Anda di halaman 1dari 44

Gletang (Tridax Procumbens)

• Gulma (herba) menahun yang


tumbuh liar
• Dapat kita jumpai pada lahan
terbuka yang kering paling banyak
ditemukan pada tanah lapang, Klasifikasi
seperti pekarangan-pekarangan Kingdom
Subkingdom
: Plantae
: Tracheobionta

rumah, tepi jalan, padang rumput Superdivisi


Divisi
: Spermatophyta
: Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
dan lahan-lahan terlantar. Subkelas
Ordo
: Asteridae
: Asterales

• Nama lokal ketumpang, gletangan,


Famili : Asteraceae
Genus : Tridax
Spesies : Tridax procumbens

londotan, prepes, sangga langit,


sidiwala, srunen, senteran, taroto.
Akar
• Akar ..................
• Akar tombak dan menjalar pada
pangkalnya
Batang
• Batang tegak serong ke atas; 0,2-
0,8 m.
• Bercabang
• Berbentuk bulat dengan warna
sering keunguan dan memiliki
rambut.
Daun
• Daun saling berhadapan,
bertangkai
• Helaian daun bulat telur
memanjang, bergerigi kasar
hingga berlekuk menyirip,
berambut, 2,5-6 kali 2,4-5 cm.
• Tepi daun bergerigi kasar hingga
berlekuk menyirip dan
permukaan berambut
• Daun saling berhadapan.
Bunga
• Dasar bunga majemuk dengan sisik jerami bentuk garis
• Bunga majemuk dalam bongkol terminal
• Letaknya terminalis (di ujung).
• Termasuk bunga inflorescentia cymosa (majemuk terbatas)
dengan tipe dichasium (anak payung menggarpu)
• Memiliki tangkai panjang dan berambut
• Kelopak bunga berjumlah 5 berbentuk oval dengan cangap
(bereblah ujung) 3-4 berwarna putih
• Bunga tepi betina; tabung langsing, kuning kehijauan,
berambut panajng; pinggiran oval lebar, dengan pangkal dan
ujung membulat; bercangkap 3-4.
• Bunga cakram banyak, berkelamin 2, pinggiran bentuk
tabung, berbibir 5. Tabung kepala sari kuning. mahkota
berwarna kuning.
• Cabang tangkai putik panjang, runcing, berambut.
Buah
• Keras bersegi,
• Berwarna coklat tua kehitaman
• Buah keras bersegi, coklat tua
atau hitam, berambut rapat lk 2
mm tinggi, dimahkotai oleh 15-
20 rambut sikat, seperti bulu,
kuat dan runcing.
Biji
Dari Amerika tropis; terutama di
tempat kering, cerah matahari, 1-
1.500 m. Tepi jalan dan tanggul,
tepi sungai, lading, lapangan
rumput. Gletang, Ind, J, Gobesan,
J, Katumpang, J, Londotan, J,
Orang-oring, J, Prepes, J,
Sidawala, J, Sangga langit, J,
Srunen, J, Cemondelan, J, Tar
Sentara, Md, Toroto, Md. Tridax
Procumbens

