Anda di halaman 1dari 16

Laporan Praktikum

Ilmu Gulma dan Pengendaliannya

MORFOLOGI GULMA

Nama : HENDRAWAN
Nim : 21011014008
Kelas : Agronomi
Kelompok : 7 (Tujuh)
Asisten : VANDA ELONA FITRI , S.P, M.P

PROGRAM STUDI
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM
MAKASSAR MAKASSAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian morfologi menurut kamus linguistik dalam buku
Psikolinguistik (Teori dan Analisis) adalah bidang linguistik yang mempelajari
morfem dan kombinasinya atau bagian dari struktur bahasa yang mencakup kata
dan bagian-bagian kata, yakni morfem.
Kemudian, Nurhayati dan Siti Mulyani menjelaskan bahwa morfologi
adalah ilmu yang membicarakan kata dan proses pengubahannya. Verhaar dalam
buku Psikolinguistik berpendapat bahwa morfologi merupakan bidang linguistik
yang mempelajari susunan bagian kata secara gramatikal.
Morfologi Gulma merupakan ilmu yang mempelajari berbagai macam
bentuk gulma. Berdasarkan morfologi, gulma dikelompokkan menjadi
golongan yaitu golongan rumput (grasses) famili poaceae Gramineae),
golongan teki (sedges) famili Cyperaceae, dan golongan daun lebar
(Broadleaves/herbaceous).
Pengendalian gulma  secara umum dapat dibagi secara metode sebagai
berikut :
1) Pengendalian Secara Fisik
2) Metode Kimia
3) Metode Biologis
4) Budi Daya Pertanaman
5) Pengendalian Secara Terpadu

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum ilmu gulma ini adalah sebagai berikut:
1. Menglompokan jenis gulma berdasarkan morfologi

