0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
91 tayangan7 halaman
Berikut adalah ringkasan singkat dari delapan dokumen tentang berbagai tanaman penutup tanah dan pakan ternak:
1. Dokumen tersebut membahas delapan jenis tanaman penutup tanah dan pakan ternak yang bermanfaat untuk konservasi tanah, penambahan bahan organik dan nitrogen, serta pakan ternak.
Berikut adalah ringkasan singkat dari delapan dokumen tentang berbagai tanaman penutup tanah dan pakan ternak:
1. Dokumen tersebut membahas delapan jenis tanaman penutup tanah dan pakan ternak yang bermanfaat untuk konservasi tanah, penambahan bahan organik dan nitrogen, serta pakan ternak.
Berikut adalah ringkasan singkat dari delapan dokumen tentang berbagai tanaman penutup tanah dan pakan ternak:
1. Dokumen tersebut membahas delapan jenis tanaman penutup tanah dan pakan ternak yang bermanfaat untuk konservasi tanah, penambahan bahan organik dan nitrogen, serta pakan ternak.
Centrosema pubescens termasuk tanaman sub famili papilionaceae dari familia leguminoceae. Tanaman Centrosema pubescens merupakan tanaman yang berumur panjang yang bersifat merambat dan memanjat. Batang agak berbulu dan panjang dapat mencapai 5 m. berdaun tiga pada tangkainya daun berbentuk elips agak kasar dan berbulu lembut pada kedua permukaanya, bunga berbentuk kupu-kupu berwarna violet keputih-putihan, buah polong panjang mencapai 9-17 cm berwarna hijau pada waktu muda setelah tua berubah warna menjadi kecoklat-coklatan tiap buah berisi 12– 20 biji yang berwarna coklat. Tanaman Centro selain sebagai pakan hijauan ternak banyak dipakai sebagai cover crop. Centro di Malaysia banyak digunakan senbagai pencegah erosi dan penutup tanah, sedangkan di Indonesia digunakan untuk menekan pertumbuhan alang-alang selain sebagai pakan ternak. Untuk pemanfaatannya sebagai pakan ternak Centrosema biasanya ditanam secara campuran dengan tanaman rumput. Hal ini karena tanaman legum dapat memberikan unsur hara kedalam tanah terutama unsur nitrogen sehingga nitrogen dalam tanah selalu tersedia dan dapat dipergunakan oleh tanaman rumput untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksinya (sumber : Sutedi, E., Sajiman, dan B.R. Prawiradiputra. 2005. Agronomi dan Pemanfaatan Centrosema pubescens. Balai Penelitian Ternak.) 2. Calopogonium mucunoides ( Kacang Asu) Tanaman legum menjalar yang tumbuh liar di tepi jalan atau lahan kosong juga bermanfaat sebagai pupuk hijau dan sumber bahan organik. Salah satu tanaman legum tersebut adalah Calopogonium mucunoides, atau biasa dikenal dengan CM. Tanaman ini bermanfaat untuk merehabilitasi lahan yang terdegradasi, meningkatkan bahan organik tanah, memperbaiki kesuburan tanah, melindungi tanah dari butiran air hujan, dan mencegah erosi pada lahan yang berlereng. Sebagai pakan ternak, CM mengandung protein cukup tinggi pada batang dan daun. Buahnya cukup baik untuk makanan ternak sehingga permintaan biji CM cukup besar.
Sumber Pupuk Hijau dan Bahan Organik. Vol. 32 (4).) http://203.190.37.42/publikasi/wr324104.pdf 3. Pueraria javanica Puero (Pueraria javanica) merupakan salah satu tanaman pakan yang dapat berfungsi sebagai tanaman penutup tanah di perkebunan. Tanaman pakan di perkebunan bisa digunakan sebagai tanaman penutup tanah, yang berfungsi untuk mengurangi gulma, menahan erosi dan berkontribusi dalam menyumbang unsur hara bagi tanah. Oleh karena itu, tanaman pakan seperti Pueraria javanica (Roxb.) Benth (Puero) dapat berguna bagi lahan perkebunan, sehingga lahan perkebunan berpotensi sebagai lahan untuk sumber hijauan Puero dan biji (bibit) Puero.
