Anda di halaman 1dari 7

KARET

1. Centrosema pubescens (Sentro)


 Centrosema pubescens termasuk tanaman sub famili papilionaceae dari
familia leguminoceae.
 Tanaman Centrosema pubescens merupakan tanaman yang berumur
panjang yang bersifat merambat dan memanjat. Batang agak berbulu dan
panjang dapat mencapai 5 m. berdaun tiga pada tangkainya daun
berbentuk elips agak kasar dan berbulu lembut pada kedua permukaanya,
bunga berbentuk kupu-kupu berwarna violet keputih-putihan, buah
polong panjang mencapai 9-17 cm berwarna hijau pada waktu muda
setelah tua berubah warna menjadi kecoklat-coklatan tiap buah berisi 12–
20 biji yang berwarna coklat.
 Tanaman Centro selain sebagai pakan hijauan ternak banyak dipakai
sebagai cover crop. Centro di Malaysia banyak digunakan senbagai
pencegah erosi dan penutup tanah, sedangkan di Indonesia digunakan
untuk menekan pertumbuhan alang-alang selain sebagai pakan ternak.
Untuk pemanfaatannya sebagai pakan ternak Centrosema biasanya
ditanam secara campuran dengan tanaman rumput. Hal ini karena
tanaman legum dapat memberikan unsur hara kedalam tanah terutama
unsur nitrogen sehingga nitrogen dalam tanah selalu tersedia dan dapat
dipergunakan oleh tanaman rumput untuk meningkatkan pertumbuhan
dan produksinya
(sumber : Sutedi, E., Sajiman, dan B.R. Prawiradiputra. 2005. Agronomi dan
Pemanfaatan Centrosema pubescens. Balai Penelitian Ternak.)
2. Calopogonium mucunoides ( Kacang Asu)
 Tanaman legum menjalar yang tumbuh liar di tepi jalan atau lahan
kosong juga bermanfaat sebagai pupuk hijau dan sumber bahan organik.
Salah satu tanaman legum tersebut adalah Calopogonium mucunoides,
atau biasa dikenal dengan CM.
 Tanaman ini bermanfaat untuk merehabilitasi lahan yang terdegradasi,
meningkatkan bahan organik tanah, memperbaiki kesuburan tanah,
melindungi tanah dari butiran air hujan, dan mencegah erosi pada lahan
yang berlereng.
 Sebagai pakan ternak, CM mengandung protein cukup tinggi pada batang
dan daun. Buahnya cukup baik untuk makanan ternak sehingga
permintaan biji CM cukup besar.

(sumber : Balai Penelitian Tanah. 2010. Mengenal Calopogonium mucunoides


Sumber Pupuk Hijau dan Bahan Organik. Vol. 32 (4).)
http://203.190.37.42/publikasi/wr324104.pdf
3. Pueraria javanica
 Puero (Pueraria javanica) merupakan salah satu tanaman pakan yang
dapat berfungsi sebagai tanaman penutup tanah di perkebunan.
 Tanaman pakan di perkebunan bisa digunakan sebagai tanaman penutup
tanah, yang berfungsi untuk mengurangi gulma, menahan erosi dan
berkontribusi dalam menyumbang unsur hara bagi tanah. Oleh karena itu,
tanaman pakan seperti Pueraria javanica (Roxb.) Benth (Puero) dapat
berguna bagi lahan perkebunan, sehingga lahan perkebunan berpotensi
sebagai lahan untuk sumber hijauan Puero dan biji (bibit) Puero.

(Sumber: Fanindi, A., E. Sutedi, dan B. R. Prawiradiputra. 2013. Produksi Hijauan


dan Benih Puero (Pueraria javanica) pada Taraf Intensitas Cahaya yang
Berbeda. JITV Vol. 18 No 2: 81-87).
4. Mucuna bracteata
 Mucuna bracteata merupakan salah satu kacangan penutup tanah yang saat
ini banyak ditanam di perkebunan kelapa sawit dan karet.
 Mucuna bracteata dapat menambat N bebas dari udara melalui simbiosis
dengan bakteri Rhizobium sp dengan membentuk bintil akar.
 Mucuna bracteata mempunyai keunggulan antara lain: laju pertumbuhan
cepat, produksi biomassa tinggi, tahan terhadap naungan, tidak disukai
ternak, toleran terhadap serangan hama dan penyakit, dapat berkompetisi
dengan gulma dan pengendali erosi tanah yang baik.
 M. bracteata memiliki kandungan senyawa fenolik yang tinggi. Dengan
pengolahan menjadi bentuk tepung (melalui penjemuran dan penggilingan)
dan digunakan sebagai campuran pakan, diharapkan ternak akan
mengkonsumsinya.

(Sumber : Siagian, N. 2012. Perbanyakan Tanaman Kacangan Penutup Tanah


Mucuna bracteata Melalui Benih, Stek Batang Dan Penyusuan.
Warta Perkaretan. 31(1):21 – 34.

Wahyuni, M. dan E. P. Sebayang. 2018. Pengaruh Pemberian Bakteri


Rhizobium Sp terhadap Pertumbuhan Dan Pembentukan Bintilakar
Mucuna bracteata dengan Biji Dan Stek. Jurnal Agro Estate. Vol.II
No. 1.

Sirait, J., K. S., dan Junjungan. 2009. Pemanfaatan Mucuna Bracteata


Untuk Pakan Kambing: Produksi, Nilai Nutrisi, Palatabilitas Dan
Kecernaan. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.)
5. Salvia occidentalis Schwartz
 Salvia occidentalis Schwartz merupakan tanaman penutup tanah rendah,
dengan menggunakan pola pertanaman barisan dan banyak dipakai pada
perkebunan kopi dan karet dan juga di tepi teras.

(Sumber : Karyati dan S. Sarminah. 2018. Teknologi Konservasi Tanah dan


Air. Mulawarman University Press. Samarinda.)
6. Lantana camara L. (Tahi Ayam / tembelekan)
Termasuk ke tanaman penutup tanah sedang dengan pola pertanaman pagar

7. Stylosanthes guianensis (Tanaman Stylo )


Tanaman Leguminosa Styloshanthes guianensis (Stylo) merupakan salah satu
tanaman pakan yang telah beradaptasi baik dan tersebar di berbagai agroklimat di
Indonesia yang sangat disukai ternak, kaya akan protein dan mineral.
Kegunaannya cukup beragam, banyak ditanam dalam sistem tumpang sari baik
untuk tanaman pangan atau hijauan makanan ternak, dapat juga sebagai
pelindung tanaman lain dan penutup tanah, menyuburkan tanah dan mencegah
terjadinya erosi.
8. Brachiaria decumbens
 Brachiaria decumbens merupakan salah satu jenis rumput Brachiaria yang
memiliki produksi lebih baik jika dibandingkan dengan rumput lapangan,
memiliki nilai nutrisi yang tinggi dan sudah biasa diberikan oleh peternak.
respon terhadap pemupukan dan bisa ditanam secara campuran dengan
leguminosa. lebih tahan pada musim kemarau dan cocok untuk daerah tropis.
 Mempunyai berbagai manfaat diantaranya dapat dijadikan sebagai tanaman
konservasi suatu lahan dan sebagai cover crop pada lahan perkebunan.

Sumber : Fanindi, A., dan B. R. Prawiradiputra. 2005. Karakterisasi dan


Pemanfaatan Rumput Brachiaria sp. Dalam: Lokakarya Nasional Tanaman
Pakan Ternak, 16, 154-161.

Anda mungkin juga menyukai