2. Membedakan jenis jenis gulma berdasarkan morfologi

3. Mengetahui kepadatan jenis gulma berdasarkan morfologi yang ada di


lahan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Morfologi Gulma
Daftar familia dan spesies gulma sesungguhnya merupakan
klasifikasi gulma berdasarkan kekerabatan dan morfologi. Sering
klasifikasi ini disebut pula sebagai sistem klasifikasi umum. Dalam sistem
klasifikasi ini kita mengenal apa yang disebut hierarchi taksonomis dalam
dunia tumbuhan yang meliputi rank taksa sebagai berikut:
Contoh gulma rumput Jawan (Echinochloa, crus-galli)
Dunia (Kingdom, Regnum) : Tumbuh-tumbuhan (Plantae)
Divisi (Devision, Devisio) : Spermatophyta
Kelas (Class, Classis) : Monocotyledoneae
Bangsa (Order, Ordo) : Poales (Glumiflorae)
Suku (Family, Familia) : Poaceae (Graminae)
Marga (Genus) : Echinochloa
Jenis (Spesies) : Echinochloa crus-galli
Kategori Divisi sampai Suku (Familia) disebut kategori klasifikasi
major, sedangkan dari Marga (Genus) sampai Jenis (Spesies) disebut
kategori minor. Sesungguhnya masih ada kategori infra-specific, yaitu
suatu kategori di bawah spesies. Misalnya: subspesies, varietas, forma,
tipe (ekotipe) dan ras. Penggunaan nama kategori infraspesies ini agak
kurang konsisten dan sangat tergantung pada kesenangan penulis apakah
lebih suka memakai varietas, forma, tipe, atau ras.
2.2 Jenis Gulma Berdasarkan Morfologi
1) Gulma Berdaun Sempit/Rerumputan (Grasses)
Gulma berdaun sempit memiliki ciri khas sebagai berikut: daun
menyerupai pita, batang tanaman beruasruas, tanaman tumbuh tegak atau
menjalar, hidup semusim semusim, atau tahunan tahunan dan memiliki
memiliki pelepah pelepah serta helaian daun. Golongan gulma rurumputan
kebanyakan berasal dari famili gramineae (poaceae). Batangnya disebut
culms. Contoh: Axonopus compressus, Chrysopogon aciculatus, Cynodon
dactylon, Panicium repens, Eleusine indica dan sebagainya.
2) Gulma Teki-Tekian (Sedges)
Gulma jenis teki-tekian mirip dengan gulma berdaun sempit,
namun memiliki batang berbentuk segitiga. Contoh: Cyperus kyllingia,
Cyperus rotundus dan sebagainya. Kelompok ini memiliki daya tahan luar
biasa terhadap pengendalian mekanik karena memiliki umbi batang di
dalam tanah yang mampu bertahan berbulan-bulan. Selain itu, gulma ini
menjalankan jalur fotosintesis C4 yang menjadikannya sangat efisien
dalam 'menguasai' areal pertanian secara cepat.
Ciri-cirinya : penampang lintang batang berbentuk segitiga
membulat, dan tidak berongga, memiliki daun yang berurutan sepanjang
batang dalam tiga baris, tidak memiliki lidah daun, dan titik tumbuh
tersembunyi. Beda dengan rerumputan, tidak memiliki akar ramping
dalam tanah mencakup semua anggota Cyperaceae (suku tekitekian) yang
menjadi gulma. Contoh: teki ladang (Cyperus rotundus), udelan (Cyperus
kyllingia), Fimbristylis miliacea dan Scirpus grossus.
3) Gulma Berdaun Lebar (Broad Leaves)
Pada umumnya gulma berdaun lebar merupakan tumbuhan
berkeping dua, meskipun ada juga yang berkeping satu. Gulma berdaun
lebar memiliki ciriciri bentuk daun melebar dan tanaman tumbuh tegak
atau menjalar. Berbagai macam gulma dari anggota Dicotyledoneae
termasuk dalam kelompok ini. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir
masa budidaya. Kompetisi terhadap tanaman utama berupa kompetisi
cahaya.
Contoh gulma ini ceplukan ceplukan (Physalis Physalis angulata
angulata L.), wedusan (Ageratum conyzoides L.), sembung rambut
(Mikania michranta), dan putri malu (Mimosa pudica), Amaranthus
spinosus, Cassia tora,Centella asiatica dan sebagainya. Contoh gulma ini
ceplukan ceplukan (Physalis Physalis angulata angulata L.), wedusan
(Ageratum conyzoides L.), sembung rambut (Mikania michranta), dan
putri malu (Mimosa pudica), Amaranthus spinosus, Cassia tora,Centella
asiatica dan sebagainya.
4) Gulma Pakis-Pakisan (Ferns)
Gulma jenis pakis-pakisan (ferns) pada umumnya berkembang
biak dengan spora dan berbatang tegak atau menjalar. Contoh:
Dicranopteris linearis, Lygodium flexuosum, Nephrolepis biserrata dan
sebagainya.
2.3 Karaktrestik Gulma
Table 2. 1 Karakteristik Gulma

No. KARAKTERISTIK GULMA


1 Persyaratan perkecambahan terpenuhi dalam banyak lingkungan.
Perkecambahan secara diskontinyu (pengendalian internal), sehingga biji
2
berumur sangat panjang
3 Pertumbuhan cepat dari dari fase vegetatif sampai berbunga
Produksi biji secara kontinyu selama kondisi pertumbuhan memungkinkan.
4
Chromosoma serasi-diri (self-compatibility) tetapi tidak otogami sempurna
(Autogamy) atau tidak apomiksi (apomixy, reproduksi tanpa persatuan gamet
5
jantan dan betina) sempurna.
Penyerbukan silang (cross pollination), kalau hal ini terjadi, dengan
6
perantaraan angin atau pengunjung pollinator tidak spesial.
7 Output biji sangat tinggi kalau lingkungan menyenangkan.
Produksi beberapa biji dalam kisaran kondisi lingkungan luas; toleran dan
8
plastis.
9 Adaptasi terhadap pemencaran (dispersal) pendek dan panjang
Jika perennial, reproduksi vegetatif kuat (vigorous), atau regenerasi dari
10
fragmen (bagian tubuh).
Jika perennial, mudah patah (britleness), sehingga tidak mudah dicabut dari
11
tanah
Mampu berkompetisi interspesifik (di antara spesies) dengan sarana spesial
12
(roset, pertumbuhan padat, alelokhemikal)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Tempat Dan Waktu
Praktikum Ilmu Gulma dilakukan pada lahan kosong di depan RS.
Wahidin, yang dilaksanakan tanggal 18 Oktober 2022 pukul 16.00 WITA.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum ilmu gulma ini yaitu
Kantong plastik, Alat tulis, Buku gambar, Kamera, Lahan.
3.3 Metode Praktikum
Adapun metode yang digunakan pada praktikum Ilmu Gulma dan
Pengendaliannya yaitu
1. Mengamati jenis-jenis yang bias berpotensi menjadi gulma.

