Anda di halaman 1dari 16

Akar merupakan salah satu organ tumbuhan

yang paling penting disamping batang dan daun, bagi


tumbuhan yang tumbuhnya telah merupakan kormus.

Asal akar adalah dari akar lembaga (radix). Pada


dikotil , akar lembaga terus tumbuh sehingga
membentuk akar tunggang. Sedangkan pada monokotil
,akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang
akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir
sama sehingga membentuk akar serabut.
1. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya
terdapat di dalam.
2. Tidak berbuku-buku.
3. Warna tidak hijau.
4. Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya
pertumbuhannya masih kalah pesat jika
dibandingkan dengan bagian permukaan tanah.
5. Bentuk ujungnya seringkali meruncing.
1. CATHARANTHI RADIX Klasifikasi Catharanthi Radix
Kingdom : Plantae
- Nama Lain : Akar Tapak dara
Subkingdom : Tracheobionta
- Nama Tanaman asal : Catharanthus
Super Divisi : Spermatophyta
roseus (L), Vinca rosea
Divisi : Magnoliophyta
- Keluarga : Apocynaceae Kelas : Magnoliopsida
- Zat Berkhasiat Utama/Isi : Alkaloid = Sub Kelas : Asteridae
ajmalin, serpentine, tetrahidroalstonin, Ordo : Gentianales
vindesin, vinkristin, vinblastine Famili : Apocynaceae
- Penggunaan : Peluruh kemih Genus : Catharanthus
(emenagoga), obat diabetes, obat Spesies : Catharanthus roseus (L.) G. Don
kanker
- Pemerian : Tidak berbau, rasa pahit
- Bagian yang digunakan : Akar
- Keterangan Penyimpanan : Dalam
wadah tertutup baik
1. Tinggi dan Bentuk : Tinggi tanaman sekitar 0,2-1 meter. Batangnya berbentuk bulat dengan ukuran
diameter yang berukuran kecil, berkayu, mempunyai ruas, mempunyai cabang serta berambut.
2. Daun : Berbentuk bulat telur, memiliki warna hijau, daunnya tersusun menyirip berselingan dan
diklasifikasikan sebagai daun tunggal. Panjangnya sekitar 2-6 cm, lebar sekitar 1-3 cm, dan
mempunyai tangkai daun yang sangat pendek.
3. Bunga : Bunga dari tanaman ini aksial atau bunga muncul dari ketiak daun. Untuk kelopak bunga
terlihat kecil, dan berbentuk paku. Mahkota bunga tanaman tapak dara ini berbentuk seperti
terompet dengan mempunyai permukaan yang berbulu halus. Ujung dari mahkota ini melebar,
mempunyai warna putih, biru, dan merah jambu tapi bisa juga berwarna ungu tergantung dari
kultivarnya.
4. Buah : berbentuk seperti silinder, ujung yang lancip, mempunyai rambut. Panjang buah ini sekitar 1,5
– 2,5 cm, dan mempunyai banyak biji.
5. Habitus : Tanaman ini merupakan tumbuhan perdu yang mempunyai ketinggian sekitar 1 meter.
6. Akar : Tanaman ini mempunyai sisterm perakaran yang serabut atau radix adventicia dan mempunyai
warna kecoklatan.
7. Batang : Tanaman ini mempunyai batang yang berbentuk bulat atau teres bagian pangkalnya
berkayu. Permukaan batang dari tanaman rata atau laevis, arah tumbuh batang dari tanaman ini
condong atau ascendens, pola percabangan dari tanaman ini simpodial.
8. Bunga : Tanaman ini termasuk bunga majemuk bisexuali. Terdapat beberapa perhiasan bunga yang
berupa corolla 5 petal lepas, mempunyai warna merah muda atau putih. Untuk calyx terdiri atas 5
sepal lepas, dengan terlihat simetris bunga yang actinomorph.
Klasifikasi Panacis Radix 2. PANACIS RADIX
Kingdom : Plantae
- Nama lain : Ginseng
Sub Kingdom : Viridiplantae
- Nama tanaman asal : Panax schinseng
Super Divisi : Embryophyta
Divisi : Tracheophyta - Keluarga : Araliaceae