Pepaya (Carica papaya L.)
Habitus: Semak berbentuk pohon

Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliosida
Sub Kelas : Dilleniidae
Famili : caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L
Akar
• Akar serabut(radix advencita),
karena akar-akar ini bukan berasal
dari calon akar yang asli atau yang
disebut dengan akar liar, dan
bentuknya seperti serabut.
• Sistem akar serabut yaitu jika akar
lembaga dalamperkembangan
selanjutnya mati atau kemudian
disusul oleh sejumlah akar yang
kurang lebih sama besar dan
semuanya keluar dari pangkal
batang.
Batang
• Batang berbentuk bulat cylindris, dengan
permukaan batang berkas-berkas daun
yang menyerupai spiral.
• Sebelah dalam serupa spons dan
berongga, di luar terdapat tanda bekas
daun yang banyak
• Tinggi batang 2,5-10 m.
• Arah tumbuh batang tegak dan lurus serta
memiliki rongga –rongga yang di
akibatkan oleh pemutusan pada tangkai
batang daun.
• Permukaan batang licin.
• Batangnya berongga, biasanya tidak
bercabang, dan tingginya dapat mencapai
10 m.
Daun
• Daun pada tanaman pepaya merupakan daun tunggal.
• Bentuk daun menjari
• Tepi daun bergigi dan juga mempunyai tangkai daun yang
panjang dan berwarna putih kekuningan. Daun ini juga
dikatakan berbentuk bulat, bundar, ujung runcing, dan
memiliki rongga pada daun.
• Bagian-bagian daun lengkap
• Bagian daun: (falicum completum) berupa pelepah atau upih
daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun
(lamina).
• Daun berjejal pada ujung batang dan ujung cabang
• Tagkai daun bulat cylindris, berongga, panjang 25-100 cm;
• helaian daun bulat telur bulat, bertulang menjari, bercangap
menjari berbagi menjari,
• Ujung daun ujung runcing dan pangkal berbentuk jantung,
garis tengah 25-75 cm, taju selalu berlekuk menyirip tidak
beraturan.
Bunga
• Memiliki 3 jenis bunga (poligam) berupa bunga jantan, bunga
betina dan bunga sempurna.
• Dengan memiliki ketiga ini akan menghasilkan bunga yang
bagus atau sempurna.
• Bunga hampir selalu berkelamin 1 dan berumah 2, tetapi
kebanyakan dengan beberapa bunga berkelamin 2 pada
karangan bunga yang jantan.
• Bunga jantan pada tandan yang serupa malai dan bertangkai
panjang, kelopak sangat kecil;
• mahkota bentuk trompet, putih kekuningan, dengan tepi
yang bertaju 5 dan tabung yang panjang, langsing, taju
terputar dalam kuncup;
• Kepala sari bertangkai pendek dan duduk.
• Bunga betina kebanyakan berdiri sendiri; daun mahkota lepas
atau hampir lepas, putih kekuningan; bakal buah beruang 1;
kepala putik berkedudukan 5.
• Bunga pepaya berwarna putih kekuningan, dan memiliki
tangkai kecil, bagian atas runcing serta memiliki bagian
tengah berkelopak.
Buah
• Buah tunggal atau sejati, Bersisi biji yang banyak.
• Muncul pada ketiak tangkai daun berwarna hijau
muda, kekuningan dan kuning ketika matang.
• Buah memiliki daging kemerahan dan dagingnya
sangat tebal.
• Pepaya juga termasuk buah buni (bacca). Yaitu
dagingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan
luar yang tipis agak menjangat atau kaku seperti
kulit (belulang) dan lapisan dalam yang tebal, lunak
dan berair, sering kali dapat dimakan.
• Biji-biji terdapat bebas dalam bagian yang lunak
itu. Buah buni dapat terjadi dari satu atau
beberapa ruang.
• Bentuk buah bulat sampai lonjong.
Biji
• Biji terdapat di dalam buah
• biji berbentuk bulat atau bundar serta
lonjong tergantung variatesnya.
• Biji berwarna kecoklatan dan kehitaman
• Cadangan biji pepaya termasuk putih lembaga
dalam (endospermium). Maksud dari putih
lembaga dalam yaitu jika jaringan penimbun
makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal
dari kandung lembaga sekunder yang
kemudian setelah dibuahi oleh salah satu inti
spermalalu membelah-belah menjadi jaringan
penimbun makanan ini.
• Melihat asalnya putih lembaga dalam ini,
maka biji dengan bagian ini hanya dapatbiji
tumbuhan tertutup (angiospermae).
Kemangi (Ocimum basilicum L.)
• Semak semusim, dengan tinggi antara 80 – 100
cm. Kelopak bunga (calyx) berwarna hijau
(mengandung pigmenklorofi l), dapat sebagai
tempat berlangsungnya fotosintesis, sifatnya
gamosepalus (sepala berlekatan satu sama lain),
mahkota bunga ( corolla ) berwarna putih merah
muda, siftnya polyopetalus (petala tidak berlekatan
1 sama lain), merupakan bunga
hermaprodhite (memiliki putik/pistillum dan Klasifikasi
benang sari / stamen), terdpat ovarium (bakal
buah) dan ovulum (ovulum). Mempunyai bau yang Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
khas dan harum. Buah terdiri dari Divisi
Kelas
: Magnoliophyta
: Magnoliopsida
Epikarpium (lapisan paling luar yang tebal dan Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
bersisik, untuk tanaman yang sudah tua, pada Famili
Genus
: Lamiaceae
: Ocimum
buah yang masih muda belum terdapat sisik. Spesies : Ocimum basilicum L.