2. Cabut semua gulma yang diperoleh dan masukkan ke dalam kantong

plastic.

3. Berikan nama latin dan nama Indonesia dari gulma tersebut.

4. Gambar kedalam buku gambar gulma yang telah diperoleh.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Table 2. 2 Gulma yang menunjukkan Perbedaan Morfologi

No Gambar Gulma Klasifikasi


Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
1
Subkelas: Dilleniidae
Cleome rutidosperma Ordo: Capparales
Famili: Capparaceae
Genus: Cleome
Spesies: Cleome rutidosperma
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
2
Subkelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Solanum torvum Famili: Solanaceae
Genus: Solanum
Spesies: Solanum torvum
No Gambar Gulma Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
3
Subkelas: Rosidae
Amphicarpaea bracteata Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Genus: Amphicarpaea
Spesies: Amphicarpaea bracteata (L.)
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
4
Subkelas: Asteridae
Ordo: Gentianales
Spigelia anthelmia
Famili: Loganiaceae
Genus: Spigelia
Spesies: Spigelia anthelmia L.
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Viridiplantae
Superdivisi: Embryophyta
Divisi: Tracheophyta
Subdivisi: Spermatophytina
5 Kelas: Magnoliopsida
Urena lobata Subkelas: Dilleniidae
Ordo: Malvales
Famili: Malvaceae
Genus: Urena
Spesies: Urena lobata L.
No Gambar Gulma Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
6
Subkelas: Asteridae
Ordo: Asterales
Synedrella nodiflora Famili: Asteraceae
Genus: Synedrella
Spesies: Synedrella nodiflora (L.)
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
7
Subkelas: Commelinidae
Axonopus compressus Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Axonopus
Spesies: Axonopus compressus
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
8
Subkelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Arthraxon hispidus
Famili: Poaceae
Genus: Arthraxon
Spesies: Arthraxon hispidus
No Gambar Gulma Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
9
Subkelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Senna obtusifolia
Famili: Fabaceae
Genus: Senna
Spesies: Senna obtusifolia (L.)
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
10
Subkelas: Commelinidae
Ordo: Cyperales
Kyllinga brevifolia.
Famili: Cyperaceae
Genus: Kyllinga
Spesies: Kyllinga brevifolia
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
11
Subkelas: Rosidae
Ordo: Euphorbiales
Phyllanthus urinaria
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Phyllanthus
Spesies: Phyllanthus niruri L.
No Gambar Gulma Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
12
Subkelas: Asteridae
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Galinsoga quadriradiata Genus: Galinsoga
Spesies: Galinsoga quadriradiata
Table 2. 3 Gulma yang menunjukkan Perbedaan Morfologi

No Gambar Gulma Deskripsi


Axonopus compressus salah satu gulma
dalam golongan rerumputan. Gulma ini
memiliki daun lebar, berstolon dan
membentuk lapisan rumput yang padat.
Rumput pahit merupakan dengan
1
tingkat pertumbuhan yang sedang dan
biasanya ditanam dengan benih.
Axonopus compressus
Rumput ini memiliki toleransi terhadap
garam yang
rendah dengan suhu dingin.