Kelas : Magnoliopsida - Zat berkhasiat utama : Glukossida
Super Ordo : Asteranae panakuion, minyak atsiri, damar, panaks,
Ordo : Apiales sapoginol
Famili : Araliaceae - Penggunaan : Amara dan stimulansia
Genus : Panax L - Pemerian : bau lemah, rasa manis,
Spesies : Panax Gingseng C.A. Mey. pedas dan agak pahit
- Bagian yang digunakan : Akar
Keterangan
- Sediaan : Sebuk dan Vitamin
- Waktu panen : Dikumpulkan pada
musim gugurdari tanaman yang berumur
5-6 tahun
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
baik
1. Akar : Bentuknya gembung dan menyerupai boneka, akar tanaman ini berukuran
panjang sekitar 5-10 cm, berwarna coklat kotor dan juga mampu menembus tanah
hingga kedalaman 30-60 cm.
2. Batang : Tanaman gingseng ini mampu tumbuh hingga 70-80 cm, batangnya
berbentuk bulat, bercabang dibagian bawah, mengeras pada pangkalnya dan
berwarna merah keunguan. Pertumbuhan tanaman gingseng sangatlah lambat,
karena pada umur 5 tahun, tanaman ini baru mulai memiliki cabang dan berbatang
dua. Cabang – cabang yang muncul tersebut akan muncul dari tanah.
3. Daun : Daun tanaman gingseng adalah daun tunggal dan berbentuk bulat oval. Tepi
pada daunnya bergerigi dan atau merata serta memiliki pertulangan daun yang
menyirip. Daun tanaman gingseng berwarna hijau gelap dan disetiap tangkainya
terdiri dari lima daun muda.
4. Bunga : Bunga gingseng merupakan bunga majemuk yang berbentuk malai dan
muncul di ujung pangkal daun. Mahkota berlekuk lima, berbentuk bulat oval
dengan panjang 3-4 mm. Benang sari berjumlah lima sampai lima belas dan
tangkainya bercabang serta berwarna merah keungunan.
5. Buah : Buahnya berbentuk bulat telur, berwarna kecoklatan dan kekuningan dengan
diameter 3-4 cm bahkan lebih. Dalam satu buah tanaman ginseng terdapat banyak
biji dengan bentuk pipih, kecil dan berwarna kehitaman
3. EURYCOMAE RADIX
Klasifikasi
- Nama lain : Akar Pasak bumi
Nama ilmiah: Eurycoma longifolia
- Nama tanaman asal : Eurrycoma Klasifikasi lebih tinggi: Eurycoma
longifolia (Jack)
Ordo: Sapindales
- Keluarga : Simarubaceae Kerajaan: Plantae
- Zat berkhasiat utama/Isi : Famili: Simaroubaceae
Eurikomolakton, amaraloid, Tingkatan takson: Spesies
eurikomanol
- Penggunaan : Diuretik, atipiretik
dan aprodisiaka
- Pemerian : Tidak berbau, mula-
mula tidak berasa lama-lama agak
pahit
- Bagian yang digunakan ; Akar
- Penyimpanan : Dalam wadah
tertutup baik
1. Batang : Batang umumnya tidak bercabang namun ada juga yang bercabang
sedikit menyerupai payung dengan kedudukan daunnya melingkar (rosette),
batang kokoh berwarna coklat keabu-abuan, licin.
2. Daun : Daun majemuk dan menyirip dengan daun berbentuk lanset atau
bundar telur dan ujungnya sedikit meruncing, jumlah ganjil (13-41 lembar
daun atau anak daun), berdaun tipe pinatus dengan panjang dari pangkal
tangkai 20-40 cm, berbentuk oblong, bergelombang, warna anak daunnya
hijau tua berukuran 5-25 cm x 1,25-3 cm, pinggirnya bergelombang, tangkai
daun berwarna coklat kehitaman.
3. Bunga : Bunga bersifat monoceous atau diceous (tetapi biasa dijumpai
diceous), berwarna merah jingga, lebar bunga 0,6 cm, berbulu halus dengan
benjolan kelenjar di ujungnya, ada dua kelompok tumbuhan bunga yaitu
tumbuhan berbunga jantan (tidak menghasilkan buah)dan tumbuhan
berbunga betina (mampu menghasilkan buah).
4. Buah : Buah yang masak berwarna hijau gelap kemerahan, panjang 1-2 cm
dan lebarnya 0,5-1 cm.