(Sumber: Fanindi, A., E. Sutedi, dan B. R. Prawiradiputra. 2013. Produksi Hijauan
dan Benih Puero (Pueraria javanica) pada Taraf Intensitas Cahaya yang Berbeda. JITV Vol. 18 No 2: 81-87). 4. Mucuna bracteata Mucuna bracteata merupakan salah satu kacangan penutup tanah yang saat ini banyak ditanam di perkebunan kelapa sawit dan karet. Mucuna bracteata dapat menambat N bebas dari udara melalui simbiosis dengan bakteri Rhizobium sp dengan membentuk bintil akar. Mucuna bracteata mempunyai keunggulan antara lain: laju pertumbuhan cepat, produksi biomassa tinggi, tahan terhadap naungan, tidak disukai ternak, toleran terhadap serangan hama dan penyakit, dapat berkompetisi dengan gulma dan pengendali erosi tanah yang baik. M. bracteata memiliki kandungan senyawa fenolik yang tinggi. Dengan pengolahan menjadi bentuk tepung (melalui penjemuran dan penggilingan) dan digunakan sebagai campuran pakan, diharapkan ternak akan mengkonsumsinya.
(Sumber : Siagian, N. 2012. Perbanyakan Tanaman Kacangan Penutup Tanah
Mucuna bracteata Melalui Benih, Stek Batang Dan Penyusuan. Warta Perkaretan. 31(1):21 – 34.
Wahyuni, M. dan E. P. Sebayang. 2018. Pengaruh Pemberian Bakteri
Rhizobium Sp terhadap Pertumbuhan Dan Pembentukan Bintilakar Mucuna bracteata dengan Biji Dan Stek. Jurnal Agro Estate. Vol.II No. 1.
Sirait, J., K. S., dan Junjungan. 2009. Pemanfaatan Mucuna Bracteata
Untuk Pakan Kambing: Produksi, Nilai Nutrisi, Palatabilitas Dan Kecernaan. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.) 5. Salvia occidentalis Schwartz Salvia occidentalis Schwartz merupakan tanaman penutup tanah rendah, dengan menggunakan pola pertanaman barisan dan banyak dipakai pada perkebunan kopi dan karet dan juga di tepi teras.
(Sumber : Karyati dan S. Sarminah. 2018. Teknologi Konservasi Tanah dan
Air. Mulawarman University Press. Samarinda.) 6. Lantana camara L. (Tahi Ayam / tembelekan) Termasuk ke tanaman penutup tanah sedang dengan pola pertanaman pagar
7. Stylosanthes guianensis (Tanaman Stylo )
Tanaman Leguminosa Styloshanthes guianensis (Stylo) merupakan salah satu tanaman pakan yang telah beradaptasi baik dan tersebar di berbagai agroklimat di Indonesia yang sangat disukai ternak, kaya akan protein dan mineral. Kegunaannya cukup beragam, banyak ditanam dalam sistem tumpang sari baik untuk tanaman pangan atau hijauan makanan ternak, dapat juga sebagai pelindung tanaman lain dan penutup tanah, menyuburkan tanah dan mencegah terjadinya erosi. 8. Brachiaria decumbens Brachiaria decumbens merupakan salah satu jenis rumput Brachiaria yang memiliki produksi lebih baik jika dibandingkan dengan rumput lapangan, memiliki nilai nutrisi yang tinggi dan sudah biasa diberikan oleh peternak. respon terhadap pemupukan dan bisa ditanam secara campuran dengan leguminosa. lebih tahan pada musim kemarau dan cocok untuk daerah tropis. Mempunyai berbagai manfaat diantaranya dapat dijadikan sebagai tanaman konservasi suatu lahan dan sebagai cover crop pada lahan perkebunan.
Sumber : Fanindi, A., dan B. R. Prawiradiputra. 2005. Karakterisasi dan
Pemanfaatan Rumput Brachiaria sp. Dalam: Lokakarya Nasional Tanaman Pakan Ternak, 16, 154-161.