Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PERSEMAIAN

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Persemaian dan pembibitan merupakan langkah awal dalam
bercocok tanam. Keduanya perlu dilakukan sebaik-baiknya agar kelak
tanaman dapat tumbuh dengan baik. Bibit yang baik akan
menghasilkan tanaman yang baik pula. Pembibitan adalah suatu lokasi
dimana dilakukan kegiatan untuk menyiapkan/membuat bibit tanaman,
baik berupa bahan tanaman generatif maupun bahan tanaman vegetatif,
yang siap ditanam di lapangan.
Permasalahan yang sering terjadi di persemaian saat ini adalah
kurangnya ketersediaan media tanam yang subur, sehingga akan
mempengaruhi pertumbuhan semai. Mengingat bahwa semai
merupakan tanaman yang masih berada dalam fase pertumbuhan yang
relatif peka terhadap perubahan lingkungan. Untuk mengatasi masalah
tersebut, maka perlu dilakukan penambahan pupuk dengan komposisi
yang tepat agar pertumbuhan semai dapat lebih baik dan tingkat
keberhasilannya tinggi. Media yang ada di persemaian dapat diperbaiki
dengan cara meningkatkan kadar bahan organiknya.
Proses persemaian memiliki beberapa tahap dan kebutuhan.
Jika tahapan dan kebutuhan akan persemaian tidak diberikan dengan
sesuai maka persemaian akan mengalami masalah. Masalah yang
sering terjadi pada semaian adalah etiolasi, busuk, berjamur, layu dan
pertumbuhan lambat.
2. Tujuan Praktikum
Mengetahui cara membuat pesemaian untuk budidaya tanaman

B. TINJAUAN PUSTAKA
Persemaian adalah suatu tempat menyemai bahan pertanaman biji
atau bahan vegetatif untuk mendapatkan bibit, dimana tanaman muda itu
dipelihara sampai dapat dipindahkan ke tempatnya yang tetap di kebun
pertanaman. Penyiapan bibit tanaman baru sebelum ditanam pada lahan
sesungguhnya. Benih tanaman disemaikan pada suatu tempat terlebih
dahulu hingga pada usia tertentu baru dipindahkan ke lahan. Penyemaian
ini sangat penting, terutama pada benih tanaman yang halus dan tidak
tahan terhadap faktor-faktor luar yang dapat menghambat proses
pertumbuhan benih menjadi bibit tanaman. Dengan menyemaikan benih
terlebih dahulu, diharapkan akan mendapat mutu yang lebih baik
(Soediyanto et al, 1990).
Pada umumnya persemaian digolongkan menjadi 2 jenis atau tipe
yaitu persemaian sementara dan persemaian tetap. Persemaian sementara
biasanya berukuran kecil dan terletak di dekat daerah yang akan ditanami.
Persemaian sementara ini biasanya berlangsung hanya untuk beberapa
periode panenan (bibit/semai. Sedangkan Persemaian Tetap. biasanya
berukuran (luasnya) besar dan lokasinya menetap disuatu tempat, untuk
melayani areal penanaman yang luas (Permana dan Rustiani 2006).
Kelebihan dari penyemaian, biji-biji yang halus pada umur tertentu
dapat dipelihara atau ditanam pada areal yang lebih sempit sehingga
pengawasan maupun pemeliharaannya lebih terjamin maka kebutuhan
akan benih atau bibit dapat dihemat. Selama di persemaian dapat
dilakukan pemilihan bibit dengan cermat sehingga memperoleh bibit yang
baik. Kekurangan dari pembibitan biasanya terjadi pada rusaknya akar
pada saat pemindahan tanaman sehingga penting untuk mengetahui cara
persemaian yang baik dan tepat dalam rangka meningkatkan mutu hasil
(Fiandika, 2006).
Tanaman sawi (Brassisca juncea L.) merupakan tanaman sayuran
daun dari keluarga Brassicaceae yang mempunyai nilai guna yang tinggi.
Tanaman sawikaya akan vitamin A, sehingga berguna dalam upaya
mengatasi kekurangan Vitamin A. Kandungan nutrisi sawi berguna juga
untuk kesehatan tubuh manusia.Pengembangan budidaya sawi mempunyai
prospek baik untuk mendukung upaya peningkatan pendapatan petai,
peningkatan gizi masyarakat, perluasan kesempatan kerja, pengembangan
agribisnis, peningkatan pendapatan Negara melalui pengurangan impor
atau memacu laju pertumbuhan ekspor. Klasifikasi tanaman sawi
(Brassica juncea L.) adalah sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Sub Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Papavorales
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica juncea L. (Rukmana, 1994).
Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tanaman semusim dan
tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO2 secara
efisien sehingga memiliki daya adaptasi yang tinggi pada beragam
ekosistem. Bayam memiliki siklus hidup yang relatif singkat, umur panen
tanaman ini 3-4 minggu. Sistem perakarannya adalah akar tunggang
dengan cabang-cabang akar yang bentuknya bulat panjang menyebar ke
semua arah. Umumnya perbanyakan tanaman bayam dilakukan secara
generatif yaitu melalui biji. Klasifikasi tanaman bayam merah termasuk
kedalam :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryphyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus tricolor L.
Selanjutnya ada Bayam Hijau Berikut klasifikasi bayam hijau :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Caryophyllales
Suku : Amaranthaceae
Marga : Amaranthus
Spesies : Amaranthus hybrids L. (Hadisoeganda, 1996)
Pupuk kandang merupakan produk yang berasal dari limbah usaha
peternakan dalam hal ini adalah kotoran ternak. Jenis ternak yang bias
menghasilkan pupuk organik ini sangat beragam diantaranya sapi,
kambing, domba, kuda, kerbau, ayam dan babi. (Setiawan, 2010)
Insektisida karbofuran merupakan insektisida sistemik yang
dikenal dengan nama dagang seperti Furadan 3G©, Curater 3G©, atau
Gemafur© dengan kadar bahan aktif karbofuran sebesar 3-5%.
Aplikasinya biasanya dilakukan dengan memasukkannya ke dalam tanah
saat penanaman atau dengan cara menaburkan pada tanah (Tamin et al.
1996).

Anda mungkin juga menyukai