Anda di halaman 1dari 6

Talenta Adiyanti P.

(175040100111157)
Belalang Hijau
 Klasifikasi :
Kelas : Insecta Linnaeus
Ordo : Orthoptera Latreille
Family : Acrididae MacLeay
Genus : Oxya Serville
Species : Oxya chinensis

 Gejala Serangan :
Belalang sering menyerang di berbagai tanaman,
seperti pada gambar diatas tersebut belalang menyerang
tnaman talas. Tanaman talas yang terserang belalang
mengalami gejala seperti memiliki rautan pada permukaan
daun oleh nimfa dan adanya lubang pada pelepah daun talas
yang disebabkan peletakan telur oleh imago. Selain tanaman
talas, belalang juga dapat menyerang tanaman padi. Gejala
tanaman padi yang terserang Oxya spp. akan memiliki lubang
gigitan yang kecil yang menyebar di helai daun bagian pucuk, tengah dan pangkal. Serangan
yang dahsyat dapat menyebabkan hamper habisnya tepi daun padi hingga pertulangan daun.
(Yuliani, 2003).

Walang Sangit
 Klasifikasi :
Kelas : Insekta
Ordo : Hemiptera
Famili : Coreidae
Genus : Leptocorisa
Species : Leptocorisa acuta Thunberg.
 Gejala serangan :
Gejala serangan pada walang sangit yaitu
menghisap bulir padi pada saat fase matang susu
yang mengakibatkan bulir padi hampa dan menjadi
mudah pecah pada saat proses penggilingan.
Serangan yang dahsyat menyebabkan penurunan
produksi sehingga tidak dapat dipanen (Effendy, et
al., 2010).
Lalat Buah
 Klasifikasi :
Kelas : Insekta
Ordo : Diptera
Famili : Tephritidae
Genus : Batrocera
Species : Batrocera spp.

 Gejala serangan :
Gejala awal ditunjukan adanya bintik kecil berwarna
hitam yang merupakan bekas tusukan ovipositor. Larva yang
baru menetas akan secara langsung memakan daging buah.
Hal itu mengakibatkan bagian buah yang disekitarnya menjadi
bercak luas dan basah yang bertambah. larva yang memakan
daging buah membuat buah menjadi busuk dan gugur sebelum
waktunya (Herlinda et all, 2007).

Kepik Hijau
 Klasifikasi :
Kelas : Insekta
Ordo : Hemiptera
Famili : Pentatomidae
Genus : Nezara
Species : Nezara viridula L.
 Gejala Serangan :
Gejala serangan yang ditimbulkan adalah biji menjadi hitam
dan busuk, kulit biji keriput, adanya bercak cokelat. Terkadang
di tanaman polong akibat serangan ini tanaman polong
menjadi kempes, gugur dan daun berbintik. Akibat dari
serangan ini, tanaman dapat menurunnkan kualitas dan
kuantitas produksi serta daya kecambah (Dewi. 2016).
Wereng Cokelat
 Klasifikasi :
Kelas: Insecta
Ordo : Homoptera
Famili : Delphacidae
Genus : Nilaparvata
Spesies : Nilaparvata lugens

 Gejala Serangan :
Kumpulan imago dan nimfa hama wereng cokelat ini akan
mengisap cairan tanaman dan mengakibatkan tanaman menjadi
tumbuh kedil, daun mulai kuning, layu dan menimbulkan gejala
serangan yang disebut hopperburn atau mati kering. (Baehaki et all.
2014).

Ulat Grayak
 Klasifikasi :
Kelas: Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Noctuidae
Genus : Spodoptera
Spesies : Spodoptera litura

 Gejala serangan :
Gejala serangan pada daun tidak meninggalkan transparan atau sisa
pada bagian epidermis di bagian atas dan tulang daun akan tetapi
terbentuk lubang-lubang daun yang berukuran besar. (Abdul et all.
2016)
Ulat kubis
 Klasifikasi :
Kelas: Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Noctuidae
Genus : Spodoptera
Spesies : Spodoptera litura
 Gejala Serangan :
Daun terdapat jendela putih tidak teratur, jarang lebih besar
dari 0,5 cm yang kemudian memecah ke lubang bentuk
(Kalshoven, 1981).

Kumbang Spot
 Klasifikasi :
Kelas: Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili : Coccilinedae
Genus : Epilachna
Spesies : Epilachna sparsa
 Gejala serangan :
Kumbang spot ini menyerang daun dan kemudian meninggalkan mesofil dan membuat daun
lubang. Kemudian daun-daun rusak yang mungkin dapat menyerang tangkai daun juga.

Thrips sp.
 Klasifikasi :
Kelas: Insecta
Ordo : Thysanoptera
Famili : Thripidae
Genus : Thrips
Spesies : Thrips sp
 Gejala Serangan :
Hama ini menyerang tanaman dengan menghisap cairan
permukaan bawah daun. Biasanya ditandai dengan bercak keperak - perakkan. Daun yang
terkena terserangan thrips ini akan berubah warna menjadi coklat tembaga, mengeriting atau
keriput dan mati. Pada serangan berat dapat menyebabkan tunas atau pucuk daun menggulung
dan muncul benjolan. Selain itu dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat, kerdil,
dan mati. (Araz. 2014)
Daftar Pustaka

Baehaki SE dan Mejaya, I Made. 2014. Wereng Cokelat sebagai Hama Global Bernilai
Ekonomi Tinggi dan Strategi Pengendaliannya. Subang: Balai Besar Penelitian Tanaman
Padi.
Effendi, Septiadi Robby, Salim Abdullah, Mazid Abdul. 2010. Jamur Entomopatogen Asal
Tanah Lebak Di Sumatera Selatan Dan Potensinya Sebagai Agensia Hayati Walang Sangit
(Leptocorisa Oratorius (F.)). Palembang. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas
Pertanian Universitas Sriwijaya.

Fattah Abdul dan Ilyas Asriyani. 2016. Siklus Hidup Ulat Grayak (Spodoptera litura, F) dan
Tingkat Serangan pada Beberapa Varietas Unggul Kedelai di Sulawesi Selatan.
Banjarbaru. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian.

Herlinda Siti,Mayasari Reka, Adam Triani, Pujiastuti Yulia. 2007. Populasi Dan Serangan
Lalat Buah Bactrocera Dorsalis (Hendel) (Diptera: Tephritidae) Serta Potensi
Parasitoidnya Pada Pertanaman Cabai (Capsicum Annuum L.). Palembang. Seminar
Nasional dan Kongres Ilmu Pengetahuan Wilayah Barat.
Kalshoven, L.G.E. 1981.The Pest of Crops in Indonesia. PT. Ichtiar Baru. Jakarta.

Meilin Araz. 2014. Hama dan Penyakit Pada Tanaman Cabai Serta Pengendaliannya. Jambi:
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi .
Sartika, Dewi. 2016. Potensi Serangan Hama Kepik Hijau Nezara viridula L. (Hemiptera:
Pentatomidae) dan Hama Kepik Coklat Riptortus linearis L. (Hemiptera: Alydidae) pada
Tanaman Kedelai di Rumah Kassa. Medan. Jurnal Agroekoteknologi
Yuliani D. 2003. Pengamatan serangga predator dan parasitoid Oxya spp. (Orthoptera:
Acrididae) pada pertanaman padi dan talas di daerah Bogor. Jurusan Hama dan Penyakit
Tumbuhan. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai