serbuk sari yang
akan menembus ovum melalui pori kecil atau mikrofil. 2 sperma selanjutnya dilepaskan
ke ovarium melalui saluran mikrofil. Kemudian salah satu sperma membuahi sel telur,
membentuk zigot embrio/diploid. Sel sperma yang satu lagi akan melebur dengan 2 inti
polar haploid yang terletak di bagian tengah kantong embrio. Hasilnya yaitu sel bersifat
triploid (3n). Sel triploid ini membelah secara meiosis dan menjadi endosperma.
Endosperma merupakan jaringan kaya nutrisi di dalam buah. Pada inti sel dalam serbuk
sari ini akan membelah kemudian membentuk inti vegetatif, inti generatif satu, dan inti
generatif dua. Kemudian setelah beberapa saat, serbuk sari ini akan berkecambah dan
membentuk tabung serbuk sari sebagai jalan untuk menuju kantung embrio. Nah, di
kantung embrio yang terdapat pada dasar putik inilah tempat terjadinya proses
pembuahan tumbuhan. Selanjutnya inti sel serbuk sari yang nanti akan berjalan di
sepanjang tabung serbuk sari agar dapat mencapai kantung embrio tersebut. Inti vegetatif
ini akan berjalan di depan inti generatif karena peranannya sebagai penunjuk jalan bagi
kedua inti generatif itu sendiri. Setelah sampai pada kantung embrio, inti generatif satu
akan membuah ovum kemudian membentuk zigot sedangkan inti generatif dua akan
membuahi inti kandung lembaga sekunder dan membentuk endosperma. Sel telur yang
bersifat haploid (n) akan dibuahi inti generatif satu yang bersifat haploid (n) juga.
Sehingga dari hasil pembuahan tersebut akan menghasilkan zigot yang bersifat diploid
(2n/keturunan). Pada inti kandung lembaga sekunder ini akan dibuahi oleh inti generatif
2 sehingga terbentuklah endosperma. Endosperma ini bersifat triploid (3n) karena
penyatuan yang dilakukan terhadap dua inti kandung lembaga sekunder dan inti generatif
dua yang masing-masing bersifat haploid (2n). Zigot ini nantinya yang kemudian akan
berkembang menjadi embrio calon individu baru, sedangkan endosperma sebagai
cadangan makanan bagi perkembangan embrio atau bisa juga sebagai sumber makanan
pertama saat proses perkecambahan biji

Anda mungkin juga menyukai