Mesokarpium (daging buah) dan Endokarpium


terdapat sekat / septum. Terdapat biji / semen
pada ujung buah. Biji Ocimum Bewarna hitam atau
cokelat dengan bentuk bulat telur atau bulat
dengan ukuran biji relatif kecil.
Akar
• akar tunggang, putih
batang
• Tinggi 30-150 cm. Batang
berkayu, segi empat, beralur,
bercabang, berbulu, Tinggi
batang 0,3-0,6 m.
• Warna batang sering hijau muda
dan keunguan
Daun
• Daun tunggal, bulat telur, ujung runcing,
pangkal tumpul, tepi bergerigi, pertulangan
menyirip, panjang 14-16 mm, lebar 3-6 mm,
tangkai panjang ± 1 cm, hijau.
• Daun harum
• Tangkai daun 0,5-2 cm
• Helaian daun bulat telur ellips, ellips atau
memanjang, dengan ujung runcing
• Berbintik-bintik serupa kelenjar, pada sebelah
menyebelah ibu tulang 3-6 tulang cabang,
3,5-7,5 kali 1,5-2,5 c.
• Karangan semu berbunga 6, berkumpul
menjadi satu tandan dibagian ujung.
• Daun pelindung ellips atau bulat telur,
panjang 0,5-1 cm
Bunga
• Bunga majemuk, bentuk tandan, berbulu,
daun pelindung bentuk elips, bertangkai
pendek, hijau, mahkota bulat telur, putih
keunguan.
• Kelopak sisi luar berambut, sisi dalam
bagian bawah dalam tabung berambut
rapat, lk 0,5 cm panjangnya
• Mahkota berbibir 2, panjang 8-9 mm, dari
luar berambut; bibir atas bertaju 4; bibir
bawah rata.
• Tangkai dari kelopak buah tegak dan
tertekan pada sumbu dari karangan
bunga, dengan ujung bentuk kait
melingkar, seolah-olah duduk dan dengan
mulut yang terarah mirin merendah.
Buah
• Buah kotak, cokelat tua.
• Panjang kelopak buah 6-9 mm
Biji
• Biji kecil, tiap buah terdiri 4 biji,
hitam
Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata Prain)
• Herba dengan 0,4-1,8 tingginya.

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Trachebionta
Divisi : Magniliophyta
Super divisi : Spermatophyta
Kelas : Liliopsida
Sub kelas : lilidae
Ordo : Lilliales
Famili : Liliaceae
Genus : Sansevieria
Spesies : Sansevieria trifasciata Prain
Akar
• akar rimpang horizontal, merah
kuning;
• Memiliki warna kekuningan
hingga kecoklatan dengan
menebus kedalaman mencapai
60-100 cm bahkan lebih
tergantung dengan
pertumbuhan dan
perkembangan tanaman yang di
tanami.
Batang
Daun
• Daun 2-6 pertanaman,bentuk garis, ke
arah pangkal menyempit dan bentuk
talang, dengan ujung runcing, 5-175
kali 4-9 cm.
• Daun berbentuk mengaris yang
menyempit pada bagian pangkal
hingga ujung daun yang meruncing.
• Daun memiliki kandungan serat dan
juga memiliki tekstur lendir dan keras
bagian permukaan dasarnya.
• Daun ini memiliki warna hijau mudah
hingga tua disertai dengan adanya
bintik – bintik keputihan yang tidak
beraturan.
Bunga
• Tandan bunga bertangkai panjang,
pada ujung akar rimpang, panjang 40-
85 cm.
• Berkas bunga: berbunga 5-10, dalam
ketiak daun pelindung yang serupa
selaput kering.
• Tangkai anak bunga beruas, 6-8mm.
Tabung tenda bunga sempit, panjang
lk 1 cm; taju 6, bentuk garis,
melengkung kembali.
• Benang sari 6, menancap pada tabung
bagian atas. Tangkai putik dengan
kepala putik membulat dan rata.
Buah
• Buah buni berbiji 1-3, tinggi lk 8
mm, bulat peluru atau terdiri
dari 2 buah, yang berbentuk
bola memanjang dan
menggantung bersama-sama
pada pangkal.
Biji
• Bakal buah bentuk telur
memanjang; 1biji tiap ruang
Boroco (Celosia Argentea)
• semak liar yang hidup di
berbagai macam lingkungan
seperti di ladang, tepi sungai dan
di pinggir jalan. Tanaman boroco
hidup pada ketinggian 1 - 1.700
m dari permukaan laut.
• Herba.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas :Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Celosia
Spesies : Celosia argentea L.
Akar
Batang
• Arah tumbuh batang tegak,
kerapkali bercabang kuat, 0,4-
1,5 m tingginya, gundul.
Daun
• Helaian daun tanaman boroco
memanjang dengan bentuk
daun yang meruncing dengan
tepian daun yang sedikit
bergerigi, tulang daun menyirip
dengan panjang daun 5-10 cm.
• Daun bentuk lanset memanjang,
panjang 5-15 cm. Daun tenda
bunga dian menjadi memucat
dan kering serupa selaput,
panjang 6-8 mm.
Bunga
• Bunga bulir, berdiri sendiri, tegak,
tumbuh memanjang, bertangkai,
bulat cylindris, rapat, kearah ujung
jarang, panjang 5-20 cm. Daun
pelindung dan anak daun lebih
pendek daripada tenda bunga.
• Benang sari 5, tangkai sari pada
pangkalnya bersatu menjadi
cawan, kepala sari merah. Tangkai
putik 1, bentuk benang, merah.
Kepala putik bentuk tombol
Buah
• Buah lebar, bulat telur terbalik,
dengan tutup yang mudah
rontok.
Biji
• Biji tanaman boroco berbentuk
bulat sedikit lonjong berwarna
hitam yang berjumlah 3-9 biji
didalam bunganya.
• Tanaman boroco berkembang
biaknya menggunakan
persemaian biji.
• Biji 3-9. Tegala, kebun, semak; 1-
1.700 m.
Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima
Swartz)
• perdu

Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopdida
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Caesalpiniaceae
Genus : Caesapinia
Spesies : Caesalpinia pulcherrima
Akar
• Mempnai sistem perkarana
tungang (radix primaria) dengan
berbentuk bulat berwana
kemeerahan.
Batang
• Perdu tegak
• Tinggi 2-4 m dan mempunyai
percabangan banyak.
• Ranting kerapkali dengan beberapa
duri tempel, tidak berambut.
• Batang bunga ini relatif kecil dan
berdiameter 0,5-1 mm berwarna hijau
putih, dan padat.
• Batang bercabang cabang dengan
arah percabanga monopodial batang
berbentuk bilat (teres), permukaan
batang rata (laevis), berwarna coklat
keputihan dan pada kulit batang
terdapat duri.
Daun
• Daun majemuk, berbentuk menyirip genap dan ganda dua
dengan 4 -12 pasag anak daun berbentuk bulat telur,
• Ujung daun bulat, pangkal menyempit, tepi rata dan
permukaan atas berwarna hijau, sedangkan permukaan
bawah berwarna hijau kebiruan dengan panjang 1-3,5 cm dan
lebar 0,5-1,5 cm.
• Daun menyirip rangkap dua (bippinnatus)
• Tiap anak daun pada tangkai ibu daun terdapat 10 pasang,
• Daun berbentuk bulat telur (ovatus), ujung
daun retusus,pangkal daun tumpul (obtusus), tepi daun rata
(integer),
• Tulang daun menyirip (penninervis), tata letak daun daun
berhadapan (folia opposita). Daun berwarna hijau.
• Poros daun kadang-kadang sedikit berduri tempel; sirip 3-9
pasang, yang pertengah yang terbesar. Anak daun persirip 4-
12 pasang, oval atau bulat telur terbalik, sisi bawah hijau biru,
gundul, 1-3,5 kali 0,5-1,5.
Bunga
• bunga majemuk yang panjangnya 15-50 cm, warna merah atau kuning.
• Mahkota bunga bisa mengalami metamorfosis menjadi tabung mahkota. Proses
penyerbukan bunga dibantua dengan binatang kecil, maupun secara alami.
• bunga majemuk dengan karangan bunga berbentuk tandan (racemus) terletak pada
ujung batang, termasuk kedalam bunga bisexualis, simetris bunga zygomorph,
perhiasan bung merupakan corolla dan calyx.
• Corolla terdiri dari 5 petal yang saling lepas,calyx terdiri dai 5 sepal lepas satu sama
lain ukurannya tidak sama.
• Kelamin bunga terdiri dari benang sari 10 termasuk kedalamdiadelphus terdiri dari 9
besatu sedangkan 1 lepas, letak anthera versatilis.
• Putik berjumlah satu dengan letak ovarium superum, terdii dari
1 loculus, 1 carpellum dan ovolum banyak dengan letaknya parietalis.
• Bunga berkelamin 2 atau sebagian jantan,
• Dalam tandan yang tidak bercabang atau bercabang sedikit panjang 15-50 cm.
• Tabung kelopak pendek; taju 5, jauh lebih panjang dari tabungnya, bibir bawah yang
terbesar, melengkung.
• Daun mahkota panjang 2-3 cm., merah atau kuning, yang teratas berkuku lebih
panjang, dengan helaian yang lebih kecil daripada yang lain dan bentuk terompet
miring. Benag sari 10, lepas, 5,5-7,5 cm; tangkai sari pada pangkal berambut
panjang 6-12 cm, berkatup 2.
Buah
• polong berbentuk pipih dengan
panjang 6-12 cm dan lebar1,5
cm berisi 1-8 biji. Buah yang
sudah tua berwarna hitam.
Biji
• Biji 1-8. Tanaman hias, kadang-
kadang seolah-olah liar.

Anda mungkin juga menyukai