5. Akar : Akar pasak bumi berupa akar tunjang yang menghujam tanah hingga
kedalaman 2 meter dan sedikit memunculkan cabang akar
4. RHEI RADIX
- Nama lain : Kelembak
- Nama tanaman asal : Rheum palmatum,
Rheum officinale dan spesies atau
hibrida lainnya kecuali Rheum
rhaponticum
- Keluarga : Polygonaceae
- Zat berkhasiat utama/Isi :
Antraglukosida yang pada penguraian
memberikan emodin, rhein, aloe emodin
dan asam krisofanat. Terdapat pula
tannin, pectin, katekhin, pati, kalsium
oksalat
- Penggunaan : Laksativa
- Pemerian : Bau khas agak aromatic, rasa
agak pahit tidak enak dan agak sepat
- Bagian yang digunakan : Pangkal batang
beserta sebagian akar
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
baik
Jenis-jenis Kelembak
Klasifikasi Rhei Radix 1. Kelembak Cina : kultur di Propinsi
Kerajaan : Plantae Shensi, Shansi Honan, Tsinghai di
Divisi : Magnoliophyta Mongolia, dipungut dari
Kelas : Magnoliopsida tanaman yang berumur 6-10
Ordo : Caryophyllales tahun , tiap tahun 2 kali
Famili : Polygonaceae panenan, pada musim semi dan
Genus : Rheum musim gugur , setelah dikupas,
Spesies : R. officinale diiris-iris melintang/membujur
(menghasilkan rhounds atau
flats), dijemur
Kandungan Kimia Rhei 2. Kelembak Shensi : ada garis kecil
Radix warna coklat kemerahan dan
Akar dan daun kelembak titik-titik jari empulur dalam
mengandung flavonoida, di parenkim yang putih
samping itu akarnya 3. Kelembak Katon : lebih ringan
jugamengandung glikosida dari 4. kelembak Shensi kurang
dan saponin, sedangkan padat, lebih berserat, bau
daunnya juga mengandung emperumatik
polifenol. 4. Kelembak Eropa : Hanya dari
Hongaria, mutu rendah
1) Pemeriksaan organoleptis : Periksalah organoleptis dengan
seksama meliputi bau, warna, dan rasa dari simplisia di atas.
2) Pemeriksaan mikroskopis dengan air:
a. Ambil sedikit serbuk simplisia, letakkan pada obyek glass
b. Tambahkan dua-tiga tetes air, lalu tutup dengan cover glass
c. Amati fragmen-fragmen dari masing-masing simplisia dengan
seksama sesuai dengan tugas yang diberikan pada masing-
masing materi praktikum
d. Gambarlah hasil pengamatan saudara pada buku laporan,
beri keterangan pada tiap fragmen yang saudara gambar
Mikroskopik
Pengamatan Fragmen dengan
Makroskopik dan Organoleptis Histokimia
Pada penampang melintang akar
tampak jaringan gabus, berdinding tipis,
Warna kuning kecoklatan; bentuk segi empat memanjang letaknya
teratur. Sel parenkrim korteks berdinding
bau khas aromatik; rasa tipis, berisi butir pati, bentuk bundar atau
setengah bundar mempunyai hilus, tunggal
agak pahit dan agak kelat. atau berkelompok, juga terdapat kristal
kalsium oksalat bentuk roset besar dan
tersebar.
Fragmen khas dari simplisia
Rheum officinale adalah Ca-Oksalat
berbentuk roset atau bunga dengan kelopak
bertumpukan. Ca-oksalat cenderung
berwarna kelabu dengan ukuran 100-200
nm. Ca-oksalat ini juga sering ditemukan
menempel di fragmen parenkim
Makroskopik Mikroskopik
Serbuk berwarna coklat tua, rasa 1. Jaringan gabus
agak pahit, agak kelat, berbau khas. 2. Kristal kalsium oksalat bentuk
roset/bunga
3. Butir pati
1 2 3
Fragmen-fragmen yang dapat membantu
praktikan dalam menentukan bahwa sampel
yang diuji adalah Rhei Officinalis Radix yaitu
adanya fragmen-fragmen khas dari simplisia ini
seperti butir pati yang memiliki lumen di
tengahnya, Kristal kalsium oksalat yang
berbentuk roset/bunga, dan jarigan gabus yang
poligonal.

Anda mungkin juga menyukai