Galinsoga parviflora adalah salah satu


Gulma golongan berdaun lebar.
Bunganya berwarna putih dan kuntum
disk yang kuning. Buahnya jarang
2 dengan benih yang berbulu. Daunnya
Galinsoga quadriradiata beraroma menyenangkan ketika
dihancurkan. Tanaman ini dapat
tumbuh
pada tanah setengah-teduh atau lembab
Kyllinga brevifolia merupakan gulma
golongan teki-tekian yng memiliki Akar
Rumput pendul mempunyai perakaran
yang serabut. Batang dari rumput
pendul berbentuk segi tiga, Daun
bentuknya tidak rata dibagian tengah,
3
Kyllinga brevifolia. dengan runcing dibagian ujungnya.
Bunga tumbuhan rumput pedul ini
mempunyai bentuk yang bulat dan
letaknya diujung dari batang tumbuhan
ini, besaran bunga
ini sektiar 0,3-1 cm
4.2 Pembahasan
Pada praktikum mengenai identifikasi gulma ini didapati beberapa jenis gulma
diantaranya, tumbuhan Rumput pahit (Axonopus compressus), Loseh (Axonopus
compressus), Jukut pendul (Kyllinga brevifolia), Maman lanang, (Cleome rutidosperma),
Jutang Kuda (Synedrella nodiflora), Tekokak (Solanum torvum), Pulutan (Urena
lobata), Meniran (Phyllanthus urinaria).
Adapun Gulma berdasarkan Morfologi yang kami temukan, yaitu golongan Gulma
Rerumputan, Gulma daun lebar dan Gulma Teki.
1). Rumput pahit (Axonopus compressus) merupakan Gulma rerumputan yang umumnya
berasal dari family gramineae (poaceae). Gulma ini memiliki daun yang sempit
seperti teki-tekian tetapi memiliki stolon, di dalam tanah stolon membentuk jaringan
rumit yang sulit diatasi secara mekanik.
2). Jukut pendul (Kyllinga brevifolia) merupakan Gulma golongan teki yang termasuk
dalam familia Cyperaceae. Gulma ini memiliki daya tahan yang sangat baik terhadap
pengendalian mekanik karena memiliki umbi batang di dalam tanah yang mampu
bertahan berbulan-bulan. Gulma ini menjalankan jalur fotosintesis C4 yang
menjadikannya sangat efisien dalam menguasai areal pertanian secara cepat.
3). Loseh (Axonopus compressus) merupakan Gulma berdaun lebar yang umumnya
termasuk family Dicotyledoneae dan Pteridophyta. Gulma ini biasanya tumbuh pada
akhir masa budidaya. Kompetisi terhadap tanaman budidaya berupa kompetisi cahaya.
Ciri dari gulma ini adalah daun lebar dengan tulang daun berbentuk jala. (Abdul
Rahim, dkk, 2021).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum Morfologi gulma ini dapat disimpulkan beberapa jenis gulma
yang kami temukan, yaitu:
1) Rumput pahit (Axonopus compressus)
2) Loseh (Axonopus compressus)
3) Jukut pendul (Kyllinga brevifolia)
4) Maman lanang (Cleome rutidosperma)
5) Jutang Kuda (Synedrella nodiflora)
6) Tekokak (Solanum torvum)
7) Pulutan (Urena lobata)
8) Meniran (Phyllanthus urinaria).
Adapun jenis Morfologi Gulma yang ditemukan, yaitu: : 
1) Rumput pahit (Axonopus compressus) termasuk golongan Gulma
Rerumputan.
2) Loseh (Axonopus compressus) termasuk golongan Gulma berdaun lebar.
3) Jukut pendul (Kyllinga brevifolia) termasuk golongan Gulma Teki-tekian

5.2 Saran
Dari praktikum ini saran saya sebagai praktikan yaitu koordinasi antar
sesama praktikan maupun dengan asisten lebih ditingkatkan lagi agar praktikum
bias berjalan lebih kondusif dan praktikum bias dipahami dengan baik
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahim, & dkk. (2021). Jenis Gulma. Agriculutur IPB. Bogor:
Bogor Agricultural University.
Adi, & Putranto. (2013). Kaya dengan Bertani Kelapa Sawit.
Yogyakarta: Pustaka.
Ardi. (1989). Ilmu Gulma [Diktat]. Padang: Fakultas Pertanian
Universitas Andalas.
Barus. (2013). Media Tanaman. Bandung: Pertanian.
Barus E. (2003). Pengendalian Gulma di Perkebunan. Yogyakarta:
Kanisus.
Desvayanti, G. (2002). Struktur dan Komposisi Gulma Pada Padi
Sawah dengan Sistem Tanam Benih Sebar Langsung
(TABELA) di Desa Pauh Kecamatan Pariaman Tengah
Kabupaten Padang pariaman.[Skripsi]. Padang: Jurusan
Biologi FMIPA. Universitas Andalas.
Diana Nivotasari. (2016). Karakteristik Gulma. Agriculutur IPB.
Bogor: Bogor Agricultural University.
Irinto. (2006). Ekologi Hutan. Edisi Revisi. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Koriyando.V, Susanto. H, Sugianto, & Pujisiswanto.H. (2014).
Efikasi herbisida metilmetsulfuron untuk mengendalikan
gulma pada tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
menghasilkan (Vol. 2). Bandar Lampung: Fakultas Pertanian
UNILA.
Lestari. (2019). Gulma sebagai Pengganggu Tanaman. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai