Anda di halaman 1dari 7

BAHAN DAN METODE

Tempat dan waktu Praktikum

Adapun tempat dan waktu dilaksanakan praktikum ini di Laboratorium

Sitogenetika Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas

Sumatera Utara, Medan. Pada hari Jumat 8 November 2019 pukul 10:00 WIB –

selesai. Pada ketinggian ± 32 mdpl.

Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah buku penuntun

sebagai penuntun praktikum, pulpen untuk menulis data, mikroskop sebagai

melihat objek yang kecil dengan pembesaran tertentu, kaca preparat sebagai

tempat objek yang akan diamati dengan mikroskop, deckglass berfungsi untuk

menutup kaca preparat, pinset umtuk menjepit atau mengambil bahan, bunsen

untuk mensterilkan serta memanaskan alat dan bahan, pipet tetes untuk

memindahkan larutan, silet berfungsi untuk memotong bahan, handsprayer

sebagai alat untuk menyemprotkan alkohol ke kaca preparat, petridish sebagai

tempat atau wadah objek, erlenmeyer sebagai wadah larutan ringer, jarum pentul

yang berfungsi untuk memisahkan bagian tubuh dengan kepala pada lalat buah

(Drosophila melanogaster), kaca pembesar berfungsi untuk melihat objek yang

kecil dan cawan perti sebagai tempat atau wadah objek yang akan diamati.

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah larva

Drosophila melanogaster sebagai bahan praktikum yang diamati, larutan NaCl /

ringer berfungsi untuk mencegah bahan objek yang diamati tidak mengalami

hidrasi, larutan FAA berfungsi menghentikan pembelahan sel, kertas untuk tempat

data, acetocarmin sebagai pewarna sel, spritus sebagai larutan untuk


menghidupkan Bunsen, tisu untuk mengeringkan preparat, sarung tangan dan

masker untuk menghindari kontaminasi, alkohol untuk mensterilkan alat, aquades

sebagai pelarut dan membersihkan bahan dan alat, korek api yang digunakan

untuk menghidupkan bunsen.

Prosedur Praktikum

1. Dipilih dan dipisahkan larva Drosophila melanogaster instar III dari buah

busuk dengan menggunakan pinset.

2. Diletakkan larva Drosophila melanogaster instar III dalam cawan petri.

3. Dimasukkan larutan NaCl atau ringer ke dalam cawan petri yang berisi larva

Drosophila melanogaster instar III selama 2 menit.

4. Ditentukkan bagian larva seperti kepala, tubuh, dan ekor.

5. Dipisahkan bagian kepala dengan bagian tubuh dengan cara meletakkan

jarum pentul pada bagian kepala dan bagian tubuh kemudian ditarik hingga

putus.

6. Dicari salivary gland (kelenjar ludah) yang memiliki bentuk seperti ginjal

dengan berwarna transparan dengan kaca pembesar.

7. Dipisahkan salivary glands dari lemak – lemak yang menempel. Dan

diletakkan ke kaca preparat.

8. Ditetesi salivary glands yang sudah ditemukan dengan larutan FAA

secukupnya sampai warna silvary berubah menjadi keruh.

9. Dibersihkan sisa larutan FAA dengan cara menghisapnya dengan tisu.

10. Diteteskan dengan acetocarmin secukupnya dan ditunggu selama 2 menit.

11. Ditutup kaca preparat dengan menggunakan deckglass.

12. Dilewatkan preparat diatas bunsen sebanyak 2 – 3 kali.


13. Diamati dibawah mikroskop

14. Difoto hasil pengamatan


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

GAMBAR KETERANGAN
Hasil praktikum

Pada hasil praktikum kromosom

politen belum tampak jelas hal ini

dikarenakan kekurang telitian

dalam melakukan isolasi kelenjar

ludah. Sedangkan pada gambar

refrensi tampak kromosom politen

yang terdiri dari (a) Band (b) Puff

(c) Kromosenter (d) Interband.

Gambar refrensi

c b

[Sumber: Tamarin 2001: 455]

Tamarin, Robert H. 2001. Principles of Genetics. 7th ed. The McGraw−Hill


Companies, New York: xvi + 609 + I-16 hlm.
LAMPIRAN

GAMBAR KETERANGAN
Dipilih dan dipisahkan larva Drosophila

melanogaster instar III dari buah busuk

dengan menggunakan pinset.

Diletakkan larva Drosophila melanogaster

instar III dalam cawan petri.

Dimasukkan larutan NaCl atau ringer ke

dalam cawan petri yang berisi larva

Drosophila melanogaster instar III selama 2

menit.

Ditentukkan bagian larva seperti kepala,

tubuh, dan ekor kemudian dipisahkan bagian

kepala dengan bagian tubuh dengan cara

meletakkan jarum pentul pada bagian kepala

dan bagian tubuh kemudian ditarik hingga

putus.
Dicari salivary gland (kelenjar ludah) yang

memiliki bentuk seperti ginjal dengan

berwarna transparan dengan kaca pembesar.

Kemudian dipisahkan salivary glands dari

lemak – lemak yang menempel. Dan

diletakkan ke kaca preparat.

Ditetesi salivary glands yang sudah

ditemukan dengan larutan FAA secukupnya

sampai warna silvary berubah menjadi

keruh. Setelah itu dibersihkan sisa larutan

FAA dengan cara menghisapnya dengan

tisu.

Diteteskan dengan acetocarmin secukupnya

dan ditunggu selama 2 menit.

Ditutup kaca preparat dengan menggunakan

deckglass dan dilewatkan preparat diatas

bunsen sebanyak 2 – 3 kali. Dan diamati

dibawah mikroskop.

Anda mungkin juga menyukai