751197
771693
BALITJERUK
9
Volume: 04, April 2006
1
Faktor Tanah Faktor Tanah
Pada tanah, asam dapat memicu terjadinya Penyebab utama defisiensi Fe atau besi adalah pH
defisiensi Zn. PH optimal untuk menyediakan Zn tanah yang sangat tinggi seperti pada tanah berkapur,
adalah ± 6. Kekurangan Zn sering juga muncul pada pada tanah berpasir yang sering mengalami
tanah berpasir yang sering mengalami pencucian, pencucian, tanah-tanah tergenang atau kondisi
tanah organik dan akibat tanah yang kelebihan ion kelebihan ion antagonis (Ca, Cu, Mg, Mn, Mo, P, dan
antagonis N, P, Ca, Cu, Mg, dan Na. Zn)
2
Faktor Tanah Faktor Tanah
Ketersediaan Mangan berhubungan erat dengan Defisiensi Cu umunya terjadi pada tanaman-
pH tanah. Mangan tersedia pada pH tinggi dan pada pH tanaman muda baru tanam di tanah bukaan baru yang
rendah dapat menjadi toksik. Pada tanah-tanah asam, mengandung bahan organik tinggi. Bahan organik
berpasir mengandung sangat sedikit Mangan serta cenderung membuat Cu tanah tidak tersedia untuk
menyebabkan defisiensi. perakaran. Aplikasi fosfat berat yang penting untuk
tanaman muda pada fase selanjutnya mengakibatkan
Cara Mengatasi defisiensi Cu. Jika tanaman sudah dipupuk dengan
pupuk N berlebihan, gejala defisiensi Cu pasti terjadi.
Pada kondisi-kondisi tanah seperti yang disebut di
Kekurangan Cu juga terjadi pada pH tanah tinggi atau
atas, dapat ditambah dengan penyemprotan daun
jika ion antagonis seperti N, P, Mg, Fe, dan Mo
menggunakan Mangan sulfat 200 g/100 l air. Cara ini
berlebihan.
terbukti efektif di luar negeri.
Cara Mengatasi
Defisiensi Tembaga (Cu)
Dianjurkan menyemprot dengan copper murni
Gejala
seperti copper oxychloride (50% Cu) sebanyak 200
Gejala awal defisiensi ditandai dengan warna daun
g/100 l air.
hijau gelap, seperti kelebihan N, tunas-tunas sangat
viqour dan besar. Kadang-kadang daun berbentuk
mangkuk (’cupped leaves’), tunas kadang-kadang Defisiensi Boron (B)
berbentuk S (Gambar 4). Gejala defisiensi sedang Gejala
ditandai dengan adanya batang atau ranting Defisiensi Boron menyebabkan berbagai gejala
mengeluarkan getah coklat, berkerak, daun rontok dan pada daun, ranting dan buah. Gejala pada daun
mati pucuk (Gambar 5). Gejala lanjut atau parah ditandai dengan layu, mengkerut (daun tertarik ke
ditandai dengan adanya buah yang mempunyai belakang) dan keriting. Tulang daun utama dan
kantong getah, retakan-retakan kecil (Gambar 5) sekunder membesar menjadi khlorotik (Gambar 6) dan
kandungan buah rontok. pecah (corky). Beberapa daun gugur, ranting-ranting
Gejala kekurangan Cu sering terjadi pada jeruk mati ujung dan terdapat gum pada ranting-ranting.
manis. Bila terjadi pada jeruk nipis menyebabkan kadar Akibat defisiensi B, tanaman cenderung membentuk
air buah rendah, kadang-kadang bentuk buah tidak bunga berlebihan, tetapi hanya sedikit yang
normal, ranting selalu kecil, warna coklat kandungan membentuk buah. Buah-buah yang terbentuk
mati pucuk. cenderung gugur pada sebelum waktunya. Buah
menjadi keras dan asimetris. Jika dipotong terdapat
gum pada axis tengah yaitu pada bagian kulit albedo
(bagian dalam). Biji-biji juga menjadi abortus (Gambar
7). Gejala defisiensi B sering muncul pada musim
kemarau yang panjang.
Gambar 5. Gejala defisiensi Cu pada buah. Gambar 6. Gejala defisiensi Boron pada daun.
3
Faktor Tanah
Unsur Mo kurang tersedia pada tanah masam dan
kebutuhan tanaman jeruk terhadap Mo lebih sedikit
dibanding unsur mikro lainnya. Jika ketersediaan ion
antagonis seperti K, Cu, dan Mn berlebihan maka akan
menghambat serapan Mo.
Cara Mengatasi
Jika terjadi defisiensi Mo, pertama kali yang harus
Gambar 7. Gejala defisiensi Boron pada buah. dikoreksi adalah pH tanah. Penyemprotan suplement
dengan sodium atau amonium molybdat 10 g/100 l air
Faktor Tanah dapat digunakan untuk mengatasinya.
Defisiensi Boron dapat terjadi pada beberapa tipe
tanah, tetapi lebih umum terjadi pada tanah yang asam
dan tanah lebih ringan. Tidak seimbangnya kapur tinggi
PETUNJUK UMUM
dan aplikasi potasim dapat memperberat defisiensi B.
Untuk mengatasi defisiensi unsur hara mikro pada
tanaman jeruk dapat dilakukan dengan penyemprotan
Cara Mengatasi
daun atau penyiraman daun seperti basah. Hasil
Aplikasi tanah dengan pupuk yang mengandung terbaik dengan penyemprotan dapat diakukan pada
Boron sangat efektif selama beberapa tahun. Pada masa pertumbuhan aktif. Pada daun muda yang masih
tanaman dewasa dapat dipupuk dengan sodium borat lunak penyerapan tambahan unsur hara mikro dari
(Borax) yang diaplikasi di tanah 50 g/tanaman dewasa. penyemprotan lebih baik daripada daun tua karena
Aplikasi harus hati-hati karena dapat menyebabkan kebutuhan unsur hara mikro paling banyak dibutuhkan
toksik. Pada tanaman muda dapat disemprot dengan daun-daun muda. Waktu penyemprotan terbaik adalah
Solubor 100 g/100 l air diaplikasi 2 kali per tahun. awal musim hujan. Beberapa unsur hara mikro tidak
dapat dicampur dalam penyemprotannya, contohnya
Defisiensi Molybdenum (Mo) adalah Seng nitrat dan Copper oxychloride. Jadi tidak
Gejala dianjurkan untuk mencampur unsur hara mikro
Gejala dapat ditandai dengan belang-belang bulat bersama-sama karena kompabilitasnya belum
kuning terang seperti terbakar pada daun. Pada musim diketahui.
hujan daun dapat menjadi gugur sedang pada musim
kemarau kembali normal atau hijau kekuningan
(Gambar 8).